Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Qualitative Study: High-Risk Sexual Behavior and Prevention of STD and HIV/AIDS Among Female Sellers at Sindhu Market Sanur, Bali Luh Gede Pradnyawati
WMJ (Warmadewa Medical Journal) Vol 4 No 1 (2019): May 2019
Publisher : Warmadewa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wmj.4.1.972.14-20

Abstract

Previous Research showed that having multiple sex partners was a risk-taking behavior that caused the susceptibility of getting STD and HIV/AIDS among female sellers in the market. However, this high-risk behavioral pattern has not been explained. The aim of this study was to understand the pattern of risky sexual behavior and the pattern of prevention of STD and HIV/AIDS among female sellers. This study was conducted by qualitative method, and the respondents were chosen by purposive sampling method. Twenty female sellers in Sindhu Market aged 18 to 45 years old who were sexually active agreed to be the key informants for this study. Data on risky sexual behaviours and pattern of prevention of STD and HIV/AIDS were collected by in-depth interview and were analysed thematically. Results showed thath 7 out of 20 female sellers conducted risky sexual behavior by doing premarital sex and having multiple sex partners without using condom. Most of the informants used vaginal wash and betel soap to prevent STD and HIV/AIDS, and some even checked themselves to the health center for medication.
Sexual Behavior and HIV / AIDS Prevention in Male Sexual Men (MSM) in Denpasar City Luh Gede Pradnyawati; Ni Made Hegard Sukmawati
WMJ (Warmadewa Medical Journal) Vol 6 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Warmadewa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wmj.6.1.2907.13-19

Abstract

HIV / AIDS cases among MSM (male sex men) in Indonesia from year to year have increased significantly. Meanwhile, Bali is a province with many HIV / AIDS cases, where Denpasar is the city with the highest number of MSM. There has never been a report on sexual behavior and HIV / AIDS prevention among MSM in Denpasar. Therefore, the researchers wanted to explore the problems of sexual behavior and its prevention in MSM in Denpasar. Purpose: This study aims to obtain a vision of sexual behavior and HIV / AIDS prevention among MSM groups in Denpasar City. This study used a qualitative design with a phenomenological approach to digging deeper into sexual behavior and HIV / AIDS prevention among MSM in Denpasar City. The selection of informants in this study was taken using convenience sampling technique and conducted in-depth interviews with 10 MSM who were productive and communicative in Denpasar. After collecting data in the field, the data will be analyzed thematically. In sexual intercourse behavior, most of the MSM prioritized variations and sensations during sexual intercourse to get sexual satisfaction, such as having group sex, using arousal-enhancing drugs, and violence engaging during sexual intercourse. Some of the informants only had one permanent sexual partner. However, there are still MSM who have more than one sexual partner and receive payment for sexual intercourse. Informants use condoms in sexual intercourse and with the PrEP method to avoid HIV / AIDS. It is necessary to conduct education and counseling on sexual orientation for the community, especially for adolescents looking for identity, educating MSM to reduce high-risk behavior during sexual intercourse. Keywords: Sexual behavior, MSM, prevention, HIV / AIDS, Denpasar
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PENCEGAHAN STUNTING DI DESA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN Luh Gede Pradnyawati
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 1 No. 2 (2022): May 2022
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.98 KB)

Abstract

The problem of stunting in children under five is a very worrying problem in developing countries. This is because it is associated with the risk of decreased intellectual ability, productivity and increased risk of degenerative diseases in the future. Indonesia is one of the countries that has not been free from the problem of stunting, especially the problem of fulfilling nutrition that is still not balanced. Gianyar Regency is one of the regencies in Bali where stunting is a priority health problem. One of them is in Kerta Village, Payangan District, Gianyar Regency which is still not free from the problem of stunting. From the results of interviews with BKB cadres (Bina Keluarga Toddlers) obtained several problems related to stunting prevention programs, namely the minimal knowledge obtained by BKB cadres and the lack of knowledge of BKB cadres about stunting prevention in children in Kerta Village. The approach used is focus group discussion (FGD), conducting interactive dialogue with BKB cadres about stunting issues, as well as training and mentoring methods for BKB cadres. Discussions with BKB cadres aimed to explore all the problems regarding stunting experienced by partners. Interactive dialogue with cadres aims to provide information or counseling about the handling of stunting problems experienced by cadres. Methods of training and mentoring for BKB cadres are carried out to improve the knowledge and skills of cadres. The result of this activity is an increase in the ability of BKB cadres and they are already trained in preventing stunting problems. This training and mentoring is carried out on an ongoing basis for BKB cadres accompanied by monitoring and evaluation carried out regularly every month for cadres in Kerta Village, Payangan District, Gianyar Regency.
Penguatan Program CHSE Mendukung Kebangkitan Pariwisata dan Bali Reborn di Banjar Penestanan Kelod, Desa Sayan Luh Gede Pradnyawati; Made Indra Wijaya; Putu Nita Cahyawati; Dewa Ayu Putu Ratna Juwita
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 1 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata menjadi sektor paling terdampak akibat pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Provinsi Bali sebagai penyumbang terbesar sektor pariwisata di negara Indonesia menjadi salah satu destinasi yang paling terkena dampak dari pandemi ini. Salah satu pusat destinasi di Bali yang sangat terkenal sampai mancanegara adalah Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Banjar Penestanan Kelod merupakan salah satu banjar yanga ada di Desa Sayan yang beberapa penyedia jasa akomodasinya masih belum menerapkan cleanliness, health, safety and environmental sustainability (CHSE) dengan baik. Dari hasil diskusi tim pengabdian dengan kader didapatkan beberapa permasalahan terkait penerapan CHSE. Permasalahan tersebut diantaranya masih kurangnya pengetahuan yang didapatkan kader mengenai program CHSE yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang harus diterapkan di masa new normal pada destinasi wisata. Masih minimnya pengetahuan kader tentang bagaimana penyebaran virus Corona yang telah melumpuhkan pariwisata Bali. Para kader masih sedikit memiliki gambaran dan informasi mengenai protokol kesehatan yang baik dan tepat guna mencegah penyebaran Covid-19 ini. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah diawali dengan sosialisasi program kepada mitra, Focus Group Discussion (FGD) dengan kader, pemberian edukasi tentang CHSE dan pencegahan penyebaran Covid-19 dan pelatihan tentang penerapan CHSE. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah semua kelompok mitra telah mampu melakukan kegiatan program penguatan CHSE di Banjar Penestanan Kelod, Desa Sayan. Kegiatan “peer” penerapan CHSE dan pencegahan penyebaran Covid-19 sudah berjalan dengan lancar. FGD telah mampu merumuskan permasalahan yang para kader alami dalam penerapan program CHSE, kendala-kendala pun sudah terpecahkan. Saran yang dapat kami berikan dalam kegiatan pengabdian ini adalah agar kelompok mitra dapat menjadi ujung tombak perekrutan mitra lainnya sebagai partner dalam melakukan kegiatan “peer” penguatan program CHSE dalam mendukung bangkitnya pariwisata dan Bali reborn di Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Pemberdayaan Pedagang dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Pasar Adat Padangsambian, Kota Denpasar Luh Gede Pradnyawati; Ratna Juwita Dewa Ayu Putu; Indra Wijaya Made
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 2 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Adat Padangsambian merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Denpasar. Pandemi Covid-19 yang sedang melanda seluruh dunia juga menyebar ke Indonesia khususnya Provinsi Bali dengan penyebaran wabah masih berlangsung hingga saat ini. Dari hasil penelitian, salah satu tempat yang interaksi masyarakatnya tinggi dan rentan terhadap penyebaran penyakit di Bali adalah pasar. Tak terkecuali Pasar Adat Padangsambian juga termasuk tempat yang rentan terjadinya penyebaran Covid-19. Minimalnya informasi yang didapatkan oleh pedagang tentang penyebaran Covid-19 menyebabkan kurangnya penerapan mereka dalam pelaksanaan PHBS. Namun pada kenyataannya penerapan PHBS ini sangat minimal penerapannya di Pasar Adat Padangsambian. Selain hal itu, kurangnya kemampuan pedagang untuk membeli alat pelindung diri atau APD misalnya masker dan Hand Sanitizer. Hal itu disebabkan karena kelangkaan APD dan juga finansial mereka yang kurang dimana saat ini harga APD melambung tinggi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan tentang pencegahan penyebaran Covid-19 dan penerapn PHBS yang benar pada kader sebesar 100%. Selain itu penerapan protokol kesehatan sudah terlaksana dengan baik. Semua kelompok mitra telah mampu melakukan kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19 dan penerapan PHBS yang benar di lokasi pasar. Selain itu para mitra sudah bisa membuat APD secara mandiri. Saran yang dapat kami berikan dalam kegiatan pengabdian ini adalah agar kelompok mitra dapat menjadi ujung tombak perekrutan mitra lainnya sebagai partner dalam melakukan kegiatan “peer” pencegahan penyebaran Covid-19 dan penerapan PHBS yang benar di Pasar Adat Padangsambian, Kota Denpasar.
PKM Pemberdayaan Pedagang Perempuan dalam Pencegahan IMS dan HIV/AIDS di Pasar Umum Payangan Luh Gede Pradnyawati; Dewa Ayu Putu Ratna Juwita; Made Indra Wijaya; Komang Triyani Kartinawati
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 2 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selain populasi kunci seperti pekerja seks, LGBT, penasun, para pedagang perempuan merupakan kelompok yang berisiko juga tertular IMS dan HIV/AIDS. Para pedagang perempuan, ibu rumah tangga merupakan kelompok berisiko rendah yang rentan tertular. Pasar merupakan tempat dengan mobilisasi dan interaksi masyarakatnya yang tinggi, sehingga tidak memungkiri terjadinya perilaku seksual yang berisiko. Selain itu Payangan merupakan kecamatan yang tinggi kunjungan treveler di Provinsi Bali, dimana daerahnya termasuk daerah agraris dan ekowisata sangat digalakkan. Berdasarkan wawancara dengan mitra didapatkan permasalahan bahwa kurangnya pengetahuan mitra tentang pencegahan IMS dan HIV/AIDS. Selain itu kurangnya pengetahuan pedagang perempuan tentang pemasaran dagangan online yang mana mereka cenderung berdagang hanya di tempat saja. Dari hasil kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdi didapatkan hasil bertambahnya pengetahuan para kader tentang pencegahan IMS dan HIV AIDS sebesar 100%. Para kader pedagang juga sudah terlatih dalam hal pemasaran online hasil dagangan. Pedagang juga sudah bisa secara mandiri dalam bertransaksi melalui platform digital. Kontribusi mitra terhadap pelaksanaan kegiatan program kemitraan masyarakat ini sangat baik. Mitra sangat antusias dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemberdayaan pedagang perempuan dalam pencegahan IMS dan HIV/AIDS di Pasar Payangan.