Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Simulasi Penurunan Nilai Lost Cargo di Pelabuhan dengan Pendekatan Sistem Dinamis Asep Ridwan; Ratna Ekawati; Putro Ferro Ferdinant; M.Wildan Alief
Journal Industrial Servicess Vol 2, No 2 (2017): Maret 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v2i2.1532

Abstract

Pelabuhan merupakan gerbang dalam perdagangan di suatu negara. Pelabuhan CDG merupakan pelabuhan di Banten sebagai gerbang untuk keluar masuk barang untuk industri-industri di Banten. Kinerja pelabuhan di suatu negara sangat mempengaruhi perekonomian secara nasional. Pelabuhan CDG mempunyai fokus untuk cargo curah kering seperti pupuk, jagung, kedelai, gandum, iron ore, gypsum, dsb. Dalam proses bongkar muat barang dipelabuhan diperlukan checker atau pengawasan terhadap kargo yang akan dibongkar untuk mencegah terjadinya lost cargo dan barang reject yang tidak sesuai dengan persyaratan konsumen sehingga tidak terjadi biaya penalty dari perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai appraisal cost paling minimal yang berdampak pada pengurangan lost cargo yang terjadi di pelabuhan dengan simulasi sistem dinamis. Penelitian dimulai dengan memodelkan proses di pelabuhan terkait dengan appraisal cost di pelabuhan kemudian dilakukan simulasi dengan sistem dinamis untuk mengurangi nilai lost cargo cost. Hasil yang diperoleh terdapat 3 skenario alternatif perbaikan simulasi terhadap appraisal cost untuk mengurangi lost cargo. Skenario 1 adalah dengan melakukan peningkatan jumlah checkers menjadi 245 checkers per kapal dan peningkatan jumlah pengecekan equipment menjadi 20 pengecekan per tahun. Skenario 2 adalah dengan melakukan peningkatan jumlah checkers menjadi 245 checkers per kapal dan peningkatan jumlah pengecekan transporter menjadi 329 pengecekan per tahun. Skenario 3 melakukan peningkatan jumlah checkers, jumlah pengecekan equipment dan jumlah pengecekan transporter. Berdasarkan hasil simulasi, skenario 2 menjadi skenario alternatif perbaikan terpilih karena memiliki appraisal cost paling minimal yaitu Rp 77.339.923.