Mitra Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ikhtiar Makassar yakni salah satu sekolah dasar Islam terpadu yang ada di Kota Makassar. Masalahnya adalah : (1) Masih terbatasnya pengetahuan dan penguasaan Tehnik dasar permainan tenis meja pada siswa SDIT Ikhtiar, (2) Masih terbatasnya pengalaman bertanding pada cabang olahraga tenis meja pada siswa SDIT Ikhtiar , (3) Masih terbatasnya pengetahuan tentang peraturan dan ketentuan permainan tenis meja pada siswa SDIT Ikhtiar. Sasaran eksternal adalah siswa SDIT Ikhtiar Kota Makassar. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan pendampingan. Hasil yang dicapai adalah (1) Keberhasilan target jumlah peserta pelatihan dinilai telah memenuhi target yang direncanakan. Peserta mitra yang ditargetkan hadir dalam kegiatan pelatihan yaitu 10 orang peserta. Pada pelaksanaannya, pelatihan ini dihadiri oleh 15 orang peserta mitra yang terdaftar dan turut aktif dalam pelaksanaan demonstrasi/praktek yang dilaksanakan. Hal ini mengindikasikan keberhasilan pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat yang telah diadakan. (2) Ketercapaian target luaran dapat dinilai dari peningkatan kemampuan peserta mitra baik dari segi penguasaan materi dan respon peserta. Untuk mengidentifikasi keberhasilan tersebut, maka dilakukan evaluasi melalui dua cara yaitu memberikan kuisioner di awal dan di akhir kegiatan untuk menilai tingkat pengetahuan dan tingkat respon peserta mitra dalam praktik Coaching Clinic Tenis Meja. Metode pelaksanaan Coaching Clinic yang dilakukan dengan memberikan materi sebelum praktik dinilai merupakan metode yang efektif dalam memudahkan peserta untuk memahami materi yang diberikan. Pelaksanaan praktik yang dilakukan secara langsung oleh peserta mitra dengan pendampingan oleh pelaksana pelatihan menunjukkan adanya kemandirian peserta dalam melakukan teknik dasar tenis meja. Peserta diarahkan untuk melihat, mendengar, memahami, dan mempraktekkan secara langsung rangkaian gerakan keterampilan tenis meja selama proses pelatihan. Metode ini dinilai berhasil meningkatkan kepercayaan diri, semangat, dan ketertarikan peserta terhadap pelatihan yang dilakukan. (3) Ketercapaian seluruh tahapan pelaksanaan sesuai yang direncanakan, dimulai dari tahapan persiapan meliputi tahap observasi, konsolidasi, sosialisasi, penyusunan modul dan materi, serta administrasi pelaksanaan maupun tahapan pelaksanaan di lapangan meliputi tahap pemberian materi dan diskusi, pemilihan bahan, demonstrasi/praktek, dan pendampingan.