Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KETERAMPILAN MENULIS ESSAI DALAM PEMBENTUKAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PRODI PGMI UIN AR-RANIRY BANDA ACEH Wisuda Lubis, Silvia Sandi
PIONIR: Jurnal Pendidikan Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan menulis essai merupakan kemampuan penting dan strategis bagi mahasiswa. Melalui essai memungkinkan mahasiswa memberikan kontribusi positif terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, antara lain dengan cara menuangkan ide-ide cemerlang yang dituangkan dalam tulisan essai. Essai juga dapat menumbuhkan jiwa kritis dan kreatif pada mahasiswa tanpa menimbulkan tindakan anarkis seperti yang sering terjadi di kalangan mahasiswa ketika menyampaikan aspirasi kepada pihak-pihak lain. Tujuan berpikir kritis sebenarnya untuk menilai suatu pemikiran , menaksir nilai bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau praktek dari suatu pemikiran dan nilai tersebut. Kadang juga berpikir kritis menghasilkan ide – ide baru sehinga berpikir kritis erat hubunganya dengan berpikir kreatif. Karena ketika seseorang menghadapi suatu hal atau masalah, dalam menelaah, menganalisa atau mengkritisi hal tersebut maka diperlukan usaha berpikir kreatif untuk menentukan solusi yang tepat. Di zaman sekarang, dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah berkembang sangat pesat, permasalahan hidup sosial semakin kompleks, untuk itu diperlukan pemikiran kritis untuk menanggapi itu semua. Pada tingkat mahasiswa sebagai pembentukan berpikir kritis bisa dilakukan dengan menulis essai. Karena dengan menulis essai, mahasiswa akan diminta untuk memberikan pandangannya terhadap sebuah persoalan.
MEDIA KOMIK SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS Silvia Sandi Wisuda Lubis
Jurnal Bahastra Vol 5, No 1 (2020): Edisi September 2020
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/bahastra.v5i1.3365

Abstract

Abstrak. Media komik sudah sangat umum ditemukan dalam keseharian, tetapi penggunaan dalam meningkatkan kemampuan menulis perlulah dilakukan sebuah kajian atau pengamatan kembali. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang mana dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah karena penelitian ini ingin mengetahui tentang fenomena yang ada dan dalam kondisi yang alamiah, bukan dalam kondisi terkendali, labolatoris atau eksperimen. Media komik memiliki kekhasan tersendiri yaitu dengan dipadukannya gambar untuk memberikan tambahan atau keterangan dalam menjelaskan isi cerita. Hal ini membuat kegiatan menulis  menjadi lebih menyenangkan karena sudah dibantu dengan adanya tambahan gambar didalamnya. Penggunaan gambar dalam komik bisa digunakan sebagai membantu untuk mengembangkan imajinasi dalam menghasilkan sebuah tulisan. Hal ini juga dibuktikan dalam data yang ditemukan bahwa kemampuan siswa menulis karangan mengalami peningkatan dari siklus I hanya 17 siswa (53,12%) yang tuntas dan pada siklus II meningkat menjadi 27 siswa (84,37%) tuntas. Kata kunci : Komik, MenulisAbstract. Comic media is very common in day life, but its use in improving writing skills requires a study or re-observation. This study uses a qualitative descriptive research method in which the rationale for using this method is because this research wants to know about existing phenomena and in natural conditions, not in controlled, metabolic or experimental conditions. Comic media has its own uniqueness, namely the combination of images to provide additional or information in explaining the content of the story. This makes writing more enjoyable because it has been helped by the addition of pictures in it. The use of images in comics can be used to help develop imagination in producing writing. This is also proven in the data found that the ability of students to write essays has increased from the first cycle only 17 students (53.12%) completed and in the second cycle increased to 27 students (84.37%) completed. Keywords: Comic, Writing 
KETERAMPILAN MENULIS ESSAI DALAM PEMBENTUKAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PRODI PGMI UIN AR-RANIRY BANDA ACEH Silvia Sandi Wisuda Lubis
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v6i2.3338

Abstract

Kemampuan menulis essai merupakan kemampuan penting dan strategis bagi mahasiswa. Melalui essai memungkinkan mahasiswa memberikan kontribusi positif terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, antara lain dengan cara menuangkan ide-ide cemerlang yang dituangkan dalam tulisan essai. Essai juga dapat menumbuhkan jiwa kritis dan kreatif pada mahasiswa tanpa menimbulkan tindakan anarkis seperti yang sering terjadi di kalangan mahasiswa ketika menyampaikan aspirasi kepada pihak-pihak lain. Tujuan berpikir kritis sebenarnya untuk menilai suatu pemikiran , menaksir nilai bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau praktek dari suatu pemikiran dan nilai tersebut. Kadang juga berpikir kritis menghasilkan ide – ide baru sehinga berpikir kritis erat hubunganya dengan berpikir kreatif. Karena ketika seseorang menghadapi suatu hal atau masalah, dalam menelaah, menganalisa atau mengkritisi hal tersebut maka diperlukan usaha berpikir kreatif untuk menentukan solusi yang tepat. Di zaman sekarang, dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah berkembang sangat pesat, permasalahan hidup sosial semakin kompleks, untuk itu diperlukan pemikiran kritis untuk menanggapi itu semua. Pada tingkat mahasiswa sebagai pembentukan berpikir kritis bisa dilakukan dengan menulis essai. Karena dengan menulis essai, mahasiswa akan diminta untuk memberikan pandangannya terhadap sebuah persoalan.
PENGEMBANGAN METODE SAS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA Silvia Sandi Wisuda Lubis
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v7i1.3324

Abstract

Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Kegiatan membaca permulaan dimulai dari taman kanak-kanak atau sekolah dasar tingkat awal. Pelajaran membaca dan menulis di kelas-kelas awal disebut pelajaran membaca dan menulis permulaan. Pentingnya membaca permulaan di kelas I adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat. Metode SAS merupakan metode yang tepat dalam meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa. Dalam proses operasionalnya, metode SAS mempunyai langkah-langkah dengan urutan sebagai berikut : (a) strukutur, menampilkan keseluruhan, (b) analisis, melakukan proses penguraian, (c) sintesis, melakukan penggabungan kembali pada struktur semula. Adapun langkah-langkah pengembangan metode SAS dalam keterampilan membaca permulaan yaitu : (1) Membagi kalimat menjadi beberapa kata; (2) Membagi kata menjadi beberapa suku kata: (3) Membagi suku kata menjadi bunyi huruf; (4) Menggabungkan bunyi-bunyi huruf menjadi suku kata; (5) Menggabungkan bunyi suku kata menjadi kata.
PEMBELAJARAN MENULIS ESSAI MELALUI MEDIA MASSA SURAT KABAR DALAM PEMBENTUKAN BERPIKIR KRITIS Silvia Sandi Wisuda Lubis
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 10, No 2 (2021): PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v10i2.10506

Abstract

Writing skills are the skills with the highest level of difficulty for learners compared to the other three skills. Writing activity is a form of manifestation of language skills and abilities that are most recently mastered by language learners after listening, speaking, and reading skills. The ability to write essays is an important and strategic skill for students. Through an essay it allows students to make a positive contribution to problems that occur in society, among others, by pouring out bright ideas as outlined in essay writing. Essays can also foster a critical and creative spirit in students without causing anarchist actions as is often the case among students when conveying aspirations to other parties. At the student level, critical thinking formation can be done by writing essays. Because by writing an essay, students will be asked to give their views on a problem. When they understand a problem well and are able to analyze it, they have given an idea or idea about a problem or issue that is being discussed. The student level is the level where they have matured in thinking and are able to properly absorb various issues or problem topics that exist around them. Newspaper mass media with a diverse scope of discussion and lies in its ability to present news and ideas about the development of society in general, which can affect modern life as it is today. In addition, newspapers are able to convey something at any time to their readers through educational newspapers, information and interpretations of several things, so that most of the community depends. Based on this, the newspaper mass media can be an alternative media in writing essays.
MEMBANGUN BUDAYA LITERASI MEMBACA DENGAN PEMANFAATAN MEDIA JURNAL BACA HARIAN Silvia Sandi Wisuda Lubis
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v9i1.7167

Abstract

Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas Berbagai penelitian memperlihatkan kebiasaan membaca bacaan bermutu berkontribusi terhadap tingkat kecerdasan seseorang. Dengan membaca, seseorang terbantu untuk melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang dan menganggapnya sebagai tantangan yang harus diselesaikan. Ada banyak manfaat membaca, di antaranya membantu pengembangan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir, meningkatkan pengetahuan, meningkatkan memori dan pemahaman. Dengan sering membaca, seseorang mengembangkan kemampuan untuk memproses ilmu pengetahuan, mempelajari berbagai disiplin ilmu, dan menerapkan dalam hidup. Budaya literasi membaca bukanlah sebuah hal mudah untuk dibangun karena butuh kesadaran dan semangat untuk membawa perubahan. Literasi membaca bukanlah sekedar kegiatan membaca biasa melainkan sebuah kegiatan yang bisa membangun budaya itu sendiri. Kegiatan literasi memang merujuk pada kemampuan dasar seseorang dalam membaca dan menulis. Sehingga selama ini, strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah menumbuhkan minat membaca dan menulis. Budaya literasi membaca menghasilkan dua manfaat yaitu membangun minat membaca dan membangun kegiatan membaca itu sendiri. Melalui membaca sama halnya dengan menggenggam seisi dunia, karena dalam bacaan bisa mengakses informasi dari seluruh dunia. Membangun budaya literasi membaca bisa dilakukan melalui banyak hal yang salah satunya dengan memanfaatkan media jurnal baca harian. Jurnal baca harian memiliki manfaat yang besar bagi pengembangan literasi membaca. Apabila dikolaborasikan dengan jam khusus membaca, selain menumbuhkan minat baca, jurnal baca harian dapat mengasah pemahaman akan isi buku. Jurnal baca harian merupakan cermin kompetensi dan kebiasaan berliterasi.
KONTRIBUSI FILM PENDEK FABEL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK-ANAK Silvia Sandi Wisuda Lubis
PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Prodi PGMI FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan PW PERGUNU Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/pjp.v5i2.3359

Abstract

Cerita binatang (fabel) adalah salah bentuk cerita tradisional yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita. Binatang-binatang tersebut dapat berpikir dan berinteraksi layaknya komunitas manusia, juga dengan permasalahan hidup layaknya manusia. Mereka dapat berpikir, berlogika, berperasaan, berbicara, bersikap, bertingkah laku, dan lain-lain sebagaimana halnya manusia dengan bahasa manusia. Cerita binatang (fabel) sangat erat kaitannya dengan anak-anak. dalam hal ini, cerita fabel disandingkan dalam menuliskan puisi anak-anak. Dilihat dari segi pendayaan berbagai bentuk ungkapan kebahasaan, puisi anak tentunya masih lebih sederhana. Kesederhanaan itu haruslah dilihat dari segi unsur diksi, struktur, ungkapan dan kemungkinan pemaknaan. Namun, dilihat dari segi “permainan” bahasa, puisi anak terlihat lebih intensif. Hal ini terlihat dari pengutamaan pemunculan aspek rima dan irama atau berbagai bentuk pengulangan yang lain. Intensitas dalam hal pendayaan unsur rima dan irama inilah yang masih dominan dalam puisi anak. permasalahn yang diangkat dalam penelitian adalah apakah film pendek fabel dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan menulis puisi anak-anak. subjek penelitian ini adalah mahasiswa prodi PGMI, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi film pendek fabel terhadap kemampuan menulis puisi anak-anak. Peningkatan kualitas hasil belajar mahasiswa ini terbukti dari peningkatan rata-rata skor pretest sebesar 60 berkategori kurang dan pada skor postest memiliki rata-rata sebesar 76 berkategori cukup.
MENULIS KARANGAN NARASI SEBAGAI WADAH MENGEMBANGKAN BERPIKIR KREATIF Silvia Sandi Wisuda Lubis
FITRAH: International Islamic Education Journal Vol 4 No 1 (2022): Fitrah: International Islamic Education Journal
Publisher : FITRAH was published by the Center for Research and Community Service (LP2M) Ar-Raniry Islamic State University Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Writing skills are indirect communication activities or often called nonverbal communication tools, writing has the same meaning as composing, such as writing narrative essays. Wiriting activities require a process of thinking and imagining to be able to convey what is meant to the reader. The activity of writing narrative essays has become a topic of discussion in Indonesian subjects to be studied and is useful for developing writing skills. Narrative essays whose sources of development are through things that are closely related to every day life encountered in yhe surrounding environment can provide many ideas for developing them into writing. Creative ability is generally understood as creativity. Often, the individual who is considered creative is a genuinely good synthetic thinker who builds connections between things that other people don’t notice spontaneously. A creative attitude is at least as important as creative thinking skills. Creativity is relative. This study uses a qualitative research approach where qualitative research as a scientific method is often used and carried out by a group of researchers in the social sciences, including education sciences. The data were analyzed using the percentage formula. The results showed that the percentage of students writing narrative essays was 94.59 % very well and students had completed classically.
STUDI KELAYAKAN MEDIA PEMBELAJARAN SYAIR AGAMA “PERAHU” KARYA HAMZAH FANSURI DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN MORAL Silvia Sandi Wisuda Lubis
JURNAL HANDAYANI PGSD FIP UNIMED Vol 6, No 2 (2016): HANDAYANI JOURNAL PGSD FIP UNIMED
Publisher : universitas negeri medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.159 KB) | DOI: 10.24114/jh.v6i2.11064

Abstract

Abstract: Feasibility Study of Religious Poetry Learning Media "Boat" by Hamzah Fansuri in Planting Moral Education. The development of science and technology increasingly encourages renewal efforts in the use of technological results in the teaching and learning process or referred to as the media. If the media carries messages or information that aims to be instructional or contain teaching purposes, then the media is called learning media. The poem is essentially an old literature that can also be written down and must be preserved. Poetry is very tangent to religious and moral teachings. The data analysis technique uses interview data collection and documentation. The results of interview data collection by Indonesian lecturers were conducted to determine the feasibility of the "Boat" poetry learning media. The results of processing the processed data indicate that the poem "Boat" is suitable to be used as a learning medium in instilling moral education, namely with the eligibility criteria ≤ 51% (worth it).Keywords : Learning Media, Poetry, Moral Education Abstrak : Studi Kelayakan Media Pembelajaran Syair Agama “Perahu” Karya Hamzah Fansuri Dalam Penanaman Pendidikan Moral. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar atau disebut dengan media.  Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Syair hakikatnya merupakan salah satu sastra lama yang juga bisa  dilisankan dan harus dilestarikan. Syair sangat bersinggungan dengan ajaran agama dan moral. Teknik analisis datanya menggunakan pengumpulan data wawancara serta dokumentasi. Hasil pengumpulan data wawancara oleh dosen bahasa Indonesia dilakukan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran syair “Perahu”. Hasil pengolahan data yang diolah menunjukkan bahwa syair “Perahu” layak digunakan sebagai media pembelajaran dalam menanamkan pendidikan moral, yaitu dengan kriteria kelayakan ≤ 51% (layak).Kata Kunci : Media Pembelajaran, Syair, Pendidikan Moral