Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN DOSEN DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE TOPSIS DAN BORDA Ikmah Ikmah; Kusrini Kusrini; Andi Sunyoto
Telematika Vol 10, No 2: Agustus (2017)
Publisher : Universitas Amikom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.833 KB) | DOI: 10.35671/telematika.v10i2.418

Abstract

Setiap perguruan tinggi pasti membutuhkan seorang dosen untuk dapat mengajar dengan baik kepada mahasiswanya. Dosen yang diinginkan juga harus mempunyai kriteria yang dibutuhkan oleh perguruan tinggi, agar menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dengan dunia luar. Dalam proses seleksi penerimaan dosen pada perguruan tinggi STMIK Amikom Yogyakarta membutuhkan calon dosen yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pada proses penerimaan calon dosen di STMIK Amikom Yogyakarta masih bersifat subyektif, sehingga menimbulkan tingkat subyektifitas untuk mendapatkan calon dosen yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria yang digunakan adalah tes microteaching dan tes psikotes. Pada penelitian ini penulis menyarankan untuk melakukan proses seleksi dengan menggunakan metode TOPSIS dan Borda. Metode TOPSIS digunakan untuk merekomendasikan calon dosen yang memperoleh nilai tertinggi, kemudian metode Borda digunakan untuk mendapatkan suatu keputusan dari banyak decision maker yang dalam penelitian ini terdapat pada tahap tes microteaching. Hasil dari penelitian ini dapat merekomendasikan calon dosen yang lulus seleksi penerimaan dosen dengan melakukan pengujian menggunakan formasi bobot. Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali, dari pengujian tersebut disarankan untuk menggunakan pengujian yang pertama karena pada pengujian pertama mendekati dengan data nyata sebesar 63,33% untuk tes microteaching dan 75% untuk tes psikotes.
PENERAPAN AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PENGENALAN TATA SURYA SD NEGERI ADISUCIPTO 1 Ikmah Ikmah; Adinda Permata Ardhyasa; Andriyan Dwi Putra
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTSD Negeri Adisucipto 1 is one of the state elementary schools located in the sub-district of Depok, Sleman, Yogyakarta. At the elementary school, teachers deliver subject matter according to the curriculum that has been determined by the government. One of the lessons given is the Solar System and for interest in learning the solar system in grade 5 SD Negeri Adisucipto 1 is said to be lacking because students feel bored with learning media using print media. This is evidenced by the score obtained as much as 81.31% of the 28 5th grade students who filled out the questionnaire stating that they were bored in the current learning media.Based on the problems above, the author wants to make learning media that is not boring for students with Augmented Reality technology. The author uses the MDLC method to design, and build which consists of 6 stages such as Conception, Design, Material Collection, Manufacture, Testing, and Distribution. The results of this study prove that as many as 85.4% stated strongly agree to use this Augmented Reality Solar System application.Keywords : Solar System, Augmented Reality, Learning Media, Elementary School, MDLCABSTRAKSD Negeri Adisucipto 1 merupakan salah satu sekolah dasar berstatus negeri yang terletak di kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Pada SD tersebut, guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan pemerintah. Salah satu pelajaran yang diberikan yaitu Tata Surya dan untuk minat belajar tata surya di kelas 5 SD Negeri Adisucipto 1 ini dikatakan kurang dikarenakan siswa merasa bosan atau jenuh dengan media pembelajaran menggunakan media cetak. Hal ini dibuktikan dengan skor yang didapatkan sebanyak 81,31% dari 28 siswa kelas 5 yang mengisi kuesioner menyatakan bosan atau jenuh dalam media pembelajaran saat ini. Tujuan dari penelitian ini untuk membuat media pembelajaran yang tidak membosankan bagi siswa dengan teknologi Augmented Reality. Metode yang digunakan yaitu Augmented Reality dengan menggunakan metode MDLC yang terbagi menjadi 6 tahapan seperti Pengonsepan, Perancangan, Pengumpulan Bahan, Pembuatan, Pengujian, dan Pendistribusian. Hasil dari penelitian ini yaitu aplikasi ini telah melalui beberapa pengujian yang salah satunya dengan menggunakan skala likert. Hal ini membuktikan bahwa sebanyak 85,4% menyatakan sangat setuju menggunakan aplikasi Augmented Reality Tata Surya tersebut.Kata Kunci : Tata Surya, Augmented Reality, Media Pembelajaran, Sekolah Dasar, MDLC