Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengembangan Aplikasi Partisipatif Ruang Terbuka Hijau Wilayah Provinsi Jawa Barat Sumarno, -; Indrianawati, -
Jurnal Rekayasa Hijau Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.359 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v2i1.2040

Abstract

ABSTRAKProporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada suatu wilayah ditargetkan minimal 30% dari luas wilayah kota. Kenyataannya pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat belum ada yang dapat memenuhi target tersebut. Dalam rangka memfasilitasi pemerintah kabupaten/kota untuk memenuhi target RTH, Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat telah membangun sistem informasi RTH. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi RTH yang telah dibangun dengan menyusun database RTH kabupaten/kota di Jawa Barat dalam aplikasi berbasis webGIS dan tersedia informasi mengenai Rencana Detail Tata Ruang kabupaten/kota di Jawa Barat yang dapat menjadi instrumen inventarisasi dan pengelolaan data mengenai RTH di Jawa Barat. Metode yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang telah terbangun adalah fusebox. Hasil yang diperoleh adalah berupa aplikasi partisipatif berbasis webGIS yang dapat diakses oleh publik secara online.Kata kunci: Ruang Terbuka Hijau, aplikasi partisipatif, webSIGABSTRACTProportion of Green Open Space in a region is targeted at least 30% of city area. The regency/city government in West Java Province has not been able to meet that target. In order to facilitate regency/city governments to meet the target of green open space, Department of Housing and Settlement in Province West Java has built an information system on green open space. This research aims to develop information system of green open space that has been built by arranging green open space database of regency/city in West Java in webGIS based application and provide information about Spatial Plan Details of regency/city in West Java which can be instrument to inventory and management of data about green open space in West Java. The method used to develop applications that have been built is fusebox. The results obtained are a web-based participatory application that can be accessed by the public online.Keywords: Green Open Space, participatory application, webGIS
Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Cirebon Tahun 2010-2016 Indrianawati, -; Mahdiyyah, Nadhiya D
REKA GEOMATIKA Vol 2019, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.532 KB) | DOI: 10.26760/jrg.v2019i1.3706

Abstract

ABSTRAKKabupaten Cirebon merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang mempunyai jumlah penduduk cukup besar. Dari tahun 2010 hingga 2016, terjadi peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Cirebon yang mengakibatkan adanya peningkatan kebutuhan lahan dan banyak terjadi alih fungsi lahan di daerah yang dekat dengan pusat pemerintahan dan pusat pertumbuhan kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perubahan jumlah penduduk terhadap alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Cirebon antara tahun 2010 ke tahun 2016. Metode yang digunakan untuk mengetahui dampak tersebut adalah korelasi. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi antara laju pertumbuhan penduduk dengan alih fungsi lahan pertanian dapat diketahui bahwa pertumbuhan penduduk memiliki dampak yang kecil terhadap alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Cirebon tahun 2010-2016. Pengaruh dari faktor pertumbuhan penduduk terhadap alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Cirebon tahun 2010-2016 adalah sebesar 12%.Kata kunci: pertumbuhan penduduk, alih fungsi lahan, korelasiABSTRACTCirebon Regency is one of the regencies in West Java Province that has a quite large population. From 2010 to 2016, there was an increase of population in Cirebon Regency which resulted in the increase in land needs and a lot of land conversion in areas close to the government center and the city growth center. This study aims to determine the impact of changes in population on the conversion of agricultural land in Cirebon Regency between 2010 and 2016. The method used to determine these impacts is correlation. Based on the calculation of the correlation coefficient between the rate of population growth and the conversion of agricultural land, it can be known that population growth has a small impact on the conversion of agricultural land in Cirebon Regency in 2010-2016. The effect of population growth factors on the conversion of agricultural land in Cirebon Regency in 2010-2016 was 12%.Keywords: population growth, land conversion, correlation 
Analisis Kesesuaian Lahan Sumber Daya Perkebunan Untuk Komoditas Prospektif di Provinsi Jawa Barat Primawan, Radea Adlin; Indrianawati, Indrianawati
REKA GEOMATIKA Vol 2018, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrg.v2018i2.2260

Abstract

ABSTRAKProvinsi Jawa Barat memiliki tiga komoditas perkebunan, yaitu komoditas strategis, prospektif, dan unggulan spesifik lokal. Untuk mengoptimalkan potensi sumber daya perkebunan, diperlukan analisis kesesuaian lahan agar dapat diketahui tingkat kesesuaian lahan komoditas perkebunan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi sebaran wilayah yang dapat dijadikan sebagai lahan sumber daya perkebunan untuk komoditas prospektif di Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah metode scoring. Data yang digunakan sebagai parameter kesesuaian lahan, meliputi temperatur, curah hujan, lereng, drainase tanah, tekstur tanah, dan jenis tanah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 tanaman dari 12 jenis tanaman sumber daya perkebunan komoditas prospektif yang masih dapat rekomendasikan lahannya, meliputi kemiri sunan (40.617,75 ha) yang tersebar di 10 kabupaten/kota, lada (2.828,71 ha) yang tersebar di 4 kabupaten/kota, kayu manis (177,36 ha) yang tersebar di 4 kabupaten/kota, kemiri (40.617,75 ha) yang tersebar di 10 kabupaten/kota, dan panili (674,21 ha) yang tersebar di 5 kabupaten/kota. Luas lahan perkebunan yang direkomendasikan tersebut secara kualitatif diketahui mengalami penurunan setelah dilakukan validasi terhadap tutupan lahan terbaru (interpretasi citra dengan google earth).Kata kunci: perkebunan, komoditas prospektif, Provinsi Jawa BaratABSTRACTWest Java Province has three commodities, those are strategic commodities, prospective commodities, and superior local specific commodities. To optimize the potential of plantation resources, the analysis of the potential of land suitability is required in order to know the level of land suitability of certain plantation commodities. This research intends to analyze and evaluate the area that can served as land resources for prospective commodities plantation in West Java Province with a scoring method. The data used as land suitability parameters are temperature, rainfall, slope, soil drainage, soil texture, and soil type. The results showed that there are 5 plants from 12 types of plantation resources of prospective commodities that the land could still be recommended, which are sunan candlenut (40617.75 ha) scattered in 10 regency/city, pepper (2828.71 ha) scattered in 4 regency/city, cinnamon (177.36 ha) scattered in 4 regency/city, candlenut (40617.75 ha) scattered in 10 regency/city, and vanilla scattered in 5 regency/city. The recommended plantation area decreased qualitatively after validation of the latest land cover (image interpretation with google earth).Keywords: plantation, prospective commodities, West Java Province
Penyusunan Basis Data untuk Identifikasi Daerah Rawan Banjir Dikaitkan dengan Infrastruktur Data Spasial -, Indrianawati; Hakim, D. Muhally; Deliar, Albertus
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 17, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.413 KB)

Abstract

ABSTRAKIdentifikasi daerah rawan banjir merupakan bagian dari mitigasi bencana yang dilaksanakan untukmengurangi kerugian atau dampak akibat banjir. Keberadaan daerah rawan banjir dapat diidentifikasi dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan data dasar spasial. Data dasar spasial yang diperlukan tersebut dapat didefinisikan dengan penyusunan model basis data. Namun permasalahan yang terjadi adalah tidak tersedianya informasi keberadaan data dasar tersebut sehingga menyulitkan pengguna dalam mengumpulkan dan menggunakan data. Untuk mengatasi kesulitan tersebut maka perlu didukung suatu Infrastrukur Data Spasial (IDS). Salah satu implementasi IDS adalah mengkaji keberadaan data dasar. Hal ini dikaji untuk mengetahui apakah data dasar yang diperlukan ini tersedia dan dapat digunakan untuk identifikasi daerah rawan banjir.Kata kunci: basis data, daerah rawan banjir, Infrastruktur Data SpasialABSTRACTIdentification of flood hazardous area is a part of disaster mitigation, which is conducted to reduce loss of flood impact. The existence of flood hazardous area could be identified using Geographic Information System (GIS) so that its implementation requires basic spatial data. Those basic spatial data could be defined through data base compilation model. The existing problem is unavailibility information of existence basic data so its complicate the user in collecting and applying data. To overcome this problem, the Spatial Data Infrastructure (SDI) support is needed. One of SDI implementation is to investigate the existence of basic data. It is investigated to know whether basic data is available and applicable to identify flood hazardous areaKeywords: data base, flood hazardous area, Spatial Data Infrastructure
Pembangunan Geodatabase Kelautan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar Sumarno, -; Indrianawati, -
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 15, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.36 KB)

Abstract

ABSTRAKIndonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak 17.508 pulau dan 92 pulau di antaranya merupakan pulau-pulau kecil terluar. Sebagai ujung tombak batas wilayah Republik Indonesia, pulau-pulau kecil terluar memiliki peranan yang besar dalam berbagai segi, baik keamanan, sosial, ekonomi, maupun politik. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki tanggung jawab dalam bidang pembangunan kelautan. Salah satu di antaranya adalah mengoptimalkan eksplorasi sumber daya laut pulau-pulau kecil terluar. Untuk memudahkan dalam menganalisis data dan informasi pulau-pulau kecil terluar tersebut, maka diperlukan metode dan alat bantu dengan teknologi yang tepat agar kebutuhan data dan informasi KKP dapat dipenuhi secara cepat dan akurat. Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan teknologi sistem basis data yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan data spasial dan data atribut sehingga dapat menghasilkan informasi yang diinginkan. Di dalam SIG terdapat basis data yang mempunyai referensi geografis (georeference) yaitu geodatabase. Di dalam penelitian ini, perancangan geodatabase dilakukan dengan menggunakan metode top-down, yaitu dengan menganalisis tugas pokok dan fungsi instansi KKP. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya geodatabase kelautan dan pulau-pulau kecil terluar yang sudah terintegrasi dengan baik, sehingga dapat mendukung pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terluar.Kata kunci: SIG, geodatabase, kelautan, pulau-pulau kecil.ABSTRACTIndonesia is an archipelago with the island as many as 17,508 islands and 92 islands of this is the outermost small islands. As the spearhead borders of the Republic of Indonesia, the outermost small islands have a large role in many aspects, such as security, social, economic, and political. Ministry of Marine Affairs and Fisheries (MMAF) has a responsibility in the field of marine development. One is to optimize the exploration of marine resources outermost small islands. For ease in analyzing data and information outermost small islands, then necessary methods and tools with the right technology for data and information of the ministry can be met quickly, accurately, and accurate. Technology Geographic Information Systems (GIS) technology is a database system that has the ability to integrate spatial data and attribute data so that it can produce the desired information. In GIS contain database that has a geographic reference is a geodatabase. In this study, design of geodatabase is done using top-down method, namely by analyzing the basic tasks and functions of the MMAF. The results of this study is establishment of the marine and outermost small islands geodatabase that are well integrated, so that it can support the management of coastal areas and outermost small islands.Keywords: GIS, geodatabase, marine, small islands
Desain Geodatabase Lahan Transmigrasi Sumarno, -; Indrianawati, -
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 14, No 4 (2010)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1468.063 KB)

Abstract

ABSTRAK Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) merupakan salah satu kementerian dengan tugas kelembagaan yang cukup kompleks. Dengan kompleksitas data dan informasi yang ditangani tersebut, maka diperlukan metode dan alat bantu dengan teknologi yang tepat agar kebutuhan data dan informasi kementerian dapat dipenuhi secara cepat dan akurat. Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) telah mampu mengintegrasikan semua jenis data dan informasi spasial. Dalam penelitian ini, disusun geodatabase lahan transmigrasi dengan memanfaatkan teknologi SIG dan menggunakan model Data Base Management System yang memungkinkan beberapa pengguna dapat mengakses dan memodifikasi file data kawasan transmigrasi yang telah disimpan. Kegiatan yang dilakukan dalam pembangunan geodatabase meliputi persiapan, pembuatan model konseptual dan pengolahan data, identifikasi data eksisting, kompilasi dan seleksi data, serta proses penyimpanan. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya geodatabase lahan transmigrasi yang sudah terintegrasi dengan baik. Struktur layer geodatabase lahan transmigrasi yang dibangun terdiri atas data-data penggunaan lahan, peruntukan lahan, kesesuaian lahan, prasarana dan sarana, permasalahan lahan, serta data dasar (foto udara). Kata kunci: SIG, geodatabase, database, transmigrasi.  ABSTRACT Ministry of Manpower and Transmigration is one of the ministry which has complex institutional tasks. With the complexity of the data and information that have to be handled, the methods and tools with the right technology are required so that the data and information needed by the ministry can be fulfilled quickly and accurately. Geographic Information Systems (GIS) Technology has been able to integrate all types of spatial data and information. In this study, the geodatabase of transmigration land was developed using GIS technology and the model of Data Base Management System that allows multiple users to access and modify data that have been stored. Activities undertaken in the development of geodatabase includes preparation, conceptual modeling and data processing, identification of existing data, compilation and selection of data, as well as the process of storage. The results of this study is the establishment of transmigration land geodatabase that has been well integrated. The layer structure of transmigration land geodatabase consists of data on land use, land use plan, land suitability, infrastructure, land issues, and basic data (aerial photographs). Keywords: GIS, geodatabase, database, transmigration.
Pengembangan Masterplan Data Pembangunan Jawa Barat Soemarno, -; Indrianawati, -
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 14, No 3 (2010)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.315 KB)

Abstract

ABSTRAKBelum optimalnya integrasi data pembangunan Provinsi Jawa Barat menjadi latar belakang dibentuknya UPTB Pusdalisbang. Visi dari UPTB Pusdalisbang adalah mewujudkan satu data untuk pembangunan Jawa Barat yang berkualitas dan akuntabel. Untuk dapat mencapai visi tersebut, diperlukan adanya Masterplan Satu Data Untuk Pembangunan Jawa Barat. Pengembangan Masterplan Satu Data Untuk Pembangunan Jawa Barat dilakukan dengan pendekatan metodologi Enterprise Architecture Planning (EAP). EAP merupakan pendekatan yang modern untuk melakukan perencanaan terhadap kualitas data guna mencapai visi dan misi yang telah ditentukan. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya masterplan satu data untuk pembangunan Jawa Barat yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi pengelolaan data dan informasi.Kata kunci: masterplan, pengelolaan data, pembangunan, Enterprise Architecture Planning. ABSTRACTIntegration of development data in West Java Province which is not optimal become a establishment background of UPTB Pusdalisbang. The vision of UPTB Pusdalisbang is realizing a data for the development of West Java which has quality and accountability. In order to achieve this vision, the Masterplan Data for the Development of West Java is required. Establishment of Masterplan Data for the Development of West Java is conducted with methodological approach of Enterprise Architecture Planning (EAP). EAP is a modern approach to the planning of data quality in order to achieve the vision and mission that have been determined. The results of this study is the formation of Masterplan Data for the Development of West Java that can be used as a guideline for the management of data and information.Keywords: masterplan, data management, development, Enterprise Architecture Planning. 
Pemetaan Potensi Sumber Daya Perkebunan untuk Komoditas Strategis di Provinsi Jawa Barat Suri, Dian Permata Ratna; Indrianawati, -
REKA GEOMATIKA Vol 2016, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.592 KB) | DOI: 10.26760/jrg.v2016i1.1835

Abstract

ABSTRAKProvinsi Jawa Barat memiliki tiga komoditas perkebunan, yaitu komoditas strategis, prospektif, dan unggulan spesifik lokal. Untuk mengoptimalkan potensi sumber daya perkebunan, diperlukan analisis potensi lahan agar dapat diketahui tingkat kesesuaian lahan komoditas perkebunan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi sumber daya perkebunan komoditas strategis di Provinsi Jawa Barat dengan metode scoring. Data yang digunakan sebagai parameter kesesuaian lahan, meliputi peta temperatur (hasil konversi dari peta kontur), peta curah hujan, peta lereng, peta drainase tanah, peta tekstur tanah, dan peta jenis tanah.Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa mayoritas masing-masing wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat tidak mempunyai potensi sumber daya perkebunan komoditas strategis dengan tingkat kesesuaian lahan tertinggi yang sangat sesuai (S1), namun masing-masing wilayah mempunyai potensi untuk ditanam komoditas strategis dengan tingkatan kelas S2 (cukup sesuai) dan S3 (sesuai marginal), dimana jika akan ditanami komoditas tersebut, maka dibutuhkan perbaikan kualitas lahan berdasarkan faktor pembatas yang mempengaruhi.Kata kunci: perkebunan, komoditas strategis, metode scoring, Provinsi Jawa BaratABSTRACTWest Java Province has three plantation commodities, those are strategic commodities, prospective, and superior local specific commmodities. To optimize the potential of plantation resources, the analysis of the potential of land is required in order to know the level of land suitability of certain plantation commodities. This study has the objective to analyze the potential of plantation resource of strategic commodities in West Java province with a scoring method. The data used as land suitability parameters are temperature map (the conversion results of contour map), rainfall map, slope map, soil drainage map, soil texture map, and soil type map. Based on this study, it can be known that the majority of each region of the districts/cities in West Java Province does not have the potential of plantation resource of strategic commodities with highest level of land suitability which highly suitable (S1), but each region has the potential to be planted by strategic commodities in class S2 (moderately suitable) and S3 (marginal suitable) level, where if it will be planted with these commodities, it is necessary to improve the quality of land based on limiting factors that affect.Keywords: plantation, strategic commodities, scoring method, West Java Province 
Pemetaan Psikografis Kependudukan Untuk Kepentingan Kampanye Pilkada (Studi Kasus: Kota Cimahi) Gunawan, Muhammad; Sumarno, -; Indrianawati, -
REKA GEOMATIKA Vol 2016, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1493.523 KB) | DOI: 10.26760/jrg.v2016i2.1853

Abstract

ABSTRAKPemilihan kepala daerah (pilkada) memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memilih kepala daerahnya tanpa melalui suatu perwakilan. Dalam pelaksanaan pilkada terdapat proses kampanye yang bertujuan meyakinkan pemilih untuk memilih calon pasangan tertentu. Tujuan dari pemetaan psikografis kependudukan untuk kepentingan kampanye adalah memberikan data awal kampanye dan lokasi potensial kampanye. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistika spasial dengan metode Global Moran’s I dan Getis Ord-­G terhadap data karakteristik kependudukan untuk mengetahui adanya autokorelasi spasial dan bentuk pola kluster antara unit wilayah (kelurahan) di Kota Cimahi. Berdasarkan hasil analisis statistika spasial, dapat diketahui bahwa di seluruh kelurahan Kota Cimahi, data awal kampanye yang relevan adalah data karakteristik pekerjaan dan agama. Karakteristik pendidikan relevan di seluruh kelurahan Kota Cimahi, kecuali Kelurahan Cimahi dan Karangmekar. Karakteristik usia juga relevan di seluruh kelurahan Kota Cimahi, kecuali Kelurahan Cimahi dan Pasirkaliki.Kata kunci: kampanye, statistika spasial, autokorelasi, pola klusterABSTRACTRegional heads election (Pilkada) has given an opportunity to people for choosing their regional heads without any delegation in general election. The general election includes campaign process, which aims to select a certain candidate. In the campaign process, psychographic mapping of demography aims to give preliminary data and potential location of the campaign. This research has used spatial statistical analysis using Global Moran's I and Getis Ord-­G methods for analysing demographic characteristics. The methods aim to know spatial autocorrelation as well as cluster pattern between villages in Cimahi District. The analysis result shows the relevant characteristics in all Cimahi villages are job and religion. Meanwhile, education characteristic is relevant in all villages Cimahi, except Cimahi and Karangmekar villages. Age characteristic is also relevant in all villages Cimahi, except Cimahi and Pasirkaliki villages.Keywords: campaign, spatial statistic, autocorelation, cluster pattern
Pembangunan Geodatabase Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung Naldi, Feri; Indrianawati, -
REKA GEOMATIKA Vol 2016, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.085 KB) | DOI: 10.26760/jrg.v2016i1.1832

Abstract

ABSTRAKKota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia dengan tingkat pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, akibatnya di Kota Bandung terjadi penurunan daya dukung lingkungan hidup. Salah satu kegiatan yang dapat digunakan untuk memberikan informasi dalam menjaga keseimbangan ekologi Kota Bandung adalah dengan inventarisasi keberadaan dan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) melalui pembangunan geodatabase RTH. Penyediaan RTH pada suatu kawasan perkotaan telah diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008, dimana proporsi RTH yang harus disediakan pada wilayah perkotaan adalah minimal sebesar 30% dari total luas wilayah kota. Pembangunan geodatabase RTH dilakukan dengan mengintegrasikan data spasial RTH dengan informasi tipologi RTH dan data foto/video RTH. Dari hasil pembangunan geodatabase dapat diketahui bahwa Kota Bandung mempunyai 22,59% RTH publik (3.802,5 Ha) dan 3,45% RTH privat (581,51 Ha) yang tersebar di seluruh Kota Bandung.Kata kunci: SIG, Ruang Terbuka Hijau (RTH), GeodatabaseABSTRACTBandung is one of the cities in Indonesia with the level of development and population growth quite rapidly. Consequently, the carrying capacity of the environment in Bandung is decrease. One of the activities that can be used to provide information in maintaining the ecological balance of Bandung is the inventory of the existence and availability of green open space through the geodatabase development of green open space. Provision of green space in an urban area has been regulated in the Regulation of the Minister of Public Works No. 05/PRT/M/2008, where the proportion of green open space should be provided in urban areas is a minimum of 30% of the total area of the city. Geodatabase development of green open space is done by integrating spatial data of green open spaces with information of green open space typology and data of photos/videos of green open space. Results from the geodatabase development showed that Bandung has 22.59% public green open space (3802.5 ha) and 3.45% private green open space (581.51 ha) which spread throughout the city of Bandung.Keywords: GIS, Green Open Space, Geodatabase