Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pengukuran Kriteria Green and Smart Campus dengan Metode Analytical Hierarchy Process Putro Ferro Ferdinant; Ade Irman Saeful Mutaqin; Nuraida Wahyuni
Journal Industrial Servicess Vol 6, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/62019

Abstract

Implementasi dan target jangka panjang Untirta dalam capaian Untirta 5.0 dengan era Untirta Integrated, Smart and Green Campus (It’s Green) sebagai World Class University tahun 2030 perlu didukung semua sivitas akademik di dalamnya. Untuk tahapan awal di tahun 2020 ini, perlu disiapkan model atau kerangka kerja yang mampu menilai kesiapan Untirta mencapai visi jangka panjang. Beberapa hal yang perlu ditinjau adalah integrasi dari Smart Campus dan Green Campus. Penelitian ini mengusulkan model terintegrasi yang diharapkan mampu mengukur tingkat kesiapan Untirta menuju It’s Green Campus di level dunia. Tahap awal diuraikan indikator-indikator kesiapan perguruan tinggi dengan menggunakan kerangka kerja G-Readiness+ (model Sullistyohati, 2018) yaitu attitude (sikap), policy (kebijakan), practice (praktek), technology (teknologi), governance (tata kelola), dan human resource (sumber daya manusia). Dipadukan dengan key performance indicators untuk Sustainable Campus Assessment yaitu Setting and Infrastructure, Energy and Climate Change, Waste, Water, Transportation, Education (model Amrina, 2015) yang masuk kedalam variabel tambahan. Modifikasi dari composite indicators untuk asesmen Smart Campus yaitu living the campus, environmental dan energy (model Pompei, 2019) dipadukan hingga mendapatkan model pengukuran yang terintegrasi. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan untuk memperoleh bobot kriteria dan sub kriteria yang terpenting dari model. Pembobotan dilakukan secara online oleh pakar (expert judgement) dengan membandingkan tingkat kepentingan antar kriteria dan sub kriteria. Hasil dari penelitian ini adalah memdapatkan kriteria terpenting yang menjadi pritoritas untuk kesiapan Fakultas Teknik Untirta dalam penerapan visi atau strategi jangka panjang menuju It’s Green Campus.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KUESIONER EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR BERBASIS WEBSITE PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNTIRTA evi febianti; nuraida wahyuni; Darma Husain Muhamad
Journal Industrial Servicess Vol 4, No 2 (2019): Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v4i2.5180

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk merancang dan membuat Sistem Aplikasi Kuesioner Evaluasi Proses Belajar Mengajar pada Jurusan Teknik Industri dengan grafik menggunakan PHP dan MySql. Dengan memanfaatkan platformwebsite sehingga memudahkan dalam pembuatan aplikasi. Dengan Aplikasi ini diharapkan dapat membantu untuk mengisi kuesioner tentang kinerja Dosen di Jurusan Teknik Industri Untirta dan sekaligus sebagai media untuk melihat nilai mahasiswa. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Web, PHP dan MySql. Web digunakan sebagai tempat atau halamannya, PHP digunakan untuk tampilan dan pemrograman, sedangkan MySql digunakan sebagai database. Metode yang digunakan pada perangan sistem adalah metode FAST (Framework for the Application of System Technique). FAST dipilih karena menyediakan mekanisme untuk memahami dan menganalisa kebutuhan pengguna, melakukan negosiasi, pemilihan solusi yang layak, hingga pembuatan sistem yang terorganisir mulai dari pembuatan DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity Relation Diagram) sampai desain fisik sistem. Pengujian sistem yang dilakukan menggunakan dua uji, yaitu uji blackbox untuk mengetahui fungsionalitas sistem dan uji usability untuk mengetahui tanggapan pengguna atas sistem yang telah dibuat. Hasil dari perancangan sistem ini adalah berupa sistem yang sesuai dari aspek fungsionalitas dan usability yang dapat dijadikan rujukan untuk sistem yang lebih nyata
Pengaruh quality of work life selama masa pandemi Covid-19 terhadap produktivitas pegawai negeri sipil wanita di kota Cilegon Evi Febianti; Nuraida Wahyuni; Shanti Kirana Anggraeni; Bobby Kurniawan
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i1.12356

Abstract

Kualitas kehidupan kerja atau Quality of Work Life (QWL) yang baik sangat penting dimiliki oleh sumber daya manusia di tempat ia bekerja. Semakin QWL seseorang baik, semakin baik pula performanya dalam bekerja. Kondisi pandemi yang telah dirasakan selama lebih dari satu tahun, sedikit banyak mempengaruhi QWL dengan adanya kebijakan work from home (WfH). Kondisi ini diduga dapat mempengaruhi produktivitas pegawai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung pengaruh QWL terhadap produktivitas. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linear. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan pegawai negeri sipil (PNS) wanita di kota Cilegon sebagai respondennya.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara QWL terhadap produktivitas PNS wanita di kota Cilegon. Model regresi yang didapatkan adalah Y = 30,81 + 0,614 artinya, ada pengaruh positif antara QWL dengan produktivitas, setiap peningkatan 1 satuan unit QWL akan meningkatkan sebesar 0,614 produktivitas. Ketika QWL bernilai nol, maka nilai produktivitas adalah 30,81. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara QWL terhadap produktivitas di lingkungan pemerintahan kota Cilegon. Hal ini dapat menjadi perhatian pemerintah kota Cilegon terhadap PNS wanita selama masa pandemi.
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN PT. XYZ Khozin Muhtarim; Hadi Setiawan; Nuraida Wahyuni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.501 KB)

Abstract

PT. XYZ yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang fabrikasi. Untuk menjalankan kegiatan perusahaan PT. XYZ memerlukan kinerja yang baik dari karyawannya. Akan tetapi ditemukan banyaknya karyawan yang resign dan semakin meningkatnya persentase turnover dalam tiga tahun terakhir. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang dianalisis pada penelitian ini yaitu kepuasan kerja, dan komitmen organisasi. Penyebaran dan pengumpulan data dilakukan terhadap 150 karyawan PT. XYZ. Dari jumlah kuesioner yang disebar tingkat pengembalian kuesioner responden sebesar 90% dengan jumlah 135 kuesioner. Tehnik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan software LISREL 8.7. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel turnover intention dan komitmen organisasi berpengaruh positif yang lemah terhadap turnover intention.
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PERUSAHAAN PT. XYZ Heriyanto .; Putiri Bhuana Katili; Nuraida Wahyuni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol.5 No.3 November 2017
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.226 KB)

Abstract

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja juga berhubungan dengan variabel-variabel seperti turnover (berpindah kerja), produktivitas, tingkat absensi, usia, faktor pekerjaan dan ukuran organisasi perusahaan.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui item-item yang masuk dalam kuadran I, Kuadran II, Kuadran III, dan Kuadran IV pada diagram kartesius dan mengetahui tingkat kepuasan karyawan terhadap kinerja manajemen perusahaan. Hasil penelitian menunjukan nilai indeks kepuasan karyawan sebesar 66,22%. Menurut kriteria indeks kepuasan, maka dapat disimpulkan bahwa karyawan merasa cukup puas terhadap kinerja perusahaan. Jika nilai indeks kepuasan karyawan 50% atau lebih rendah menandakan karyawan merasa kurang puas dengan kinerja perusahaan. Sedangkan nilai indeks 50 sampai 80% menandakan karyawan merasa cukup puas terhadap kinerja perusahaan. Nilai indeks kepuasan karyawan 80% atau lebih tinggi mengindikasikan bahwa karyawan merasa puas terhadap kinerja perusahaan
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik SAMSAT Kabupaten Pandeglang Agung Mandala; Shanti Anggraeni; Nuraida Wahyuni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 4 No. 2 Juli 2016
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.867 KB)

Abstract

Dalam pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal di Bawah Satu Atap (SAMSAT) telahmampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Bertumbuhnya jumlah perusahaan financial(leasing) yang memberikan kemudahan kepemilikan kendaraan bermotor menyebabkan semakinbertambahnya jumlah kendaraan bermotor khususnya di Kabupaten Pandeglang , sehinggakebutuhan tingkat pelayaanan SAMSAT menjadi naik. Obyek dalam penelitian ini adalah pelayananwajib pajak kendaraan di SAMSAT Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukurkepuasan masyarakat terhadap pelayanan kantor bersama SAMSAT kabupaten Pandeglang. Untukmengetahui kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SAMSAT Pemerintah mengeluarkan beberaparegulasi yang berkaitan dengan kualitas pelayanan publik, salah satunya adalah KEPMENPANNO.25/2004 tentang pedoman umum penyusunan indeks kepuasan masyarakat unit pelayananinstansi pemerintah, merupakan pedoman umum yang digunakan sebagai acuan bagi instansipemerintah. ada 14 hal yang berkaitan dengan kinerja dan pelayanan yang dilakukan oleh pegawaipelayanan, antara lain prosedur pelayanan, kesesuaian persyaratan, kejelasan pegawai, kedisiplinanpegawai, tanggung jawab pegawai, kemampuan pegawai, kecepatan pelayanan, keadilan pelayanan,kesopanan pegawai, kewajaran biaya, kepastian biaya, kepastian jadwal, kenyamanan linkungan,dan keamanan pelayanan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis nilai unsur – unsur tersebut,serta pengaruhnya terhadap kepuasan masyarakat. Nilai indeks kepuasan masyarakat di SAMSATKabupaten Pandeglang secara keseluruhan adalah 3,222, nilai IKM setelah diknversi adalah 80,561dimana mutu pelayanannya B dan kinerja unit pelayanan termasuk dalam kategori baik artinyamasyarakat merasa puas terhadap pelayanan SAMSAT.
Mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat dan Menentukan Prioritas Perbaikan Melalui Potential Gain In Customer Value (Studi Kasus: Samsat Kota Cilegon) Puput Puspitasari; Shanti Kirana Anggraeni; Nuraida Wahyuni
Journal Industrial Servicess Vol 1, No 1 (2015): Oktober 2015
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.844 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v1i1.294

Abstract

Pelayanan publik di mata masyarakat selama ini dianggap belum sesuai harapan. Masalah yang masih sering terjadi pada proses pelayanan publik antara lain mengenai lamanya waktu pelayanan, prosedur pelayanan yang berbelit-belit, fasilitas pendukung pelayanan yang masih kurang dan masih banyak lagi. Dari masalah yang sering timbul tersebut akhirnya timbul pandangan-pandangan di masyarakat yang menganggap bahwa semua urusan yang berkaitan dengan pemerintah pastisulit dan memakan banyak waktu. Pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) merupakan salah satu instansi pelayanan publik yang melayani berbagai keperluan masyarakat berkenaan dengan administrasi kendaraan bermotor. Setiap tahunnya kantor bersama SAMSAT Kota Cilegon selalu melakukan pengukuran kepuasan pelanggan yang dalam hal ini adalah para wajib pajak menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Namun pengukuran tersebut hanya sebatas untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan para wajib pajak dan belum ada penelitian lanjutan mengenai atribut-atribut apa yang harus diperbaiki. Oleh karena itu tujuan penelitian ini yaitu mengukur IKM dan menghitung bobot masing-masing atribut menggunakan metode Potential Gain In Customer Value (PGCV). Hasilnya, IKM SAMSAT kota Cilegon adalah 79.3, prioritas perbaikan adalah kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan. 
Variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai Bapenda Kabupaten Serang pada masa pandemi Nuraida Wahyuni; Evi Febianti; Roy Satriadi
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i1.11573

Abstract

Pandemi Covid-19 membuat banyak dampak dalam program kerja dan tata cara kerja bagi instansi pemerintah. Contohnya pada Bapenda Kabupaten Serang. Banyak program kerja yang harus diubah begitu pula tata cara kerja yang mengharuskan beradaptasi dengan kondisi pandemi. Adanya pembatasan pegawai yang berada di lingkungan Bapenda yaitu sebanyak 50% dari jumlah karyawan membuat perubahan kinerja pegawai. Hal tersebut diduga adanya pengaruh dari gaya kepemimpinan dan budaya organisasi. Kedua variabel tersebut juga diduga mempengaruhi quality of work life (QWL) pegawai Bapenda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan, variabel budaya organisasi terhadap variabel kinerja pegawai dengan QWL sebagai variabel intervening. Analisis data dilakukan dengan menggunakan partial least square (PLS). Hasil penelitian menyatakan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. Budaya organisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. Gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap QWL. QWL berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung terhadap kinerja pegawai melalui QWL sebagai variabel intervening. Sedangkan budaya organisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan secara tidak langsung terhadap kinerja pegawai melalui QWL sebagai variabel intervening.
Analysis of Service Quality on Customer Satisfaction Through Importance Performance Analysis and KANO Model Nurul Ummi; Nuraida Wahyuni; Iqbhal Apriadi
Journal Industrial Servicess Vol 6, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/62013

Abstract

Customer satisfaction is the level at which the perceived performance of the product will match the expectations of a customer. PT. Astra International Tbk-Daihatsu is a company that runs in the automotive field This study was conducted in the workshop division because it has a very high target in the customer satisfaction index which is 93. In addition, the failure of reaching the customer satisfaction index target in March represents the gap between customers and the company’s service. Also, the employees in the workshop service and spare parts get a warning in the form of a warning letter and income reduction in that period. The purpose of this research is to know the service attributes that need to be improved based on the integration of the Importance Performance Analysis (IPA) method and the KANO model. The results of this study show that in the IPA model there are 2 quadrants containing attributes that must be improved. Quadrant I is the main priority consisting of attribute 1, attribute 5, attribute 9, and attribute 11. On the other hand, the KANO model results in 3 attribute categories namely attractive consisting of attribute 1, attribute 2, attribute 7, attribute 9, then one dimensional consisting of attribute 3, attribute 4, attribute 5, attribute 6, attribute 8, attribute 10, attribute 11, attribute 12, attribute 14, attribute 15, attribute 16, attribute 17, attribute 18, attribute 19, attribute 20, and the last must be consisting of attribute 13. Furthermore, integration between the IPA and KANO models is carried out to produce service priorities that must be improved. From the results of the integration, it is found that the service attributes that are the priority for improvement are attribute 1, attribute 5, attribute 9, attribute 11, attribute 7, attribute 3 and attribute 14.
Peningkatan Produktivitas Perusahaan Melalui Identifikasi Waste Dan Efisiensi Waktu Produksi Pada Pengrajin Emping Evi Febianti; Ani Umyati; Nuraida Wahyuni; Kulsum Kulsum
Journal Industrial Servicess Vol 6, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/62004

Abstract

Pemborosan (waste) yang terjadi pada lini produksi menyebabkan proses produksi berjalan tidak efisien dan menimbulkan kerugian. Berdasarkan hasil brainstorming dengan pemilik pengrajin emping, diketahui bahwa ada beberapa pemborosan disaat proses produksi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner dan menunjukkan beberapa pemborosan. Pemborosan yang terjadi akan diidentifikasi dan diminimalkan dengan menggunakan metode Waste Assessment Model (WAM) dan Process Cycle Efficiency (PCE) untuk perbaikan yang diusulkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui waste yang dominan pada proses produksi emping, mengetahui nilai Process Cycle Efficiency (PCE), mengetahui waktu produksi setelah adanya perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waste dominan adalah waste process sebesar 18,30%, nilai PCE yang dihasilkan setelah adanya perbaikan sebesar 86% atau naik 16,21%, serta waktu produksi yang dapat diminimalisasi dengan adanya perbaikan sebesar 4872,76 detik atau 16,88%.