Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Prosedur Diagnosis dan Kasus Urolitiasis Berulang pada Kucing atau Anjing dalam Praktek Dokter Hewan di Kota Bandung Mulyani, Gita; Setiawati, Elsa Pudji; Rahmiati, Dwi Utari
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (3) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.3.435

Abstract

Urolitiasis merupakan kondisi terbentuknya berbagai jenis batuan dalam saluran urinaria. Identifikasi jenis batuan yang dilakukan saat mendiagnosis urolitiasis perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit yang berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai prosedur diagnosis kasus urolitiasis pada kucing dan anjing dalam praktek dokter hewan di Kota Bandung dan kasus urolitiasis berulang. Sampel responden diambil menggunakan purposive sampling dan didapatkan sembilan responden dokter hewan. Variabel yang diamati adalah prosedur diagnosis dan kasus urolitiasis berulang. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner berupa google formulir kemudian diolah secara deskriptif. Variabel prosedur diagnosis dikategorikan menjadi prosedur baik dan kurang baik, sedangkan variabel keberulangan dikategorikan menjadi berulang dan tidak berulang. Hasil didapatkan bahwa enam dari sembilan responden memiliki prosedur diagnosis baik. Seluruh responden dengan prosedur diagnosis baik maupun kurang baik mendapati dan menangani kasus urolitiasis berulang. Dalam kasus urolitiasis dokter hewan praktek melakukan prosedur diagnosis menggunakan berbagai alat penunjang diagnosis. Kasus urolitiasis yang berulang terjadi dengan interval yang berbeda, prosedur diagnosis bukan satu-satunya faktor yang bisa mendukung terjadinya keberulangan, faktor lain seperti pakan sangat mendukung terbentuk urolit kembali.
Menentukan Umur Kucing Jantan dengan Menghitung Jumlah Tulang Carpal Menggunakan Teknik Radiografi Maghfira, Aulia; Kuntara, Atta; Rahmiati, Dwi Utari
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (4) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.4.540

Abstract

Umur hewan adalah salah satu bagian penting dalam pengambilan data pasien. Memperkirakan umur seseorang pada manusia dilakukan dengan metode umur tulang (bone age) dengan cara menghitung tulang carpal menggunakan teknik radiografi. Metode umur tulang yang digunakan untuk memperkirakan umur pada manusia kemudian dilakukan pada kucing untuk melihat perubahan tulang carpal pada kucing dengan umur yang berbeda. Penelitian ini dilakukan menggunakan data radiografi pada kucing jantan dengan umur 11 hari (new born), empat bulan, enam bulan, dan lebih dari satu tahun. Seluruh sampel kucing diidentifikasi jumlah tulang carpal berdasarkan anatomi lengkap tulang carpal yang berjumlah delapan tulang melalui gambaran radiografi. Osifikasi tulang dimulai pada umur tiga sampai delapan minggu sehingga pada sampel kucing berumur 11 hari pertumbuhan tulang carpal belum terlihat, sementara pada kucing dengan umur empat bulan, enam bulan dan lebih dari satu tahun memiliki tulang carpal lengkap delapan tulang.
Korelasi Prestasi Akademik dengan Nilai Keterikatan Interaksi Manusia-Hewan Menggunakan Pet Attachment and Life Impact Scale Rosaef, Jemimma Pamelasari; Rahmiati, Dwi Utari; Sujatmiko, Budi
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (3) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.3.401

Abstract

Interaksi antara manusia dengan hewan telah terjadi selama puluhan ribu tahun yang lalu. Interaksi manusia dengan hewan memiliki berbagai efek yang positif terhadap manusia, terutama dalam aspek kognitif dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran interaksi manusia dan hewan, hubungan, serta kuatnya hubungan prestasi akademik mahasiswa kedokteran hewan dengan nilai keterikatan interaksi manusia dan hewan menggunakan instrument Pet Attachment and Life Impact Scale (PALS). Subjek dalam penelitian merupakan mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH) Universitas Padjadjaran yang memiliki hewan peliharaan dan tinggal bersama atau pernah tinggal bersama hewan peliharaan. Metode penelitian menggunakan teknik survei dengan instrument kuesioner PALS. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat Korelasi positif antara prestasi akademik mahasiswa PSKH Unpad dengan nilai keterikatan interaksi manusia dan hewan dengan kekuatan hubungan sebesar r = 0,26 dan p-value = < 0,001. Kuatnya hubungan tersebut menunjukkan bahwa adanya interaksi manusia dan hewan dapat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi akademik mahasiswa PSKH Unpad.
Evaluasi Evaluasi Klinis Kastrasi pada Pedet dengan Metode Eksisi Skrotum R Harry Soehartono; Dwi Utari Rahmiati; Riki Siswandi
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 9 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.9.2.105-111

Abstract

Teknik kastrasi dengan pembedahan pada pedet memiliki keunggulan yaitu waktu persembuhan yang cepat dan tingkat keberhasilan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi klinis pada pedet yang dikastrasi secara pembedahan. Sembilan ekor pedet berumur 1,5 bulan dikastrasi dengan eksisi 1/3 distal skrotum dan penjepitan emasculator di funiculus sprematicus. Evaluasi pengamatan makroskopis dilakukan terhadap perkembangan luka pada hari ke 2, 7, dan 14 pasca kastrasi. Evaluasi hematologi dilakukan pada hari ke 7 pasca kastrasi. Hasil pengamatan makroskopis persembuhan luka menunjukkan perbaikan yang signifikan (p<0.05) antara hari ke- 2 (skor 3.78 ± 0.44) dan hari ke- 7 (skor 1.56 ±0.52). Pengamatan pada hari ke- 14 pasca kastrasi semua pedet sudah sembuh sempurna dari luka operasi. Hasil evaluasi hematologi menunjukkan nilai rata-rata seluruh parameter berada dalam rentang nilai normal. Kastrasi dengan eksisi ⅓ distal skrotum dapat menjadi pilihan metode kastrasi di negara beriklim tropis seperti Indonesia karena tingkat persembuhannya yang cepat dan minim komplikasi.
Efek Aplikasi Balsamum Peruvianum terhadap Persembuhan Luka Kastrasi Metode Terbuka Satu dan Dua Sayatan pada Anak Babi Gunanti Gunanti; Dwi Utari Rahmiati; Viyata Pratiwi Risky
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 9 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.9.2.127-133

Abstract

Tahapan pascaoperasi merupakan bagian penting dalam tindakan operasi. Persembuhan luka merupakan proses usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada kulit. Balsamum peruvianum merupakan resin dari pohon Myroxylon balsamum dengan kandungan asam sinamat yang dapat merangsang proses persembuhan luka, sekaligus memiliki kandungan benzyl benzoate yang berfungsi sebagai antiseptik alami. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efek aplikasi Balsamum peruvianum dalam persembuhan luka kastrasi dengan metode terbuka, satu dan dua sayatan pada anak babi. Hewan coba yang digunakan adalah anak babi yang telah dikastrasi berusia satu bulan dan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kastrasi satu sayatan dan dua sayatan masing-masing tiga ekor sampel. Anak babi masing-masing dibersihkan lukanya dua kali sehari selama dua minggu pascaoperasi dengan menggunakan kapas dan rivanol kemudian dioleskan Balsamum peruvianum menggunakan cotton bud. Pengamatan dilakukan secara makroskopis dan metode dinilai dengan skala 1 untuk sembuh sempurna dan 5 untuk luka basah. Data yang didapat kemudian diolah menggunakan Aplikasi SPSS V.20 dan diuji menggunakan Independent Sample T Test dengan selang kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan waktu persembuhan yang nyata antara dua kelompok. Kelompok babi satu sayatan memiliki waktu persembuhan rata-rata lebih singkat.
KONTROL POPULASI DENGAN KEGIATAN STERILISASI KUCING LIAR DI LINGKUNGAN UNPAD Dwi Utari Rahmiati; Okta Wismandanu; Trianing Tyas Kusuma Anggaeni
Dharmakarya Vol 9, No 2 (2020): Juni, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i2.24714

Abstract

Kucing merupakan hewan yang mudah berkembang biak. Percampuran betina dan jantan dewasa pada masa birahi akan menghasilkan keberhasilan kebuntingan yang cukup tinggi. Kepadatan populasi kucing liar terjadi karena tidak adanya kontrol populasi, yang umumnya dilakukan pada tahap pencegahan terjadinya konsepsi atau perkawinan. Kepadatan populasi kucing domestik liar adalah masalah global yang terkait dengan kesejahteraan kucing dan risiko terhadap zoonosis. Populasi yang berlebihan akan berdampak pada persaingan untuk mendapatkan makanan. Hal ini akan berpengaruh pada ketidaktercapaian aspek kesejahteraan hewan. Kegiatan ini bertujuan; 1) mendapatkan informasi berupa data asumsi populasi kucing di Kampus UNPAD Jatinangor, 2) melakukan kontrol populasi dengan cara sterilisasi kucing liar sekitar kampus Unpad Jatinangor, dengan harapan akan menekan pertambahan populasi. Metode yang digunakan yaitu penangkapan, sterilisasi dan dilepaskan kembali (Trap Neuter Release (TNR)). Tahap awal kegiatan yaitu dilakukan survey terhadap populasi kucing liar sekitar kampus Unpad Jatinangor, dan hasilnya yaitu 18 ekor jantan, dan 26 ekor betina. Asumsi kepadatan populasi yaitu 1,4 atau sekitar 1-2 ekor kucing per km². Jumlah ini belum dikategorikan padat. Tahap berikutnya yaitu tindakan pembedahan sterilisasi jantan dengan kastrasi. Hasil menunjukkan dari tindakan steril; luka dan kondisi tubuh secara umum berdasarkan parameter fisiologis menunjukkan keadaan normal pasca pembiusan, sehingga pada hari pertama setelah operasi, kucing dilepaskan kembali. Efek metode ini terhadap populasi baru diamati setelah 9 bulan.
3. Malignant Testicular Neoplasia in Male Pig with Scrotal Hernia and Testicular Cyst: A Case Report Gunanti Gunanti; Dwi Utari Rahmiati; Harits Abdullah Munir; Tytha Nadhifa Winarto; Septi Nurcholida Sari; Himah Nuradilah; Dina Zuhdina Rahman
Jurnal Medika Veterinaria Vol 15, No 2 (2021): J.Med.Vet
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v15i2.22105

Abstract

A 4 month old male pig weighing 18.5 kg has enlarged testes. The mass in the scrotum is enlarge rapidly within 1 month, there is no known castration history of this animal. Pigs have a fairly good appetite, but have persistent diarrhea. Physical and supporting examinations (radiography, ultrasonography, hematology and blood chemistry) were performed. Radiographic results showed radiopaque nodules in the lungs, gas distension in the fundus and intestines that were imaged radiolucently, and radiopaque masses in the testis-scrotum. Based on the results of ultrasonography, it is known that the bladder is surrounded by intestinal organs and some anechoic areas are seen on the sonogram of the testes. Hematological and blood chemistry data obtained showed that the animals had hypochromic anemia, decreased ALP values, and had leukocytosis. The results of the investigations carried out were not clear enough to determine the cause of the enlargement of the pig's testicles, so a surgical approach was carried out with a dubius-infausta prognosis. The results of this approach were adjusted with the results of the previous investigations and concluded that the pigs had malignant testicular neoplasia, scrotal hernia, and testicular cyst.
6. Erythrocyte Profile of Male Piglet Aged 31-Day Old (Sus scrofa domestica) in the Laboratory Animal Management Unit IPB University Gunanti Gunanti; Damiana Rita Ekastuti; Dwi Utari Rahmiati; Muhammad Fajrul Falah; Erwin Erwin
Jurnal Medika Veterinaria Vol 15, No 1 (2021): J.Med.Vet
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v15i1.22130

Abstract

Domestic pig (Sus scrofa domestica) is well known as animal that used frequently as a research animal due to their similarity to human both in  terms of anatomy and physiology. Information regarding  standard value of domestic piglet’s hematology in Indonesia are still limited. The aim of this study was to obtain erythrocyte profiles of domestic piglets in Animal Laboratory and Research Unit, Bogor Agricultural University. The results of this study are expected to be used as an erythrocyte profiles reference of domestic piglets in Indonesia. Blood samples were collected from six male piglets in Animal Laboratory and Research Unit, Bogor Agricultural University through auricular vein, then the samples were put into a vaccuum tube containing anticoagulant (K3EDTA) for further test using hematology analyzer. The parameters used in this study consist of erythrocyte count, hemoglobin concentration, hematocrit, and erythrocyte indices. Data were analyzed descriptively in the form of mean ± standard deviation (minimum–maximum). The results of this study showed that the average of erythrocyte counts were 6,42 ± 1,03 millions/µL with 8,30 ± 1,51 g/dl hemoglobin concentration, hematocrite 29,80 ± 5,10%, MCV 46,47 ± 1,62 fL, MCH 12,83 ± 0, 65 pg, MCHC 27,75 ± 0,71 g/dL, and RDW 28,87 ± 3,86%.
Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi Pemilik Hewan Kesayangan dalam Hal Pengetahuan dan Penerapan Kesejahteraan Hewan (EDUCATION LEVEL AND ECONOMIC STATUS OF PET OWNERS ON KNOWLEDGE AND ANIMAL WELFARE IMPLEMENTATION) Dwi Utari Rahmiati; Eko Sugeng Pribadi
Jurnal Veteriner Vol 15 No 3 (2014)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.02 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2014.15.3.386

Abstract

Pet is an animal that lives to partially or completely dependent on humans for a particular purpose.Keep a pet as a companion animal, should pay attention to animal welfare. This study aims to gain insightabout the relationship between education level and economic status of pet owners on knowledge andimplementation of the animal welfare principles. The data were collecting by direct interview or a face toface interview to the animal clinic or hospital visitors on site (accidental technique). The data were calculatedby statistical methods chi square to examined the relationship or the impact of the two nominal variablesand measure the strengthness of the relationships between variables with each other nominal variables.Data showed a significantly correlation between the economic status of n North Jakarta respondentsbehavior (p value is 0.040), with the economic status of the Central Jakarta respondents’ attitudes (pvalue is 0.020), level of education and attitude of South Jakarta respondents (p value is 0.000). There wereno difference significantly between the level of education and economic status of the respondents’ knowledgewas observed in all study sites. However, based on current information and on site observation, NorthJakarta and West Jakarta respondents were considered to be able to demonstrate more sufficientknowledge of the animal welfare principles.
Gambaran Radiografi Penyakit Periodontal pada Kucing Jantan Lokal Berambut Pendek di Kampus Jatinangor Universitas Padjadjaran Ajeng Puspitasari; Amaliya Amaliya; Dwi Utari Rahmiati
Jurnal Veteriner Vol 22 No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.783 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.1.33

Abstract

Periodontal disease is the most common disease affecting pet animals including cats and dogs. This disease can cause pain and discomfort affecting the animal’s life quality. The purpose of this study is to evaluate periodontal disease from dental radiographs taken from male domestic short hair cats. Eight male domestic short hair cats from Universitas Padjadjaran Jatinangor campus were recruited for the study. This study observed several changes within the periodontium from dental radiography with simple quantification and analyzed using descriptive analysis. Dental radiographs were taken on the second right mandibula premolar (408). Several changes found in the dental radiography including widening of the periodontal ligament, bone loss and furcation involvement. This study shows varied changes in the periodontium due to the cat’s immune responses. The examined cats were experiencing widening of the periodontal ligament, bone loss and furcation involvement (37.5%, 25% and 87.5%) respectively. All cats examined were experiencing periodontal disease.