Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RAGAM BAHASA DAN CAMPUR KODE KAUM WARIA DI KOTA MERAUKE Agustinus Gereda; Bernadeta Letsoin
MAGISTRA Vol 5 No 2 (2018): Magistra: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/magistra.v5i2.857

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam bahasa dan campur kode yang digunakan oleh kaum waria di Kota Merauke. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ancangan sosiolinguistik. Data dikumpulkan melalui metode simak (observasi) dan metode cakap (wawancara). Data yang tersedia dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kaum waria pada umumnya menggunakan ragam bahasa sendiri dalam suasana yang akrab, asyik, santai, dan bebas. Ragam bahasa yang digunakan adalah kosakata yang tidak asing lagi karena mereka sudah saling mengenal. Ekspresi kata-kata yang tidak sopan bagi orang di luar kelompok merupakan wujud keakraban dan saling mengakui di antara mereka. Dalam percakapan mereka terdapat unsur leksikal bahasa Indonesia yang tercampur dengan unsur leksikal bahasa daerah (bahasa Jawa dan bahasa Makassar) berupa frasa, klausa, dan kalimat sehingga terjadilah peristiwa campur kode. Ragam bahasa yang digunakan pada umumnya bersifat “rahasia”. Artinya makna ragam tersebut hanya dapat dipahami di antara kaum waria. Kata Kunci: ragam bahasa, campur kode, kaum waria
RAGAM BAHASA DAN CAMPUR KODE KAUM WARIA DI KOTA MERAUKE Agustinus Gereda; Bernadeta Letsoin
MAGISTRA Vol 5 No 2 (2018): Magistra: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/magistra.v5i2.857

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam bahasa dan campur kode yang digunakan oleh kaum waria di Kota Merauke. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ancangan sosiolinguistik. Data dikumpulkan melalui metode simak (observasi) dan metode cakap (wawancara). Data yang tersedia dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kaum waria pada umumnya menggunakan ragam bahasa sendiri dalam suasana yang akrab, asyik, santai, dan bebas. Ragam bahasa yang digunakan adalah kosakata yang tidak asing lagi karena mereka sudah saling mengenal. Ekspresi kata-kata yang tidak sopan bagi orang di luar kelompok merupakan wujud keakraban dan saling mengakui di antara mereka. Dalam percakapan mereka terdapat unsur leksikal bahasa Indonesia yang tercampur dengan unsur leksikal bahasa daerah (bahasa Jawa dan bahasa Makassar) berupa frasa, klausa, dan kalimat sehingga terjadilah peristiwa campur kode. Ragam bahasa yang digunakan pada umumnya bersifat “rahasia”. Artinya makna ragam tersebut hanya dapat dipahami di antara kaum waria. Kata Kunci: ragam bahasa, campur kode, kaum waria
Parenting Style and Daily Language Used by Los Asmat Society Agustinus Gereda; Rezky Uspayanti; Novi Indriyani; Seli Marlina Radja Leba
Jurnal Sinestesia Vol. 13 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research to see the parenting style and daily language used by the society in Los Asmat, on Noari Street, Merauke city. This research was a kind of qualitative research. The subject participants were Los Asmat society from children until adult, the teacher or the church administration of Kalam Kudus School. In collecting the data, the researchers used observation and interview. Observations were made to the Los Asmat community, both children and parents with the aim of gathering information regarding the application of parenting styles and the language used in daily life. The observation was done in two steps namely the observation was done in Los Asmat village and observation in teaching and learning process at Kalam Kudus School. To make the data more valid, the researchers used interview with semi-structured interview which consisted of some questions. The interview was done in two steps. For the first step, interview was done twice by asking some question for the Los Asmat society about parenting style and language used while interview step 2 was given for the teacher or church administration of Kalam Kudus School to know deeply about the children language used of Los Asmat society. As the result, the parenting style used by the Los Asmat society, some of them send their children to the school but some of them did not send their children to school because of economy factors. For the language used in daily life, it was almost same with the people in general namely used Indonesian language and they can interact each other although some of them still difficult to use polite language. About the parenting style, there is a relationship between parenting style and children's language development. In parenting, the parenting style adopted by some parents is more democratic in nature, giving children the freedom to determine what is best for them with their parents still guiding them. Giving the example in how good habit and bad habit. Thus, the parents also be gentle especially for father in educated their children. But, this model mostly was found by the educated parents namely the parents who have any received education.