Heryanto Adi Nugroho
Universitas Muhammadiyah Semarang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERAWATAN HALUSINASI, DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMAMPUAN PASIEN MENGONTROL HALUSINASI : LITERATURE REVIEW Firda Nur Rahma Santi; Heryanto Adi Nugroho; Edy Soesanto; Siti Aisah; Eni Hidayati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 10, No 3 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v10i3.842

Abstract

Halusinasi merupakan persepsi dimana individu tidak mampu membedakan antara persepsi nyata dengan tidak nyata, menyebabkan individu akan kehilangan kontrol akan dirinya. Keluarga memiliki pengaruh dalam kesembuhan atau kekambuhan pasien apabila keluarga belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai perawatan halusinasi dan dukungannya pada pasien saat mengontrol halusinasi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan hubungan pengetahuan keluarga tentang perawatan halusinasi dan dukungan keluarga terhadap kemampuan pasien mengontrol halusinasi. Metode yang digunakan yaitu menyeleksi artikel dari berbagai sumber dengan menggunakan Teknik PICO lalu di sesuaikan dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah di tentukan yaitu artikel terpublikasi maksimal 5 tahun (2016 – 2021), artikel full teks, menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris, tema artikel pengetahuan keluarga tentang merawat halusinasi dan dukungan keluarga terhadap kemampuan mengontrol halusinasi. Berdasarkan analisis artikel disimpulkan bahwa kemampuan pasien mengontrol halusinasi di pengeruhi oleh pengetahuan keluarga tentang merawat anggota keluarganya yang mengalami halusinasi dan adanya pemberian dukungan keluarga yang baik untuk pasien. Saran : keluarga secara mandiri merawat pasien dengan halusinasi, di rekomendasikan masuk dalam intervensi asuhan keperawatan.
Risk factors affecting intradialytic hypertension in hemodialysis patients Heryanto Adi Nugroho; Nugroho Lazuardi
South East Asia Nursing Research Vol 3, No 4 (2021)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/seanr.3.4.2021.167-171

Abstract

Hemodialysis is a CKD therapy that functions as a kidney replacement. The side effect that often occurs when patients undergoing hemodialysis is intradialytic hypertension (HID), namely an increase in systolic blood pressure >10 mmHg during hemodialysis, due to an increase in cardiac output mediated by volume overload, especially in patients with excess body weight and cardiac dilatation. The objective of this research is to determine the risk factors that influence the occurrence of intradialytic hypertension in CKD patients undergoing hemodialysis at Tugurejo Hospital. Risk factors consist of age, duration of hemodialysis, Quick Blood (blood velocity), ultrafiltration (volume overload), URR. The design used in this research is analytic observational with a cross-sectional approach, the number of respondents is 53 people. The sampling technique used in this research is total sampling. The results showed that age (p-value = < 0.01), duration of hemodialysis (p-value = 0.07), quick blood (p-value = 0.06), ultrafiltration (p-value = 0.04), and URR (p-value = < 0.01) is a protective factor or risk factor for the incidence of intradialytic hypertension. Based on the Spearman rank test, it is known that p-value > means that there is a relationship between age, ultrafiltration and URR with the blood pressure of patients with chronic kidney failure. Age, ultrafiltration, and URR are protective factors or risk factors that influence the incidence of intradialytic hypertension
Terapi kompres hangat untuk menurunkan nyeri sendi pada lansia Heryanto Adi Nugroho; Sunarsih Sunarsih
Holistic Nursing Care Approach Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.087 KB) | DOI: 10.26714/hnca.v2i1.9214

Abstract

Salah satu masalah fisiologis yang sering dialami oleh lansia adalah penya  kit sendi. Penyakit sendi merupakan gangguan nyeri pada persendian yang disertai kekakuan,merah,dan pembengkakan yang bukan disebabkan karena benturan/ kecelakaan. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah menerapkan  terapi kompres hangat  untuk menurunankan nyeri sendi pada lansia. Metode penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang mengambil 2 subyek lansia dengan keluhan nyeri sendi skala sedang yaitu nyeri skala VAS 4 sampai skala VAS 6. Intervensi keperawatan kedua subjek studi kasus dengan memberikan terapi kompres hangat mengunakan buli – buli yang diisi  air hangat dengan suhu 40 – 42 derajat celcius selama 20 – 30 menit .  Setelah dilakukan kompres hangat kemudian dilakukan evaluasi pengukuran skala nyeri dengan pengukuran skala nyeri VAS. Hasil yang didapatkan adalah adanya penurunan nyeri subjek 1 sebanyak 2 skala dan subjek 2 sebanyak 3 skala. Rata - rata penurunan skala nyeri kedua subjek studi adalah 2,5 setelah diberikan terapi kompres hangat. Kesimpulanya adalah pemberian terapi kompres hangat terbukti efektif dalam menurunkan nyeri sendi pada lansia.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Lanjut Usia di Desa Kangkung, Mranggen, Demak Edy Soesanto; Heryanto Adi Nugroho; Ernawati Ernawati; Siti Aisah; Dewi Setyowati; Much Nur Kharistna Al Jihad
SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/sjpkm.v1i1.8537

Abstract

Kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kesehatan, mampu meningkatkan umur harapan hidup (life expectancy). Dengan meningkatnya angka harapan hidup lanjut usia yang semakin tinggi, maka dibutuhkan kualitas hidup yang lebih bermakna di bandingkan dengan kualitas hidup yang sekarang yang masih relatif rendah, khususnya masalah kesehatan. Untuk meningkatkan kesejahteraan   khususnya  sosial, ekonomi  ,  kesehatan dan kemampuan lanjut usia,  perlu di selenggarakan suatu suatu program yang berbentuk pelayanan   dan pengembangan kelembagaan yang menangani masalah-masalah  tersebut. Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Lanjut Usia  merupakan salah satu wadah yang dapat  membantu masyarakat melakukan upaya peningkatan dan pencegahan terhadap masalah kesehatan yang dialami oleh  lanjut usia sehingga tercapai kualitas hidup yang optimal, tetapi pelaksanaannya seringkali tidak berjalan dengan baik karena dukungan masyarakat yang masih kurang, keterbatasan jumlah kader, sulitnya mencari kader yang memiliki waktu luang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam   upaya meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia melalui rekruitmen dan pelatihan kader kesehatan. Kegiatan ini melibatkan pemerintah desa,tokoh masyarakat, kader kesehatan dan para lansia di dusun Karang, desa  Kangkung, Mranggen, Demak.   Kegiatan dilakukan dengan tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Perencanaan  dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya posbindu lanjut usia dan penyakit yang lazim terjadi pada lanjut usia yang perlu penanganan khusus dan kontinyu. Pelaksanaan rekruitmen dan  pelatihan kader untuk membekali kader dalam pelayanan posbindu. Kegiatan dilaksankan dengan baik dan mendapat respon kooperatif , antusias dan aktif setiap kegiatan dilakukan. pemerintah desa, masyarakat dan Puskesmas Mranggen I  mendukung keberadaan posbindu. untuk mengendalikan dan mengontrol masalah kesehatan yang dialami oleh lanjut usia khususnya penyakit degeneratif. 
Cegah Stunting Berbasis Teknologi, Keluarga, Dan Masyarakat Much Nurkharistna Al Jihad; Ernawati Ernawati; Heryanto Adi Nugroho; Edy Soesanto; Siti Aisah; Sri Rejeki; Dewi Setyawati; Novitasari Novitasari
SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/sjpkm.v1i2.8683

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan prioritas di Indonesia. Pada masa pandemi Covid-19 membuat target pencapaian penurunan angka stunting menjadi melambat. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan stunting. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengkajian, pertemuan bersama warga, refreshing kader posyandu balita, sosialisasi program cegah stunting ners melalui handphone warga, pendampingan keluarga, serta pelaksanaan posyandu balita. Evaluasi program adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait pencegahan stunting, kader posyandu dapat mengingat kembali serta melakukan tugas pada kegiatan posyandu balita. Adanya kendala tidak semua warga memiliki handphone android sehingga pelaksanaan masih ada yang dilakukan secara langsung.
Sehat Bersama Lanjut Usia (SeMaLa) dengan Pendidikan Kesehatan dan Terapi Aktivitas Kelompok di Rumah Pelayanan Sosial Lansia Pucang Gading Semarang Tri Nurhidayati; Desy Ariyana Rahayu; Eni Hidayati; Mohammad Fatkhul Mubin; Edy Soesanto; Heryanto Adi Nugroho; Pawestri Pawestri
SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/sjpkm.v2i2.9832

Abstract

Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah terkait dengan pengetahuan tentang kualitas hidup pada lansia. Hal ini ditandai dengan kenyataan bahwa lansia tidak dapat melakukan aktivitas  diri sehari-hari seperti mandi dan membawa pakaian,  menikmati aktivitas bersama keluarga, dan menjadi tidak dapat berinteraksi dengan komunitas lain seperti aktivitas keagamaan dan aktivitas sosial. kualitas hidup. Tujuan pengabdian masyakarat yaitu untuk membantu lanjut usia (lansia) bisa meningkatkan status kesehatan. Strategi telah dicoba untuk meningkatkan status kesehatan lansia yaitu dengan memberikan Pendidikan kesehatan dan Terapi Aktivitas Kelompok bulan Desember 2021-Januari 2022. Keseluruhan lansia yang mengikuti kegiatan ini 75 orang. Selama kegiatan lansia mengikuti dengan baik.