MUSTAMIN IDRIS
Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah Perum Untad Blok A1 No. 14 Tondo, Palu

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Penerapan Alat Peraga Kubus Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sifat-Sifat Bangun Ruang Di Kelas IV Sandi, Qitra; Idris, Mustamin; Linawati, Linawati
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 4, No 3 (2016): Junal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.968 KB)

Abstract

Latar belakang masalah dilakukan penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IV SDK Ogomojolo masih sangat rendah dalam memahami materi sifat-sifat bangun ruang kubus. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes awal dimana dari 14 jumlah siswa, yang tuntas hanya ada 5 orang saja. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab soal merupakan indikator kesulitan siswa. Kemungkinan juga model atau metode pembelajaran kurang sesuai dengan tingkat berpikir siswa. Oleh karena itu peneliti terdorong untuk mengadakan perbaikan terhadap proses pembelajaran yaitu melalui penerapan media atau alat peraga kubus agar siswa aktif dalam pembelajaran dan hasil belajar meningkat. Penelitian dilaksanakan di SDK Ogomojolo dengan Jumlah siswa 14 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan alat peraga kubus dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sifat-sifat bangun ruang di kelas IV SDK Ogomojolo. Manfaat penelitian bagi siswa adalah meningkatkan motivasi dan hasil belajar karena siswa lebih aktif dalam pembelajaran serta memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami materi dengan menggunakan alat peraga. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model bersiklus yang mengacu pada model tim pelatih proyek PGSM yang terdiri dari 4 fase yaitu (1) perencanaan (2) tindakan (3) observasi dan (4) refleksi. Adapun jenis data penelitian ini adalah (1) data kualitatif berupa data aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran (2) data kuantitatif berupa data hasil belajar siswa dalam mengerjakan tes yang mencakup tes awal dan tes akhir. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu (1) teknik observasi (2) teknik tes dan (3) teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga kubus dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal disetiap siklus, pada siklus I ketuntasan individu 63 dan ketuntasan klasikal 57%. Pada siklus II, ketuntasan individu dari 53 pra tindakan mencapai 83 dan ketuntasan klasikal dari 36% pra tindakan meningkat menjadi 93% setelah tindakan (siklus II). Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penerapan alat peraga kubus memberikan peningkatan terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDK Ogomojolo dalam pembelajaran sifat-sifat bangun ruang khususnya dalam menentukan sifat-sifat kubus. Kata Kunci: Alat Peraga, Hasil Belajar, Sifat-sifat Bangun Ruang
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mengurutkan Bilangan Melalui Metode Bermain Pada Siswa Kelas I di SD Inpres 1 Slametharjo Mastuti, Sri; Idris, Mustamin; Ismaimuza, Dasa
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 4, No 12 (2016): Jurnal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mengurutkan bilangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas satu SD Inpres I Slametharjo dalam mengurutkan bilangan melalui metode bermain. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumbangan sebuah pemikiran tentang metode pembelajaran yang efektif, kreatif   dan diharapkan siswa lebih termotivasi dan tertarik dalam pembelajaran matematika, serta membantu meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada model Kemmis dan Mc.Taggart yang terdiri dari empat komponen yaitu: 1. perencanaan 2. pelaksanaan tindakan 3. Observasi 4. refleksi dan penelitian ini di laksanakan dalam tiga siklus, setiap siklusnya diadakan satu kali tatap muka.  Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh bahwa dengan metode bermain dapat meningkatkan hasil belajar dalam mengurutkan bilangan pada siswa kelas satu di SD Inpres I Slametharjo Kabupaten Banggai.  Hal ini terbukti dari meningkatnya ketuntasan siswa dimana pada siklus pertama hanya 56% siswa, pada siklus kedua mengalami peningkatan menjadi 72%, dan pada siklus ketiga meningkat lagi menjadi 84%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode bermain dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam mengurutkan bilangan. Sehingga hal tersebut juga berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa di kelas I SD Inpres I Slametharjo. Kata kunci: Prestasi belajar, metode bermain, matematika
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Perkalian Bilangan Bulat di Kelas IV SDN 1 Nambo Dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya Saahi, Nurmasita M.; Ismaimuza, Dasa; Idris, Mustamin
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 4, No 12 (2016): Jurnal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pokok yang mendasari penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada materi perkalian bilangan bulat. Faktor penyebabnya antara lain kurangnya minat dan semangat siswa dalam belajar matematika karena guru menyajikan materi dalam proses pembelajaran tidak bervariasi dan bersifat oriented. Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan metode tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar perkalian bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 1 Nambo. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah guru dan seluruh siswa kelas IV SD Negeri 1 Nambo sebanyak 17 orang yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/ 2014. Rancangan Penelitian yang digunakan mengacu pada model penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto), 2007:16) yang terdiri atas 4 komponen yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perkalian bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 1 Nambo. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I presentasi daya serap individu yang meningkat dari tes awal 57,64% menjadi 72,94% dan presentasi ketuntasan belajar klasikal meningkat dari tes awal 35,20% menjadi 64,70%. Hasil observasi aktivitas siswa 75,00% serta hasil observasi aktivitas guru 80,26%. Kemudian pada siklus II presentasi daya serap individu meningkat sebesar 92,94% dan persentasi ketuntasan belajar klasikal sebesar meningkat sebesar 100%. Hasil observasi aktifitas siswa meningkat menjadi 86,53% serta hasil observasi aktifitas guru meningkat menjadi 92,10%. Kata kunci: Hasil Belajar, Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, Perkalian Bilangan Bulat.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jajargenjang Dengan Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SDN Inpres Manyula Simaa, Meldawati; Idris, Mustamin; Murdiana, I Nyoman
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 4, No 12 (2016): Jurnal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode penemuan terbimbing yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Inpres Manyula pada materi jajargenjang. Pengolahan data dalam penelitian ini  menggunakan teknik analisis data kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa data hasil aktifitas guru dan siswa selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi, data hasil wawancara pada setiap siklus dengan beberapa siswa yang dijadikan sebagai informan, dan tes hasil belajar. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara bersiklus. Desain Penelitian ini terdiri dari 4 komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi/refleksi. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap penelitian tindakan yang tiap tahap disebut siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa hasil belajar siswa meningkat pada materi jajargenjang dengan menggunakan metode penemuan terbimbing pada Kelas IV SDN Inpres Manyula Kecamatan Kintom. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa siklus I daya serap klasikal 76,36%, tuntas klasikal 63,64%, hasil observasi aktivitas guru 76,32%, hasil observasi aktivitas siswa 71,05%. Kemudian pada siklus II daya serap klasikal 88,64%, tuntas klasikal 100%, hasil observasi aktivitas guru 90,79%, hasil observasi aktivitas siswa 85,53%. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I  ke siklus II sebesar  16,08%, Peningkatan aktifitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 20,38% dan aktifitas guru juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 18,96%.   Kata Kunci: Hasil Belajar, Jajargenjang, Metode Penemuan Terbimbing
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Untuk Menigkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V B Min Buol Darmiati, Darmiati; Idris, Mustamin; Hasbi, Muh.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 5, No 4 (2017): Jurnal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.609 KB)

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas VB MIN Buol pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada model kemmis dan Mc. Taggart, terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan di kelas VB MIN Buol pada semester satu tahun 2013/2014 dengan subjek penelitian siswa kelas VB yang berjumlah 24 orang. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I adalah 73,52%, pada siklus II menjadi 85,29%. Hasil tes akhir siklus I diperoleh ketuntasan belajar klasikal 66,7% dan siklus II menjadi 95,83%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB MIN Buol. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.
PROFIL PEMECAHAN MASALAH ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP LABSCHOOL UNTAD PALU DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA Meilando, Reksy; Idris, Mustamin; Murdiana, I Nyoman
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.778 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemecahan masalah siswa kelas VIII SMP Labschool Untad Palu dalam menyelesaikan masalah aritmatika sosial ditinjau dari kemampuan matematika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang didasarkan pada langkah pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Polya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek yang memiliki kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dalam memecahkan masalah aritmatika sosial adalah sebagai berikut: 1) tahap memahami masalah siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah melakukan pembacaan masalah secara berulang, serta menggunakan pengetahuannya tentang kalimat “pernyataan” dan kalimat “pertanyaan” dalam memahami masalah, (2) tahap membuat rencana pemecahan masalah subjek yang memiliki kemampuan matematika tinggi memiliki rencana pemecahan masalah dengan menggunakan rumus  “kerugian = harga beli–harga jual”, subjek yang memiliki kemampuan sedang memiliki rencana pemecahan masalah dengan menggunakan rumus “harga beli = harga jual + kerugian”, sedangkan subjek berkemampuan matematika rendah hanya langsung “mengalikan kerugian dengan harga jual”3) tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah subjek yang memiliki kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah melaksanakan sesuai rencana dan mengerjakan  menggunakan kemampuannya dalam menghubungkan konsep yang berupa simbol-simbol dan mengoperasikan simbol-simbol untuk menemukan solusi dari masalah yang diberikan, 4) tahap memeriksa kembali hasil pekerjaan subjek yang memiliki kemampuan matematika tinggi melakukan pemeriksaan kembali hasil pekerjaannya sebelum dan sesudah penyelesaian akhir, sedangkan subjek yang memiliki kemampuan matematika sedang dan rendah tidak melakukan pemeriksaan kembali terhadap hasil pengerjaannya.Kata kunci: Profil pemecahan masalah aritmatika sosial; Kemampuan matematika
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALU Zain, Moh.; Idris, Mustamin; Rizal, Muh.
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.875 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemecahan masalah aljabar siswa kelas kelas VIII SMP Negeri 3 Palu berdasarkan langkah-langkah Polya ditinjau dari tingkat kemampuan matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Palu yang berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Hasil penelitian ini adalah: (1) tahap memahami masalah, siswa yang berkemampuan matematika tinggi dan sedang mengidentifikasi hal yang diketahui dengan kalimat pernyataan dan hal yang ditanyakan diidentifikasi dengan kalimat pertanyaan. Selain itu kedua siswa dapat mengubah kalimat verbal ke dalam model matematika sedangkan siswa yang berkemampuan matematika rendah tidak dapat memahami masalah, (2) tahap membuat rencana, siswa yang berkemampuan matematika tinggi dan sedang mampu membuat hubungan antara informasi yang diketahui dengan masalah yang ditanyakan sedangkan siswa yang berkemampuan matematika rendah tidak memiliki satupun rencana, (3) tahap melaksanakan rencana, siswa yang berkemampuan matematika tinggi dan sedang dapat menerapkan strategi-strategi pemecahan masalah dengan tepat, tetapi siswa yang berkemampuan matematika tinggi lebih menguasai konsep aljabar dan teliti dalam melakukan operasi hitung pada bilangan bulat dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan matematika sedang dan (4) tahap memeriksa kembali, siswa yang berkemampuan matematika tinggi dan sedang memeriksa kembali langkah-langkah penyelesaiannya dan siswa yang berkemampuan matematika tinggi  meyakini kebenaran jawabannya dengan mencari kesesuaian antara penyelesaian dengan hal yang diketahui.Kata Kunci: Analisis pemecahan masalah, aljabar, langkah-langkah Polya
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIAGRAM VENN DAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS VII MTs ALKHAIRAAT BOBO Ruslan, Haryati; Idris, Mustamin; Linawati, Linawati
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1217.724 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan perbedaan hasil belajar siswa pada materi diagram venn dan operasi himpunan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran langsung di kelas VII MTs Alkhairaat Bobo. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu perbedaan hasil belajar siswa pada materi diagram venn dan operasi himpunan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran langsung di kelas VII MTs Alkhairaat Bobo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan rancangan penelitian menggunakan One-Shot Case Study Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VII MTs Alkhairaat Bobo yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017, sebanyak 3 kelas yang berjumlah 72 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Kelas yang menjadi sampel penelitian adalah Kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 24 orang dan kelas VII B sebagai kelas kontrol yang berjumlah 24 orang. Hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 12,13 dengan standar deviasi 2,79 dan kelas kontrol 10,46 dengan standar deviasi 2,75. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung = 2,09 dan ttabel = 2,021 pada taraf signifikan 0,05, karena nilai thitung > ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung.                                                                                                                                                     Kata Kunci: Model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model pembelajaran langsung, hasil belajar.
PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP ISLAM TERPADU QUROTA A’YUN PALU DITINJAU DARI GAYA BELAJAR AUDITORY Rohmah, Zakiah; Rochaminah, Sutji; Idris, Mustamin
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol 4, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.446 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui deskripsi tentang profil pemecahan masalah matematika siswa SMP Islam Terpadu Qurota’ayun Palu ditinjau dari gaya belajar auditory. Proses pemecahan masalah matematika menggunakan tahapan Polya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil pemecahan masalah siswa bergaya belajar auditory dalam memahami masalah membaca dengan suara keras, sehingga mampu mengemukakan hal yang diketahui dan yang ditanya namun tidak menuliskannya dengan lengkap. Merencanakan pemecahan masalah dengan menggunakan metode gabungan dan menjelaskan perencanaan pemecahan masalah dengan fasih. Melaksanakan apa yang telah direncanakan dan sesekali bergumam pada diri sendiri. Memeriksa jawaban menggunakan cara yang berbeda.Kata kunci: profil pemecahan masalah, gaya belajar, auditory
PROFIL PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR SEGITIGA DITINJAU DARI LEVEL PERKEMBANGAN BERPIKIR VAN HIELE PADA SISWA SMP NEGERI 3 PALU Pildayani, Pildayani; Sukayasa, Sukayasa; Idris, Mustamin
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.598 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan profil pemecahan masalah bangun datar segitiga ditinjau dari level perkembangan berpikir Van Hiele pada siswa SMP Negeri 3 Palu berdasarkan langkah-langkah Polya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil pemecahan masalah siswa yang memiliki: 1) level 0 (visualisasi), a) pada tahap memahami masalah, subjek menuliskan hal yang diketahui dan ditanyakan pada soal, b) merencanakan masalah, subjek masih salah dalam  menyusun rencana penyelesaian, c) melaksanakan rencana pemecahan masalah, subjek tidak dapat menyelesaikan masalah karena rencana pemecahan masalah yang dibuat salah, d) memeriksa kembali, subjek tidak memeriksa kembali hasil penyelesaian yang dibuatnya. 2) level 1 (Analisis), a) memahami masalah, subjek menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan secara lengkap, b) merencanakan masalah, subjek menyusun rencana penyelesaian menggunakan informasi yang diketahuinya, c) melaksanakan rencana pemecahan masalah, subjek menyelesaikan masalah sesuai rencana yang dilakukan sebelumnya, d) memeriksa kembali, subjek tidak memeriksa kembali atas jawaban yang diperoleh. 3) level 2 (Deduksi Informal), a) memahami masalah, subjek menuliskan dan memaparkan hal yang diketahui dan ditanyakan secara lengkap, b) merencanakan masalah, subjek memahami hal yang diketahui dari masalah di soal, kemudian menyusun rencana penyelesaian menggunakan informasi yang diketahui, c) melaksanakan rencana pemecahan masalah, subjek mengerjakan dengan menggunakan strategi yang telah direncanakan dan menyelesaikannya dengan menggunakan pengetahuannya untuk menemukan solusi dari masalah yang diberikan, d) memeriksa kembali, subjek mengecek kembali langkah demi langkah hasil pekerjaan yang telah dibuatnya dengan teliti.   Kata kunci: profil pemecahan masalah, bangun datar segitiga, perkembangan berpikir Van Hiele, langkah-langkah polya.Abstract: The purpose of this study is to describe the problem solving problem of flat triangle building in terms of the development level of Van Hiele thinking on the students of SMP Negeri 3 Palu based on Polya steps. The type of this research is qualitative research. The results showed that the problem solving profiles of students who have: 1) level 0 (visualization), a) at the stage of understanding the problem, the subject write down the known and asked questions, b) plotting the problem, the subject is still wrong in preparing the settlement plan, c ) Implements a problem-solving plan, the subject can not solve the problem because the wrong problem-solving plan, d) re-examine, the subject does not re-examine the result of the settlement it made. 2) level 1 (Analysis), a) understanding the problem, the subject writes the known and the complete question, b) plotting the problem, the subject prepares the settlement plan using the information it knows, c) executes the problem solving plan, the subject of problem solving according to plan Done earlier, d) re-examine, the subject does not check back for the answers obtained. 3) level 2 (Informal Deduction), a) understanding the problem, the subject writes and explains what is known and asked in full, b) plots the problem, the subject understands the known matter of the problem, then prepares the settlement plan using the known information, C) implementing a problem-solving plan, the subject is working on a planned strategy and solving it by using his knowledge to find a solution to the problem, d) re-examine the subject by rechecking the step by step the work he has done carefully.Keywords: Problem solving profile, wake up triangle, development of Van Hiele thinking, polya steps