Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Teodolita: Media Komunikasi Ilmiah di Bidang teknik

PENGENDALIAN SEDIMEN DALAM BENDUNGAN DENGAN PIPA HISAP TERAPUNG Pingit Broto Atmadi
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 7, No 2 (2006)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v7i2.27

Abstract

Abstract Sedimentation represent big threat to continuity a barrage building. Barrage function as reservoir will decrease in line with decreasing volume  at the same time with effect of existence of sedimentation. There is two kinds of way of to overcome the problem of sediment  barrage, that is with operation entry of sediment to reservoir area by removing sediment from barrage. Till in this time handling of[is problem of sediment not yet produced fruit satisfying result. Considering is important of function  from barrage hence needing the effort by is assorted  way of, one of them  cleaning with systems usage of pipe suck adrift, this cleaning is relied on gravitation stream theory as well as calculation charge current in pipe capable to lift sediment which have tuanged barrage base. Item turbulensi theory sediment lifting at open channel stream, item will be upraised if stream turbulensi can generate style box exceeding sediment item gravity  Key words : Pipe suck adrift, Sedimentation.
PEMANFAATAN LIMBAH PET SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS PADA PAVING BLOCK Reni Sulistyawati AM.; Pingit Broto Atmadi
Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik Vol 21, No 1 (2020): Teodolita : Media Komunikasi Ilmiah Di Bidang Teknik
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v21i1.332

Abstract

Garbage due to human activities is increasing because as the population increases, the level of publicconsumption is also getting higher. There is a need for environmental waste management with the maingoal of reducing waste and utilizing waste so that it is not truly useless and discarded. PolyethyleneTerephtalate (PET) is one of plastic type that can be easily recycled. Its use as an added ingredient ofpaving block is one of alternative to overcome the existing waste or plastic waste. The purpose of this research is to find out the average value of acceptable compressive strength andpercentage value of water absorption by paving blocks with fine aggregate substitution in the form ofpolyethylene terephtalate (PET) plastic counts for each composition. The comparison used for cementand sand is 1: 6. This study uses  the  SNI  03-0691-1996 method  about  Concrete  Brick  (paving block.  The  results  obtained  for  the  average compressive strength that can be received by paving blocks areas follows in normal paving block (0%) of 11.32 MPa, in paving blocks with an addition of 0.3% is12.31 MPa, in paving blocks with the addition of 0.4% is 12.70 MPa, in paving block with addition of0.5% is 14.55 MPa, and in paving blocks with an addition of 0.6% is 11.82 MPa. While for thepercentage value the absorption of paving block water obtained each of them as follows in normalpaving block (0%) is 10%, in paving blocks with addition of 0.3% is 8%, in paving blocks with anaddition of 0.4 % is 7%, on paving blocks with the addition of 0.5% is 5%, and on paving blocks with theaddition of 0.6% is 9% MPa.Key Words : Compressive Strength, Paving Block, Waste, Polyethylene Terephtalate (PET), Plastic,Water Absorption.ABSTRAKSampah akibat aktivitas manusia semakin banyak karena seiring bertambahnya jumlah penduduk,tingkat konsumsi masyarakat  juga  semakin  tinggi.  Perlu  adanya  pengelolaan  sampah  lingkungan dengan  tujuan  utama  untuk mengurangi sampah. Jenis Polyethylene Terephtalate (PET) merupakansalah satu jenis plastik yang dapat didaur ulang dengan mudah. Penggunaanya sebagai bahan tambahpaving block merupakan salah satu alternatif untuk menanggulangi limbah atau sampah plastik yangada. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk me ngetahui nilai rata rata kuat tekan yang dapat diterima dannilai persentase penyerapan air oleh paving block dengan subtitusi agregat halus dalam bentuk cacahanplastik polyethylene terephtalate (PET) untuk tiap komposisi. Perbandingan yang digunakan untuksemen dan pasir yaitu 1 : 6. Penelitian ini menggunakan metode SNI 03-0691-1996 tentang Bata Beton (paving block). Hasil uji menunjukkan bahwa rata rata kuat tekan yang dapat diterima oleh paving block tiap komposisiadalah sebagai berikut, pada paving block normal (0%) sebesar 11,32 MPa, pada paving block denganpenambahan 0,3% sebesar 12,31 MPa, pada paving block dengan penambahan 0,4% sebesar 12,70 MPa,pada paving block dengan penambahan 0,5% sebesar 14,55 MPa, dan pada paving block denganpenambahan 0,6% sebesar 11,82 MPa. Sedangkan untuk nilai persentase penyerapan air paving blockyang didapat masing-masing adalah sebagai berikut, pada paving block normal (0%) sebesar 10%, padapaving block dengan penambahan 0,3% sebesar 8%, pada paving block dengan penambahan 0,4%sebesar 7%, pada paving block dengan penambahan 0,5% sebesar 5%, dan pada paving block denganpenambahan 0,6% sebesar 9% MPa.Kata kunci: Kuat Tekan, Paving Block, Sampah, Plastik, PET, Serap Air.
ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN DENGAN PROGRAM MKJI’97, STUDI KASUS RUAS JALAN PATIKRAJA - TANJUNG, (UNTUK KONDISI SEKARANG) PINGIT BROTO ATMADI
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 16, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v16i1.123

Abstract

Untuk menghadapi pertumbuhan lalu lintas yang akan terjadi pada tahun-tahunmendatang, maka perlu dilakukan analisa kapasitas ruas jalan di wilayah KabupatenBanyumas pada umumnya serta kota Purwokerto pada khususnya, hal ini untukmengantisipasi terjadinya gangguan pergerakan lalu lintas pada ruas-ruas jalan di wilayahPurwokerto, kapasitas ruas jalan yang dianalisa adalah salah satu ruas jalan masuk kotaPurwokerto dari arah selatan atau dari Kabupaten cilacap, yaitu ruas jalan Patikraja –Perempatan Tanjung, dari hasil analisa menunjukkan bahwa, Ruas jalan menuju perempatantanjung pada pagi hari arus lalu lintasnya sangat padat terutama arus kendaraan yang menujuke Kota Purwokerto, inin ditunjukkan dengan derajat kejenuhan pada jam puncak pagimencapai 0,93, yang berarti pergerakan kendaraan mengalami gangguan atau hambatandalam pergerakannya, sehingga diperlukan alternatif untuk waktu puncak pagi denganbeberapa alternatif antara lain:Membagi pergerakan kendaraan ringan yang menuju Kata Purwokerto pada saat pagi haridipundahkan melalui jalur lalu lintas yaitu, dari patikraja menuju ruas jalan pegalongankemudian arus diarahkan melewati ruas jalan gunungtugel untuk menuju Kota Purwokerto,dan dari hasil analisa menunjukkan bahwa derajat kejenuhan pada jam puncak pagi akanmenjadi sebesar 0,57, yang berarti kondisi ruas jalan menuju tanjung menjadi lebih lancar.Kondisi pemindahan pergerakan ini hanya diberlakukan pada saat pagi hari saja untukmengantisipasi kepadatan yang terjadi di lokasi atau daerah yang berdekatan dengan ruasjalan menuju tanjung.
Independent Electrical Energy Environmental Friendly TRI WATININGSIH; - KHOLISTIANINGSIH; PINGIT BROTO ATMADI
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6546.06 KB) | DOI: 10.53810/jt.v14i2.147

Abstract

SUMMARYElectrical energy in Indonesia is getting reduced because of Indonesia's population isincreasing with the increasing population, increasing electrical energy user and plant lisreikbeen sought but for remote areas still not reached by the flow of electricity . So that remoteareas have not been able to enjoy electrical energy trying to harness the flow of the riverclosest to making water mill , micro-hydro power , wind power , and solar power are nowbeing developed with the development of technology many new discoveries about alternativeelectrical energy that can be developed . Provision of electric power issues become obstaclesfor the government because the cost is not small the presence of alternative energy can helpthe government to solve the existing problems Is in line with the need to increase communityparticipation to meet electricity needs in remote areas through the development of alternativeenergy technologies as an Independent Power Plant is primarily to the utilization ofenvironmentally friendly fish pond that is our environment by making power plants pond /aquarium .Keywords : pool , Windmill . Batteries , generators , electrical energy .
ANALISA TINGKAT PELAYANAN JALAN AKIBAT PERTUMBUHAN LALU LINTAS DI KABUPATEN PURBALINGGA UNTUK TAHUN SEKARANG BERDASARKAN “IHCM, 85” PINGIT BROTO ATMADI
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6224.122 KB) | DOI: 10.53810/jt.v15i2.138

Abstract

Untuk menghadapi pertumbuhan lalu lintas yang akan terjadi pada tahun-tahunmendatang, maka perlu dilakukan analisa tingkat pelayanan jalan di Kabupaten Purbalingga,hal ini untuk mengantisipasi terjadinya gangguan pergerakan lalu lintas pada ruas-ruas jalandi Kabupeten Purbalingga, Tingkat pelayanan yang terjadi di ruas jalan diwilayah Kabupatenpurbalingga masih tergolong Tingkat pelayanan pada ruas-ruas jalannya masih cukup baik.Kusus tingkat pelayanan ruas jalan yang terjadi di ruas jalan Jend. Sudirman, yangsaat ini sudah harus diperhatikan, karena berdasar perhitungan dan analisa tingkat pelayananjalan, ruas jalan tersebut sudah mengalami gangguan, terutama terjadi pada saat jam puncakpergerakan lalu lintas,Tingkat pelayanan jalan pada ruas jalan Jend. Sudirman, sudah masuk tingkat pelayanan E,artinya jalan tersebut sudah mengalami hambatan pergerakan lalu lintasnya, terutam padasaat jam-jam puncak, maka dari hasil analisa dan perhitungan tingkat pelayanan diajukan duaalternative, yang pertama mimisahkan pergerakan kendaraan tertentu pindah ke ruas jalanyang lain, bila alternative ini ditempuh maka tingkat pelayanan jalan Jend. Sudirman bisalebih baik yaitu mengalami pengurangan gangguan pergerakan tapi belum maksimal, agartingkat pelayanan pada ruas jalan Jend. Sudirman menjadi agak maksimal, maka saat inidiajukan alterntif kedua, yaitu dengan merubah pergerakan lulu lintas yang semula dua arahdirubah pergerakan kendaraan menjadi pergerakan satu arah, sehingga pada saat jam-jampuncak lalu lintas dijalan tersebut berkurang gangguan pergerakannya, sehingga tingkatpelayanan jalan Jend. Sudirman menjadi lebih baik.
ANALYSIS OF CLEAN WATER DISTRIBUTION IN PDAM OF TIRTA DHARMA PURBALINGGA Reni Sulistyawati AM; Pingit Broto Atmadi
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 2 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1493.295 KB) | DOI: 10.53810/jt.v20i2.301

Abstract

Water has an important role in the lives of human beings and other creatures in nature. None of the life in this world that doesn't need water. Water is a staple for human consumption and has become one of the richesthat are very important. The distribution PDAM of Tirta Dharma Purbalingga, which covers an area of serviceVillage Patemon, Gembong, and Brobot Subdistrict Bojongsari are getting the distribution of water from thereservoir the largest usage volume with Meri in 2018 on November of 31435 m3/month with coverage of a homeConnection as much as 1622 Connection House.  The research method used was on a needs analysis of the water PDAM: with the calculation of thetheoretical amount of water needs in accordance with the provision of the Director General of Public worksmultiplied by number of customers, while on the analysis of the distribution network: with a pipe calculate theenergy loss, great water pressure, and define the genre. research data used are secondary data obtained fromPDAM Tirta Dharma Purbalingga. Of the process in the get a splitter so the water needs in the service area of the installation of theBojongsari Township includes the village of Patemon, Gembong, and Brobot highest occurred in December of1056900 l/day and kind of flow on the pipeline No. 1 is turbulent flow of 18380.54, so that's not the case brokethe pipe can be done by dividing the 2 pipes so that the flow on the pipeline no 1 can be divided. Types of flow inthe pipeline no 17 and 32 laminar flow that is not going to be precipitation increase discharge pipe at no. 17 and32 in order to increase the speed of the flowmistakes.Key words : clean water,distribution, pipe network.ABSTRAK Air mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia dan makhluk lainnya di alam ini. Tidak adasatupun kehidupan di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Air merupakan hal pokok bagi konsumsimanusia dan telah menjadi salah satu kekayaan yang sangat penting. Distribusi PDAM Tirta DharmaPurbalingga yang meliputi wilayah pelayanan Desa Patemon, Gembong, dan Brobot Kecamatan Bojongsari yangmendapatkan distribusi air dari reservoir Meri dengan volume pemakaian terbesar pada tahun 2018 yakni pada bulanNovember sebesar 31435 m3/bulan dengan cakupan Sambungan Rumah sebanyak 1622 Sambungan Rumah.Metode penelitian yang digunakan adalah pada analisa kebutuhan air PDAM yakni dengan perhitungan secara teoritis jumlah kebutuhan air sesuai dengan ketentuan Direktorat Jendran Pekerjaan Umum dikalikandengan jumlah pelanggan, sedangkan pada analisa pipa jaringan distribusi yakni dengan menghitung besarkehilangan energi, tekanan air, dan menentukan jenis aliran. data penelitian yang digunakan adalah datasekunder yang di dapatkan dari PDAM Tirta Dharma Purbalingga.  Dari proses tersebut di dapatkan Kebutuhan air yang ter jadi pada pelayanan wilayah Instalasi KotaKecamatan Bojongsari yang meliputi Desa Patemon, Gembong, dan Brobot tertinggi terjadi di bulan desembersebesar 1056900 l/hari dan Jenis aliran pada pipa no 1 yaitu aliran turbulen sebesar 18380,54, agar tidak terjadipecah pipa bisa dilakukan dengan membagi 2 pipa sehingga  aliran pada pipa no 1 bisa terbagi. Jenis aliran padapipa no 17 dan 32 yaitu aliran laminer agar tidak terjadi pengendapan bisa dengan menambah debit di pipa no 17dan 32 supaya bisa meningkatkan kecepatan aliran. Kata kunci: Air bersih, distribusi, jaringan pipa.
THE ROLE OF INFILTRATION WELLS FOR WATER RESOURCES CONSERVATION, CASE STUDY COMPLEX SD SUMAMPIR DISTRICT PURWOKERTO UTARA Reni Sulistyawati AM; Pingit Broto Atmadi
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 20, No 1 (2019): Teodolita
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.971 KB) | DOI: 10.53810/jt.v20i1.297

Abstract

The development of the city and the rapid population settlements that occur in urban areas, resultingin changes of land cover in the river basin that was originally able to absorb rainwater turns to make thesurface flow. With this increasingly larger surface flow, it results in flooding. Floods can be solved orreduced by reducing the surface flow by permeating to the ground. The recharge system in addition toovercoming flooding is also very beneficial for groundwater conservation efforts. The concept of the wells inits essence is to give the chance of rain water falling on the roof or water-resistant land to soak into the soilby the way of accommodating the water in a system of recation. Based on this, there is a study on theimplementation of Recation well in the water system in complex SD Sumampir, North Purwokerto District,Banyumas.Analysis conducted in this research include, hydrological analysis, dimensioning and surface flowanalysis. Data used daily maximum annual rainfall data obtained from BMKG rainfall recording station.From the results of analysis obtained the dimension of Infiltration wells with a wellbore diameter1 meter and a depth of well 2.25 meters. There is a well in the complex of SD Sumampir, North PurwokertoDistrict, can reduce the discharge of the surface flow of 0.215 mKeywords: surface flow, discharge, recation wells3/second or decrease by 40.26%.ABSTRAKPerkembangan kota dan semakin pesatnya permukiman penduduk yang terjadi di wilayahperkotaan, mengakibatkan perubahan tutupan lahan pada daerah aliran sungai yang semula dapatmenyerapkan air hujan berubah menjadikan aliran permukaan. Dengan tidak tertampungnya aliranpermukaan yang semakin besar ini mengakibatkan banjir. Banjir dapat ditanggulangi atau dikurangi dengancara mengurangi aliran permukaan dengan cara meresapkan ke dalam tanah. Sistem resapan selain dapatmengatasi banjir juga sangat bermanfaat bagi usaha konservasi air tanah. Konsep sumur resapan padahakekatnya adalah memberikan kesempatan pada air hujan yan jatuh di atap atau lahan yang kedap air untukmeresap ke dalam tanah dengan jalan menampung air tersebut pada  suatu system resapan. Berdasarkanhal tersebut maka dilaksanakan Studi Penerapan Sumur Resapan pada Sistem Tata Air Di Komplek SDSumampir Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas.Analisa yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi, analisa hidrologi, analisa dimensi sumurresapan dan analisa debit aliran permukaan. Data digunakan data curah hujan harian maksimum tahunanyang diperoleh dari stasiun pencatatan hujan BMKG.Dari hasil analisa diperoleh dimensi sumur resapan dengan diameter lubang sumur 1 meter dankedalaman sumur 2,25 meter. Adanya sumur di komplek SD Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, dapatmengurangi debit aliran permukaan sebesar 0,215 mKata kunci : aliran permukaan, debit, sumur resapan3/detik atau berkurang 40,26%.
ANALISIS PENGARUH FREKUENSI GILASAN ALAT PEMADAT TERHADAP KEPADATAN LAPANGAN (STUDY KASUS PEMBANGUNAN KONSTRUKSI ASHPOND DI PLTU TANJUNG JATI B JEPARA) PINGIT BROTO ATMADI; IWAN RUSTENDI; EDDY PURWODIHARDJO; CITRA PRADIPTA HUDOYO
Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik Vol 21, No 2 (2020): Teodolita : Media Komunikasi Ilmiah Di Bidang Teknik
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v21i2.379

Abstract

ABSTRACT In a saturated state, clay soil is very cohesive. Meanwhile, in dry conditions, it will form a unified mass, which is hard and difficult to change, so that a force is needed to separate the microscopic grains. Due to these sensitive characteristics, road buildings that are located on clay soil are often damaged. This study aims to determine how much influence the number of passes on the fixed compaction effort by using a compactor Smooth Wheel Roller or Compact Vibro with a capacity of 10 tons on changes in water content to the bearing strength of the subgrade and to determine the optimum moisture content and maximum dry weight at a compaction process. In this experiment, the researchers conducted 4 (four) times testing, including 3 (three) tests in the laboratory and 1 (one) time in the field. From the research results, it was found that to achieve a sand cone value greater than 95%, the minimum number of presses for the compactor was 8 times. This is evident in the results of the sand cone experiment for soil sample 1 with 8 times of ground, the resulting value is 97.23%, for soil sample number 2 the number produced in the sand cone experiment for 8 times of ground is 98.59% while for soil sample No. 3 is 96.53%. From these three experiments it could be proven that for 8 times the value of all the sand cone yields was greater than 95%.Keyword : soil density, sand cone,  ashpond ABSTRAKPada keadaan jenuh air (saturated), tanah lempung bersifat sangat kohesif. Sedangkan dalam kondisi kering akan membentuk massa yang bersatu, bersifat keras dan sukar untuk diubah-ubah sehingga diperlukan gaya untuk memisahkan butiran mikroskopisnya. Karena sifat-sifat yang sensitive tersebut maka bangunan jalan yang terletak di atas tanah lempung sering mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah lintasan terhadap usaha pemadatan tetap dengan menggunakan alat pemadat Smooth Wheel Roller atau Compact Vibro dengan kapasitas 10 Ton pada perubahan kandungan air terhadap kuat dukung tanah dasar dan untuk mengetahui kadar air optimum dan berat isi kering maksimum pada suatu proses pemadatan. Dalam percobaan ini peneliti melakukan 4 (empat) kali pengujian yang antara lain 3 (tiga) kali pengujian di laboratorium dan 1 (satu) kali pengujian di lapangan. Dari hasil penelitian didapat untuk mencapai nilai sand cone lebih besar dari 95% maka jumlah gilasan alat pemadat minimal adalah 8 kali gilasan. Hal ini terbukti pada hasil percobaan sand cone untuk tanah sampel 1 dengan jumlah gilasan 8 kali gilasan maka nilai yang dihasilkan adalah 97,23% , untuk sampel tanah no 2 angka yang dihasilkan pada percobaan sand cone untuk 8 kali gilasan adalah 98,59 % sedangkan untuk sampel tanah no 3 adalah 96,53% . dari ketiga percobaan ini bisa dibuktikan bahwa untuk 8 kali gilasan nilai semua hasil sand cone lebih besar dari 95 %.Kata-kata Kunci : kepadatan tanah, sand cone,  ashpond 
ANALISA TINGKAT PELAYANAN JALAN SIMPANG BERSINYAL DENGAN PROGRAM MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA (MKJI) 1997 (STUDY KASUS SIMPANG EMPAT DKT PURWOKERTO) PINGIT BROTO ATMADI
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 15, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v15i1.130

Abstract

Persimpangan adalah bagian yang tidak terpisahkan pada suatu system jaringan jalan,sedang bentuk simpang dapat berupa simpang tiga (pertigaan) dan simpang lebih daripertemuan tiga ruas jalan bisa berupa simpang empat, simpang lima, simpang enam danseterusnya.Dengan munculnya pusat kegiatan didekat simpang berupa penginapan dan hotel murah , maka padasimpang empat tersebut volume lalu lintas menjadi bertambah (meningkat) hal tersebutterjadi karena adanya tarikan dan bangkitan lalu lintas di daerah simpang empat tersebut, initerlihat dengan adanya kemacetan kendaraan pada simpang DKT.Dengan bantuan Program MKJI’97 dapat dianalisa tingkat pelayanan jalan yangmasuk simpang, yaitu ruas jalan HR. Benyamin, ruas jalan Overste Isdiman, ruas jalan Dr.Suharso dan ruas jalan Dr. Angka.Pada kondisi optimum besarnya derajat kejenuhan menjadi > 0,8, ini tidak sesuaidengan yang disarankan oleh MKJI’97, dan juga berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik(BPS), pada tahun 2013 – 2014 pertumbuhan sebesar 13,36 % untuk sepeda motor, 7,14 %untuk kendaraaan ringan dan 8 % untuk kendaraan berat. Dengan mengambil salah satualternative, yaitu dengan pemindahan sebagian arus lalu lintas dan pelebaran jalan pada ruasjalan Oveste Isdiman sebesar 1 m, maka untuk umur lima tahun mendatang didapat derajatkejenuhan sebesar < 0,85, sehingga dengan alternatif ini diharapkan arus lalu lintas padasimpang DKT dapat menjadi aman dan nyaman bagi pengguna jalan.Kata kunci : Kapasitas, Derajat kejenuhan
PENGARUH LOKASI DAN WAKTU TERHADAP JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN RAYA (STUDI KASUS KABUPATEN BANYUMAS) Pingit Broto Atmadi
Teodolita ( Media Komunikasi Ilmiah di Bidang Teknik ) Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.795 KB) | DOI: 10.53810/jt.v9i2.36

Abstract

AbstraksiKecelakaan lalu lintas di jalan raya, merupakan salah satu bentuk permasalahan lalu lintas yang timbul sehingga secara umum akan mengganggu terhadap keamanan, kenyamanan dan kelancaran lalu lintas di jalan raya, untuk menekan jumlah kejadian kecelakaan di jalan raya perlu dilakukan program keselamatan berlalu lintas yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kecelakaan, agar program keselamatan lalu lintas dapat berfungsi, maka diperlukan evaluasi dan menganalisa sebab-sebab kecelakaan terjadi, menyimpulkan penyebab yang dominan yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan di jalan raya yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas.Kata kunci : Faktor dominan, kecelakaan, jalan raya.