Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KARAKTER POHON INDUK JAMBU METE MUNA SEBAGAI CALON VARIETAS Wicaksono, Ilham Nur Ardhi; Indriati, Gusti; Hadad EA, Mohamad
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian karakter pohon induk jambu mete Muna telah dilaksanakan di 2 blok terpilih di Kabupaten Muna. Bahan tanaman yang digunakan adalah pohon-pohon terpilih sebagai calon pohon induk di dua block penghasil tinggi (BPT). Metode yang digunakan adalah observasi masing-masing 10 pohon induk terpilih. Pengamatan meliputi karakter vegetatif dan generatif. Hasil penelitian karakter vegetatif menunjukkan bahwa bentuk mahkota setengah bola, lingkar batang cukup besar (± 2 meter), panjang dan lebar daun relatif sama, tinggi pohon dan panjang kanopi menunjukkan aksesi La Ode Kase lebih tinggi dari La Ode Gani 1. Jumlah tunas tergolong tinggi dimana dari tunas ini akan keluar tangkai bunga/buah sehingga peluang untuk berproduksi optimal cukup tinggi. Tingkat persentase bunga hermaprodit dan jumlah buah pertangkai bobot 100 gelondong cukup besar berkisar 1000 gram (per butir rata-rata sekitar 10 gram), kandungan bobot 100 kacang relatif sama yaitu 231 dan 244 gram. Berdasarkan keunggulan tersebut jambu mete Muna layak diajukan untuk pelepasan varietas.Characteristics of mother trees of Muna cashew as variety candidateABSTRACTStudy of parent characteristics of Muna cashew was conducted in two selected blocks in the District of Muna. Plant materials used were 10 selected parent candidates resulted from observation method in two selected blocks. Characters observed were at generative and vegetative stages. The result showed that the crown shape in two blocks were both form a half ball, trunk size was quite large (around 2 meters), leaf length and leaf width were relatively similar, plant height and the length of canopy of La Ode Kase accession were higher than La Ode Gani 1. Fruit yield from each stalk is also quite high. Percentage of hermaphrodite flowers from the two blocks were high. Weight of 100 nuts was relatively high, over 100 grams (with average 10 g/nut). Weight of 100 kernel were relatively the same i.e. 231 and 244 g.  As by product of cashew industry, CNSL (cashew nut shell liquid) financially promising for its high price in international market. Based on those qualities, cashew from Muna accession is eligible to be proposed for a new variety.
AKTIVITAS INSEKTISIDA EKSTRAK BUAH CABAI JAWA (Piper retrofractum) TERHADAP Helopeltis antonii (HEMIPTERA: MIRIDAE) INDRIATI, GUSTI; DADANG, DADANG; PRIJONO, DJOKO
853-8212
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKHelopeltis antonii merupakan salah satu hama pada tanaman kakao,teh, dan jambu mete yang menyerang pucuk dan buah dengan menusukkanstiletnya untuk mengisap cairan sehingga menyebabkan kerusakan.Penelitian bertujuan menguji toksisitas ekstrak buah Piper retrofractum(cabai jawa) terhadap imago, pengaruh konsentrasi subletal terhadap nimfaketurunan, persistensi terhadap mortalitas dan oviposisi H. antonii.Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan ToksikologiSerangga, Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Proteksi Tanaman,Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Sukabumi, mulai Mei2013 sampai April 2014. Buah mentimun digunakan sebagai inangpengganti untuk perbanyakan serangga uji H. antonii di laboratorium danmedia pengujian. Hasil penelitian menunjukkan kematian imago H.antonii, akibat perlakuan ekstrak P. retrofractum 0,05-0,3%, sudah terjadipada 24 jam setelah perlakuan (JSP). Sementara itu, pada 24 dan 48 JSPterjadi penurunan tingkat kematian H. antonii. Setelah 48 JSP, hanyaterjadi sedikit peningkatan kematian H. antonii. LC 50 dan LC 95 ekstrak P.retrofractum pada 120 JSP masing-masing 0,20 dan 0,49%. Jumlah nimfaketurunan yang dihasilkan pada perlakuan subletal ekstrak P. retrofractum0,203% (LC 50 ) lebih sedikit dibandingkan dengan konsentrasi 0,141%(LC 25 ). Ekstrak P. retrofractum yang dipajankan di bawah sinar mataharihingga 5 hari masih efektif terhadap imago (mortalitas 80%), tetapi tidakefektif dalam menghambat peletakan telur H. antonii. Penghambatanpeletakan telur terhadap imago H. antonii pada perlakuan ekstrak P.retrofractum 0,98% (2 × LC 95 ) yang dipajankan di bawah sinar matahariselama 0 dan 1 hari, dengan indeks penghambatan oviposisi 22,7 dan23,8%. Keefektifan ekstrak P. retrofractum perlu diuji di lapangan untukmenilai kelayakan dalam pengendalian H. antonii.Kata kunci: insektisida botani, mortalitas, oviposisi, persistensiABSTRACTHelopeltis antonii is cocoa, tea, and cashew nuts important pest thatcauses damage by sucking plant sap from shoots and nuts. This study wasconducted to test toxicity of Piper retrofractum fruit extract on adults,sublethal effect on the production nymphal progeny, and persistenceagainst mortality and oviposition of H. antonii. This study was conductedat The Fisiology and Insect Toxicology Laboratory, Plant ProtectionDepartement, Bogor Agricultural University and The Plant ProtectionLaboratory of Indonesian Industrial and Beverage Crops Research Institutefrom Mey 2013 to April 2014. Cucumber was used as a host substitute forrearing the test insect and as the testing medium. The results show thatadult mortality, due to the P. retrofractum leaf extract treatment 0.05-0.3%, has occured at 24 hours after treatment (HAT). Meanwhile, H.antonii mortality has decreased on 24 and 48 HAT. After 48 HAT, only aslight increased in H. antonii mortality. LC 50 and LC 95 of P. retrofractumextract at 120 HAT were 0.20 and 0.49%, respectively. The treatment atsublethal concentrations (LC 25 and LC 50 ) markedly decreased nymphalprogeny number. P. retrofractum extract suspensions at LC 95 and 2 × LC 95exposed under sunlight for 5 days were still effective against H. antoniiadults (80% mortality), but were not effective in females inhibitingoviposition. The oviposition inhibiting activity was observed only in thetreatment with P. retrofractum extract at 2 × LC 95  exposed under sunlightfor 0 and 1 day in which the oviposition deterrency indices were 22.7 and23.8% respectively. Key words: botanical insecticides, mortality, oviposition, persistence
Sinergisme Heterorhabditis sp. dengan Penyarungan Buah dalam Mengendalikan Penggerek Buah Kakao Conopomorpha cramerella Samsudin, Samsudin; Indriati, Gusti
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggerek buah kakao (PBK) Conopomorpha cramerella merupakan hama utama tanaman kakao di Indonesia. Pengendalian hama ini sulit karena larva berada di dalam buah. Pengendalian biologi dengan memanfaatkan nematoda patogen serangga Heterorhabditis sp. diharapkan mampu mengendalikan larva yang ada di dalam buah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan Heterorhabditis sp. yang dikombinasikan dengan penyarungan buah untuk mengendalikan PBK. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat dari bulan April sampai November 2012. Sebelum dilakukan pengujian, tingkat serangan dan kerusakan biji akibat PBK di lokasi penelitian diamati terlebih dahulu. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), ukuran buah muda yang diberi perlakuan dikelompokkan menjadi 2, yaitu: kelompok ukuran panjang 8-10 cm dan 11-15 cm, masing-masing perlakuan menggunakan 10 pohon yang diambil secara acak, dan dari masing-masing pohon digunakan 2 buah muda dan diulang 3 kali. Perlakuan yang diujikan adalah penyarungan dengan kantong plastik transparan ukuran 30 cm x 17 cm x 0,02 mm, Heterorhabditis sp. 500 juvenil infektif (JI/ml), kombinasi penyarungan dengan plastik dan Heterorhabditis sp. 500 JI/ml, dan kontrol. Pengamatan dilakukan pada saat panen. Parameter yang diamati adalah persentase serangan dan kerusakan biji akibat serangan PBK dan persentase buah terserang penyakit busuk buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyarungan buah dengan plastik yang dikombinasikan dengan Heterorhabditis sp. efektif menurunkan persentase serangan dan kerusakan biji akibat PBK sampai 90%. Heterorhabditis sp. bekerja sinergis dengan penyarungan buah dalam mengendalikan PBK. Pemanfaatan Heterorhabditis sp. harus dipadukan dengan penyarungan buah, untuk menghindari meningkatnya serangan penyakit busuk buah.Kata Kunci: Conopomorpha cramerella, kakao, Heterorhabditis sp., penyarunganCocoa pod borer (CPB) Conopomorpha cramerella is one of main pests on cocoa plantations in Indonesia. Controlling of this pest is very difficult because the larvae lives inside the pods. Biological control by using entomophatogen nematode Heterorhabditis sp. is a promising method being able to control the CPB larvae which are already inside cocoa pods. The purpose of this study was to determine the effectiveness of Heterorhabditis sp. combined with pod sleeving application on CPB infestation. The study was conducted in Mamuju, West Sulawesi from April to November 2012. Prior of this research revealed that infestation rate and the number of damaged cocoa beans caused by CPB in the research location were high. This research used a randomized block design (RBD). The young cocoa pods used were devided into two categories of length (8-10 cm and 11-15 cm) randomizely selected of ten plants each on which two young cocoa pods were used with three replications. The treatments tested were the use of pod sleeving with transparent plastic bag having size of 30 cm x 17 cm x 0.02 mm, Heterorhabditis sp 500 JI/ml, combined pod sleeving with Heterorhabditis sp. 500 JI/ml, and the control. Each treatment was applied to the 20 cocoa pods and replicated 3 times. The observations were made at the time of harvest. The parameters observed were the percentage of CPB infestations, the number of damaged beans caused by CPB and the percentage of cocoa pods infected by pod rot disease. The results showed that the use of pod sleeving combined with Heterorhabditis sp. effectively reduced the level of CPB infestations and the number of damaged beans caused by CPB to 90%. Heterorhabditis sp. works sinergically with pod sleeving in controlling of CPB. The application of Heterorhabditis sp. alone can increase the pod rot disease infections. Therefore, its application on the cocoa plantations should be integrated with the pod sleeving.
KARAKTER POHON INDUK JAMBU METE MUNA SEBAGAI CALON VARIETAS Wicaksono, Ilham Nur Ardhi; Indriati, Gusti; Hadad EA, Mohamad
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 2, No 2 (2011): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian karakter pohon induk jambu mete Muna telah dilaksanakan di 2 blok terpilih di Kabupaten Muna. Bahan tanaman yang digunakan adalah pohon-pohon terpilih sebagai calon pohon induk di dua block penghasil tinggi (BPT). Metode yang digunakan adalah observasi masing-masing 10 pohon induk terpilih. Pengamatan meliputi karakter vegetatif dan generatif. Hasil penelitian karakter vegetatif menunjukkan bahwa bentuk mahkota setengah bola, lingkar batang cukup besar (± 2 meter), panjang dan lebar daun relatif sama, tinggi pohon dan panjang kanopi menunjukkan aksesi La Ode Kase lebih tinggi dari La Ode Gani 1. Jumlah tunas tergolong tinggi dimana dari tunas ini akan keluar tangkai bunga/buah sehingga peluang untuk berproduksi optimal cukup tinggi. Tingkat persentase bunga hermaprodit dan jumlah buah pertangkai bobot 100 gelondong cukup besar berkisar 1000 gram (per butir rata-rata sekitar 10 gram), kandungan bobot 100 kacang relatif sama yaitu 231 dan 244 gram. Berdasarkan keunggulan tersebut jambu mete Muna layak diajukan untuk pelepasan varietas.Characteristics of mother trees of Muna cashew as variety candidateABSTRACTStudy of parent characteristics of Muna cashew was conducted in two selected blocks in the District of Muna. Plant materials used were 10 selected parent candidates resulted from observation method in two selected blocks. Characters observed were at generative and vegetative stages. The result showed that the crown shape in two blocks were both form a half ball, trunk size was quite large (around 2 meters), leaf length and leaf width were relatively similar, plant height and the length of canopy of La Ode Kase accession were higher than La Ode Gani 1. Fruit yield from each stalk is also quite high. Percentage of hermaphrodite flowers from the two blocks were high. Weight of 100 nuts was relatively high, over 100 grams (with average 10 g/nut). Weight of 100 kernel were relatively the same i.e. 231 and 244 g.  As by product of cashew industry, CNSL (cashew nut shell liquid) financially promising for its high price in international market. Based on those qualities, cashew from Muna accession is eligible to be proposed for a new variety.
Keefektifan Paket Teknologi Pengendalian Penggerek Buah Kakao (PBK) di Provinsi Bali Indriati, Gusti; Samsudin, Samsudin; Rubiyo, Rubiyo
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hama penggerek buah kakao (PBK) (Conopomorpha cramerella Snell.) merupakan hama utama yang menyerang hampir seluruhperkebunan kakao di Indonesia, termasuk Bali. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan paket teknologi yang efektif untukmengendalikan PBK. Penelitian dilakukan pada areal kakao di kelompok Subak Abian Puncaksari, Kabupaten Tabanan, Provinsi Balidari tahun 2006 sampai 2009. Paket teknologi pengendalian PBK yang diuji ialah: P0 (teknologi petani), P1 (panen sering +penyarungan buah muda + pemangkasan), P2 (panen sering + pemangkasan + Beauveria bassiana), dan P3 (panen sering +pemangkasan + penyarungan buah muda + Beauveria basiana) dengan 5 ulangan. Setiap paket diintroduksikan kepada masing-masing 5petani pada lahan 0,5 ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket teknologi P1 dan P3 merupakan paket teknologi pengendalianPBK yang efektif menurunkan tingkat dan intensitas serangan PBK dan menekan kehilangan hasil sampai 0%.Kata Kunci: Kakao, Conopomorpha cramerella (Snell.), pengendalianThe cocoa pod borer (CPB) caused by Conopomorpha cramerella (Snell.) is one of major pests having attacked almost all cocoa plantations inIndonesian, including Bali. The aim of this research was to find out of CPB control technology in Tabanan Regency, the province of Bali. The studywas conducted at the group of Subak Abian Puncaksari, province of Bali during 2006 until 2009. The CPB control technology packages tested are P0(farmer’s technologies), P1 (frequent harvesting + pods sleeving + pruning), P2 (frequent harvesting + pruning + Beauveria bassiana), P3 (frequentharvesting + pruning + pods sleeving + B. bassiana. Each package was applied to cocoa plantations of 5 farmers having of 0.5 ha each. The resultsindicated that P1 and P3 packages can reduce the rate and intensity of CPB attack and reduce losses 0 percent.
Aktivitas Insektisida Ekstrak Piperaceae terhadap Helopeltis antonii pada Kakao Indriati, Gusti; Samsudin, Samsudin
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Helopeltis antonii merupakan hama pucuk dan buah kakao. Pengendalian menggunakan insektisida kimia cukup efektif untuk mengendalikan hama ini, akan tetapi dapat menimbulkan efek negatif pada lingkungan. Oleh sebab itu, pengendalian menggunakan insektisida yang berasal dari tumbuhan dapat menjadi alternatif yang lebih aman. Penelitian bertujuan mengevaluasi aktivitas insektisida dari ekstrak empat jenis tumbuhan dari famili Piperaceae, yaitu Piper aduncum, P. retrofractum, P. cubeba, dan P. sarmentosum, terhadap H. antonii pada kakao. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Sukabumi pada bulan Januari sampai November 2013. Setiap jenis ekstrak diuji pada taraf konsentrasi 1%; 0,5%; 0,25%; 0,125%; 0,062%; dan kontrol (campuran aseton, methanol, dan Tween-80 dengan perbandingan 5:5:2) sebanyak 1,2%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Uji toksisitas menggunakan imago H. antonii dengan metode penyemprotan serangga uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat buah P. retrofractum pada konsentrasi 0,25% menyebabkan kematian imago sebesar 83,33% pada 120 jam setelah perlakuan (JSP), sedangkan ekstrak etil asetat P. aduncum, P. cubeba, dan P. sarmentosum pada konsentrasi dan waktu yang sama hanya menyebabkan kematian berturut-turut 33,33%; 20%; dan 13,33%. Aktivitas insektisida dari ekstrak etil asetat buah P. retrofractum paling kuat terhadap imago H. antonii karena mengandung senyawa piperin, yaitu 1-[(2E,4E)-5-(1,3-benzodioxol-5-yl)-2,4-pentadienoyl] piperidine; (E,E) 1,3-benzodioxol-5-yl-1-oxo-2,4-pentadienyl-piperidine; dan 3-benzodioxol-5-yl-1-oxo-2,4-pentadienyl-piperine. LC95 ekstrak etil asetat buah P. retrofractum terhadap imago H. antonii dibawah 0,5% sehingga paling berpotensi untuk dikembangkan menjadi insektisida nabati pengendali hama tersebut pada kakao.Kata Kunci: Helopeltis antonii, Piperaceae, aktifitas insektisida, kakaoHelopeltis antonii is one of cocoa pest that attacks the shoot and pods. The insecticides can control this pest effectivelly, but could cause negative effects on the environment. Therefore, botanical insecticide could be a safer alternative for environment. The objective of this study was to evaluate the insecticidal activity of Piperaceae extracts: Piper aduncum, P. retrofractum, P. cubeba, and P. sarmentosum against H. antonii on cocoa. The experiment was conducted at the Plant Protection Laboratory of Indonesian Industrial and Beverage Crops Research Institute (IIBCRI) Sukabumi, from January to November 2013. Those extracts were tested at 1%; 0.5%; 0.25%; 0.125%; 0.062% concentration level, respectively; and control (a mixture of acetone, methanol and Tween-80 with a ratio of 5:5:2) at 1.2% concentration level. All of treatments were repeated 3 times. The toxicity assessment was use of spraying method onto imago of H.antonii. The results showed that the ethyl acetate extract of P. retrofractum at 0.25% concentration caused 83.33% mortality of H. antonii imago at 120 hours after treatment (HAT), while the ethyl acetate extract of P. aduncum, P. cubeba, and P. Sarmentosum at the same time and concentration only leads to 33.33%; 20%; and 13.33% mortality, respectively. The insecticidal activity of P. retrofractum ethyl acetate extract was strongest against the imago of H. antonii because it contains piperine: 1-[(2E, 4E)-5 (1,3-benzodioxol-5-yl)-2,4-pentadienoyl] piperidine; (E,E) 1,3-benzodioxol-5-yl-1-oxo-2,4-pentadienyl-piperidine; and 3-benzodioxol-5-yl-1-oxo-2,4-pentadienyl-piperine. LC95 of P. retrofractum ethyl acetate extract against imago of H. antonii was below 0.5%, so it become the most potential to develop into botanical insecticide.
EFIKASI PESTISIDA NABATI MINYAK KEMIRI SUNAN (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) UNTUK MENGENDALIKAN HAMA PENGGEREK BUAH KOPI (Hypothenemus hampei Ferrari) Rahmawati, Euis; Hodiyah, Ida; Kurniati, Fitri; Indriati, Gusti
Media Pertanian Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Agroteknologi Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.952 KB) | DOI: 10.37058/mp.v4i2.1360

Abstract

Penggerek buah kopi (PBKo), Hypothenemus hampei merupakan salah satu hama utama pada tanaman kopi yang perkembangbiakannya terjadi di dalam buah kopi. Serangan hama ini dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar. Minyak kemiri sunan mengandung senyawa metabolit sekunder berupa senyawa alkaloid, saponin, fenolik, flavonoid, tritervenoid, dan glikosida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi pestisida nabati minyak kemiri sunan untuk mengendalikan hama penggerek buah kopi. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai dengan Juli 2019 di Laboratorium Proteksi Tanaman Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Sukabumi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tujuh perlakuan dan diulang sebanyak empat kali, yaitu p0, p1, p2, p3, p4, p5 dan p6. Data dianalisa menggunakan sidik ragam dengan uji F dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi minyak kemiri sunan 8% merupakan konsentrasi paling efektif dalam mengendalikan hama penggerek buah kopi (PBKo) Hypothenemus hampei Ferr.