Muhamad Yusup Hidayat
Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Macroscopic Fungi Species in Kelimutu National Park, East Nusa Tenggara Ridwan Fauzi; Muhamad Yusup Hidayat; Grace Serepina Saragih
Jurnal Wasian Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Wasian
Publisher : Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPLHK)Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jwas.v5i2.4346

Abstract

This study aims to identify macroscopic fungi species in Kelimutu National Park. The method used in this study was a combination of Visual Encounter Survey method in 5 tracking lines at altitude between 1,000 - 1,700 meters above sea level. Based on the results of the survey, there were 46 species of macroscopic fungi from 23 families in Kelimutu National Park. Some species of macroscopic fungi have the potential to be cultivated as food and medicinal ingredients. The existence of this macroscopic fungus has also given a special characteristic of Kelimutu because it only grows at an altitude between ± 1,045 - 1,616 meters above sea level.Keywords: macroscopic fungi, Visual Encounter Survey, Kelimutu National Park. 
DISTRIBUSI PENCEMARAN MERKURI DI DAS BATANGHARI SUMATERA Dewi Ratnaningsih; Ridwan Fauzi; Muhamad Yusup Hidayat; Alfrida Suoth; Niniek Triana; Yunesfi Sofyan; Alfonsus H Harianja
Jurnal Ecolab Vol 13, No 2 (2019): Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.872 KB) | DOI: 10.20886/jklh.2019.13.2.115-123

Abstract

Pencemaran merkuri menimbulkan dampak berbahaya terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya.  Sungai Batanghari yang melintasi Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, mempunyai potensi deposit emas, khususnya di wilayah hulu sungai yang berada di Provinsi Sumatera Barat. Hal tersebut telah mendorong timbulnya penambangan emas secara tradisional dengan menggunakan merkuri yang dilakukan oleh masyarakat. Aktivitas masyarakat tersebut mengakibatkan pencemaran merkuri di Sungai Batanghari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi distribusi pencemaran merkuri di Sungai Batanghari.  Pengambilan sampel dilakukan di 10 lokasi di DAS Batanghari yang berada di Provinsi Sumatera Barat dan 5 lokasi di Provinsi Jambi pada tahun 2007-2008. Data juga diambil 6 titik pantau yang berbeda yang berada di wilayah hulu Sumatera Barat dengan frekuensi pengambilan sampel dilakukan 5 kali dalam setahun dari tahun 2008-2014 yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup, Provinsi Sumatera Barat dalam kerja sama pemantauan sungai dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hasil identifikasi tersebut mengindikasikan adanya distribusi merkuri baik di air sungai maupun sedimen sungai. Merkuri di air sungai berfluktuasi pada kisaran <0,0005 mg/L – 0,32 mg/L, sedangkan pada sedimen sungai terdeteksi dengan kisaran 0,01 – 0,42 mg/kg. Keberadaan merkuri di air sungai dan sedimen sungai perlu mendapatkan perhatian agar sumber pencemar yang berasal dari pertambangan emas tradisional dapat dicegah lebih lanjut sehingga dampak negatif pencemaran merkuri dapat diminimalisasi.
Macroscopic Fungi Species in Kelimutu National Park, East Nusa Tenggara Ridwan Fauzi; Muhamad Yusup Hidayat; Grace Serepina Saragih
Jurnal Wasian Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Wasian
Publisher : Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPLHK)Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1438.005 KB) | DOI: 10.20886/jwas.v5i2.4346

Abstract

This study aims to identify macroscopic fungi species in Kelimutu National Park. The method used in this study was a combination of Visual Encounter Survey method in 5 tracking lines at altitude between 1,000 - 1,700 meters above sea level. Based on the results of the survey, there were 46 species of macroscopic fungi from 23 families in Kelimutu National Park. Some species of macroscopic fungi have the potential to be cultivated as food and medicinal ingredients. The existence of this macroscopic fungus has also given a special characteristic of Kelimutu because it only grows at an altitude between ± 1,045 - 1,616 meters above sea level.Keywords: macroscopic fungi, Visual Encounter Survey, Kelimutu National Park.