Slamet Ibrahim
Sekolah Farmasi ITB Bandung

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Inhibitory Activity of Andrographolide and Andrograpanin on the Rate of PGH2 Formation Sumiwi, Sri A.; Halimah, Eli; Saptarini, Nyi M.; Levita, Jutti; Nawawi, Asari; Mutalib, Abdul; Ibrahim, Slamet
Pharmacology and Clinical Pharmacy Research Vol 1, No 3
Publisher : Universitas Padjadjaran, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.747 KB) | DOI: 10.15416/pcpr.v1i3.15246

Abstract

Cyclooxygenase (COX) or prostaglandin H2 synthase (PGHS) catalyzes the conversion of arachidonic acid into prostaglandins. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) work by inhibiting both COX-1 and COX-2 isoforms, thus disturbing this reaction. In Indonesia, Andrographis paniculata (local name: sambiloto), is empirically used to reduce inflammation by consuming the herb tea of this plant. This work studied the inhibitory activity of andrographolide and andrograpanin, diterpenoids of the plant, on the rate of prostaglandin formation. Previous works have proven that andrographolide inhibited PGE2 production in LPS-induced human fibroblast cells. This study was performed by measuring the absorbance of TMPD (tetramethyl-p-phenyldiamine) oxidized by andrographolide and andrograpanin. Acetosal was used as a control drug. The rate of PGH2 formations on either COX-1 or COX- 2 was affected by andrographolide and andrograpanin. Andrographolide and andrograpanin interact longer with COX-1 than COX-2. Andrographolide shows weak inhibition on the rate of PGH2 formation, whilst andrograpanin might be further developed for potential antiinflammatory drugs.Keywords: Andrographis paniculata, anti-inflammatory, COX, cyclooxygenase, prostaglandin
Zingiber officinale var. Rubrum Reduces the Rate of Prostaglandin Production Fikri, Fauzan; Saptarini, Nyi M.; Levita, Jutti; Nawawi, Asari; Mutalib, Abdul; Ibrahim, Slamet
Pharmacology and Clinical Pharmacy Research Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Padjadjaran, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.225 KB) | DOI: 10.15416/pcpr.v1i1.15200

Abstract

In Indonesia, red ginger (Zingiber officinale var. Rubrum) is usually used as topical pain reducer by directly applying the fresh rhizome. The aim of this research was to provide information regarding the pharmacological activity of Z. officinale var. Rubrum rhizome infusion on the rate of prostaglandin production. The Z. officinale var. Rubrum rhizome used in this research was purchased from Research Institute for Spices and Medicinal Plants (Balittro) Manoko Lembang, West Java, Indonesia. This research was conducted by applying TMPD (N,N,N’,N’-tetramethyl-p-phenylendiamine) as the reagent. COX-1 and COX-2 enzyme inhibitory activity can be seen from TMPD chromogenic changes that occur during PGG2 reduction to PGH2. Phytochemical screening showed that flavonoid, quinone, and monoterpenoid/sesquiterpenoid were detected in both dried rhizomes and the water extract. Three spots were detected on thin-layer chromatography system which employing chloroform-methanol (5:5) as the eluent. The rate of prostaglandin formations either by Z. officinale var. Rubrum rhizome infusion or acetylsalicylic acid on COX-1 is slower (at 25th minutes) rather than COX-2 (5th minutes). We concluded that the rhizome of Z. officinale var. Rubrum reduces the rate of prostaglandin production. The rhizome of red ginger reduces the rate of prostaglandin production, which is slower in COX-1 than in COX-2. This plant could be further developed as anti-inflammatory drug candidate.Keywords: acetosal, antiinflammation, cyclooxygenase, NSAIDs, red ginger
HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR DAN AKTIFITAS SENYAWA TURUNAN AGLIKON CURCULIGOSIDA A SEBAGAI ANTIKANKER Nursamsiar, Nursamsiar; Ibrahim, Slamet; H.Tjahjono, Daryono
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Curculigosida A adalah senyawa bioaktif utama dari congkok (Curculigo orchioides) yang diketahui mempunyai aktivitas biologi. Studi Hubungan Kuantitatif Struktur dan Aktivitas (HKSA) telah dilakukan untuk mengetahui variabel atomik dan molekuler (deskriptor) yang berpengaruh terhadap aktifitas antikanker turunan aglikon curculigosida A. Pemilihan deskriptor dilakukan dengan metoda Hansch, perhitungan deskriptor dilakukan dengan program Molecular Operating Environment (MOE 2009.10), dan pemodelan molekul serta optimasi geometri dilakukan dengan metoda semi empirik AM1 Hyperchem 8.01. Derivat senyawa baru hasil perancangan didoking pada reseptor hER-α untuk melihat afinitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model persamaan HKSA antikanker turunan aglikon curculigosida A yang terbaik dengan program SPSS 19.0 mengikuti persamaan: logIC50 = – 4.805(±1.246) + 1.486(±0.593)AM1_LUMO + 0.726(±0.132)logs – 4.10-5(±23.10-5)AM1_E + 23.10-5(±5.797.10-6)AM1_Eele + 2.2323(±0.327)mr, dengan AM1_LUMO = energi LUMO; logS = logaritma kelarutan; AM1_E = energi total; AM1_Eele = energi elektronik, dan mr = refraktivitas molar. Modifikasi aglikon curculigosida A berdasarkan analisis farmakofor dan skema topless, menyarankan sejumlah senyawa baru untuk disintesis, dan senyawa 3,5-dihydroxybenzyl-3,5-dihydroxybenzoate (senyawa 3) dan 2,5-dihydroxy-4-nitrobenzyl-2,6-dimethoxy-4-nitro-3-(trifluoromethyl) benzoate (senyawa 25) diprediksi mempunyai aktivitas antikanker lebih baik dibanding aglikon curculigosida A dengan IC50 (teoritis) masing- masing sebesar 0,35 dan 2,45.10–11µM  
Isolasi Dan Karakterisasi Asam Asiatat Dari Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella Asiatica. (L.) Urban) Musfiroh, Ida; Nursyamsiah, Tresna; Sutisna, Entris; Muhtadi, Ahmad; Kartasasmita, Rahmana E; Ibrahim, Slamet
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 7, No 4 (2015)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam asiatat merupakan senyawa golongan triterpenoid pentasiklik yang terdapat dalam tanaman pegagan (Centella Asiatica. (L.) Urban). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa asam asiatat dari ekstrak etanol herba pegagan. Isolasi dilakukan dengan metode maserasi dan teknik kromatografi, dan karakterisasi dilakukan dengan spektrofotometri UV Vis, IR, MS dan LC/MS-MS. Hasil isolasi berupa serbuk berwarna putih, dan memberikan serapan pada panjang gelombang maksimum (λmax) 206 nm, mempunyai gugus fungsi yang terdiri dari regang –OH (3433 cm-1), regang C-H alifatik (2929 cm-1), regang C=O (1709,82) dan ulur C-H (1462-1380 cm-1) serta ulur C-O (1242-1147 cm-1). Senyawa mempunyai massa molekul sebesar 489,4982. Isolat adalah asam asiatat yang mempunyai rumus molekul C30H48O5.
SINTESIS SORBENT EKSTRAKSI FASE PADAT DENGAN TEKNIK MOLECULAR IMPRINTING DENGAN MONOMER AKRILAMID UNTUK EKSTRAKSI GLIBENKLAMID DARI SERUM DARAH Hasanah, Aliya Nur; Kartasasmita, Rahmana Emran; Ibrahim, Slamet
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 7, No 4 (2015)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Glibenklamid merupakan obat yang digunakan dalam penanganan diabetes melitus dan digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Efisiensi pemisahan glibenklamid dibutuhkan untuk monitoring kadar obat dalam darah dalam upaya memastikan efektivitas obat. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh sorben Molecular Imprinted Solid Phase Extraction (MI-SPE) untuk pemisahan glibenklamid dari sampel serum. Penelitian dilakukan dengan tahapan sintesis metode polimerisasi ruah,karakterisasi MI-SPE yang dihasilkan dan aplikasinya pada sampel serum. Sintesis MI-SPE dilakukan menggunakan dua komposisi rasio template:monomer:cross linker dalam kloroform sebagai porogen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa adsorpsi MI-SPE dengan rasio 1:6:70 menghasilkan persentase adsorpsi 88,47% pada Molecular Imprinted Polymer (MIP) dan 54,33% terhadap Non Imprinted Polymer (NIP). Aplikasi sorben MIP dalam ekstraksi fase padat dilakukan menggunakan 200 mg polimer pada cartridge 3 mL. Sampel serum yang ditambahkan glibenklamid kemudian dilewatkan ke dalam MIP menghasilkan nilai persen perolehan kembali 89,67;93,75;92,64 dan 82,82% untuk konsentrasi 0,5;2;4 dan 6 mg L-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MI-SPE yang dibuat dari monomer akrilamid dengan komposisi 1:6:70 dapat digunakan sebagai pretreatment untuk ekstraksi glibenklamid dari serum darah.
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI UNTUK ANALISIS SENYAWA DIURETIK YANG DISALAHGUNAKAN SEBAGAI DOPING DALAM URIN Amin, Saeful; Mursadad, Amir; Ibrahim, Slamet
JSKK (Jurnal Sains Keolahragaan dan Kesehatan) Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.258 KB) | DOI: 10.5614/jskk.2016.1.2.1

Abstract

Hidroklorotiazid, furosemid, dan spironolakton sering disalahgunakan sebagai doping dalam olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode simultan penentuan hidroklorotiazid, furosemid, dan spironolaktonmenggunakan teknik analisis kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Analit diekstraksi dari urin dengan metode ekstraksi cair-cair lalu dianalisis secara KCKT elusi landaian. Pengembangan metode mencakup validasi metode melalui pengujian linieritas, presisi, akurasi, batas deteksi dan kuantisasi, serta ketegaran metode. Sistem KCKT untuk penentuan simultan analit menggunakan kolom C18, dengan laju alir 1 mL/menit, fase gerak asetonotrildapar fosfat pH 3, sistem elusi landaian, dan detektor 229 nm. Metodeini menunjukkan hubungan yang linier antara area under the curve (AUC) dan konsentrasi analit dengan koefisien korelasi  0,999 dengan koefisien variasi fungsi regresi  2,6%, sertabatas deteksi dan kuantisasi masing-masing sebesar  0,5 dan  1,9 ppm. Keterulangan AUC ditunjukkan dengan nilai KV  0,95%, dan keterulangan waktu retensi dengan nilai KV 0,14%. Metode ini menunjukkan perolehan kembali  98,6%. Uji ketegaran metode menunjukkan bahwa perubahan laju alir ± 0,1 mL/menit dan pH dapar fosfat ± 0,2 tidak berpengaruh secara signifikan terhadapperolehan semua analit. Namun demikian perubahan panjang gelombang pada kisaran ± 2 nm berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan kembali hidroklorotiazid dan spironolakton tetapi tidak untuk furosemid.Berdasarkan hasil pengujian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa metode simultan penentuan hidroklorotiazid, furosemid, dan spironolakton secara KCKT telah berhasil didapatkan serta mampu memenuhi kriteria validasi metode analisis.
Isolasi Dan Karakterisasi Asam Asiatat Dari Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella Asiatica. (L.) Urban) Musfiroh, Ida; Nursyamsiah, Tresna; Sutisna, Entris; Muhtadi, Ahmad; Kartasasmita, Rahmana E; Ibrahim, Slamet
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 7, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.476 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v7i4.262

Abstract

Asam asiatat merupakan senyawa golongan triterpenoid pentasiklik yang terdapat dalam tanaman pegagan (Centella Asiatica. (L.) Urban). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa asam asiatat dari ekstrak etanol herba pegagan. Isolasi dilakukan dengan metode maserasi dan teknik kromatografi, dan karakterisasi dilakukan dengan spektrofotometri UV Vis, IR, MS dan LC/MS-MS. Hasil isolasi berupa serbuk berwarna putih, dan memberikan serapan pada panjang gelombang maksimum (λmax) 206 nm, mempunyai gugus fungsi yang terdiri dari regang â??OH (3433 cm-1), regang C-H alifatik (2929 cm-1), regang C=O (1709,82) dan ulur C-H (1462-1380 cm-1) serta ulur C-O (1242-1147 cm-1). Senyawa mempunyai massa molekul sebesar 489,4982. Isolat adalah asam asiatat yang mempunyai rumus molekul C30H48O5.
HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR DAN AKTIFITAS SENYAWA TURUNAN AGLIKON CURCULIGOSIDA A SEBAGAI ANTIKANKER Nursamsiar, Nursamsiar; Ibrahim, Slamet; H.Tjahjono, Daryono
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v7i2.171

Abstract

Curculigosida A adalah senyawa bioaktif utama dari congkok (Curculigo orchioides) yang diketahui mempunyai aktivitas biologi. Studi Hubungan Kuantitatif Struktur dan Aktivitas (HKSA) telah dilakukan untuk mengetahui variabel atomik dan molekuler (deskriptor) yang berpengaruh terhadap aktifitas antikanker turunan aglikon curculigosida A. Pemilihan deskriptor dilakukan dengan metoda Hansch, perhitungan deskriptor dilakukan dengan program Molecular Operating Environment (MOE 2009.10), dan pemodelan molekul serta optimasi geometri dilakukan dengan metoda semi empirik AM1 Hyperchem 8.01. Derivat senyawa baru hasil perancangan didoking pada reseptor hER-α untuk melihat afinitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model persamaan HKSA antikanker turunan aglikon curculigosida A yang terbaik dengan program SPSS 19.0 mengikuti persamaan: logIC50 = â?? 4.805(±1.246) + 1.486(±0.593)AM1_LUMO + 0.726(±0.132)logs â?? 4.10-5(±23.10-5)AM1_E + 23.10-5(±5.797.10-6)AM1_Eele + 2.2323(±0.327)mr, dengan AM1_LUMO = energi LUMO; logS = logaritma kelarutan; AM1_E = energi total; AM1_Eele = energi elektronik, dan mr = refraktivitas molar. Modifikasi aglikon curculigosida A berdasarkan analisis farmakofor dan skema topless, menyarankan sejumlah senyawa baru untuk disintesis, dan senyawa 3,5-dihydroxybenzyl-3,5-dihydroxybenzoate (senyawa 3) dan 2,5-dihydroxy-4-nitrobenzyl-2,6-dimethoxy-4-nitro-3-(trifluoromethyl) benzoate (senyawa 25) diprediksi mempunyai aktivitas antikanker lebih baik dibanding aglikon curculigosida A dengan IC50 (teoritis) masing- masing sebesar 0,35 dan 2,45.10â??11µM  
SINTESIS SORBENT EKSTRAKSI FASE PADAT DENGAN TEKNIK MOLECULAR IMPRINTING DENGAN MONOMER AKRILAMID UNTUK EKSTRAKSI GLIBENKLAMID DARI SERUM DARAH Hasanah, Aliya Nur; Kartasasmita, Rahmana Emran; Ibrahim, Slamet
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 7, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.131 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v7i4.255

Abstract

Glibenklamid merupakan obat yang digunakan dalam penanganan diabetes melitus dan digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Efisiensi pemisahan glibenklamid dibutuhkan untuk monitoring kadar obat dalam darah dalam upaya memastikan efektivitas obat. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh sorben Molecular Imprinted Solid Phase Extraction (MI-SPE) untuk pemisahan glibenklamid dari sampel serum. Penelitian dilakukan dengan tahapan sintesis metode polimerisasi ruah,karakterisasi MI-SPE yang dihasilkan dan aplikasinya pada sampel serum. Sintesis MI-SPE dilakukan menggunakan dua komposisi rasio template:monomer:cross linker dalam kloroform sebagai porogen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa adsorpsi MI-SPE dengan rasio 1:6:70 menghasilkan persentase adsorpsi 88,47% pada Molecular Imprinted Polymer (MIP) dan 54,33% terhadap Non Imprinted Polymer (NIP). Aplikasi sorben MIP dalam ekstraksi fase padat dilakukan menggunakan 200 mg polimer pada cartridge 3 mL. Sampel serum yang ditambahkan glibenklamid kemudian dilewatkan ke dalam MIP menghasilkan nilai persen perolehan kembali 89,67;93,75;92,64 dan 82,82% untuk konsentrasi 0,5;2;4 dan 6 mg L-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MI-SPE yang dibuat dari monomer akrilamid dengan komposisi 1:6:70 dapat digunakan sebagai pretreatment untuk ekstraksi glibenklamid dari serum darah.
Identifikasi Interaksi Kimia Fisika Pada Kombinasi Antibiotika Amoksisilina Trihidrat - Kalium Klavulanat Dengan Kalorimeter Larutan Dan Rekristalisasi Nugrahani, Ilma; Asyarie, Sukmadjaja; N.S, Sundani; Ibrahim, Slamet
Majalah Ilmu Kefarmasian Vol. 4, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Physico-chemical interaction of amoxicillin trihydrate - potassium clavulanate has been investigated. The method used in this experiment was solution calorimeter analysis that was collaborated by the re-crystallization observation. Amoxicillin-clavulanate were mixed on the variety ratios (0:10; 9:1; ...; 1:9; 0:10) and analyzed by solution calorimeter in the HCl 0,1 N and phosphate buffer pH 6,8 solution as the gastrointestinal liquids. After that, the re-crystallizations of amoxicillin-clavulanate on the variety ratios were analyzed by polarization microscope and digital camera. The results of observation showed that amoxicillin-clavulanate have the physical-chemical interactions in the ratios 3:7; 5:5; 7:3 respectively in both of pH models of gastrointestinal liquids.