Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

MANFAAT PSIKOEDUKASI KELUARGA TERHADAP BEBAN SUBJEKTIF KELUARGA PADA KASUS KLIEN TUBERKULOSIS PARU Wahyu Dini Candra Susila; Herni Susanti; Ice Yulia Wardani; Eka Budiarta
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - Oktober 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36053/mesencephalon.v6i2.206

Abstract

Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru- paru serta dengan mudah menular melalui bersin, batuk, dan berbicara. TB paru menyebabkan berbagai macam dampak pada individu, dan juga dirasakan oleh keluarga. Salah satu dampak psikososial yang dialami keluarga dengan penderita TB paru adalah kecemasan yang menjadi beban subjektif keluarga, sehingga perlu diatasi agar keluarga dapat mendukung pengobatan secara optimal. Laporan kasus bertujuan untuk mengetahui manfaat psikoedukasi keluarga untuk mengurangi beban subjektif kecemasan keluarga. Psikoedukasi keluarga merupakan tindakan yang diberikan kepada keluarga untuk meningkatkan komunikasi keluarga, menangani masalah, dan meningkatkan fungsi serta kemampuan keluarga. Laporan kasus ini menggunakan satu orang klien TB Paru dengan keluarga yang mengalami beban subjektif kecemasan. Hasil studi menunjukkan pemberian psikoedukasi keluarga menggunakan 6 sesi dan 4 kali pertemuandapat mengurangi kecemasan keluarga, (skor HARS 29) menjadi kecemasan rendah (skor HARS 16). Psikoedukasi keluarga direkomendasikan untuk keluarga dengan beban subjektif kecemasan berat.
PENGARUH PSIKOEDUKASI KELUARGA TERHADAP ANSIETAS DAN DEPRESI KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANAK DENGAN AUTIS DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS HARAPAN UTAMA ANANDA DEPOK Ellya Qolina; Achir Yani S Hamid; Ice Yulia Wardani
Jurnal JKFT Vol 2, No 2 (2017): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v2i1.696

Abstract

ABSTRAK Mekanisme koping maladaptif sering terjadi pada orang tua yang mempunyai anak autis. Hal tersebut menyebabkan dampak psikologis seperti ansietas dan depresi pada keluarga terutama orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap ansietas dan depresi pada keluarga yang mempunyai anak autis. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen pre post test without control group. Sebanyak 21 orang tua yang mempunyai anak autis di Sekolah Khusus Autis Harapan Utama Depok diambil sebagai responden penelitian dengan metode total sampling. Variabel dianalisis dengan wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikoedukasi keluarga secara signifikan menurunkan ansietas dan depresi responden dengan nilai p 0,000 (<0,05). Hasil penelitian ini merekomendasikan perawat jiwa komunitas untuk memberikan psikoedukasi keluarga pada keluarga yang mempunyai anak autis untuk meningkatkan koping adatif sehingga dapat secara mandiri mencegah atau menurunkan ansietas dan depresi. Kata kunci    : Psikoedukasi, keluarga dengan anak autis, ansietas, depresi
PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN KADER KESEHATAN JIWA DALAM PENANGANAN PASIEN HARGA DIRI RENDAH KRONIK DENGAN PENDEKATAN MODEL PRECEDE L. GREEN DI RW 06, 07 DAN 10 TANAH BARU BOGOR UTARA Desi Pramujiwati; Budi Anna Keliat; Ice Yulia Wardani
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 1, No 2 (2013): November 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.419 KB) | DOI: 10.26714/jkj.1.2.2013.%p

Abstract

Harga diri rendah kronik adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi diri negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri rendah kronik yang dibiarkan menyebabkan isolasi sosial, halusinasi dan bunuh diri. Latihan melawan pikiran negatif cognitive behaviour therapy (CBT), dukungan sosial melalui family psychoeducation (FPE) dan terapi suportif  diharapkan memperbaiki harga diri rendah kronik. Karya ilmiah akhir ini bertujuanmenjelaskan hasil asuhan keperawatan spesialis jiwa pada pasien harga diri rendah kronik yang diberikan CBT, FPE dan terapi suportif. Metode yang digunakan adalah serial studi kasus pada 16 pasien yang terdiri dari 11 pasien skizofrenia, 4 pasien retardasi mental dan 1 pasien epilepsy. Hasil asuhan keperawatan menunjukkan penurunan tanda dan gejala harga diri rendah kronik disertai peningkatan kemampuan pasien lebih tinggi pada kelompok pasien yang mendapatkan CBT, FPE dan terapi suportif daripada kelompok yang mendapatkan CBT dan FPE maupun yang mendapatkan CBT. Dukungan sosial di komunitas terutama memberdayakan keluarga dan kader dalam merawat pasien harga diri rendah kronik disarankan.
Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Klien dengan Halusinasi di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2014 Apriana Nona Linggu; Ice Yulia Wardani
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 2, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.831 KB) | DOI: 10.26714/jkj.2.2.2014.93-99

Abstract

Family support is an attitude, action and family acceptance towards ill patients, especially patients with hallucinations. Support families who are less able to lower the patient's motivation to make health care in terms of medication adherence. This study aims to identify the relationship of family support with medication adherence in clients with hallucinations. The design of this study is the correlation with the analytic cross sectional (cross-sectional) used a sample of 100 respondents were selected by purposive sampling technique Methods (PSM). Instrument The instrument used was the modified family support from WHO and questionnaires Friedman and drug compliance of the modified Ratting Medication Adherence Scale (MARS) for the psychoses of Thompson. The results of the research study found that there is a significant relationship between family support with medication adherence. The results of this study are expected to have implications for the management of the family with the implementation of health education.
Tindakan Keperawatan pada Klien, Keluarga dan Kader Kesehatan Jiwa terhadap Klien Isolasi Sosial di Komunitas Umi Rachmawati; Budi Anna Keliat; Ice Yulia Wardani
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 2, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.697 KB) | DOI: 10.26714/jkj.2.2.2014.138-148

Abstract

Social isolation is one of nursing diagnosis that found on the client's nursing schizophrenia. The aims of this paper were known outcomes of nursing care such as Socialization Therapeutic Group Activities (TAKS), Social Skill Training (SST) and Family psychoeducation (FPE) and roles of mental health workers care for social isolation clients by Community as Partner Model approach. Socialization Therapeutic Group Activities (TAKS), Social Skill Training (SST), family social support by the Family psychoeducation (FPE), as well as the activities of mental health workers to visite the 4th of social isolation clients with schizophrenia. The results showed a decrease in signs and symptoms of clients with increased social skills. Was recommend research on nursing care with empowering mental health workers care for social isolation clients with more respondents.
EFEKTIVITAS COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY DAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY TERHADAP GEJALA DAN KEMAMPUAN MENGONTROL EMOSI PADA KLIEN PERILAKU KEKERASAN I Ketut Sudiatmika; Budi Anna Keliat; Ice Yulia Wardani
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.341 KB) | DOI: 10.26714/jkj.1.1.2013.%p

Abstract

Perilaku kekerasan merupakan  keadaan dimana seseorang tidak dapat mengontrol perilaku marahnya sehingga dieksprresikan dalam bentuk perilaku agresif fisik dan atau verbal yang dapat mencederai diri sendiri, orang lain dan merusak lingkungan sehingga membutuhkan  tindakan  keperawatan yang efektif dan tepat. Tindakan keperawatan spesialis yang dapat diberikan pada klien perilaku kekerasan adalah cognitive behaviour therapy dan rational emotive behaviour therapy. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas cognitive behaviour  therapy (CBT) dan rational emotive behaviour therapy (REBT) terhadap perubahan gejala dan kemampuan klien perilaku kekerasan di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Desain penelitian quasi eksperimental dengan jumlah sampel 60 responden. Hasil penelitian ditemukan penurunan gejala perilaku kekerasan lebih besar pada klien yang mendapatkan daripada yang tidak mendapatkan CBT dan REBT (p value < 0.05). Kemampuankognitif, afektif dan perilaku klien yang mendapatkan CBT dan REBT meningkat secara bermakna (p value < 0.05). CBT dan REBT direkomendasikan sebagai terapi keperawatan pada klien perilaku kekerasan dan halusinasi.Kata kunci: perilaku kekerasan, kemampuan kognitif, afektif dan perilaku, cognitive behaviour therapy, rational emotive behaviour therapy.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN KELUARGA MERAWAT PASIEN PERILAKU KEKERASAN DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT MARZOEKI MAHDI BOGOR Sri Suryaningrum; Ice Yulia Wardani
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 1, No 2 (2013): November 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.823 KB) | DOI: 10.26714/jkj.1.2.2013.%p

Abstract

Skizofrenia menduduki peringkat keempat sebagai penyakit yang membebankan di seluruh dunia. Salahsatu manifestasi klinik dari skizofrenia adalah perilaku kekerasan. Beban berat yang dirasakan keluargadapat menurunkan kemampuan keluarga merawat pasien dengan perilaku kekerasan. Tujuan penelitianadalah mengidentifikasi hubungan beban dengan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan di Poliklinik Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Desain penelitian adalah analitikdengantehnik purposive sampling terhadap 103 responden. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara beban dengan kemampuan keluarga dalam merawat pasien perilaku kekerasan (P value<0,05). Peningkatan kemampuan keluarga merawat pasien perilaku kekerasan perlu dilakukan agarbeban yang dirasakan keluarga menjadi berkurang.
Ansietas Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa SMP dan SMA Irra Wiryani; Ice Yulia Wardani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 19, No 1 (2016): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v19i1.432

Abstract

Ujian nasional (UN) yang diadakan pemerintah setiap tahun menimbulkan masalah ansietas bagi para siswa SMP dan SMA. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran tingkat ansietas siswa menghadapi ujian nasional pada siswa SMP dan SMA. Desain penelitian deskriptif dengan melibatkan 83 siswa SMPN dan 80 siswa SMAN yang akan menghadapi UN. Instrumen yang digunakan adalah modifikasi wetside test anxiety scale. Hasil penelitian didapatkan 11% siswa SMPN ansietas tingkat sedang sampai dengan berat dan 39,2% siswa SMAN ansietas pada tingkat sedang sampai dengan berat. Perawat sekolah perlu melakukan intervensi untuk mengurangi ansietas siswa di sekolah terutama menjelang UN. Diharapkan pihak sekolah dan orang tua dapat meningkatkan perhatiannya terhadap masalah psikologis siswa. Abstract The Anxiety of Junior High School and Senior High School Students Toward National Exam. National Exam held by government evoked anxiety problem among students. Junior and Senior High School students are the majority participant who shows anxiety problem. This research is aimed to identify the description of student’s level anxiety who will encounter the National Exam in SMPN and SMAN at Depok. This study used description survey involving 83 Junior School students and 80 Senior School students. To measure the level of anxiety among students was used Wetside test anxiety scale. The result shows 11% of Junior School students identified anxiety in moderate to severe scale, and 39.2% Senior School students shows anxiety level from moderate to panic scale. This result indicates despite the majority result of student’s level of anxiety in mild scale, nursing intervention is required to reduce the level of anxiety among students, especially for students who will encounter National Exam and being identified in the level of anxiety at moderate to panic scale. The teachers and parents is expected to provide more attention to student’s psychological problems. Key words: anxiety, national final exam, students
Provision of Psychoeducation on Decreasing Family Anxiety Triggered among Patients with Schizophrenia Relapse: A Case Report Ellya Fadllah Samiun; Herni Susanti; Ice Yulia Wardani
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 4 No. 2 (2021): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35654/ijnhs.v4i2.434

Abstract

Schizophrenia is one of the serious mental disorders that requires long-term care and medication. Clients with schizophrenia have a relapse period. When a relapse occurs, they require inpatient services at the hospital. A relapse of clients with schizophrenia triggers physical and psychological fatigue, anxiety, and frustration; the sources of stressors which can disrupt the balance of the family system. The study aimed to explore the family psycho-education to decrease the anxiety triggered among family. The results of the nursing intervention found unveiled to decrease the signs and symptoms of anxiety experienced by families. The findings also showed the increasing knowledge and ability of the family members in taking caring of clients with schizophrenia. This study recommended to provide psycho-education as part of comprehensive nursing care for schizophrenia patients and their families
Implementasi Family Psychoeducation secara Online pada Keluarga dengan Isolasi Sosial di Masa Pandemi Covid-19 Dewi Wulandari; Herni Susanti; Ice Yulia Wardani
Jurnal Stethoscope Vol 2, No 1 (2021): Stethoscope
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2770.92 KB) | DOI: 10.54877/stethoscope.v2i1.838

Abstract

AbstrakSkizofrenia merupakan gangguan mental kronis yang dapat menyebabkan masalah perawatan diri, ketergantungan finansial, dan gangguan hubungan personal. Salah satu gejala negatif skizofrenia adalah isolasi sosial, yang jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan halusinasi dan penurunan produktivitas yang dapat menjadi beban keluarga dan masyarakat. Tujuan case report ini adalah untuk memaparkan implementasi Family Psychoeducation (FPE) secara online kepada keluarga dengan masalah isolasi sosial di masa pandemi dan manfaat yang diperoleh. Metode penelitian ini menggunakan desain case report. Kasus yang diambil adalah masalah isolasi sosial pada Sdr.J yang mengalami skizofrenia. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif. Hasil case report menunjukkan bahwa FPE dilakukan selama 4 kali pertemuan secara daring dengan media video call whatsapp dan google meet, dibutuhkan konektivitas jaringan yang baik dan digital literacy yang memadai. FPE online di masa pandemi aman untuk menghindari pajanan Covid-19 serta efisien biaya dan waktu. Selain itu efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa, mengurangi stres dan beban yang dirasakan keluarga. Hendaknya tenaga kesehatan melaksanakan FPE secara online pada keluarga dengan gangguan jiwa di masa pandemi.Kata kunci: psikoedukasi keluarga, online, isolasi sosial, pandemi Covid-19Online Family Psychoeducation Implementation in Families with Social Isolation in The Pandemic of Covid-19AbstractSchizophrenia is a chronic mental disorder that can lead to self-care problems, financial dependence, and impaired personal relationships. One of the negative symptoms of schizophrenia is social isolation, which if not handled properly can cause hallucinations and decreased productivity that can be a burden on families and society. The purpose of this case report was to explain the implementation of online Family Psychoeducation (FPE) to families with social isolation problems during the pandemic and its benefits. This research method used a case report design. The case taken was the problem of social isolation in Mr. J who had schizophrenia. The analysis technique used was descriptive. The results of the case report showed that FPE was carried out for 4 online meetings using WhatsApp and Google Meet video calls, good network connectivity and adequate digital literacy are needed. Online FPE during the pandemic was safe to avoid Covid-19 exposure and was cost and time efficient. In addition, it was effective in increasing the knowledge and skills of families in caring for clients with mental disorders, reducing stress and the burden felt by the family. Health workers should carry out online FPE for families with mental disorders during the pandemic.Keywords: family psychoeducation, online, social isolation, Covid-19 pandemic