Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Industri Untirta

Penilaian Kualitas Pelayanan Kesehatan Pasien Berdasarkan KEPMENPAN No.25 Tahun 2004 (Studi Kasus Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Cilegon) Alex Harchy Saputra; Hadi Setiawan; Shanti Kirana Anggraeni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.452 KB)

Abstract

Pada penelitian ini pengukuran mengenai tingkat kepuasan dan kepentingan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Kota Cilegon khususnya unit Instalasi Gawat Darurat menggunakan 14 unsur berdasarkan Kepmenpan No.25 Tahun 2004, dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas RSUD Kota Cilegon masih mempunyai beberapa kendala dalam kualitas pelayanannya diantaranya unsur prosedur pelayanan yang terlalu berbelit dan unsur kenyamanan yang dinilai kurang baik oleh responden karena kondisi saran dan prasarana pelayanan rumah sakit masih sangat minim. Tugas pokok RSUD Kota Cilegon yaitu melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengukur kinerja pelayanan dengan menggunakan 14 unsur Indeks Kepuasan Masyarakat untuk pelayanan kesehatan yang diberikan di RSUD Kota Cilegon khusunya di IGD (Instalasi Gawat Darurat), dan Memetakan 14 unsur tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan dengan menggunakan diagram kartesius. Penelitian ini menggunakan metode Indeks Kepuasan Masyarakat berdasarkan KEPMENPAN No.25 Tahun 2004. Hasil dari penelitian ini adalah Secara keseluruhan penilaian kinerja pelayanan dengan Indeks Kepuasan Masyarakat menunjukkan hal yang positif dan dapat dikategorikan mempunyai kinerja yang baik tetapi masih terdapat beberapa unsur yang harus ditingkatkan lagi kualitas pelayanannya yaitu unsur prosedur pelayanan dan unsur kenyamanan lingkungan, hasil penilaian terhadap responden mengenai pelayanan yang mereka terima sesuai dengan harapan mereka dengan menggunakan kuadran diagram kartesius yaitu diagram untuk mengetahui unsur apa saja yang harus dipertahankan, diperbaiki, dan atribut yang tidak begitu mempengaruhi kepuasan pasien, dalam diagram kartesius dibagi menjadi 4 kuadran yaitu kuadran A, kuadran ini penanganannya perlu diprioritaskan, kuadran B kuadran ini perlu dipertahankan kinerjanya dan perlu diprioritaskan penanganannya, kuadran C kuadran ini tidak terlalu diprioritaskan sedangkan kinerja sudah cukup, kuadran D kuadran ini dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya dan tidak diprioritaskan kepentingannya.
Pengaruh Human Capital terhadap Corporate Performance (Studi Kasus: Departemen Statistik BANK INDONESIA) Arfan Tri Putra; Putiri B. Katili; Shanti Kirana Anggraeni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.648 KB)

Abstract

Sebagai sebuah perusahaan atau corporate, perbankan tidak seperti pabrik atau perusahaan lainnya yang memiliki banyak asset, sementara perbankan yang bergerak di bidang jasa hanya memiliki beberapa asset dan salah satunya adalah sumber daya manusia, sumber daya manusia dalam perbankan memiliki peranan yang sangat penting apalagi pada Bank Sentral seperti BI asset sumber daya manusia bisa menjadi sebuah asset yang memegang peranan penting, demi menjalankan tugas sebagai Bank Indonesia dan mempengaruhi sukses atau tidaknya visi dan misi dari Bank Indonesia, oleh karena itu sumber daya manusia menjadi sebuah asset yang tak ternilai, salah satu unsur penting dalam pembicaraan sumber daya manusia sekarang adalah tentang intellectual capital. Intellectual capital ada dua hal, salah satunya adalah human capital. Human capital adalah pegawai yang berkompetensi, bernilai, sikap positif, motivasi tinggi, dan jujur. Maka dari itu dibutuhkan analisa mengenai pengaruh antara human capital ini terhadap corporate performance. Adapun penelitian ini menggunakan software metode SEM. Hasil yang didapat semua menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan selain dari pengaruh antara workgroup effectiveness terhadap corporate performance yang menghasilkan variance negative. Setelah dilakukan modifikasi syntax, maka didapatkan kesimpulan bahwa workgroup effectiveness memiliki pengaruh yang paling kuat jika dibandingkan dengan variabel lainnya dengan nilai muatan faktor standar sebesar 0,21 dan individual capability sebagai variabel dengan pengaruh yang paling lemah terhadap corporate performance ditunjukkan dengan nilai muatan faktor standar sebesar 0,10.
Pengukuran Kinerja Manajemen Keperawatan RSIA XYZ Dengan Menggunakan Parameter Kompetensi Manajemen Syahrul Fauzi; Shanti Kirana Anggraeni; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 2 No. 1 Maret 2014
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.586 KB)

Abstract

Rumah sakit ibu dan anak XYZ ialah salah satu rumah sakit ibu dan anak yang berlokasi di daerah cilegon yang sedang mencapai visi serta misi dan bersaing dengan kompetitor dibidangnya. untuk melakukan hal itu harus diketahui terlebih dahulu seberapa kompeten karyawan didalamnya  karena sumber daya manusia dalam industri Rumah Sakit harus selalu mengikuti perkembangan dalam mencapai target serta memajukan kinerja didalamnya, Sementara di sisi lain sistem dan prosedur yang diciptakan untuk mengelola sumber daya manusia harus sebaik-baiknya dikelola dan selaras dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan bersama sehingga  secara efektif dan efisien mampu berkontribusi positif untuk kemajuan organisasi. dalam dunia persaingan di bidang jasa dan untuk mewujudkan visi dan misi RSIA ini perlu diadakan penilaian kinerja kompetensi secara umum dengan menggunakan parameter kompetensi manajemen yang terdiri dari kompetensi profesionalisme, kompetensi insani dan kompetensi kepemimpinan. susunan pengukuran kinerja ini dilakukan terhadap 4 level pegawai dimulai dari perawat, kepala ruang, kepala seksi dan kepala keperawatan. pengukuran kerja terhadap semua level dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner dengan menilai diri sendiri, menilai bawahan dan menilai atasan. hasil dari pengukuran kinerja pegawai RSIA ini menunjukan bahwa kompetensi profesionalisme karyawan mempunyai skor 3.47 yang berarti dalam managerialnya karyawan ini bekerja dengan pola dan standar kualitas serta memotivasi berprestasi. kompetensi insani seluruh karyawan berada di skor 3.44 yang berarti bekerja dengan hanya pola serta kualitas standar. sedangkan kompetensi kepemimpinan seluruh karyawan ialah 3.58 yang berarti secara umum karyawan memerlukan sebuah sinergi yang mampu menciptakan pemimpin yang dapat dikuti dan diapresiasi. dari penilaian total didapat skor 3.49 yang berarti bekerja dengan pola kerja standar. dengan hasil ini hendaknya perlu dilakukan perbaikan kinerja agar apa yang menjadi visi misi serta pencapaian perusahaan terwujud. pihak RSIA harus memperbaiki standar kerja dimulai dari perawat hingga kepala keperawatan agar kinerja manajemen rumah sakit ini meningkat dan mampu bersaing dengan kompetitor dalam dunia jasa khususnya bidang rumah sakit.
Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kinerja Pelayanan Penyediaan Listrik Oleh PT. XYZ Feri Budiman; Hadi Setiawan; Shanti Kirana Anggraeni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.11 KB)

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyediaan listrik di kawasan industri Cilegon. Pengukuran kualitas pelayanan perlu dilakukan demi tercapainya kepuasan pelanggan terhadap kinerja jasa penyedia listrik yang dilakukan oleh PT XYZ. Beberapa permasalahan yang terjadi pada perusahaan dari hasil wawancara kepada pelanggan yaitu adanya keluhan pelanggan pada jasa layanan listrik dan karena pelanggan industri merupakan pelanggan terbesar, maka peneliti melakukan penelitian mengenai evaluasi kinerja jasa agar mengetahui tanggapan, keinginan dan harapan pelanggan terhadap pelayanan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai CSI (Customer Satisfaction Index) yaitu dengan menghitung nilai rata-rata persepsi dan dibandingkan dengan nilai rata- rata ekspektasi per dimensi, menentukan variabel yang harus menjadi prioritas perbaikan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan listrik di PT. XYZ dengan metode IPA (Importance Performance Analysis). Penelitian ini menggunakan pendekatan metode CSI (Customer Satisfaction Index) adalah indeks kepuasan pengguna yang diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh dengan memperhatikan tingkat kepentingan dari pelayanan. IPA (Importance Performance Analysis) kemudahan untuk diterapkan dan tampilan hasil analisa yang memudahkan usulan perbaikan kinerja. IPA mempunyai fungsi utama untuk menampilkan informasi berkaitan dengan faktor-faktor pelayanan yang menurut konsumen sangat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas mereka, dan faktor-faktor pelayanan yang menurut konsumen perlu ditingkatkan karena kondisi saat ini belum memuaskan.. Hasil penelitian diperoleh bahwa bahwa tingkat kepuasan pelanggan pada pelayanan listrik secara keseluruhan adalah sebesar 73.09 %, bahwa responden sudah puas dan kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index) perdimensi ialah pada dimensi keandalan (Reliability) dengan persentase 73.11%, dimensi jaminan (Assurance) dengan persentase 72.99%, dimensi penampilan fisik (Tangible) dengan persentase 72.89%, dimensi empati (Emphaty) dengan persentase 72.96%, dimensi daya tanggap (Responsiveness) dengan persentase 73.78%. Sedangkan variabel yang menjadi prioritas perbaikan pada penelitian kali ini dengan evaluasi dari hasil metode IPA (Importance Performance Analysis) terhadap kinerja jasa pengguna listrik berdasarkan persepsi pelanggan secara umum harus dilakukan perbaikan berdasarkan jumlah atribut yang berada pada kuadran I sebanyak 6 atribut dan kuadran III sebanyak 12 atribut yang harus dilakukan perbaikan.
Rancangan Perbaikan Kualitas Layanan Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Cilegon dengan Pengintegrasian Metode Servqual, Lean, Six Sigma Sri Partuti; Shanti Kirana Anggraeni; Achmad Bahauddin
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 2 No. 1 Maret 2014
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.754 KB)

Abstract

Rumah sakit merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang jasa. Pelayanan rawat jalan RSUD Cilegon masih dirasakan lama oleh pasien yaitu lebih dari satu jam. Respon cepat merupakan faktor yang menyebabkan ketidakpuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dominan yang menjadi sumber ketidakpuasan konsumen layanan rawat jalan, mengetahui tipe waste yang menjadi faktor penyebab ketidakpuasan, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya waste dan merancang usulan perbaikan dengan menggunakan konsep Lean Six Sigma. Penelitian dilakukan dengan mengintegrasikan metode Servqual, Lean dan Sigma. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner. Responden kuesioner adalah pasien dengan kedatangan minimal satu kali.  Berdasarkan hasil penelitian, sumber ketidakpuasan adalah waktu menunggu pemeriksaan. Faktor penyebab ketidakpuasan konsumen adalah aktivitas admin mengurutkan dan mendata ulang data pribadi pasien, admin bolak-balik dari meja admin ke ruang pemeriksaan,  pasien menyerahkan form rekam medis ke admin setelah pemeriksaan dan pasien menunggu dokter. Faktor penyebab terjadinya waste adalah petugas registrasi tidak mengurutkan pasien, sistem masih manual, tidak ada informasi jam praktik dokter dan kurangnya komunikasi antara dokter dengan petugas informasi. Usulan rancangan perbaikan untuk mengurangi waste yaitu petugas registrasi mengurutkan pasien, membuat sistem terkomputerisasi, memasang jadwal praktik dokter, pemberitahuan informasi kepada setiap pasien yang mendaftar, registrasi via telepon, serta dokter memberitahu petugas informasi mengenai jadwal praktiknya.
Pengaruh Kualitas Poduk, Harga dan Minat Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merk Blackberry Dengan Metode Structural Equation Modeling (Studi kasus di Global Teleshop) Prihatini Prihatini; Shanti Kirana Anggraeni; Sirajuddin Sirajuddin
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.218 KB)

Abstract

Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam pesaing di segala bidang, termasuk pesaing bisnis yang semakin ketat yang akhirnya mengakibatkan perubahan perilaku konsumen di dalam mengambil keputusan untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk. Mengingat perkembangan teknologi yang semakin dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah dalam bersaing. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target volume penjualan. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui dan mengkaji pengaruh kualitas produk, minat dan harga seperti apa yang dipertimbangkan konsumen dan memutuskan membeli Handphone BlackBerry. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui model pengaruh kualitas produk, harga dan minat terhadap keputusan pembelian, dan mengetahui pengaruh hubungan yang paling dominan. Objek penelitian dilakukan pada mahasiswa fakultas teknik UNTIRTA pengguna smartphone blackberry. Data yang digunakan berasal dari data kuesioner mahasiswa fakultas teknik UNTIRTA sejumlah 100 responden, yang kemudian data direkap dengan perangkat lunak SPSS 16.0 dan Lisrel 8.30 untuk mengolah data dengan metode Structural Equation Modeling (SEM). Sehingga berdasarkan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa variabel Harga mempengaruhi secara langsung terhadap Minat dan Keputusan Pembelian sebesar 0.72 dan 0.02. Kualitas Produk mempengaruhi secara langsung terhadap Minat dan Keputusan Pembelian 0.20 dan -0.11.
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus: PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon) Debora Jublianty Anniversary; Putiri Bhuana Katili; Shanti Kirana Anggraeni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 3 November 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.876 KB)

Abstract

Karyawan merupakan salah satu aset   penting   yang   dibutuhkan   oleh   organisasi untuk melakukan proses produksi. Persoalan yang kemudian muncul adalah bagaimana menghasilkan karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Karyawan memiliki peranan yang sangat penting apalagi pada PT. KIEC yang bergerak dalam bidang jasa, karyawan bisa menjadi sebuah asset yang memegang peranan penting dalam menjalankan tugas dan mempengaruhi sukses atau tidaknya visi dan misi dari PT. KIEC. Karyawan yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik pula. Kinerja   karyawan   secara umum dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal   dan   eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri karyawan yang meliputi kepuasan  karyawan dan komitmen organisasi. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri karyawan yaitu budaya organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apa yang menjadi penyebab utama kinerja karyawan di PT. KIEC cenderung menurun. berdasarkan data Sasaran Kinerja Karyawan (SKK) tahun 2012-2013 dari 20 divisi didapatkan 15 divisi mengalami kinerja yang cenderung menurun. Oleh karena itu dibutuhkan analisa mengenai pengaruh antara budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Adapun penelitian ini menggunakan software Lisrel dengan metode SEM (Structural Equation Modelling). Hasil yang didapat semua menunjukkan adanya pengaruh positif. Setelah dilakukan modifikasi,  maka didapatkan kesimpulan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap komitmen organisasi dengan nilai muatan faktor 0,89. komitmen organisasi memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap kinerja karyawan dengan nilai muatan faktor 0,76 jika dibandingkan dengan variabel lainnya, sementara budaya organisasi memiliki pengaruh paling lemah dengan nilai muatan faktor 0,01.
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) (Studi Kasus di Divisi Produksi PT. XYZ) Ika Lusiana; Shanti Kirana Anggraeni; Faula Arina
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.344 KB)

Abstract

PT. XYZ adalah anak perusahaan dari PT. Krakatau Steel grup yang memproduksi pipa baja las spiral dan longitudinal dengan kegunaan sebagai pipa minyak, gas, pipa air dan pipa pancang. PT. XYZ menempati area seluas 160.000m2. Sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting,karena manusia sebagai penggerak atau pelaku kegiatan yang di tunjang oleh sumber daya lain yang melakukan setiap aktifitas yang ada di perusahaan atau organisasi. berhasil tidaknya suatu organisasi atau institusi akan ditentukan oleh faktor manusianya atau karyawannya dalam mencapai tujuannya. Seorang karyawan yang memiliki kinerja (hasil kerja atau karya yang dihasilkan) yang tinggi dan baik dapat menunjang tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh hubungan Kompensasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Objek penelitian dilakukan pada seluruh karyawan divisi produksi PT.XYZ. Data yang digunakan berasal dari data kuesioner yang di sebarkan kepada karyawan sejumlah 100 responden, yang kemudian data direkap dengan perangkat lunak SPSS 16.0 dan Lisrel 8.30 untuk mengolah data secara statistic dengan metode Structural Equation Modeling (SEM). Sehingga berdasarkan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa variabel Kompensasi mempengaruhi secara langsung terhadap Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja masing-masing sebesar 0.97 dan 0.86. Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja mempengaruhi secara langsung terhadap Kinerja Karyawan masing-masing sebesar 0.50 dan 0.36.
Manajemen Risiko K3 Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) Guna Mengidentifikasi Potensi Hazard Mochamad Afandi; Shanti Kirana Anggraeni; Ade Sri Mariawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 2 Juli 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.757 KB)

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur swasta yang bergerak di bidang pembuatan baja terintegrasi dari mulai proses hulu sampai ke hilirnya. Berdirinya perusahaan ini di samping menimbulkan dampak yang positif ada pula dampak yang negatifnya, dampak positifnya industri ini dapat menyerap tenaga kerja lokal sehingga mengurangi jumlah angka pengangguran di daerah khususnya dan bisa memberikan new knowladge bagi pekerjanya. Perusahaan ini adalah perusahaan baru dan memulai aktifitasnya belum genap setahun, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi bahaya guna mengetahui risiko bahaya apa saja yang mungkin terjadi dan belum ter-record secara penuh dan nantinya dari penelitian ini akan timbul usulan terhadap kondisi sekitar area kerja yang nantinya diharapkan kecelakaan kerja diarea ini bisa diminimalisir atau bahkan jangan sampai terjadi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko bahaya yang mungkin terjadi, mengetahui kategori bahaya pada masing-masing pekerjaan dan memberikan usulan pengendalian guna meminimalisir kecelakaan kerja berdasarkan hasil kategori risiko tertinggi. Metode yang digunakan adalah HIRARC, yang dimana fungsi dari HIRARC adalah mengidentifikasi semua faktor yang dapat membahayakan pekerja serta memberikan penilaian terhadap bahaya yang ada yang dimana untuk mendapatkan nilai risiko digunakan perkalian antara paparan x peluang x konsekuensi yang dimana dari hasil perkalian ini akan timbul nilai risikonya. Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa pekerjaan yang dilakukan adalah longitudinal check dan crosswall check, dari masing-masing pekerjaan ini di dapat untuk kategori risiko tertinggi untuk longitudinal adalah keracunan gas Co dan terperosok kedalam charging hole. Sedangkan untuk crosswall risiko tertingginya ada pada risiko keracunan gas Co, terperosok kedalam charging hole dan tertabrak roda charging car. Kesimpulan dari hasil HIRARC adalah untuk longituidal check mempunyai 12 risiko bahaya sedangkan untuk crosswall mempunyai 14 risiko bahaya.
Analisa Hubungan Intellectual Capital Terhadap Business Performance Pada Industri Manufaktur Deri Pertiwi; Putiri Bhuana Katili; Shanti Kirana Anggraeni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 2 No. 2 Juli 2014
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1050.415 KB)

Abstract

Pasar global diartikan bahwa Indonesia sudah go international. Indonesia yang merupakan negara penyedia human capital terbesar di Asia karena sumber daya manusia yang melimpah. Namun jumlah itu belum dibarengi dengan kualitas  yang sesuai tuntutan dunia pasar global. Tidak hanya dari segi human, namun termasuk customer, structural serta inovasi yang baik yang akan mampu membuat suatu perusahaaan unggul di era pasar global ini. Dari latar belakang masalah tersebut, dibutuhkan analisa mengenai hubungan antara intellectual capital terhadap business performance. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengukur tingkat hubungan antara human capital dan customer capital, mengukur tingkat hubungan antara human capital dan structural capital, mengukur tingkat hubungan antara customer capital dan structural capital, mengukur tingkat hubungan antara innovation capital dan structural capital, mengukur tingkat hubungan antara structural capital dan bussiness performance. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah structural equation modellingdengan tahapan spesifikasi model, identifikasi, estimasi, dan uji kecocokan dibantu dengan software LISREL. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif. Kecuali untuk hubungan antara human capital terhadap structural capital yang menghasilkan variance negative. Untuk hasil penelitian yang lainnya menunjukkan hubungan yang positif. Maka dapatdisimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berpengaruh baik dalam hubungan antara human capital terhadap customer capital dengan nilai muatan factor standar 0,98, customer capital terhadap structural capital dengan nilai muatan factor standar 0,60, innovation capital terhadap structural capital dengan nilai muatan factor standar 0,43, dan structural capital terhadap business performance dengan nilai muatan factor standar 0,78.