Claim Missing Document
Check
Articles

RESPON BOKASHI KOTORAN SAPI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutenscens L.) Malo, Yulita; Indawan, Edyson; Astutik, Astutik
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of the study was to study the types of bocashi cow manure and goat manure and dosage on the interaction of the two combinations combined with the growth of cayenne pepper. The research method using factorial group experimental design consists of two factors. The first factor is the type of bokashi namely A1 Sapi A2 and the second factor is bocashi which consists of the level of empathy: B1 250 g / polybag, B2: 500 g / polybag, B3: 750 g / polybag, B3: 750 g / polybag, B4 : 1000 g / polybag. There was interaction between bocashi type and dose to the parameters of the amount of flower at the age of 9 weeks after planting. Separately bokashi extraordinary goat droppings on the number of leaves, number of branches, dry weight of plants. The best results and yield of chili plants are obtained from fertilizing bokashi 750-1000 g / polybag. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis bokashi kotoran Sapi dan kotoran kambing dan dosis terhadap terhadap interaksi kedua perlakuan yang dikombinasikan terhadap pertumbuhan cabai rawit. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok Faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah jenis bokashi yaitu A1 Kotoran Sapid an A2 kotoran Kambing dan faktor kedua adalah dosis bokashi yang terdiri dari empat level: B1 250 g/polybag, B2 : 500 g/polybag, B3 : 750 g/polybag, B4 : 1000 g/polybag. Terdapat interaksi jenis bokashi dan dosis terhadap parameter jumlah bunga pada umur 9 minggu setelah tanam. Secara terpisah bokashi kotoran Kambing berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, jumlah cabang, berat kering tanaman. Pertumbuhan dan hasil tanaman cabai yang tebaik diperoleh pada pemupukan bokashi 750 – 1000 g/polybag.
PENAMBAHAN UNSUR K DAN MG UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT KEMANISAN BUAH STROBERI (Fragaria sp L.) VARIETAS Earlibrite Masni, Teresia Maria; Indawan, Edyson; Astutik, Astutik
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aims to determine the influence of the element of K and Mg on the degree of sweetness of fruit strawberry varieties Earlibrite. The study conducted from April to July 2016, in Hall Citrus and subtropical fruits, Highway Tlekung 1 Junrejo Kota Batu, research using randomized block design (RAK ) factorial consisting of two factors. Factor 1 dose of KCL fertilizer (K), which consists of three levels, namely fertilizers KCL 0 g / plant (K0), KCL dose of 2 g / plant (K1), KCL fertilizer dose of 4 g / plant (K2). Factor 2 Dose Fertilizer Kieserit (Mg), which consists of three levels, namely fertilizers Kieserit 0 g / plant (M0), the dose of fertilizer Kieserit 6 g / plant (M1), the dose of fertilizer Kieserit 12 g / plant (M2). Parameter observations: the amount of interest (interest), the amount of fruit (fruit), fruit length (mm), fruit diameter (mm), weight of fruit (g), and the levels of sweetness (0brix). The results showed there was an interaction between KCL and Kieserit the canopy height age of 14 days in combination K1M2 (14.78). Both KCL or Kieserit no effect on all the variables K and Mg elements diamati.Penambahan not significantly affect the degree of sweetness of fruit Strawberries, but in an increased quantity Kieserit dose followed by strawberry fruit sweetness level. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh unsur K dan Mg terhadap derajat kemanisan buah Stroberi Varietas Earlibrite. Penelitian dilaksanakan bulan April sampai Juli 2016, di Balai Tanaman Jeruk dan buah subtropika, Jalan Raya Tlekung No.1 Junrejo Kota Batu, Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor 1 dosis pupuk KCL (K) yang terdiri dari tiga taraf yaitu dosis pupuk KCL 0 g/tanaman (K0), dosis KCL 2 g/tanaman (K1), dosis pupuk KCL 4 g/tanaman (K2). Faktor 2 Dosis Pupuk Kieserit (Mg) yang terdiri dari tiga taraf yaitu dosis pupuk Kieserit 0 g/tanaman (M0), dosis pupuk Kieserit 6 g/tanaman (M1), dosis pupuk Kieserit 12 g/tanaman (M2). Parameter pengamatan: jumlah bunga (bunga), jumlah buah (buah), panjang buah (mm), diameter buah (mm), berat buah (g), dan kadar kemanisan (0brix). Hasil penelitian menunjukan terdapat interaksi antara KCL dan Kieserit terhadap tinggi tajuk umur 14 hari pada kombinasi K1M2 (14,78). Baik KCL maupun Kieserit tidak berpengaruh pada semua variabel yang diamati. Penambahan unsur K dan Mg tidak berpengaruh nyata terhadap derajat kemanisan buah Stroberi, namun secara kuantitas peningkatan dosis Kieserit diikuti pula oleh tingkat kemanisan buah Stroberi.
RESPON TIGA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) TERHADAP PEMUPUKAN KALIUM Petrus, Santo; Lestari, Sri Umi; Indawan, Edyson
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this research is to evaluate influence dosage of potassium fertilizer on increasing the size and yield of sweet potato variety. Treatment arranged by Strip plot design consist of two factors. First factor consist of three variety of sweet potato (Sari, Jago, and Boko). and the second factor is dosage of potassium fertilizer (K0: 0 kg KCl. ha-1, K1: 133 kg KCl. ha-1, K2:333 kg KCl. ha-1, and K3: 533 kg KCl. ha-1). Size of the plot are 1,5 m x 5 m consist of 5 rows, planted with a spacing of 25 cm in rows. The plants are harvested at 4 months after planting, based on several parameters,ie the number of storage root, fresh storage rroot weight, fresh weight of stover, percentages of storage root dry matter and stover dry matter, dry weight of storage root and stover, dry weight of biomass, and harvest index, number of large storage root, number of medium storage root, number of small storage root, large storage root weight, medium storage root weight, small storage root weight, ratio of large, medium, and small storage root weight to storage root total, and size of storage root (g/storage root). The result showed that distribute potassium fertilizer does not influence the parameter of root weight, storage root dry weight precentage, stover dry weight precentage, dry weight of storage root, harvest index, number of large storage root, large storage root weight, medium storage root weight, and ratio of small storage root weight. There was different at number of storage root, stover weight, dry weight of stover and the biomass. There is interaction between varieties with dosage of potassium fertilizer on storage root size parameters, namely Sari with dosage 333 kg KCl ha-1 gives the highest storage root size of 138.86 g/storage root. In Jago clone the highest storage root size of 198.46 g/storage root with potassium dosage 0 kg KCl. ha-1. While at variety of Boko, the highest storage root size is found in potassium dosage 133 kg KCl. ha-1 produce storage root size 166.92 g/storage root. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pemberian dosis pupuk kalium terhadap peningkatan ukuran dan hasil varietas ubi jalar. Rancangan percobaan strip plot yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama tanaman ubi jalar yang terdiri dari tiga varietas (Sari, Jago dan Boko). Faktor kedua adalah dosis pupuk kalium terdiri dari 4 level dosis (K0: 0 kg KCl/ha, K1: 133 kg KCl/ha, K2:333 kg KCl/ha, dan K3: 533 kg KCl/ha). Ukuran petak percobaan 1,5 m x 5 m terdiri dari 5 gulud, masing-masing ditanami stek dengan jarak tanam dalam baris 25 cm. Tanaman di panen saat berumur 120 HST berdasarkan parameter pengamatan jumlah umbi, bobot segar umbi, bobot segar brangkasan, bobot kering umbi, bobot kering brangkasan, bobot kering biomass, persentase bobot kering umbi, persentase bobot kering brangkasan, indeks panen, jumlah umbi besar, jumlah umbi sedang, jumlah umbi kecil, bobot umbi besar, bobot umbi sedang, bobot umbi kecil, ratio bobot umbi sedang/total umbi, ratio bobot umbi kecil/total umbi, dan ukuran umbi (g/umbi). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk kalium tidak mempengaruhi parameter bobot umbi, persentasi bobot kering umbi, persentasi bobot kering brangkasan, berat kering umbi, indeks panen, jumlah umbi besar, bobot umbi besar, bobot umbi sedang, dan ratio bobot umbi kecil. Berbeda nyata pada jumlah umbi, bobot brangkasan, berat kering brangkasan dan biomass. Terdapat interaksi antara varietas dengan pemberian kalium pada parameter ukuran umbi yaitu klon sari dengan dosis kalium 333 kg KCl/ha memberikan ukuran umbi tertinggi sebesar 138.86 g/umbi. Pada klon jago ukuran umbi tertinggi sebesar 198.46 g/umbi dicapai tanpa pemberian dosis kalium 0 kg KCl/ha. Pada klon boko ukuran umbi tertinggi terdapat pada dosis kalium 133 kg KCl/ha menghasilkan ukuran umbi sebesar 166.92 g/umbi.
PENGARUH BIOPESTISIDA NABATI DAN MEDIA TANAM TERHADAP PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersium esculentum L.) Niga, Regina Magi; Indawan, Edyson; Fikrinda, Wahyu
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study has the objective to determine the effectiveness of plant-based biopesticides and growing media in increased production of tomato plants. Research using (RAK) factorial of two factors, namely vegetable and Bokashi biopesticides. Each consists of 4 levels of treatment trials (Factor) A: A0 = Control (without biopesticides vegetable), A1 = 20 ml / l, A2 = 40 ml / l, A3 = 60 ml / l, while the second factor consisted of 4 level of treatment (factor) B: B0 = Control (without bokashi), B1 = 5.5 kg Soil and bokashi 5 ton / ha (0,5kg / polybag), B2 = Land bokashi 5 kg and 10 tonnes / ha (1 kg / polybag), B3 = Land 4.5 kg and bokashi 15 ton (1.5 kg / polybag), in order to get 16 combinations, repeated 4 times obtained 64 experimental unit. Each experimental unit there are two plants so that the total of plants used in the trial was 128 plants. Results showed treatment with a dose Bokashi (B3: 15 ton / ha (1.5 kg / polybag) real effect on tomato plant height parameter HST at age 35, the number of leaf age 35 HST numbered, leaf area age 23 HST, and the amount of interest age 33 HST 11.03 a flower, because of nutrient content contained in bokashi able to add height to the stems of tomato plants. Giving bokashi doses (B1: 0.5 kg / polybag) real effect on the number of majority age of 78 HST fruit and fruit weight weighing the age of 78 DAP. biopesticides vegetable given no real effect, except parameter number of leaf age 35 HST. bokashi effective treatment for each parameter observation while biopesticides vegetable tomato plants on the observation of the number of leaves of tomato plants of age 35 HST, the other is not effective. Penelitian memiliki tujuan untuk menentukan keefektifan biopestisida nabati dan media tanam dalam peningkatan produksi tanaman tomat. Penelitian menggunakan (RAK) faktorial dua faktor yaitu biopestisida nabati dan bokashi. Masing-masing terdiri dari 4 taraf perlakuan percobaan, sehingga didapat 16 kombinasi, diulang sebanyak 4 kali diperoleh 64 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdapat 2 tanaman sehingga total tanaman yang digunakan pada percobaan adalah 128 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan Perlakuan bokashi dengan dosis (B3 : 1,5 kg/polybag) berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman tomat umur 35 HST sebesar, jumlah daun umur 35 HST berjumlah, luas daun umur 23 HST, dan jumlah bunga umur 33 HST sejumlah 11,03 bunga, karena kandungan hara yang terdapat dalam bokashi mampu menambah tinggi pada batang tanaman tomat. Pemberian bokashi dengan dosis (B1 : 0,5 kg/polybag) berpengaruh nyata pada jumlah buah terbanyak umur 78 HST dan bobot buah seberat umur 78 HST. Biopestisida nabati yang diberikan tidak berpengaruh nyata, kecuali parameter jumlah daun umur 35 HST. Perlakuan bokashi efektif pada setiap parameter pengamatan tanaman tomat sedangkan biopestisida nabati pada pengamatan jumlah daun tanaman tomat umur 35 HST, yang lainnya tidak efektif.
PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING DAN PUPUK ORGANIK CAIR DAUN GAMAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) Waginten, Waginten; Indawan, Edyson; Hamzah, Amir
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fertilization aims to increase the availability of nutrients that plants need in order to achieve the production and quality of green cabbage plants. The purpose of research is to study and evaluate the response of vermicompost organic fertilizer and liquid organic fertilizer Gamal leaves on growth and yield of mustard plants green. Research conducted at the Laboratory of Integrated Course Faculty of Agriculture, University of Tribhuwana Tunggadewi, Tlagawarna Road, Village Tlogomas, Lowokwaru District, Malang. Lasting for three-month study that is starting from October 20 to December 22, 2016. Using a randomized block design (RAK) factorial with two treatment factors, the first factor: Fertilizer Kascing K0 = 0 g / plant, K1 = 200 g / plant, K2 = 400 g / plant, and K3 = 600 g / plant and factor II: Organic Liquid Fertilizer Leaf Gamal is G0 = 0 cc / L of water, G1 = 100 cc / L of water, G2 = 200 cc / L of water, and G3 = 300 cc / L of water, so there are 16 combinations of treatment and repeated 3 times, each treatment contained three plants. Variables that off is included: plant height (cm), number of leaves (leaf), plant fresh weight (g), root fresh weight (g), and root dry weight (g). Data were analyzed by analysis of variance (ANOVA). In the real influencing parameters followed by LSD (Least Significant Difference) at test level 5%. Based on the results of this study concluded that: Application dose of organic fertilizer vermicompost and dose POC leaves Gamal there are interaki on the growth and yield of green cabbage on the parameters plant height (cm), number of leaves (leaf), the fresh weight of the plants (g) and dry weight root (g). Gamal POC dose of 200 cc / L of water produce fresh weight of the root of 9.07 g with a water content of 1.33, and Gliricidia leaves POC In the treatment with a dose of 200 cc / L of water, can produce plant fresh weight of 137.97 g. Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan ketersedian unsur hara yang dibutuhkan tanaman agar dapat mencapai produksi dan kualitas hasil tanaman sawi hijau. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari dan mengetahui respon pemberian pupuk organik kascing dan pupuk organik cair daun Gamal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau.Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Jalan Tlagawarna, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Malang. Penelitian Berlangsung selama tiga bulan yaitu terhitung mulai 20 Oktober?22 Desember 2016. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan, yaitu Faktor I : Pupuk Kascing K0 = 0 g/tanaman, K1 = 200 g/tanaman, K2 = 400 g/tanaman, dan K3 = 600 g/tanaman serta Faktor II : Pupuk Organik Cair Daun Gamal yaitu G0 = 0 cc/L air, G1 = 100 cc/L air, G2 = 200 cc/L air, dan G3 = 300 cc/L air, sehingga terdapat 16 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali, masing-masing perlakuan terdapat 3 tanaman. Variabel yang dimati meliputi : tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), berat segar tanaman (g), berat segar akar (g), dan dan bobot kering akar (g). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis of varians (ANOVA). Pada parameter yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf uji 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Aplikasi dosis pupuk organik kascing dan dosis POC daun Gamal tidak terdapat interaki terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau pada parameter tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), berat segar tanaman (g) dan bobot kering akar (g). Dosis POC Gamal 200 cc/L air menghasilkan bobot segar akar sebesar 9,07 g dengan kadar air sebesar 1,33, dan Pada perlakuan POC daun gamal dengan dosis 200 cc/L air, dapat menghasilkan berat segar tanaman sebesar 137,97 g.
APLIKASI PUPUK NITROGEN DAN KALIUM PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annum L.) Age, Yustina; Indawan, Edyson; Hapsari, Ricky Indri
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Large chili plants (Capsicum annum L.) is one type of horticultural crops that many people need in daily life. The decrease of pepper production is caused by poor soil structure, and low availability of soil nutrients. Nitrogen needs to improve vegetative growth of plants, while potassium is intended to increase the production and quality of plants. The objective of this research is to know the effect of Nitrogen (Urea), Potassium (KCl) fertilizer interaction on growth and yield of big chilli plant. The experiment was conducted in Gading Kulon Village, Dau District, Malang Regency, starting from June to September 2015. The materials used are Chili Fada varieties. The method using RAK consists of two factors. First factor : N0 (control), N1 (75 kg N/ha), N2 (151 kg N/ha), N3 (302 kg N/ha). The second factor : K1 (60 kg K2O/ha), K2 (120 kg K2O/ha, K3 (240 kg K2O/ha) .The results showed the interaction of Nitrogen 302 kg N/ha and Koderous fertilizer of 240 kg K2O/ha Flowers 7,33 higher than on the application of Nitrogen 151 kg N/ha fertilizer and the fertilizer Potassium 240 kg K2O/ha yield 7.00 flower. Tanaman cabai besar (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang banyak dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Penurunan produksi cabai disebabkan oleh struktur tanah tidak baik, dan rendahnya ketersediaan unsur hara dalam tanah. Kebutuhkan Nitrogen untuk memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman, sedangkan Kalium dimaksudkan meningkatkan produksi dan kualitas tanaman. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh interaksi pupuk Nitrogen (Urea), Kalium (KCl) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar. Penelitian dilaksanakan di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, dimulai dari bulan Juni-September 2015. Bahan yang digunakan cabai varietas Gada F1. Metode mengunakan RAK terdiri dua faktor. Faktor pertama : N0 (kontrol), N1 (75 kg N/ha), N2 (151 kg N/ha), N3 (302 kg N/ha). Faktor kedua : K1 (60 kg K2O/ha), K2 (120 kg K2O/ha, K3 (240 kg K2O/ha). Hasil penelitian menunjukan interaksi pemberian Nitrogen 302 kg N/ha dan pupuk Kalium 240 kg K2O/ha menghasilkan jumlah bunga 7,33 lebih tinggi dari pada pemberian pupuk Nitrogen 151 kg N/ha dan pupuk Kalium 240 kg K2O/ha menghasilkan jumlah bunga 7,00.
APLIKASI PUPUK KASCING DAN BIOCHAR SEKAM PADI PADA TANAMAN JAHE(Zingiberoffcinale Rosc.) Mulidin, Hironimus; Lestari, Sri Umi; Indawan, Edyson
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research was to evaluate the application of vermicompost and biochar for the growth and yieldsof ginger atharvested early. This research has been carried out in September to December 2017, in Gading Kulon Village, Dau District, Malang, and East Java.This study useda Randomized Complete Block Design (RCBD) with two factors and four replications. The first factor is the vermicompost application with 4 levels, namely K0 (0 kg/ploybag), K1 (0.5 kg/polybag), K2 (1.0 kg/polybag) and K3 (1.5 kg/polybag), while the second factor is the application of rice husk biochar with 4 levels, including B0 (0 kg/ploybag), B1 (0.5 kg/polybag), B2 (1.0 kg/polybag) and B3 (1.5 kg/polybag). Thus there are 16 treatment combinations, each repeated 4 times. Height, number of shoots, rhizome fresh weight, stover fresh weight, % dry matter of rhizome,%dry matter of stover, rhizome dry weight, stover dry weight, biomass dry weight, and harvest index are determined. Observation of plant height and number of shoots was carried out 5 times, namely at the 14, 28, 42, 56 and 70 days after planting.The results showed that the application of vermicompost fertilizer significantly affected plant height at the 56 days after planting and biomass dry weight, while the application of rice husk biochar had a significant effect on plant height at the 56 days after planting measurement, % dry matter of stovers, and biomass dry weight. There was not interaction between giving vermicompost fertilizer and rice husk biochar to all parameter,s observed. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi pemberian pupuk kascing dan biochar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jahe gajah saat panen muda. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember 2017, di Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Malang Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu Faktor I adalah pemberian pupuk kascing, diberikan dengan dosis 0 kg/polybag (K0), 0,5 kg/polybag (K1), 1 kg/polybag (K2), dan 1,5 kg/polybag (K3). Faktor II adalah pemberian biochar sekam padi, diaplikasikan dengan dosis 0 kg/polybag (B0), 0,5 kg/polybag (B1), 1 kg/polybag (B2), dan 1,5 kg/polybag (B3). Dengan demikian terdapat 16 kombinasi perlakuan, masing-masing diulang sebanyak 4 kali. Pengamatan meliputi tinggi, jumlah tunas, berat basah rimpang, berat basah brangkasan, % berat kering rimpang, % berat kering brangkasan, berat kering rimpang, berat kering brangkasan, berat kering biomassa tanaman dan indeks panen. Pengamatan tinggi tanaman dan jumlah tunas dilakukan sebanyak 5 kali yaitu pada umur 14 hari setelah tanam (hst), 28 hst, 42 hst, 56 hst dan 70 hst.Hasil penelitian Pemberian pupuk kascing berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 56 hst dan berat kering brangkasan tanaman jahe gajah. Pemberian biochar sekam padi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 56 hst, % berat kering brangkasan dan berat kering biomasa tanaman Jahe Gajah. Tidak ditemukan adanya interaksi antara perlakuan pemberian pupuk kascing dan biochar sekam padi terhadap semua para meter yang diamati.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT (Capsicum frutescents L.) Sapri, Sapri; Indawan, Edyson; Sumiati, Astri
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chilli pepper (Capsicum frutescens L.) is vegetables with high economic value and suitable to be developed, and has a relatively high nutrient. Vermicompost is an organic fertilizer produced from digestion in the intestines and feces discharged as a worm that has been fermented and dried as solid fertilizer. destination of research to study and determine the effect of organic fertilizers vermicompost on the growth and yield of chilli pepper. Research conducted at the Business Incubation Courses in Tlogomas, Lowokwaru District, Malang Regency, during from May until September 2016, by using a randomized block design Single (RAK) Factorial ie the dose of organic fertilizer Vermicompost (K). Date were analyzed by analysis of variance (ANOVA). the observation results showed that the organic fertilizer with a dose Vermicompost at 2500 gram/plant to treatment (K5) is dose optimal for plant growth while the chili on the plant height variable 17,18 cm and leaf 40,75 (sheet) at age 49 days after planting. Giving dose 2500 gram/plant to treatment (K5), can increase the amount of fruit as much as 19,17 fruit at age 49 days after planting, and weight fruit/plant 5,88 ons/plant equal to 166,69 gram/plant (3,22 ton/ha). Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan jenis sayuran yang bernilai ekonomi tinggi dan cocok dikembangkan, serta memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Kascing adalah pupuk organik yang dihasilkan dari proses pencernaan dalam tubuh cacing dan dibuang sebagai kotoran cacing yang telah terfermentasi dan dikeringkan sebagai pupuk padat. Tujuan penelitian untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik Kascing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian dilaksanakan di Inkubasi Bisnis Lapangan di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Malang, Jawa Timur, Berlangsung sejak bulan Mei sampai dengan September 2016, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Tunggal (RAK) Faktorial yaitu dosis pupuk organik Kascing (K). Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis of varians (ANOVA). Hasil pengamatan menunjukan bahwa Pemberian pupuk organik Kascing dengan dosis 2500 g/tanaman pada perlakuan (K5) merupakan dosis yang optimal untuk sementara bagi pertumbuhan tanaman cabai rawit pada variabel tinggi tanaman 17,18 cm dan daun 40,75 (helai) pada umur 49. Pemberian dosis 2500 g/tanaman pada perlakuan (K5), adalah dosis yang optimal untuk sementara terhadap hasil jumlah bunga sebanyak 5,92 bunga/tanaman pada umur 63 hst. Pemberian dosis 2500 g/tanaman pada perlakuan (K5), dapat meningkatkan jumlah buah sebanyak 19,17 buah pada umur 91 hst, dan berat buah/tanaman 5,88 ons/tanaman setara dengan 166,69 g/tanaman (3,22 ton/ha).
PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN APLIKASI BIOCHAR DAN PUPUK ORGANIK PADA TANAH REGOSOL Ghudi, Enos Magho; Indawan, Edyson; Sutoyo, Sutoyo
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biochar and organic fertilizers have potential to improve the physical, chemical, and biological properties of soil, including increasing the capacity to hold water and nutrients, soil resistance, as a source of nutrients and energy sources for soil microorganisms. This study aimed to determine the effect of biochar application and organic fertilizer on regosol soil in increasing corn production. This research was carried out in Bawang Village, Tunggulwulung Subdistrict, Malang, East Java from May-November 2017. The study used a single factor Randomized Block Design (RBD) with 9 treatments and was repeated 3 times. Observations were made when plants aged 2WAP, 4WAP, 6WAP, 8WAP ( Week After Plant), and harvest time with observed parameters including growth parameters: plant height, number of leaves, stem diameter and yield parameters including: corncob length, diameter, seedless weight, dry shell weight and the weight of 100 corn seeds. The results of this study indicated that the application of biochar and organic fertilizer gave a better growth of corn plants than the control. The addition of rice husk biochar and chicken manure fertilizer increased corn yield by 41.86% from 3.29 tons / ha to 7.86 tons / ha and showed better results compared to other treatments. Biochar dan pupuk organik sangat berpotensi untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah diantaranya meningkatkan kapasitas menahan air dan unsur hara, meningkatkan daya sanggah tanah, sebagai sumber unsur hara dan sumber energi bagi mikroorganisme tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari aplikasi biochar dan pupuk organik pada tanah regosol terhadap peningkatan produksi jagung. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bawang, Kecamatan Tunggulwulung Kota Malang, Provinsi Jawa Timur dimulai pada bulan Mei-November 2017. Penilitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 9 perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan saat tanaman umur 2MST, 4MST, 6MST, 8MST, serta panen dengan parameter yang diamati meliputi parameter pertumbuhan: tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan parameter hasil meliputi: panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol tanpa biji, berat pipilan kering, berat 100 biji jagung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aplikasi biochar dan pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman jagung memberikan hasil yang lebih baik dari pada kontrol. Penambahan biochar sekam padi dan pupuk kotoran ayam meningkatkan hasil jagung sebesar 41,86% dari 3,29 ton/ha menjadi 7,86 ton/ha dan menunjukan hasil yang lebih baik dibanding dengan perlakuan yang lainnya.
PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR RUMEN SAPI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) Jene, Yohana; Indawan, Edyson; Prakoso D.J, Reza
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to get the optimal dosage of organic fertilizer Liquid cow's Rumen that gives the plant the highest production growth, F1 Betavila Varieties. in the integrated Field Laboratory Faculty of Agriculture University of Tribhuwana Tunggadewi Tlaga, street colors, Sub Lowokwaru, Malang East Java During three months, calculated from May 28 to 9 August 2016.Research method of experimental design used in this study was a randomized Complete Design (RAL) consisting of 1 factor and 3-time repeats so there were 9 treatments. As for the treatment of liquid organic fertilizer dose Cow Rumen, i.e. as follows C1 32 ml. l-1 water, C2 40 ml. l-1 water, C3 48 ml. l-1 water, C4 56 ml. l-1 water, C5 64 ml. l-1 water, C6 72 ml. l-1 water, C7 80 ml. l-1 water, C8 88 ml. l-1 water, C9 96 l-1 ml. of water. Cow Rumen POC treatment with doses of 32 ml/l of water (C1) demons trating the existence of a real difference with other treatments. For the parameter number of leaves at age 28 HST with average 13.78 (strands), 42 HST with average 18.89 (strands) and the number of flowers at the age of 35 HST with average 10.33 (interest). Increased up to 40 HST, as time goes by. The absence of any real difference at high plant observation parameters (cm), the number of branches (branch), the amount of fruit (fruit), and the weight of the fruit (fruit) because all the doses of the POC has not been fullest for the growth and production of these parameters. Production of 271.87 g (C1) is equivalent to the outcome of. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis optimal Pupuk Organik Cair Rumen Sapi yang memberikan pertumbuhan produksi tanaman paling tinggi, Varietas Betavila F1. Pelaksanaaan di Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggaldewi, Jalan Tlaga warna, Kecamatan Lowokwaru, Malang Jawa Timur Selama tiga bulan, terhitung mulai 28 Mei sampai 9 Agustus, 2016. Metode penelitian Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 faktor dan 3 kali ulangan sehingga terdapat 9 perlakuan. Adapun perlakuan dosis Pupuk Organik Cair Rumen Sapi, yaitu sebagai berikut C1 32 ml.l-1 air , C2 40 ml.l-1 air , C3 48 ml.l-1 air, C4 56 ml.l-1 air, C5 64 ml.l-1 air, C6 72 ml.l-1 air, C7 80 ml.l-1 air , C8 88 ml.l-1 air, C9 96 ml.l-1 air. Perlakuan POC Rumen Sapi dengan dosis 32 ml.l-1 air (C1) menujukan adanya perbedaan yang nyata dengan perlakuan lainnya. Untuk parameter jumlah daun pada umur 28 HST dengan 13,78 (helai), 42 HST dengan 18,89 (helai) dan jumlah bunga pada umur 35 HST dengan rata-rata 10,33 (bunga). Meningkat sampai dengan 40 HST, seiring berjalannya waktu. Tidak adanya perbedaan nyata pada parameter pengamatan tinggi tanaman (cm), jumlah cabang (cabang), jumlah buah (buah), dan berat buah (buah) karena semua dosis POC belum maksimal untuk pertumbuhan dan produksi parameter tersebut. Produksi sebesar 271,87 g (C1) setara dengan hasil konversi perhektar 45, 33 ton/ha sedikit lebih rendah dari hasil deskripsi varietas Betavila F1dengan produksi sebesar 46,59 ton/ha.