Biyanti Dwi Winarsih
Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN AIR MINERAL TERHADAP FUNGSI MEMORI JANGKA PENDEK ANAK USIA SEKOLAH DI SD N 2 GEMBONG PATI Biyanti Dwi Winarsih; Yayuk Fatmawati; Sri Hartini
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 5, No 2 (2020): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v5i2.244

Abstract

Latar belakang; Usia sekolah meupakan periode dimana anak-anak dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan dengan orang tua, teman sebaya, dan orang lain. Perkembangan intelektual dan peforma akademik anak telah menjadi perhatian karena implikasinya pada masa depan serta kualitas individu dan kehidupan sosial. Peforma akademis selain ditentukan fungsi afektif juga fungsi intelegensi, dimana intelegensi merupakan aplikasi dari aspek kognitif dan metakognitif pada proses belajar dan pemecahan masalah. Proses kognitif bergantung dari fungsi-fungsi otak seperti memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Daya ingat yang baik akan menunjang prestasi akademis anak, sehingga diperlukan proses integrasi otak yang optimal. Berbagai cara untuk mengoptimalkan fungsi otak, diantaranya adalah dengan belajar, bermain dan gizi/nutrisi termasuk kebutuhan cairan tubuh. Penelitian bertujuan mengetahui pemberian air mineral terhadap fungsi memori jangka pendeka anak usia sekolah di SD N 2 GembongMetode; Jenis penelitian menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode One-group pre-post test design dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sejumlah 53 responden pada siswa kelas III, IV dan V. Alat bantu yang digunakan adalah kuesioner Digit Span. Hasil uji normalitas data tidak normak, uji statistik yang digunakan adalah uji wilcoxon.Hasil: uji wilcoxon dengan nilai p-value = 0,001 < 0,00 yang artinya ada pengaruh pemberian air mineral terhadap fungsi memori jangka pendek anak usia sekolah di SDN 2 Gembong.  Kesimpulan; setelah minum air mineral terdapat peningkatan memori jangka pendek pada responden. Kata Kunci : Memori Jangka Pendek, Air Mineral, Anak Usia Sekolah
Analisis Pengaruh Berat Badan Lebih Terhadap Penurunan Fungsi Memori Jangka Pendek pada Anak Umur 8-12 Tahun di SD Cahya Nur Kabupaten Kudus Sri Hartini; Biyanti Dwi Winarsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 3, No 2 (2014): Edisi Oktober 2014
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.35 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i3.51

Abstract

Prevalensi obesitas pada anak telah meningkat dalam 3 dekade terakhir. Obesitas pada anak beresiko tinggi menjadi obesitas dimasa dewasa dan berpotensi menderita penyakit metabolik dan penyakit degeneratif dikemudian hari. Munculnya masalah tentang penurunan fungsi kognitif pada anak menjadi konsekuensi penting lain dari meledaknya masalah kesehatan terkait obesitas. Fungsi memori dan belajar merupakan salah satu dari fungsi kognitif dimana kecepatan proses kognitif diketahui bergantung dari derajat aktivasi memori jangka pendek. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh antara berat badan lebih dengan penurunan fungsi memori jangka pendek pada anak umur 8-12 tahun. Penelitian ini melibatkan 65 responden berat badan lebih berumur 8-12 tahun di SD Cahaya Nur Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian survai analitik dan menggunakan rancangan case control dengan menggunakan pendekatan retrospectif. Penelitian ini memperoleh hasil nilai rata-rata Body Mass Index responden pada percentil ke 94,39. Hasil rata-rata nilai fungsi memori jangka pendek pada anak obesitas lebih rendah (14,53) dibandingkan dengan nilai rata-rata anak overweight (16,26). Hasil analisa antara berat badan lebih dan penurunan fungsi memori jangka pendek menghasilkan ρ value 0,001 atau < taraf signifikan (α : 0,05) Simpulan dari penelitian ini yaitu ada pengaruh antara berat badan lebih dengan penurunan fungsi memori jangka pendek pada anak umur 8-12 tahun. Kata Kunci :  Berat Badan Lebih, Fungsi Memori Jangka Pendek. Daftar Pustaka :           74 (2000-2011)
Hubungan Pemberian Makanan Tambahan Usia Dini Dengan Kejadian Gangguan Sistem Pencernaan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Puskesmas Bangsri I Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Biyanti Dwi Winarsih; Zumrotun Zumrotun
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 1, No 1 (2012): Edisi Oktober 2012
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.558 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i1.3

Abstract

Masalah kesehatan yang sering ditemukan pada anak usia 0-6 bulan salah satunya adalah gangguan sistem pencernaan yang disebabkan karena pemberian makanan tambahan yang belum sesuai seperti susu formula maupun Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) lainnya yang diberikan terlalu dini. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan usia dini dengan kejadian gangguan sistem pencernaan khususnya diare, muntah dan konstipasi pada bayi usia 0-6 bulan. Jenis penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental observasional bersifat studi korelasi dengan desain penelitian case control (studi kasus). Uji univariat pada variabel kasus didapatkan sebagian besar praktik pemberian makanan tambahan usia dini kategori diberikan sebanyak 48 (80%) dan pada variabel kontrol tidak diberikan sebanyak 47 (78.3%). Hasil gangguan sistem pencernaan didapatkan 10 orang (16.7%) dengan kategori sehat, diare 18 (30%), muntah 22 (36.6%) dan konstipasi 10 (16.7%). Hasil uji bivariat dengan uji chi square menghasilkan nilai p value = 0.000 dan nilai X2 hitung = 48.889. dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifi kan antara pemberian makanan tambahan usia dini dengan kejadian gangguan sistem pencernaan diare, muntah dan konstipasi pada bayi usia 0-6 bulan.Untuk itu diperlukan perbaikan gizi bayi melalui pemberian ASI saja untuk anak usia 0-6 bulan.
Dampak Hospitalisasi pada Anak Prasekolah Berdasarkan Pengalaman Anak Dirawat dan Pengalaman Merawat Anak Oleh Orang Tua di RSUD RA Kartini Jepara Biyanti Dwi Winarsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 3, No 1 (2014): Edisi Maret 2014
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.607 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v2i2.39

Abstract

Penelitian ini membahas dampak hospitalisasi yang dapat menimbulkan krisis pada kehidupan anak yang dirawat di RSU RA. Kartini Jepara. Peran orang tua dalam hal ini pengalaman orang tua dalam merawat anak sangat dibutuhkan untuk meminimalkan dampak hospitalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Uji hipotesis pengalaman dirawat dan pengalaman merawat dengan dampak hospitalisasi menggunakan chi-square. Hasil penelitian menyarankan bahwa perawat perlu melibat orang tua dalam proses asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan yang diberikan kepada anak sebaiknya berdasarkan prinsip atraumatic care dan Family Centered Care.   Kata kunci : Pengalaman dirawat, pengalaman merawat, hospitalisasi, prasekolah.
ANALISIS HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK UNDAAN KUDUS Yayuk Fatmawati; Biyanti Dwi Winarsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 9, No 3 (2020): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v9i3.629

Abstract

ABSTRAK Air susu ibu (ASI) merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah.  ASI yang diberikan dua tahun pertama akan berdampak pada kesehatan bayi kedepannya, pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Gangguan kekurangan gizi yang terjadi pada periode ini akan sulit untuk dipulihkan meskipun kebutuhan gizi berikutnya terpenuhi. Pemberian ASI eksklusif serta pemberian ASI yang benar merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk membangun SDM yang berkualitas. Kendala yang dialami pada pemberian ASI eksklusif terutama pada ibu bekerja antara lain adalah sarana dan prasarana pendukung seperti dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Undaan Kudus. Penelitian ini dilakukan pada ibu yang memiliki anak usia 6-24 bulan, pada 102 responden di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Kecamatan Undaan Kab.Kudus pada bulan Agustus – September 2020 dengan tehnik purposive sampling dengan metode analitik korelatif dengan pendekatan crossectional dimana variabel indepedennya adalah dukungan keluarga. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan nilai r table 0.361 dan didapatkan r hitung 0.414-0.968 dan nilai koefisien korelasi 0.853. Usia responden terbesar adalah 20-35 tahun 83.3% (85), latar belakang pendidikan terbayak pendidikan menengah 44.1% (45), pekerjaan terbanyak adalah buruh 53.9% (55). Dukungan keluarga terbesar yang diterima responden pada penelitian ini adalah dukungan keluarga baik 52%(53) dan pemberian ASI eksklusif sebesar 88.2% (90%) dan pemberian ASI eksklusif tidak berhubungan siknifikan dengan dukungan keluarga dengan nilai p : 0,672. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja. Kata Kunci: ASI, Eksklusif, Dukungan, Keluarga
Perbedaan Kejadian ISPA pada Anak Usia Toddler yang Diberi dan Tidak Beri Vitamin A di Desa Wotan Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo I Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Mimin Faiqotul Muna; Biyanti Dwi Winarsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 2, No 2 (2013): Edisi Oktober 2013
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1561.017 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i2.29

Abstract

Vitamin A sebagai salah satu faktor yang dapat menurunkan kejadian ISPA dan  mengatur sistem kekebalan tubuh (imunitas). Sistem kekebalan tubuh membantu mencegah atau melawan infeksi dengan cara membuat sel darah putih yang dapat menghancurkan berbagai bakteri dan virus berbahaya. Vitamin A membantu limfosit untuk berfungsi secara efektif dalam melawan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian ISPA pada anak usia  toddler yang diberi dan tidak diberi vitamin A di Desa Wotan Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo I Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun 2013 . Jenis penelitian ini adalah survei analitik komparatif. Sampel penelitian adalah seluruh anak usia toddler 1-3 tahun di Desa Wotan yang terkena ISPA sebanyak 87 anak. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampel. Hasil penelitian menunjukkan uji Mann Whitney test di dapatkan hasil anak usia toddler yang diberi dan tidak diberi vitamin A mengalami ISPA 1 kali sebanyak 76 anak dan yang mengalami ISPA lebih dari 1 kali sebanyak 11 anak, hasil p value 0,001 <  0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak, berarti  ada perbedaan kejadian ISPA  pada anak usia toddler  yang diberi dan tidak beri vitamin A di Desa Wotan Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo I Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun 2013. Hasil p value 0,001 <  0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak, berarti  ada perbedaan kejadian ISPA  pada anak usia toddler  yang diberi dan tidak beri vitamin A di Desa Wotan Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo I Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun 2013. Kepada orang tua anak usia toddler supaya bersedia memberikan vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus baik yang ada saat posyandu atau meminta ke bidan desa sehingga angka kejadian ISPA dapat berkurang.   Kata Kunci      : Kejadian ISPA, Vitamin A
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH SAAT HOSPITALISASI SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR DI RUANG BOGENVILE RSU KUDUS Sri Hartini; Biyanti Dwi Winarsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 8, No 1 (Maret 2019) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.129 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v8i1.304

Abstract

Menggambar atau mewarnai sebagai suatu permainan yang nondirective memberikan kesempatan anak untuk bebas berekspresi dan sangat therapeutic (sebagai permainan penyembuh / therapeuticplay). Mengekpresi feelingnya dengan menggambar / mewarnai gambar, berarti memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata. Terapi bermain tentang mewarnai gambar sangat sesuai dengan tahap perkembangan anak usia prasekolah, sehingga kondisi ini jika dilaksanakan selama anak berada pada masa perawatan sangat sesuai untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak. Selama masa perawatan anak di rumah sakit dapat diketahui rasa cemas, takut dapat muncul secara berlebihan bahkan dapat muncul respon penolakan pada anak, sehingga berpengaruh dan menggangu pada proses perawatan dan pengobatan selama di rumah sakit. Peneliti sengaja menentukan penelitian spesifik tentang bermain mewarnai gambar, karena aktivitas terapi bermain ini dapat disesuaikan dengan kondisi anak selama sakit dan tempat dapat disesuaikan dengan keterbatasan sarana maupun prasarana yang ada di  RSU Kudus. Rancangan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunakan One group pre-test – post-test design, dan alat ukur yang digunakan checklist Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Denver II. Jumlah sample pada penelitian ini sebanyak 36 responden. Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat, dengan korelasi Willcaxon dan sebelumnya menggunakan uji normalitas Saphiro Wilk. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan sebelum dilakukan terapi mewarnai 63,9% tidak cemas, 11,1% cemas sedang dan 25% cemas ringan. Sedangkan setelah terapi mewarnai 86,1% tidak cemas dan 13,9% cemas ringan. Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh nilai p=0,428(z hitung=3,051), sehingga tidak terdapat perbedaan antara tingkat kecemasan anak usia prasekolah saat hospitalisasi sebelum dan setelah dilakukan terapi bermain mewarnai gambar. Disarankan bagi tenaga keperawatan dalam perawatan anak selama hospitalisasi memperhatikan aspek psikologis dalam tingkat kecemasan yang terjadi sehingga dapat membantu penyembuhan pasien. Kata kunci : Kecemasan, Terapi Bermain Mewarnai Gambar 
Aplikasi Model Konservasi Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus Diana Tri Lestari; Biyanti Dwi Winarsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 4, No 2 (2015): Edisi Oktober 2015
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.836 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i4.79

Abstract

Application of Levine conservation model for nursing care patient diabetes mellitus, provide an overview that wholeness can be achieved by conservation. The purpose of this study is to overview the application of Levine conservation model for patient diabetes mellitus. Using descriptive eksploration design, a total of 30 respondents participated in this study.  The most nursing diagnosis is imbalanced nutrition : less than body requirement. Nursing intervention is terapeutik and supportif intervention. Levine conservation model can be applied as a framework of nursing care to achieve wholeness of the patient through adjusting process by maintaining energy, structural, personal and social integrity.   Penerapan model konservasi Levine pada asuhan keperawatan pasien dengan diabetes mellitus memberikan gambaran tentang keutuhan yang dicapai melalui konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan model konservasi Levine pada pasien dengan diabetes mellitus. Penelitian menggunakan desain deskriptif eksploratif dengan jumlah responden 30 pasien. Hasil analisa menunjukan bahwa diagnosa keperawatan yang sering muncul adalah gangguan keseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan. Intervensi yang diberikan berupa intervensi terapeutik dan suportif. Perawat dapat menerapkan model konservasi Levine sebagai kerangka tindakan keperawatan melalui upaya memelihara integritas energi, struktural, personal dan sosial. Keywords: diabetes mellitus, Levine Conservation Model
ANALISIS PENGARUH BERAT BADAN LEBIH TERHADAP PENURUNAN FUNGSI MEMORI JANGKA PENDEK PADAANAK UMUR 8 – 12 TAHUN DI SD CAHAYA NUR KABUPATEN KUDUS Sri Hartini; Biyanti Dwi Winarsih
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.361 KB)

Abstract

The prevalence of obesity in children has increased in the last three decades. Obesity inchildren has high risk to be adults’ obesity, and potentially suffers metabolic disease anddegenerative diseases in the future. The emergence of the problem of decline in cognitivefunction in childrens to be another important consequence of the explosion of obesity-relatedhealth problems. Memory function is one of the cognitive functions in which the speed ofcognitive processes known to depend on the degree of activation of short-term memory. Thepurpose of this study was to determine the relations between body weight over with thereduction of short-term memory fuction in childrens at age 8-12 year olds.The study involved 65 body weight over respondents  aged 8-12 year olds in the CahayaNur Elementary School Kudus. This study was quantitative research using correlational analyticmethod with retrospective approach.This study obtained the rate of respondents’ Body Mass Index at the precentil 94,39. Theresults of the average value of short-term memory function in the obese childrens was lower(14.53) compared with the average value of overweight childrens (16.26). The results of bodyweight over and short-term memory fuctions analysis using the regresi logistic  generating ρvalue 0.001 or < level of significance (α: 0.05) with a correlation coefficient (r) -0.386.The conclustion of this study is there was a significant relations with negative correlationand the strength of a weak correlation between body weight over with the reduction of the shorttermmemoryfuctioninchildrensaged8-12yearolds.Keywords : Body Weight Over, Short-Term Memory Function.
Pijat Bayi Dan Perawatan Metode Kanguru Sebagai Upaya Peningkatan Berat Badan Pada BBLR Biyanti Dwi Winarsih; Sri Hartini; Diana Tri Lestari; Wahyu Yusianto; Noor Faidah
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i2.210

Abstract

Indikator kesehatan bayi adalah dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi sesuai dengan usianya. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi peningkatan berat badan pada bayi adalah kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah. Bayi dengan berat badan lahir yang rendah membutuhkan perawatan khusus agar mampu tumbuh dan berkembang dengan baik. Perawatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan berat badan adalah pijat bayi dan perawatan metode kanguru yang bermanfaat untuk mempercepat pengeluaran ASI, meningkatkan keberhasilan menyusu, dan meningkatkan perkembangan syaraf bayi. Tujuan umum dari pengabdian ini adalah memberikan peningkatan pengetahuan dan memotivasi ibu untuk dapat melakukan perawatan mandiri pijat bayi dan perawatan metode kanguru pada bayi berat badan lahir rendah.