Penelitian ini dilatarbelakangi dengan rendahnya ketersediaan air dan unsur hara pada tanah tailing emas sehingga akan berdampak negatif pada ekosistem alam berupa perubahan struktur morfologi dan tanah yang berakibat kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi buruk serta dapat menyebabkan terjadinya kekeringan. Salah satu cara untuk membantu tanaman kayu kuku dalam kondisi kekeringan yaitu dengan pupuk hayati berupa Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh interaksi antara jenis FMA lokal dengan ketersediaan air dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman kayu kuku pada media tailing emas. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Asosiasi Mikoriza Indonesia Cabang Sulawesi Tenggara dan Laboratorium Kehutanan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo Kendari yang dilaksanakan pada bulan Februari 2021 sampai dengan Juni 2021. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam pola faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama FMA (M), terdiri atas 4 jenis yaitu: tanpa FMA (M0), Glomus claroideum (M1) 10gram, Glomus coronatum (M2) 10 gram, campuran Glomus claroideum + Glomus coronatum (M3) 10 gram. Faktor kedua terdiri atas 4 tingkat ketersediaan air (A) yaitu: kapasitas lapang 100% (A0), kpasitas lapang 75% (A1), kpasitas lapang 50% (A2) dan kapasitas lapang 25% (A3), setiap perlakuan terdiri atas 3 ulangan sehingga terdapat 48 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 4 tanaman sehingga terdapat 192 tanaman. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun total, nisbah luas daun, jumlah nodul total, jumlah nodul efektif, berat nodul total, berat nodul efektif, total berat kering tanaman, indeks mutu bibit, nisbah pupus akar, lau tumbuh relatif, laju asimilasi bersih, kolonisasi FMA dan Mycorrhizae inoculation effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iteraksi FMA dan kadar air efektif meningkatkan diameter batang, luas daun total, nisbah luas daun, jumlah nodul efektif, jumlah nodul total, berat nodul efektif, berat nodul total, berat kering tanaman, laju tumbuh relatif, laju asimilasi bersih, mychorrhizae inoculotion effect, dan indeks mutu bibit dan jumlah spora. Secara mandiri FMA efektif meningkatkan pertambahan jumlah daun dan kolonisasi akar. Secara mandiri kadar air efektif meningkatkan pertambahan jumlah daun dan nisbah pupus akar. Kata kunci : Air, fungi mikoriza, kayu kuku, tailing