Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN GETAH TANAMAN PATAH TULANG SECARA TOPIKAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS DAN KETEBALAN LAPISAN KERATIN KULIT Supriyanto, Supriyanto; Ika Luviana, Lilis Astria
Prosiding Seminar Biologi Vol 7, No 1 (2010): Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.539 KB)

Abstract

ABSTRAK   Tumbuhan patah tulang merupakan salah satu tumbuhan yang mempunyai sifat toksik terhadap kulit dan lapisan lendir. Sifat toksik terdapat pada getahnya yang putih seperti susu. Kandungan utama getah tanaman patah tulang ini adalah phorbol ester dan ingenol ester. Seringkali, penggunaan getah tanaman patah tulang ini pada waktu dioleskan mengenai jaringan sehat di sekitar kulit yang sakit. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian bagaimana pengaruh kerjanya dan apakah pengobatan dengan getah tanaman ini cukup aman ataukah menimbulkan kerusakan juga pada jaringan yang sehat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perubahan histopatologis pada kulit serta mengetahui perubahan ketebalan lapisan keratin kulit setelah pemberian getah tanaman patah tulang secara topikal. Dalam penelitian ini, 6 ekor kelinci putih dibagi secara acak menjadi 3 kelompok pemberian, masing-masing kelompok pemberian terdiri dari 2 ekor yaitu kelompok pemberian 1 hari, 5 hari, dan 10 hari. Kontrol dan perlakuan terdapat pada satu individu. Pemberian getah tanaman patah tulang dilakukan rutin sekali sehari sesuai dengan kelompok pemberian. Mencatat perubahan warna kulit sebelum pembedahan. Pembedahan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu setelah 1 hari, 5 hari dan 10 hari pemberian getah tanaman patah tulang, selanjutnya dibuat preparat kulit dengan pewarnaan hematoxilin-eosin untuk melihat struktur mikroanatomi dan perubahan histologis. Hasil penelitian  pemberian getah tanaman patah tulang secara topikal menunjukkan perubahan warna pada kelompok pemberian berupa eritem. Eritem terjadi mulai dari eritem sangat tipis hingga eritem yang sangat jelas. Dari gambaran mikroanatomi kulit terdapat hiperplasi epidermis, namun tidak ditemukan piknosis maupun nekrosis. Hiperplasi dapat dilihat terjadi peningkatan ketebalan lapisan keratin pada epidermis.   Kata kunci : Euphorbia tirucalli, histopatologis, epidermis, keratin.
PENGARUH PEMBERIAN GETAH TANAMAN PATAH TULANG SECARA TOPIKAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS DAN KETEBALAN LAPISAN KERATIN KULIT Supriyanto, Supriyanto; Ika Luviana, Lilis Astria
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 7, No 1 (2010): Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Tumbuhan patah tulang merupakan salah satu tumbuhan yang mempunyai sifat toksik terhadap kulit dan lapisan lendir. Sifat toksik terdapat pada getahnya yang putih seperti susu. Kandungan utama getah tanaman patah tulang ini adalah phorbol ester dan ingenol ester. Seringkali, penggunaan getah tanaman patah tulang ini pada waktu dioleskan mengenai jaringan sehat di sekitar kulit yang sakit. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian bagaimana pengaruh kerjanya dan apakah pengobatan dengan getah tanaman ini cukup aman ataukah menimbulkan kerusakan juga pada jaringan yang sehat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perubahan histopatologis pada kulit serta mengetahui perubahan ketebalan lapisan keratin kulit setelah pemberian getah tanaman patah tulang secara topikal. Dalam penelitian ini, 6 ekor kelinci putih dibagi secara acak menjadi 3 kelompok pemberian, masing-masing kelompok pemberian terdiri dari 2 ekor yaitu kelompok pemberian 1 hari, 5 hari, dan 10 hari. Kontrol dan perlakuan terdapat pada satu individu. Pemberian getah tanaman patah tulang dilakukan rutin sekali sehari sesuai dengan kelompok pemberian. Mencatat perubahan warna kulit sebelum pembedahan. Pembedahan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu setelah 1 hari, 5 hari dan 10 hari pemberian getah tanaman patah tulang, selanjutnya dibuat preparat kulit dengan pewarnaan hematoxilin-eosin untuk melihat struktur mikroanatomi dan perubahan histologis. Hasil penelitian  pemberian getah tanaman patah tulang secara topikal menunjukkan perubahan warna pada kelompok pemberian berupa eritem. Eritem terjadi mulai dari eritem sangat tipis hingga eritem yang sangat jelas. Dari gambaran mikroanatomi kulit terdapat hiperplasi epidermis, namun tidak ditemukan piknosis maupun nekrosis. Hiperplasi dapat dilihat terjadi peningkatan ketebalan lapisan keratin pada epidermis.   Kata kunci : Euphorbia tirucalli, histopatologis, epidermis, keratin.