Industri konstruksi yang semakin marak memerlukan perhatian khusus terhadap kemungkinan terjadinya risiko. Terjadinya risiko buruk akan berdampak terhadap pencapaian kinerja waktu, biaya maupun kualitas pada proyek konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai pedoman manajemen risiko pada proyek konstruksi pelabuhan laut, sehingga kontraktor dapat mengantisipasi risiko yang mempengaruhi kinerja biaya dan mengetahui respon risiko apa yang dapat dilakukan apabila resiko tersebut terjadi. Hasil akhir didapatkan 10 variabel risiko tertinggi, yaitu kesalahan prediksi gelombang tinggi, pemakaian material melebihi volume yang seharusnya, kualifikasi tenaga kerja tidak sesuai perencanaan, kekeliruan estimasi produktivitas peralatan, kesalahan menghitung volume pekerjaan, kondisi bawah air berbeda dengan asumsi tender, kesalahan prediksi kondisi lapangan, cuaca dan kejadian yang mungkin terjadi saat pelaksanaan proyek, harga material yang dibeli melebihi estimasi pada perencanaan, pengadaan tenaga kerja pada pelaksanaan tidak sesuai dengan kebutuhan, dan kesalahan prediksi pasang surut air laut. Untuk mendapatkan respon risiko dari 10 variabel risiko tertinggi dilakukan wawancara dan validasi oleh pakar konstruksi pelabuhan, sehingga penelitian ini mendapatkan faktor penyebab risiko dam dampak risiko, kemudian dilakukan diskusi untuk mendapatkan tindakan preventif dan korektif.