Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN FAKTOR EKOLOGI DAN SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan) Niken Sunarsih; Mahalul Azam
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 6, No 1 (2017): Edisi Maret 2017
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.082 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v2i5.165

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, terutama di Indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor ekologi dan sosiodemografi dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Wetan.Penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan desain kasus kontrol.Sampel penelitian yaitu 44 kasus dan 44 kontrol.Instrumen penelitian berupa kuesioner dan lembar observasi.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian DBD yaitu keberadaan kawat kasa (p=0,018, OR=3,659), keberadaan tanaman di pekarangan (p=0,019, OR=3,071), usia (p=0,000, OR=7,800), jenis kelamin (p=0,013, OR=3,551), pendidikan (p=0,019, OR=3,095), mobilisasi (p=0,000, OR=7,122), keberadaan penderita DBD di lingkungan(p=0,001, OR=5,783), kebiasaan menggantung pakaian (p=0,000, OR=17,500) dan kebiasaan menggunakan kelambu saat tidur (p=0,030, OR=6,176). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian DBD yaitu keberadaan tanaman hias (p=1,000), keberadaan tanaman di rumah tetangga sekitar rumah(p=0,589),kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk (p=0,737) dan kegiatan kerja baki (p=0,445). Saran sesuai dengan hasil penelitian yaitu melakukan upaya pencegahan agar terhindar dari gigitan nyamuk seperti tidur menggunakan kelambu, menggunakan obat anti nyamuk baik saat tidur maupun saat beraktifitas di luar rumah.Kata Kunci: DBD, faktor ekologi, faktor sosiodemografi
The Impact of Maryam Exercise Towards the Stress Level and Cortisol Serum Level among Primiparous Pregnant Women Maya Erisna; Runjati Runjati; Apoina Kartini; Mahalul Azam; Donny Kristanto Mulyantoro
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 3 No. 5 (2020): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35654/ijnhs.v3i5.338

Abstract

Women are more at risk to stress in pregnancy than during the puerperium. One method of coping with stress is through physical exercise. Maryam Exercise can be used as an alternative to the development of pregnancy exercises in Indonesia because it covers the holistic aspects and easy to do. It is a combination of basic pregnancy exercises, Islamic prayer (Salat) movements and dhikr.  The purpose of this study was to examine the impact of Maryam exercise on the stress levels and cortisol serum levels among primiparous pregnant women. This study used a quasi-experimental study design, pre-test and post-test with non-equivalent control group. In the third trimester of 40 primiparous women  were randomly assigned into two groups such the experimental group (n=20) and the control group (n=20). The experimental group received the Maryam exercise while the control group received the standard antenatal exercise. There was a significant difference in stress levels between the intervention group and the control group before and after receiving the intervention (p <0.05). The cortisol levels also showed the significance difference between the intervention group and the control group before and after receiving the intervention (p <0.05). The findings of this study suggest that Maryam Exercise has a positive impact on stress levels and cortisol serum levels of primiparous pregnant women.
Analisis Faktor Resiko Hipertensi pada Pasien Prolanis di Puskesmas Limbangan Kabupaten Kendal Pinda Ayu Widiyani; Ari Yuniasti; Mahalul Azam
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan satu dari beberapa penyakit prioritas masalah kesehatan yang ada diKecamatan Limbangan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor resiko yangberhubungan dengan kejadian hipertesi pada pasien prolanis di Puskesmas Limbangan tahun 2018.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampelberjumlah 41 orang terdiri dari 20 orang menderita hipertensi dan 21 orang tidak menderita hipertensidengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi square dengan derajatkemaknaan (α) = 0,05. Hasil penelitian didapatkan faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensipada pasien prolanis di Puskesmas Limbangan adalah riwayat keluarga hipertensi (p=0,043 denganOdds Ratio 3,714 CI 95 % ± 1,021 – 13,511). Orang dengan riwayat hipertensi pada keluargamempunyai risiko 3,7 kali lebih besar untuk menderita hipertensi. Variabel yang tidak berhubunganadalah usia (p=0,281), jenis kelamin (p=0,697), aktivitas (p=0,585), dan merokok (p=0,41). Saranbagi penderita hipertensi di Puskemas Limbangan supaya mengatur pola hidup dan melakukanpemeriksaan kesehatan berkala terutama tekanan darah. Bagi Puskesmas supaya mendeteksi dinipasien dengan riwayat keluarga hipertensi, sehingga pengaturan pola hidup sehat dapat dilakukanlebih awal. Bagi penelitian selanjutnya supaya melakukan penelitian dengan jumlah sampel yanglebih besar, dan mencari faktor-faktor lain yang berpengaruh dengan kejadian hipertensi.