This Author published in this journals
All Journal IMAJI
sahid indraswara
Unknown Affiliation

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

SHOPPING MALL TERINTEGRASI KAWASAN STASIUN TUGU ismail, shaiful; sukawi, sukawi; indraswara, sahid
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7151.411 KB)

Abstract

Shopping Mall terintegrasi kawasan Stasiun Tugu adalah suatu pusat perbelanjaan modern yang terintegrasi dalam suatu kawasan Stasiun Tugu. Selama ini kota Yogyakarta menggantungkan pendapatan daerah tertinggi di bidang perdagangan. Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan PT KAI DAOP 6 berencana mengembangkan aset di sekitar Stasiun Tugu menjadikawasan dengan beberapa fungsi diantaranya hunian, perkantoran dan perdagangan. Mengingat kondisi ekonomi masyarakat dan daya beli masyarakat yang cukup tinggi serta masih kurangnya pasar modern jika dibandingkan dengan jumlah penduduk kota Yogyakarta maka sarana pusat perbelanjaan sekaligus pusat hiburan masih berpeluang untuk dibangun dengan memperhatikan kaidah-kaidah dan peraturan yang berlaku di kota Yogyakarta. Kajian diawali dengan menganalisa data perkembangan penduduk kota Yogyakarta mulai dari tingkat pedapatan dan tingkat konsumsi. Selain itu analisa jarak tapak dengan pasar tradisional demi kelangsungan pasar tradisional. Pendekatan perancangan arsitektural dengan memperhatikan kearifan lokal, kekinian, fungsionalitas, serta dapat mengakomodasi seluruh pengguna menjadi dasar dalam perancangan disain. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.
APARTEMENT DI JAKARTA SELATAN warisman, risqoh; sukawi, sukawi; indraswara, sahid
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.286 KB)

Abstract

Kota Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia yang memiliki perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat diberbagai bidang dan sektor. Kota Jakarta Selatan merupakan bagian dari wilayah Kota Jakarta yang terus berkembang dan semakin maju. Wilayah Jakarta Selatan diperuntukkan sebagai daerah perkantoran, pemerintahan, dan sebagian besar untuk pemukiman dan perdagangan. Sebagian wilayah Jakarta Selatan dilalui oleh Central Business District (CBD) yaitu Setiabudi, Karet Semanggi, dan Senayan, serta merupakan kawasan segitga emas yang memiliki letak strategis dan tempat pertemuan bisnis di Jakarta. Melihat pertumbuhan Kota Jakarta yang begitu cepat dan pesat, yang dikarena oleh banyak faktor seperti pusat perkantoran, perdagangan, pemerintahan, perdagangan, bisnis dan permukiman menyebabkan banyak masyarakat yang cenderung untuk mencari penghasilan di Jakarta. Hal ini lah yang menyebabkan kota Jakarta di penuhi oleh pendatang dengan jumlah yang terus meningkat tentunya di setiap tahun yang mengakibatkan pupulasi kota Jakarta semakin ramai. Melihat hal ini, peluang bisnis untuk hunian vertikal seperti apartemen menjadi suatu yang menjanjikan di Jakarta. Jumlah apartment di Jakarta diperkirakan mendekati 200.000 unit apartment, dimana angka ini masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Jakarta yang mendekati angka 25 juta jiwa.
PANTI REHABILITASI NARKOBA DI SAMARINDA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS gita, dwi; indraswara, sahid; sukawi, sukawi
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1818.626 KB)

Abstract

Masalah penyalahgunaan dan peredaran narkoba telah menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia. Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang rentan oleh bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang. Letaknya yang berbatasan langsung oleh Negara Malaysia menyebabkan narkoba masuk secara illegal dengan mudah. Semakin maraknya peredaran narkotika dan obat terlarang di Kalimantan Timur menjadi permasalahan yang sangat kompleks dan pelik, bukan saja bagi aparat kepolisian tetapi juga bagi seluruh masyarakat. Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba merupakan permasalahan yang sudah menjadi ancaman serius dalam kehidupan bangsa. Bahkan pemerintah kini melalui BNN (Badan Narkotika Nasional), bahu membahu bersama masyarakat melakukan upaya-upaya dalam mencegah dan menanggulangi narkoba. Upaya penegakan hukum juga harus memfokuskan sasaran kepada pecandu narkotika dan obat terlarang, tidak hanya kepada pengedar/ pedagang narkoba saja. Karena pecandu lebih membutuhkan dukungan dan akses terhadap pelayanan terapi dan rehabilitasi. Penanganan kasus pengguna narkoba dengan pengadaan panti rehabilitasi sesuai dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri Sosial No. 44 tahun 1992 tentang lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Narkotika dan Undang-Undang No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan Kepres No.17 Tahun 2002 tentang Badan Narkotika Nasional. Hal ini merupakan bukti bahwa pengadaan panti rehabilitasi yang memadai secara sarana dan prasarana sebagai salah satu wadah pembinaan para pengguna narkoba sangatlah penting.
CONVENTION AND EXHIBITION CENTRE SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ADVANCED STRUCTURE mahendra, ardyawan; pribadi, septana; indraswara, sahid
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.458 KB)

Abstract

Convention dan Exhibition Centre merupakan fasilitas gedung yang menjadi salah satu syarat pada suatu kota untuk menjadikannya sebagai kota MICE. Tidak hanya event Nasional atau Internasional saja bangunan ini akan bermanfaat. Event – event lokal seperti acara seminar, konser musik, acara pernikahan menjadi event – event yang biasanya di selenggarakan di gedung ini. Industri MICE sendiri merupakan industri yang bergerak di bidang jasa akomodasi untuk kegiatan Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition. Industri ini dalam beberapa tahun terakhir sangat menguntungkan dunia dengan tercatat tahun 2006 saja menurut United Nation World Tourism Organization (UNWTO) pemasukan sektor pariwisata mencapai U$ 733 Miliar dengan wisatawan dunia mencapai 800 juta wisatawan. Industri ini juga menguntungkan di Indonesia dengan pemasukan di sektor pariwisata mencapai 255 Miliar rupiah menurut Data Satelit Pariwisata Nasional.
ARENA SIRKUIT INLINE SPEED SKATE di GELORA JATIDIRI SEMARANG Anindya, Ajeng; sukawi, sukawi; indraswara, sahid
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.563 KB)

Abstract

Semarang yang juga salah satu kota besar di Indonesia memilki tingkat antusias yang cukuptinggi terhadap olahraga salah satunya sepatu roda Jawa  Tengah khusus  nya  di  Semarang membutuhkan satu  tempat  khusus  sebagai  pusatkegiatan sepatu  roda  Oleh  karena  itu, perlunya meredesain Arena  Sirkuit Inline  Speed Skate  di  Gelora  JatidiriSemarang menjadikan suatu  bangunan tunggal  dengan sifat  tertutup yang  berisi  seluruh  fasilitaskebutuhan olahraga  sepatu  roda yang didalam  nya  terdapat sirkuit  track  dan road berstandarinternasional  yang  menampung atlit  sepaturoda  Jawa  Tengah sebagai  sarana  Pemusatan  latihanmenuju PON,dan beberapa event internasional lainnya dan sebagai sirkuit sepaturoda Dalam perancangannya, estetika dan struktur bangunan menerapkan konsep desain yangdiadopsi dari bentuk pohon yang mengelilingi tapak dan dijadikan sebagai karakteristik bangunan ini.Sehingga Teori Culture Pragmatic Semarang yang juga salah satu kota besar di Indonesia memilki tingkat antusias yang cukuptinggi terhadap olahraga salah satunya sepatu roda Jawa  Tengah khusus  nya  di  Semarang membutuhkan satu  tempat  khusus  sebagai  pusatkegiatan sepatu  roda  Oleh  karena  itu, perlunya meredesain Arena  Sirkuit Inline  Speed Skate  di  Gelora  JatidiriSemarang menjadikan suatu  bangunan tunggal  dengan sifat  tertutup yang  berisi  seluruh  fasilitaskebutuhan olahraga  sepatu  roda yang didalam  nya  terdapat sirkuit  track  dan road berstandarinternasional  yang  menampung atlit  sepaturoda  Jawa  Tengah sebagai  sarana  Pemusatan  latihanmenuju PON,dan beberapa event internasional lainnya dan sebagai sirkuit sepaturoda Dalam perancangannya, estetika dan struktur bangunan menerapkan konsep desain yangdiadopsi dari bentuk pohon yang mengelilingi tapak dan dijadikan sebagai karakteristik bangunan ini.Sehingga Teori Culture Pragmatic
REDESAIN KANTOR DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KUDUS riyanda, arief; indraswara, sahid; pribadi, septana
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.961 KB)

Abstract

Kabupaten Kudus terkenal sebagai kota  kretek yang melakukan banyak eksporrokok ke  berbagai kota  dan  sebagai penghubung daerah jawa  tengah dan  ibukota ,maka  banyak pula  kendaraan  muatan yang  melewati kabupaten  ini, maka  untukmerawat  jalan agar  tidak banyak berlubang dan awet  serta  melancarkan programpemerintah mengenai perhubungan jalan, Dinas  Perhubungan kabupaten  Kudusmemiliki tempat atau bangunan yang di fungsikan sebagai transit kendaraan bermuatanatau  umum untuk  melakuka uji kendaraan bermotor.Untuk  memenuhi persyaratankelengkapan UU PU dan kenyamanan termal , maka redesain kantor dinas perhubungansangat di butuhkan.Kabupaten Kudus terkenal sebagai kota  kretek yang melakukan banyak eksporrokok ke  berbagai kota  dan  sebagai penghubung daerah jawa  tengah dan  ibukota ,maka  banyak pula  kendaraan  muatan yang  melewati kabupaten  ini, maka  untukmerawat  jalan agar  tidak banyak berlubang dan awet  serta  melancarkan programpemerintah mengenai perhubungan jalan, Dinas  Perhubungan kabupaten  Kudusmemiliki tempat atau bangunan yang di fungsikan sebagai transit kendaraan bermuatanatau  umum untuk  melakuka uji kendaraan bermotor.Untuk  memenuhi persyaratankelengkapan UU PU dan kenyamanan termal , maka redesain kantor dinas perhubungansangat di butuhkan.
PENGEMBANGAN PANTAI TIRTA SAMUDRA BANDENGAN JEPARA SEBAGAI PUSAT WISATA BAHARI Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Budi Utami, Erni; Indraswara, Sahid; Murtini, Titien Woro
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7691.13 KB)

Abstract

Kota Jepara merupakan kota pesisir yang memiliki banyak pantai yang dapat dijadikan obyek wisata, salah satunya adalah Pantai Tirta Samudra di daerah Bandengan. Pantai ini berpasir putih dengan kemiringan yang relatif landai, dengan ombak yang tenang. Berdasarkan data, terjadi peningkatan jumlah pengunjung selama kurun waktu 10 tahun. Namun peningkatan pengunjung dan potensi alam yang ada kurang dapat dikelola secara maksimal. Fasilitas yang belum memadai dan kurang tertata, membuat potensi alam yang ada kurang dapat maksimal untuk dinikmati oleh pengunjung. Untuk itulah dibutuhkan sebuah perencanaan pengembangan Pantai Tirta Samudra Bandengan Jepara sebagai pusat wisata bahari.Kajian diawali dengan melakukan analisa kebutuhan ruang dan fasilitas pada area tapak, dilanjutkan dengan studi banding pada area wisata pantai seperti Taman Impian Jaya Ancol dan Wisata Bahari Lamongan. Kajian mengenai standar besaran ruang baik berdasar literatur maupun studi banding, diikuti juga dengan kajian berupa kebutuhan ruang sesuai dengan aktivitas yang telah direncanakan. Tapak yang digunakan adalah pengembangan tapak eksisting dari area wisata Pantai Tirta Samudra Bandengan Jepara. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan ”Pengembangan Pantai Tirta Samudra Bandengan Jepara Sebagai Pusat Wisata Bahari”.Konsep perancangan ditekankan pada desain Arsitektur Post Modern untuk bangunannya, dan menggunakan konsep organik untuk sirkulasinya. Bangunan inti pada pusat wisata bahari ini terinspirasi dari bentuk dasar paying atau tenda yang identik dengan suasana pantai. Selain itu kesan ringan, ceria, dan menarik dapat terwujud dengan bangunan berbentuk tenda yang berwarna mencolok. Sedangkan konsep organic, diterapkan untuk membuat sirkulasi pada area wisata terkesan tidak monoton, dan menimbulkan daya tarik tersendiri bagi pengunjung saat mengitari area wisata.
RUSUNAWA KODAM IV/DIPONEGORO Reni, Fransisca; Indraswara, Sahid; Bagus Pribadi, Septana
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1349.721 KB)

Abstract

Konflik kepentingan rumah negara antara penghuni rumah negara (Purnawirawan dan Wredatama) dengan Satker di lingkungan Kemhan dan TNI sebagai pengelola, sangat mencolok dan sempat booming pemberitaannya di media cetak dan media elektronik, sehingga banyak menimbulkan pro dan kontra atas pemberitaan tersebut. Permasalahan itu timbul karena masih banyak anggota TNI dan PNS aktif yang belum mendapatkan atau menghuni rumah negara, sementara anggota TNI yang telah pensiun tidak menyerahkan rumah yang dihuninya kepada satker atau ke institusi. Dalam upaya mengatasi permasalahan penyediaan kebutuhan perumahan anggota TNI dan PNS aktif tersebut, khususnya di lingkungan TNI AD Kodam IV/Diponegoro, dengan mempertimbangkan juga bahwa Kota Semarang merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi sehingga menyebabkan pula pada pertumbuhan permintaan rumah tinggal, maka membangun hunian vertikal merupakan salah satu solusi efektif untuk menyelesaikan masalah perumahan di tengah kelangkaan tanah di pusat kota. Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan perumahan anggota TNI AD Kodam IV/Diponegoro, dilakukan melalui pengadaan perumahan siap huni berupa rumah susun sederhana sewa atau Rusunawa.Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar mengenai Rusunawa, tinjauan rumah negara, tinjauan pendayagunaan rumah dinas TNI-AD Kodam IV/Diponegoro, studi banding RusunawaKodam Jaya/Jayakarta dan Rusunawa Kodam V/Brawijaya serta dua Rusunawa di Kota Semarang. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi Rusunawa Kodam IV/Diponegoro dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Arsitektur Tropis. Tapak yang digunakan di Jl. Perintis Kemerdekaan, Watugong Semarang (Jalan Raya Semarang – Solo) yang secara umum berada di Komplek Perumahan Prajurit Diponegoro (Komplek Perumahan Wiratama) dan tepat berada di depan Makodam IV/Diponegoro. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Rusunawa Kodam IV/Diponegoro”.Konsep perancangan ditekankan pada desain Arsitektur Tropis, dirancang untuk memodifikasi iklim tropis luar yang tidak nyaman menjadi iklim tropis yang nyaman di dalam bangunan. Bangunan yang didesain nantinya diharapkan dapat menghemat penggunaan energi dengan mengantisipasi iklim di lokasi bangunan, menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi, nyaman bagi penggunanya serta memiliki perfoma tinggi.
SHOPPING MALL TERINTEGRASI KAWASAN STASIUN TUGU shaiful ismail; sukawi sukawi; sahid indraswara
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7151.411 KB)

Abstract

Shopping Mall terintegrasi kawasan Stasiun Tugu adalah suatu pusat perbelanjaan modern yang terintegrasi dalam suatu kawasan Stasiun Tugu. Selama ini kota Yogyakarta menggantungkan pendapatan daerah tertinggi di bidang perdagangan. Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan PT KAI DAOP 6 berencana mengembangkan aset di sekitar Stasiun Tugu menjadikawasan dengan beberapa fungsi diantaranya hunian, perkantoran dan perdagangan. Mengingat kondisi ekonomi masyarakat dan daya beli masyarakat yang cukup tinggi serta masih kurangnya pasar modern jika dibandingkan dengan jumlah penduduk kota Yogyakarta maka sarana pusat perbelanjaan sekaligus pusat hiburan masih berpeluang untuk dibangun dengan memperhatikan kaidah-kaidah dan peraturan yang berlaku di kota Yogyakarta. Kajian diawali dengan menganalisa data perkembangan penduduk kota Yogyakarta mulai dari tingkat pedapatan dan tingkat konsumsi. Selain itu analisa jarak tapak dengan pasar tradisional demi kelangsungan pasar tradisional. Pendekatan perancangan arsitektural dengan memperhatikan kearifan lokal, kekinian, fungsionalitas, serta dapat mengakomodasi seluruh pengguna menjadi dasar dalam perancangan disain. Sebagai kesimpulan, luaran program ruang yang diperlukan, serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.
RUSUNAWA KODAM IV/DIPONEGORO Fransisca Reni; Sahid Indraswara; Septana Bagus Pribadi
IMAJI Vol 1, No 3 (2012): IMAJI
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1349.721 KB)

Abstract

Konflik kepentingan rumah negara antara penghuni rumah negara (Purnawirawan dan Wredatama) dengan Satker di lingkungan Kemhan dan TNI sebagai pengelola, sangat mencolok dan sempat booming pemberitaannya di media cetak dan media elektronik, sehingga banyak menimbulkan pro dan kontra atas pemberitaan tersebut. Permasalahan itu timbul karena masih banyak anggota TNI dan PNS aktif yang belum mendapatkan atau menghuni rumah negara, sementara anggota TNI yang telah pensiun tidak menyerahkan rumah yang dihuninya kepada satker atau ke institusi. Dalam upaya mengatasi permasalahan penyediaan kebutuhan perumahan anggota TNI dan PNS aktif tersebut, khususnya di lingkungan TNI AD Kodam IV/Diponegoro, dengan mempertimbangkan juga bahwa Kota Semarang merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi sehingga menyebabkan pula pada pertumbuhan permintaan rumah tinggal, maka membangun hunian vertikal merupakan salah satu solusi efektif untuk menyelesaikan masalah perumahan di tengah kelangkaan tanah di pusat kota. Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan perumahan anggota TNI AD Kodam IV/Diponegoro, dilakukan melalui pengadaan perumahan siap huni berupa rumah susun sederhana sewa atau Rusunawa.Kajian diawali dengan mempelajari pengertian dan hal-hal mendasar mengenai Rusunawa, tinjauan rumah negara, tinjauan pendayagunaan rumah dinas TNI-AD Kodam IV/Diponegoro, studi banding RusunawaKodam Jaya/Jayakarta dan Rusunawa Kodam V/Brawijaya serta dua Rusunawa di Kota Semarang. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi Rusunawa Kodam IV/Diponegoro dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Arsitektur Tropis. Tapak yang digunakan di Jl. Perintis Kemerdekaan, Watugong Semarang (Jalan Raya Semarang – Solo) yang secara umum berada di Komplek Perumahan Prajurit Diponegoro (Komplek Perumahan Wiratama) dan tepat berada di depan Makodam IV/Diponegoro. Selain itu juga dibahas mengenai tata massa dan ruang bangunan, penampilan bangunan, struktur, serta utilitas yang dipakai dalam perancangan “Rusunawa Kodam IV/Diponegoro”.Konsep perancangan ditekankan pada desain Arsitektur Tropis, dirancang untuk memodifikasi iklim tropis luar yang tidak nyaman menjadi iklim tropis yang nyaman di dalam bangunan. Bangunan yang didesain nantinya diharapkan dapat menghemat penggunaan energi dengan mengantisipasi iklim di lokasi bangunan, menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi, nyaman bagi penggunanya serta memiliki perfoma tinggi.