Jastria Pusmarani
Program Studi Farmasi, Fakultas Sains Dan Teknologi , Universitas Mandala Waluya

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Edukasi Obat terhadap Kepatuhan Minum Obat Warfarin pada Pasien Sindrom Koroner Akut dan Fibrilasi Atrium di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Pusmarani, Jastria; Mustofa, Mustofa; Darmawan, Endang
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 4, No 4 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Clinical Pharmacy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.38 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2015.4.4.257

Abstract

Peningkatan kepatuhan minum obat warfarin pada pasien sindrom koroner akut (SKA) dan fibrilasi atrium (FA) salah satunya dapat diberikan melalui edukasi dengan pemberian leaflet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi dengan leaflet oleh apoteker terhadap kepatuhan minum obat warfarin pada pasien SKA dan FA. Penelitian ini menggunakan metode uji sebelum dan sesudah menggunakan pembanding. Pengambilan data dilakukan secara prospektif selama 8 minggu periode Juni–Juli 2014 pada pasien rawat jalan SKA dan FA di poliklinik RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Data diambil melalui rekam medik pasien dan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) yang diberikan pada pasien. Analisis statistik menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian pada kelompok pembanding “ uji sebelum dan sesudah” sebesar p=0,194 dan kelompok perlakuansebesar p=0,058. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan (p>0,05) setelah diberikan edukasi dengan leaflet. Pemberian edukasi dengan leaflet tidak memengaruhi kepatuhan minum obat warfarin pada pasien SKA dan FA di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Kata kunci: Fibrilasi atrium (FA), kepatuhan, sindrom koroner akut (SKA), warfarinThe Effect of Medicinal Education on Adherence Taking Warfarin in Acute Coronary Syndrome (ACS) and Atrial Fibrilation (AF) Patients at PKU Muhammadiyah Yogyakarta HospitalIn order to improve warfarin medication adherence in patient with Acute Coronary Syndrome (ACS) and Atrial Fibrillation (AF), giving education with leaflet administration is one of the solutions. This study was aim to know the impact of pharmacist education with using prepared leaflet on the adherence to warfarin in ACS and AF patients. This study used pre test and post test with control group design. Data were collected prospectively during 8 weeks in June–July 2014 at the ambulatory ACS and AF patients at PKU Muhammadiyah Yogyakarta hospital, Indonesia. Data were collected by medical record and the questionnaire using Morisky Medication Adherence Scale (MMAS). Wilcoxon test was used for statistical analysis. The results shows pre test and post test value in the control group was p=0.194 and pre and post test value in the test group was p=0.058. There was no significant difference (p>0.05) after giving education with leaflet. The education with leaflet had no effect to adherence in warfarin in ACS and AF patients at PKU Muhammadiyah Yogyakarta hospital.Keywords: Acute coronary syndrome, adherence, atrial fibrilation, warfarin
Pengaruh Pemberian Edukasi Obat terhadap Kepatuhan Minum Obat Warfarin pada Pasien Sindrom Koroner Akut dan Fibrilasi Atrium di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Jastria Pusmarani; Mustofa Mustofa; Endang Darmawan
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 4, No 4 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.4 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2015.4.4.257

Abstract

Peningkatan kepatuhan minum obat warfarin pada pasien sindrom koroner akut (SKA) dan fibrilasi atrium (FA) salah satunya dapat diberikan melalui edukasi dengan pemberian leaflet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi dengan leaflet oleh apoteker terhadap kepatuhan minum obat warfarin pada pasien SKA dan FA. Penelitian ini menggunakan metode uji sebelum dan sesudah menggunakan pembanding. Pengambilan data dilakukan secara prospektif selama 8 minggu periode Juni–Juli 2014 pada pasien rawat jalan SKA dan FA di poliklinik RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Data diambil melalui rekam medik pasien dan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) yang diberikan pada pasien. Analisis statistik menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian pada kelompok pembanding “ uji sebelum dan sesudah” sebesar p=0,194 dan kelompok perlakuansebesar p=0,058. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan (p>0,05) setelah diberikan edukasi dengan leaflet. Pemberian edukasi dengan leaflet tidak memengaruhi kepatuhan minum obat warfarin pada pasien SKA dan FA di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Kata kunci: Fibrilasi atrium (FA), kepatuhan, sindrom koroner akut (SKA), warfarinThe Effect of Medicinal Education on Adherence Taking Warfarin in Acute Coronary Syndrome (ACS) and Atrial Fibrilation (AF) Patients at PKU Muhammadiyah Yogyakarta HospitalIn order to improve warfarin medication adherence in patient with Acute Coronary Syndrome (ACS) and Atrial Fibrillation (AF), giving education with leaflet administration is one of the solutions. This study was aim to know the impact of pharmacist education with using prepared leaflet on the adherence to warfarin in ACS and AF patients. This study used pre test and post test with control group design. Data were collected prospectively during 8 weeks in June–July 2014 at the ambulatory ACS and AF patients at PKU Muhammadiyah Yogyakarta hospital, Indonesia. Data were collected by medical record and the questionnaire using Morisky Medication Adherence Scale (MMAS). Wilcoxon test was used for statistical analysis. The results shows pre test and post test value in the control group was p=0.194 and pre and post test value in the test group was p=0.058. There was no significant difference (p>0.05) after giving education with leaflet. The education with leaflet had no effect to adherence in warfarin in ACS and AF patients at PKU Muhammadiyah Yogyakarta hospital.Keywords: Acute coronary syndrome, adherence, atrial fibrilation, warfarin
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca sapientum) Dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil) Sitti Raudhotul Jami’ah; Mus Ifaya; Jastria Pusmarani; Eny Nurhikma
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i1.22

Abstract

Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan dan sangat reaktif sehingga untuk menjadi stabil ia cenderung akan mengambil elektron dari molekul lain yang menimbulkan ketidaknormalan molekul lain dan memulai reaksi berantai yang dapat merusak jaringan. Radikal bebas ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes melitus dan alzheimer. Oleh karena itu, diperlukan senyawa yang dapat meredam efek negatif dari radikal bebas yaitu antioksidan. Pisang Raja mengandung memiliki aktivitas antioksidan. Kulit pisang mengandung antioksidan yang tinggi dibandingkan dengan dagingnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kulit pisang raja dengan menggunakan metode uji DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Uji aktivitas antioksidan ekstrak kulit pisang raja dilakukan pada konsentrasi 2,5 ppm, 5 ppm, 7,5 ppm, dan 10 ppm dan vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Absorbansi diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum yaitu 517 nm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang Raja memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 46,82 ppm.
Aktivitas Antidiare Buah Okra (Abelmoschus esculentuS L.) Pada Mencit Yang Diinduksi Oleum Ricini Selpirahmawati Saranani; Jastria Pusmarani
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 02 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i02.31

Abstract

Diare masih menjadi masalah kesehatan utama di berbagai negara-negara dunia, serta bertanggung jawab terhadap kematian jutaan orang setiap tahunnya. Buah okra (Abelmoschus esculantus L.) merupakan tanaman yang tersebar luas di Sulawesi khususnya Sulawesi Tenggara. Masyarakat Sulawesi Tenggara memanfaatkan buah Okra sebagai sayuran. Buah Okra (Abelmoschus esculantus L.) mengandung senyawa fenolik salah satunya senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang aktivitas buah Okra yang dapat bekerja sebagai antidiare. Penelitian aktivitas buah okra sebagai antidiare belum pernah dilakukan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efek antidiare buah Okra pada mencit yang diinduksi oleum ricini. Untuk melihat kerusakan lambung yang disebabkan karena pemberian oleum ricini, maka diamati frekuensi dan bentuk dari feses mencit selama 3 jam. Data dianalisis dengan menggunakan uji T dengan nilai P=0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa buah okra memiliki aktivitas sebagai antidiare.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanolik Daging Buah Semangka (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum. & Nakai) dengan Metode ABTS dan FRAP Nur Herlina Nasir; Jastria Pusmarani; Filmaharani Filmaharani
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i2.91

Abstract

Pada daging buah semangka terdapat kandungan zat yang penting bagi kesehatan dan berpotensi sebagai sumber antioksidan alami, seperti sitrulin. Sitrulin merupakan salah satu zat antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak metanolik daging buah semangka berdasarkan kemampuannya untuk mereduksi ABTS?+ dan ion Fe3+ menjadi Fe2+ dalam metode ABTS dan FRAP. Ekstraksi senyawa kimia menggunakan metode maserasi dengan cairan penyari metanol. Uji antioksidan yang digunakan adalah uji ABTS dan FRAP menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Uji ABTS diukur pada panjang gelombang 734 nm dimana ekstrak daging buah semangka dibuat seri konsentrasinya dan direaksikan dengan larutan ABTS selama 2 jam dalam kondisi gelap,. Hasil penangkapan radikal ABTS dinyatakan sebagai ekuivalen dalam ?M Vitamin C/g massa segar, sedangkan uji FRAP absorbansinya diukur pada panjang gelombang 700 nm. Aktivitas mereduksi ekstrak/fraksi uji ditentukan sebagai ekivalen asam askorbat (mg AAE/g ekstrak). Hasil penyarian daging buah semangka adalah 334,491 g dengan persen rendamen sebesar 16,380. Rata-rata persen penangkapan radikal (IC50) pada metode ABTS adalah 24,996±0,059 µg/mL dengan kategori kuat, sedangkan daya reduksi antioksidan melalui metode FRAP yaitu 13,677±0,246 mg/g ekstrak.
Formulasi Gel Hand Sanitizer Dari Ekstrak Metanol Kulit Semangka (Citrullus lanatus) Deo Julian Hikmat; Filmaharani Filmaharani; Yaya Yaya; Nur Hatidjah Awaliyah Halid; Jastria Pusmarani
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i1.128

Abstract

Hand sanitizer merupakan sediaan yang digunakan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tangan, serta penggunaannya lebih praktis. Sebagian besar hand sanitizer tersedia dalam bentuk cair atau gel. Umumnya gel hand sanitizer berbahan dasar alkohol. Namun penggunaan secara terus-menerus alkohol dapat mengiritasi kulit. Oleh karena itu perlu adanya alternatif bahan alam yang dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya iritasi kulit. Salah satu bahan alam yang terbukti sebagai antibakteri adalah kulit semangka (Citrullus lanatus). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat potensi gel hand sanitizer ekstrak metanol kulit semangka terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan riset empirik dengan platform luring dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi  Covid-19.  Ekstrak   metanol   kulit   semangka dilakukan pengujian antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus dengan tiga konsentrasi yaitu 15%, 17,5% dan 20%. Formulasi dibuat dengan variasi konsentrasi karbopol yaitu konsentrasi 1%, 1,5% dan konsentrasi 2%, kemudian dilakukan evaluasi sifat fisik dari sediaan gel. Ekstrak metanol kulit semangka 15% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E.coli dengan rata-rata zona hambat 5,03±1,98 mm (kategori daya hambat cukup) dan pada bakteri S. aureus 2,53±2,40 mm (kategori daya hambat lemah). Formula 1 (karbopol 1%) dan formula 2 (karbopol 1,5%) memenuhi syarat evaluasi sifat fisik sediaan gel yaitu pada uji organoleptik, pH, viskositas, homogenitas, dan daya sebar. Sedangkan untuk formula 3 (karbopol 2%) tidak memenuhi pada uji fisik yaitu uji daya sebar.
Pelatihan Budidaya Tanaman Herbal di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan Nur Herlina Nasir; Jastria Pusmarani
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.834 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.95

Abstract

Peluang pengembangan budidaya tanaman obat-obatan masih sangat terbuka luas sejalan dengan semakin berkembangnya industri jamu, obat herbal, dan fitofarmaka. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional melalui asuhan mandiri (self care) dengan pemanfaatan tanaman herbal, namun masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk budidaya tanaman herbal. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai budidaya dan pemanfaatan tanaman herbal melalui media presentasi yaitu Power Point serta ada diskusi. Dalam kegiatan pelatihan diberikan beberapa contoh tanaman obat (50 jenis tanaman) untuk dibudidayakan di lokasi pengabdian dan beberapa bentuk olahan dari tanaman obat (berupa serbuk) untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dialami masyarakat. Pelaksanaan pelatihan sebagai salah satu program pengabdian berjudul “Pelatihan Budidaya Tanaman Herbal di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan” telah terlaksana dengan baik dan mendapatkan respons yang baik dari peserta pengabdian.
The The Influence Of Training On Increasing Farmers' Knowledge In Healthy Agriculture Based On Agricultural And Health Education In Lebojaya Village, Konda District: Training On Increasing Farmers' Knowledge Tasnim Tasnim; Jastria Pusmarani; Ari Tjahyadi Rafiuddin
INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT (IJHSRD) Vol. 4 No. 2 (2022): INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT
Publisher : STIKes Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/ijhsrd/Vol4.Iss2/134

Abstract

Objectives: This study aims to analyze the effect of training using lecture and practice methods with power point presentation media and leaflets on farmers' knowledge in healthy agro-tourism based on agricultural and health education in Lebojaya Village, Konda District, Southeast Sulawesi. Methods: This study used a quantitative method with a quasi-experimental approach with a one group pretest-posttest design. A total of 16 farmers were trained using lecture and practice methods and power point presentation media and leaflets. Data analysis used the Wilcoxon sign rank test. Training material on balanced nutrition and nutritional content and the benefits of corn and carrots for body health. Results: The results of this study indicate that there is an increase in farmers' knowledge about balanced nutrition and nutritional content and the benefits of corn and carrots for health. After the training, almost all of the participants' knowledge increased. Where participants who scored above 70 after the training increased by 25%, from 62.5% to 87.5%. The test results showed that there was a significant difference between farmers' knowledge before and after training (p=0.006 <0.05). Conclusion: Nutrition science training using lecture and practice methods, as well as the use of media power point presentations and leaflets have a significant effect on increasing farmers' knowledge in healthy agro-tourism locations based on agricultural and health education in Lebojaya Village, Konda District. Due to the combination of lecture media and practice as well as the use of media, participants gain knowledge through various senses namely the senses of hearing, seeing and experiencing.
Aktivitas Antioksidan Fraksi Air, Etil Asetat dan N-Heksan Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca var. Sapientum) Jastria Pusmarani; Ulfa Ulfa; Citra Dewi; Nur Herlina Nasir
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i2.252

Abstract

Radikal bebas merupakan salah satu penginduksi patogenesis seluler dan jaringan yang menyebabkan beberapa penyakit seperti diabetes, kanker dan kardiovaskular. Oleh karena itu, diperlukan suatu senyawa penangkal radikal bebas yaitu antioksidan. Kulit pisang raja (Musa paradiasiaca var. Sapientum) mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan fraksi air, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksana ekstrak kulit pisang raja (Musa paradiasiaca var. Sapientum) dengan metode 2,2-diphenyl-1-picryl-hidrazilhidrat (DPPH). Kulit pisang dimaserasi dengan metanol. Selanjutnya ekstrak metanol kulit pisang dibuat menjadi fraksi air, etil asetat, dan n-heksana dengan metode partisi cair-cair. Semua fraksi ekstrak kulit pisang menggunakan 5 konsentrasi yaitu 100, 200, 300, 400, dan 500 ppm dan asam askorbat sebagai pembanding. Absorbansi diukur dengan spektrofotometer UV-Visible pada 517 nm. Data dianalisis dengan menghitung nilai IC50 (inhibition concentration 50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan sedang dengan nilai IC50 sebesar 139,498 ppm (antioksidan sedang). Fraksi n-heksana dan air kulit pisang raja memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 875,529 ppm (antioksidan lemah) dan 358,395 ppm (antioksidan lemah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua fraksi kulit pisang memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat kulit pisang raja.
Effect of nephroprotectors of javanese bark extract (Lannea coromandelica) on aspirin-induced rat serum creatinine levels Jastria Pusmarani; Mus Ifaya; Risky Juliansyah Putri; Ade Safitri
Journal of Health Management and Pharmacy Exploration Vol. 1 No. 1 (2023): February 2023
Publisher : Surya Hijau Manfaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52465/johmpe.v1i1.138

Abstract

Kidney disease is a global health problem based on the increase of incidence, prevalence, and morbidity rate. According to RISKESDAS 2018, the prevalence of chronic kidney disease (CKD) was increased significantly. Lannea coromandelica stem bark contains flavonoid was exhibited antioxidant that could be potential as nephroprotector. This study aimed to find out the nephroprotector effect of ethanolic extract of Lannea coromandelica stem bark by measurement serum creatinine levels at rats (Rattus novergicus). This study was used experimental laboratory method. In this study used 25 rats were divided into 5 groups. Group 1 was administered Na CMC 1 % as negative control group. Group 2 was administered aspirin 600 mg/kg body weight as induced control group. Group 3, 4, and 5 were administered Lannea coromandelica stem bark ethanolic extract with the doses 400 mg/kg body weight, 800 mg/kg body weight, and 1200 mg/kg body weight, respectively. The extract of lannea coromandelica stem bark groups were given for 4 days orally. Blood of rats were collected from the orbital sinus eye to be measured creatinine serum level at 5th day. The data was analyzed statistically with one way ANOVA and Paired samples test. The result of this study exhibited that there was a differences of creatinine levels between pre and post treatment with p-value=0.033< 0.05. In conclusion, this study presented that ethanolic extract of Lannea coromandelica stem bark was decreased serum creatinine levels at doses 800 and 1200 mg/kg body weight against the aspirin induced on rats.