Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SD NEGERI DI KECAMATAN COLOMADU TAHUN AJARAN 2012 NINDA BENY ASFURI
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 1 No. 1 (2014): JURNAL ILMIAH MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.779 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap hasil belajar IPA; (2) Perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, motivasi belajar sedang dan motivasi belajar rendah terhadap hasil belajar IPA; (3) Interaksi pengaruh antara penggunaan model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPA. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, sedang populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri di Kecamatan Colomadu tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah SD Negeri 27 SD. Sampel diambil dengan teknik multistage cluster random sampling sejumlah 3 kelas. Teknik pengumpulan data untuk hasil belajar IPA menggunakan metode tes dan motivasi belajar siswa menggunakan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dengan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar IPA. Model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Hal ini ini dibuktikan dengan Fhit = 7,8527 > Ftabel = 3,979; (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dan rendah terhadap hasil belajar IPA. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi mempunyai hasil belajar IPA yang lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dan rendah. Hal ini dibuktikan dengan Fhit = 14,2777 > Ftabel = 3,129  ; (3) Tidak terdapat interakti pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPA. Hal ini dibuktikan dengan Fhit = 1,5451 < Ftabel = 3,129.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PESERTA DIDIK KELAS III SD NEGERI 06 NGRINGO KARANGANYAR Ninda Beny Asfuri
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 2 No. 2 (2015): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.345 KB)

Abstract

AbstractThe purpose of the research is to improve mathematics learning outcomes through using of teaching model CTL at grade students of elementary school 06 Ngringo Karanganyar. The subject of this classroom action research is grade students of SDN 06 Ngringo Karanganyar, which consist of 38 students. Variable that are targeted to change in the research is improvement of mathematic in the topic of achievement of fraction. Whereas that are targeted to change in the research is teaching model CTL. The research is a classroom action research with 2 cycles. Every cycles consist of 4 phases, namely, planning, action, observation, and reflection. Variable data is sollected by using interview, observation, tes and documentation. Data analisys consists of data reduction, data presentation, and data verivication or conclusion drawing. The data validity used is substance validity and data result of the research, it can be conclude that the use teaching models CTL is able to improve of in the topic of achievement of fraction of grade student of elementary school 06 Ngringo Karanganyar. The increased can be seen from the result of math test of students who demonstrate improvemet that indicated and increase, namely, in pre-action is 63 with classical completeness 47,4%, in the cycle I, the average of classical score attains 69,7 and classical completeness increases to 77,9 and classical completeness increases to 97%. Therefore, it can be concluded that learning mathematic using teaching model CTL can improve learning outcomes to student′s grade students of elementary school 06 Ngringo Karanganyar.
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI 02 MALANGJIWAN COLOMADU TAHUN AJARAN 2016/2017 Ninda Beny Asfuri
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 3 No. 1 (2016): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.868 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian tindakan yang akan dicapai adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa jawa krama menggunakan metode role playing peserta didik kelas IV SD Negeri 02 Malangjiwan Colomadu. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri 02 Malangjiwan terdiri dari 38 peserta didik. Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa jawa krama. Sedangkan variabel dalam penelitian tindakan ini adalah metode role playing. Bentuk penelitian ini adalah tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data variabel untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa jawa krama melalui observasi, wawancara, tes awal, tes akhir dan jurnal. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi tekhnik, diskusi dengan teman sejawat dan member check. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif dan analisis kritis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan melalui penggunaan metode role playing dapat meningkatkan keterampilan berbicara bahasa jawa krama pada peserta didik kelas IV SD Negeri 02 Malangjiwan Colomadu. Hal ini dapat dilihat terlihat kegiatan pembelajaran dengan meningkatnya keterampilan berbicara bahasa jawa krama pada peserta didik. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil tes keterampilan berbicara bahasa jawa krama yang menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Jawa krama peserta didik yang pembelajarannya sebelum menggunakan metode role playing nilainya ≤ 62 adalah 59. Nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Jawa krama peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode role playing pada siklus I nilainya ≤ 62 adalah 60,3, pada pelaksanaan tindakan siklus II nilainya ≥ 62 adalah 73,4. Dengan demikian berdasarkan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan tindakan pada siklus I dan siklus II, dapat meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa krama pada peserta didik kelas IV SD Negeri 02 Malangjiwan Colomadu.   Kata Kunci : Keterampilan Berbicara, Bahasa Jawa, Role Playing
APLIKASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS V SD KECAMATAN COLOMADU Rika Yuni Ambarsari; Ninda Beny Asfuri
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 5 No. 1 (2018): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.231 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh aplikasi model pembelajaran cooperative learning tipe make a match dan model pembelajaran cooperative learning tipe think pair share terhadap prestasi belajar IPA pada materi gaya, 2) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai minat belajar tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajar IPA pada materi gaya, 3) Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA pada materi gaya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2x3. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas V dalam tiga SD Negeridi  kecamatan Colomadu. Teknik pengambilan sampel dengan dengan multi stagecluster random sampling. Penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu model pembelajaran, minat belajar siswa dan satu variabel terikat yaitu prestasi belajar IPA. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji keseimbangan, uji prasyarat analisis, uji hipotesis dan uji komparasi ganda. Hasil analisis penelitian disimpulkan hipotesis pertama dibuktikan dari hasil Fhit 15,4883 > Ftabel 4,07 maka H0A ditolak, Hal ini berarti ada perbedaan pengaruh prestasi belajar IPA siswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Make A Match dan model pembelajaran cooperative learning tipe think pair share pada materi gaya. Hipotesis kedua dibuktikan dengan hasil Fhit 17,7281 > Ftabel 3,210 maka H0A ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan pengaruh prestasi belajar IPA siswa yang mempunyai minat belajar tinggi, minat belajar sedang, dan minat belajar rendah pada materi pokok gaya. Hipotesis ketiga dibuktikan dari hasil Fhit 2,3669 < Ftabel 3,210 maka H0A tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA siswa pada materi gaya.   Kata Kunci: Model Cooperative Learning Tipe Make a Match, Model Think Pair Share, Minat Siswa
PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROLE PLAYING DAN JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KECAMATAN BOYOLALI Ninda Beny Asfuri; Rika Yuni Ambarsari
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 5 No. 2 (2018): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.646 KB)

Abstract

ABSTRAK Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat produktif, artinya suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan sehingga gagasan yang ada dalam pikiran pembicara dapat dipahami orang lain. Berbicara dengan menggunakan bahasa Jawa khususnya krama dikalangan masyarakat Jawa merupakan suatu sarana perwujudan sikap budaya yang sarat dengan nilai-nilai luhur.Keberhasilan pembelajaran bahasa Jawa terutama dalam aspek keterampilan berbicara menggunakan bahasa krama dapat dilihat dari motivasi belajar siswa dan indikator pembelajaran.Selain itu, dapat juga dilihat dari tingkah laku siswa dalam berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain sehari-harisehingga diperlukan inovasi guru dengan menerapkan model-model pembelajaran yang tepat. Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe role playing dan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsawterhadap keterampilan berbicara bahasa jawa krama. 2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, motivasi belajar sedang, dan motivasi belajar rendah terhadap keterampilan berbicara bahasa jawa krama. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap keterampilan berbicara bahasa jawa krama. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut diuji terlebih dahulu keadaan awalnya, sebelum diberi perlakuan yang berbeda. Pada kelompok eksperimen dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa jawa menggunakan  model pembelajaran cooperative learning tipe role playing, sedangkan pada kelompok kontrol dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa jawa menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw. Pada akhir perlakuan kedua kelompok diukur keterampilan berbicara bahasa jawa krama melalui tes. Hasil pengukuran digunakan sebagai data penelitian dan kemudian diolah serta dianalisis hasilnya untuk menemukan jawaban atas masalah yang diajukan. Kata Kunci: Model Cooperative Learning Tipe Role Playing, Model pembelajaran jigsaw, Motivasi belajar siswa
PENERAPAN METODE SIX THINKING HATS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA Ninda Beny Asfuri
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 6 No. 1 (2019): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.818 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Sondakan No 11 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas dengan subyek penelitiannya siswa kelas V SD Negeri  Sondakan No 11 Surakarta yang terdiri 15 siswa laki – laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian dilakukan dua siklus.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang mempunyai tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yang pertama bahwa ada peningkatan kualitas pembelajaran siswa dalam materi struktur bumi setelah diadakan tindakan kelas dengan metode Six Thinking Hats. Hal itu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya persentase rata–rata ketrampilan guru pada pada pra siklus presentasenya 57,5%,dengan kategori cukup baik meningkat pada siklus I persentasenya 72,5% dengan kriteria baik dan lebih meningkat pada siklus II menjadi 95% dengan kriteria sangat baik.Persentase keseluruhan aktivitas belajar siswa pada pra siklus sebesar 44,89%, sedangkan pada siklus I dimana guru menggunakan metode Six Thinking Hats, maka terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa menjadi 61,30%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 81,18%. Dengan peningkatan aktivitas belajar siswa, maka berdampak pada hasil belajar siswa, yang ditunjukkan oleh rata-rata nilai kelas pada pra siklus 56,77, meningkat pada siklus I sebesar 74,58, dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 80,16 yang mana telah mencapai nilai Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh SD Negeri Sondakan No 11 Surakarta yaitu 65. Berdasarkan penelitian yang dilakukan hasil ketrampilan  guru, aktivitas dan hasil belajar siswa yang meningkat dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Six Thinking Hats tepat digunakan pada proses  pembelajaran  IPA khususnya materi struktur bumi, yang mana merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA.   Kata kunci : Kualitas pembelajaran IPA dan metode six Thinking Hats
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIMETRI LIPAT BANGUN DATAR PADA PESERTA DIDIK KELAS III SD NEGERI BATURAN SEMESTER 2 TAHUN 2018 Rika Yuni Ambarsari; Ninda Beny Asfuri
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 6 No. 1 (2019): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.399 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan dalam mengerjakan materi simetri lipat bangun datar melalui penggunaan model  pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw bagi peserta didik kelas III SD NEGERI BATURAN 02 semester 2 tahun pelajaran 2018/2019. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III yang berjumlah 32 peserta didik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data tentang kondisi awal siswa diambil dari nilai ulangan sebelum dilakukan penelitian, hasil belajar siswa diperoleh dari pemberian evaluasi (tes tertulis) kepada siswa, penilaian afektif dan psikomotorik diperoleh dari pengamatan melalui lembar observasi, data analisis kuesioner diperoleh melalui lembar kuesioner. Dari hasil penelitian diperoleh setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik, dapat ditunjukkan dari rata-rata nilai tes masing-masing siklus yang mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata nilai tes peserta didik mencapai 69,21; sedangkan pada siklus II nilai rata-rata peserta didik mencapai 76,29. Pada siklus I ketuntasan belajar secara klasikal mencapai75% dan pada siklus II mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 90,62%. Hasil belajar afektif peserta didik pada siklus I peserta didik secara klasikal yang mencapai ketuntasan ada  25 peserta didik (78,12%), sedangkan pada siklus II seluruh peserta didik telah mencapai ketuntasan 93,75%. Hasil belajar psikomotorik pada siklus I peserta didik secara klasikal yang mencapai ketuntasan  26 peserta didik atau 81,25%. Pada siklus II peserta didik secara klasikal yang mencapai ketuntasan ada 29 peserta didik atau 90,62%. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar diadakan penelitian lebih lanjut dan pembelajaran materi simetri lipat bangun datar dengan menggunakan penerapan model  pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran bagi guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik.   Kata kunci: pembelajaran matematika, Jigsaw, aktifitasbelajar, hasilbelajar
Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Menggunakan Pendekatan Local Wisdom Dengan Materi Menulis Puisi Untuk Mahasiswa Luncana Faridhoh Sasmito; Ninda Beny Asfuri
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 7 No. 2 (2020): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa Indonesia adalah bahasa utama yang di gunakan oleh bangsa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Penggunaan bahasa Indonesia sangat kerap di jumpai di semua kegiatan sehari-haripembelajaran bahasa Indonesia menjadi tombak utama dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, masih banyak mahasiswa yang belum memahami materi yang disampaikan oleh dosen. Pertanyaan kepada dosen yang sering muncul menjadi tanpa bahwa bahwa masih banyak mahasiswa belum memahami dengan betul penggunaan bahasa Indonesia. Adapun tujuan pengembangan bahan ajar berbentuk modul untuk menghasilkan bahan ajar modul berbasis local wisdom pada materi menulis puisi untuk mahasiswa adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan modul yang dikembangkan pada materi menulis puisi berbasis local wisdom. Pembelajaran dengan pendekatan local wisdom adalah konsep belajar mengaitkan materi yang diajarkan dengan bentuk kearifan lokal yang mengaitkan pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan yang menjadi tradisi. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Reseach and Development. Pengembangan mengacu pada model pengembangan ADDIE (Analyse, Design, Development, Implementasi and Evaluation). Hasil pengembangan berupa bahan ajar berbentuk modul berbasis local wisdom pada materi menulis puisi diharapkan dengan hasil penilaian ahli pada kriteria “sangat baik”. Di samping itu, hasil penelitian ini akan dipublikasikan di jurnal dan seminar dan akan di ISBN kan. Kata kunci: pengemabangan modul, menulis puisi, local wisdom
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Six Thinking Hats Dan Pair Check Terhadap Hasil Belajar IPS Ditinjau Dari Kreatifitas Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Sekecamatan Laweyan Diana Dewi Wahyuningsih; Ninda Beny Asfuri
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Mitra Swara Ganesha
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model Pembelajaran merupakan bagian dari komponen pembelajaran yang sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran. Guru seyogyanya harus bisa memilih model pembelajaran yang tepat untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran sehingga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor yang lain yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar, misalnya kreatifitas belajar siswa, motivasi belajar, minat belajar, tingkat intelegensi siswa, dll. Jika siswa memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran maka hasil belajar juga akan meningkat. Model pembelajaran Six Thinking Hats dan Pair Check merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk mempengaruhi hasil belajar ditinjau dari kreatifitas belajar siswa. Penelitian ini menggunakan adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut diuji terlebih dahulu keadaan awalnya, sebelum diberi perlakuan yang berbeda. Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS pada kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran Six Thinking Hats, model pembelajaran pair Check untuk kelompok kontrol. Pada akhir perlakuan kedua kelompok diukur Hasil Belajar IPS melalui tes. Hasil pengukuran digunakan sebagai data penelitian setelah itu diolah dan dianalisis hasilnya untuk menemukan jawaban atas masalah yang diajukan. Dari analisis data uji independent sample t test diperoleh nilai Sig(2-tailed) sebesar 0,037 < 0,05 dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran The Six Thinking Hats dan model pembelajaran Pair Check terhadap hasil belajar IPS. Dilihat dari coefficients Output menggunakan SPSS sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima dengan kata lain ada perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai kreatifitas belajar tinggi, kreatifitas belajar sedang, dan kreatifitas belajar rendah terhadap hasil belajar IPS.Dari uji regresi Nilai Rsquare Hasil = 0,421. Artinya: Tidak ada interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan kreatifitas belajar siswa terhadap hasil belajar. Kata kunci: Hasil Belajar IPS, Model Pembelajaran Six Thingking Hats, Pair Check, Kreatifitas Belajar
HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN SAYANGAN NO 244 SURAKARTA Ninda Beny Asfuri
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui hubungan bimbinganorang tua dengan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri SayanganNo244 Kota Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitiankuantitatif dengan teknik studi korelasional. Teknik pengumpulan data padapenelitian ini yaitu wawancara, angket (kuesioner), tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pada uji liniearitas menunjukkan bahwa databimbingan orang tua dan hasil belajar memiliki nilai signifikansi sebesar 0,676. Ini berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikansi antara bimbingan orangtuadengan hasil belajar matematika. (2) Hasil uji hipotesis sebesar 0,625, yangmenunjukkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,625 termasuk dalam tingkat hubungan kuat. Ini menunjukkan bahwa 63% hasil belajar matematika dipengaruhi oleh bimbingan orang tua. yang memiliki hubungan positif dan memiliki tingkat hubungan yang kuat. Kata Kunci: Bimbingan Orang Tua, Hasil Belajar, Matematika