Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Majelis Taklim Sebagai Lembaga Dakwah Studi Tentang Tipologi Majelis Taklim Di Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung Jana Rahmat; Mansur Mansur
JURNAL JAWI Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.864 KB) | DOI: 10.24042/jw.v4i1.9050

Abstract

Keberadaan majelis taklim dalam masyarakat dapat dikatakan sebagai fenomena yang unik, memberikan makna tersendiri dalam dakwah dan pengembangan umat serta menjadi satu bentuk dan cara melakukan sosialisasi ajaran Islam yang menyeluruh pada lapisan masyarakat tidak hanya di perkotaan saja, melainkan menyentuh pada lapisan masyarakat yang paling bawah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipologi majelis taklim di Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung berdasarkan pada aspek-aspek yang mempengaruhinya. Aspek-aspek tersebut antara lain aspek waktu, penyelenggara, pemateri,materi bahasan, dan peserta atau jamaah. Melalui penelitian ini maka akan ditemukan tipologi-tipologi majelis taklim yang dipengaruhi oleh kelima aspek tersebut. Adapun pemikiran yang menjadi landasan dalam penelitian ini mengacu pada teori Jhon Lewis Gillin dan Jhon Philip Gillin tentang teori tipe lembaga sosial yang terdiri dari lima hal yang harus diperhatikan dalam mengklasifikasikan suatu lembaga,yakni : 1) sudut perkembangannya, 2) sudut sistem nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat, 3) sudut penerimaan masyarakat, 4) sudut faktor penyebarannya dan 5) sudut fungsinya.Majelis taklim sebagai lembaga dan media dakwah Islam sangat terasa pada masyarakat berbagai lapisan, menyentuh langsung pada lingkungan masyarakat paling bawah. Sehingga dengan sendirinya cukup mempengaruhi terhadap sikap keagamaan masyarakat sekitar lingkungan majelis taklim. Gambaran ini memberikan suatu kesimpulan bahwa keberadaan majelis taklim diberbagai lingkungan masyarakat sangat mempengaruhi terhadap aktifitas keagamaan masyarakat baik pada pemahaman masyarakat terhadap ilmu agama Islam maupun sikap keagamaan masyarakat itu sendiri.