Pada prinsipnya, ujian bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual dan kecakapan baru yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Tetapi sering kali siswa menganggap ujian sebagai masalah besar sehingga timbul kecemasan ketika harus menghadapi ujian. Kecemasan tersebut disebabkan kurang rileksnya tubuh dan pikiran saat menghadapi suatu persoalan sehingga menjadi tegang seperti adanya persepsi yang kuat dalam diri siswa, di mana nilai ujian yang baik merupakan tanda kesuksesan belajar sedangkan nilai ujian yang rendah merupakan kegagalan dalam belajar . Adanya persepsi tersebut membuat siswa menganggap bahwa nilai satu-satunya indikator dalam melihat keberhasilan sehingga prestasi belajar siswa tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu upaya mencegah atau meminimalisir kecemasan siswa tersebut melalui emotional freedom technique. Prinsip kerja Emotional freedom technique, adalah menyelaraskan dan memperbaiki kembali sistem energi dalam tubuh yang tergangu, lewat stimulasi pada titik-titik energi tubuh yang disebut sebagai meridian dengan menggunakan tapping (ketukan ringan). Prosedur emotional freedom technique yaitu the set up (the set up words), the tune-in, the tapping, the nine gamut prosedure dan the tapping again.