Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Metode Performance Prism di PT. XYZ Putiri Bhuana Katili; Hadi Setiawan; Yogi Rahabistara
Journal Industrial Servicess Vol 1, No 1 (2015): Oktober 2015
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.728 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v1i1.299

Abstract

Metode pengukuran kinerja Performance Prism digunakan untuk memperbaiki metode pengukuran kinerja pada PT. XYZ. PT XYZ sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia air baku. Selama ini sistem pengukuran kinerja di PT. XYZ belum merepresentasikan kinerja keseluruhan karenahanya menggunakan pengukuran kinerja berdasarkan standra kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Key Performance Indicator berdasarkan stakeholder yang ada di PT. XYZ dengan metode Performance Prism. Menghitung nilai bobot pada Key Performance Indicator dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process, dan membandingkan nilai achievment dan target pada Key Performance Indicator. Pengukuran kinerja dengan metode Performance Prism digunakan karena dapat merefleksikan kebutuhan dan keinginan dari setiap stakeholder yang diidentifikasikan dalam bentuk tujuan (objective). Pengukuran kinerja tersebut merupakan pengukuran yang terintegrasi meliputi seluruh aspek perusahaan (stakeholder) yang menyangkut kepuasan stakeholder dan kontribusi stakeholder kepada perusahaan Pengukuran kinerja dalam penelitian ini juga didukung oleh beberapa metode antara lain pembobotan dengan Analytic Hierachy Process (AHP) untuk mengetahui skala nilai prioritas setiap KPI, Scoring System dengan metode Higher Is Better, Smaller Is Better dan One Zero untuk mengetahui nilai indeks total perusahaan pada tingat perusahaan. Hasil pengukuran kinerja pada PT. XYZ dengan Performance Prism berupa 56 KPI meliputi 11 KPI stakeholder Investor, 14 KPI stakeholder Costumer, 10 KPI stakeholder Employees, 10 KPI stakeholder Supplier, 11 KPI stakeholder Regulator. Dari perhitungan pengukuran kinerja dengan menggunakan Higher Is Better, Smaller Is Better dan One Zero diperoleh nilai kinerja perusahaan sebesar 111.53. 
PENGUKURAN NILAI EFEKTIVITAS MESIN REAKTOR A700 di PT. ARCHROMA INDONESIA CILEGON PLANT Akbar Gunawan; Hadi Setiawan; Fajri Humaedi
Journal Industrial Servicess Vol 4, No 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v4i1.4091

Abstract

Semakin tinggi teknologi yang digunakan oleh industri, maka akan semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan perawatan terhadap mesin tersebut. PT. Archroma Indonesia-Cilegon Plant merupakan perusahaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dalam memenuhi permintaan pasar atau konsumen, maka perusahaan dituntut untuk menjalankan produksinya secara produktif dan efisien dengan tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas produksinya. Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk mengetahui tingkat efektivitas mesin reaktor A700. data yang diperlukan antara lain adalah data kapasitas produksi perusahaan, waktu delay mesin, waktu breakdown dan waktu planned downtime Rata-rata nilai OEE mesin reaktor A700 pada periode bulan Maret 2016 sampai dengan bulan Februari 2017 adalah sebesar 40.98% dan masih belum memenuhi nilai standar kelas dunia berdasarkan Japan Institute of Plan Maintenance (JPIM).Six Big Losses masing-masing losses, yaitu Setup And Adjustment Loss yaitu sebesar 53%, Reduced Speed Lossdengan total persentase sebesar 19.2%, Equipment Failure Loss sebesar 11.6%, Idling Minor Stoppages sebesar 9.9%, Rework Loss sebesar 6.3% dan Scrap/Yield Loss sebesar 0%. nilai OEE tidak mencapai nilai 100% atau sempurna, sehingga perlu adanya perbaikan atau peningkatan agar dapat mencapai nilai OEE yang sempurna.
Human resource scorecard untuk Mengukur Kinerja Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Baja Nuraida Wahyuni; Robi Setiawan; Akbar Gunawan; Hadi Setiawan
Journal Industrial Servicess Vol 6, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/62006

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi baja batangan. Saat ini manajemen sedang fokus untuk merancang pengukuran kinerja sumber daya manusia berkala agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan model pengukuran kinerja sumber daya manusia. Pendekatan human resource scorecard (HRSc) digunakan dengan tujuan untuk menyelaraskan pengukuran dengan tujuan perusahaan berdasarkan perspektif balanced scorcard (BSc). Ada tiga tahap dalam merancang pengukuran, yang pertama merupakan tahap perancangan, tahap pengukuran, dan tahap Analisa. Hasil dari tahap pertama didapatkan bahwa PT. XYZ memerlukan suatu model pengukuran kinerja sumber daya manusia dengan menggunakan konsep HRSc berdasarkan empat perspektif BSc, yaitu perspektif finansial, perspektif customer, perspektif proses internal dan bisnis, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, Didapatkan 30 key performance indicator (KPI). Hasil yang didapatkan pada tahap pengukuran adalah bobot dari setiap KPI. Tahap Analisa merupakan tahap try-out model dengan traffic light scoring system. Dengan basis tahun percobaan adalah tahun 2019, didapatkan skor pengukuruan sebesar 75.25 yang berada pada kategori cukup baik.
Measurement of effectiveness of food processing machine through overall equipment effectiveness (OEE) Evi Febianti; Kiki Dwi Safitri; Kulsum Kulsum; Bobby Kurniawan; Putro Ferro Ferdinant; Hadi Setiawan
Journal Industrial Servicess Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v8i1.14076

Abstract

Machinery and equipment are critical facilities for the sustainability of production. The company needs to conduct intensive evaluation and maintenance of production machinery to maintain engine performance to work optimally. PT. XYZ is a manufacturing company engaged in food producers in Indonesia. The problem that often occurs is a breakdown of the production machine. This causes the company to be unable to meet the production target so that the company's productivity decreases. The method used is Overall Equipment Effectiveness (OEE) to determine how effective the machine is on Kuroma PC-211 machines and proposed repairs. This study aims to determine the value of Overall Equipment Effectiveness (OEE), find out the causes of six big losses, and provide suggestions for improvement. The results showed the average percentage availability rate on Kuroma PC-211 machines was 84.40%, performance rate with 93.23%, quality rate with 98.59%, and OEE with 77.53% percentage.
Algoritma memetic untuk penjadwalan multi-tujuan flow-shop memperhitungkan konsumpsi energi Bobby Kurniawan; Atia Sonda; Ade Irman; Evi Febianti; Kulsum Kulsum; Lely Herlina; Muhammad Adha Ilhami; Yusraini Muharni; Fellek Getu Tadesse; Hadi Setiawan
Journal Industrial Servicess Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i2.14211

Abstract

Energi sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Saat ini, sumber energi masih didominasi oleh sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) yang dapat habis seiring dengan waktu. Industri manufaktur, sebagai salah satu sektor yang mengkonsumsi energi dalam jumlah besar, dituntut untuk dapat melakukan konservasi energi dalam kegiatan operasionalnya. Penjadwalan dapat digunakan sebagai metode konservasi energi. Penelitian ini membahas penjadwalan banyak tujuan flow-shop untuk meminimasi biaya pemakaian listrik dan total tardiness. Kecepatan mesin dapat diubah untuk mengurangi atau menambah waktu proses sebuah job. Apabila waktu proses sebuah job dikurangi, maka job dapat selesai lebih cepat. Akan tetapi, mengurangi waktu proses sebuah job memerlukan energi yang lebih banyak. Oleh karena itu, akan muncul trade-off antara total tardiness dan konsumsi energi. Algoritma memetic multi-obyektif (MOMA) dikembangkan untuk memecahkan masalah multi-tujuan. Percobaan numerik dilakukan untuk mengevaluasi performansi MOMA menggunakan masalah yang dibangkitkan secara acak. Hasil dari percobaan numerik menunjukkan bahwa MOMA efektif dalam menyelesaikan masalah penjadwalan multi-tujuan flow-shop.
ANALISIS BEBAN KERJA UNTUK MENENTUKAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE) PADA PT SO GOOD FOOD Akbar Gunawan; Kee Evelyne; Ade Irman Mutakin; Hadi Setiawan; Dhena ria Barleany; Maria Ulfah
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 6 No 1 (2023): INDUSTRIAL
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v6i1.2652

Abstract

Qualified human resources are the most important factor in an organization or company. Human resources are one of the factors that can be a source of excellence for an organization or company to achieve efficiency, effectiveness and productivity in carrying out its business. The role of human resources is very important at PT So Good Food. Efficiency in the field of human resources is related to the workload that must be borne by an organizational unit. Planning and managing human resources can be done by making an appropriate analysis of the activities that occur and the resulting workload or by optimizing the number of employees so that they carry out their work activities properly. One of the workload calculation methods is the Full Time Equivalent (FTE) method. This study aims to determine the workload received by each employee and determine the optimal number of workers at PT So Good Food using the Full Time Equivalent (FTE) method. Based on the results of calculations that have been carried out using the FTE method, purchasing and logistics managers obtained an FTE index of 1.25, which means less than 1.28, the workload is normal or fit, while the purchasing staff has a workforce of 3 people so that the total owned FTE index of 3.75 which is rounded to 4, in the finance and accounting staff which totaled 3 people, a total FTE index of 3.75 was obtained which was rounded to 4, and the account receivable staff had a total workforce of 3 people so that the total index Owned FTE is 3.75 which is rounded to 4, so the workload is overloaded so that an additional 1 worker is needed