Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Erotisme dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Jayanti, Etrie; Thahar, Harris Effendi; Arief, Ermawati
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2013): Seri C
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/1306-019883

Abstract

This article aim to the describe a form of eroticism in the novel Nayla by Djenar Maesa Ayu.The theory used is the is the structural theory with the techniques of content analysis, the inventory data from the text that indicates the attitude of eroticism. Based on data analysis, it is concluded that the different meanings with erotic pornography.But both said it departed from the human libido, eroticism is a reflection of the behavior, circumstances, or the atmosphere, causing the human libido is based on lust.The result of this research indicate a form of eroticism is revealed through discovery and discussion. In the analysis of the researceh findings are novel structures, by describing the intrinsic element contained in  the content of the novel Nayla by Djenar Maesa Ayu.The conclusion is a form of eroticism expressed as founding, intercourse, kiss, play on bed, in the form of sentences of text.
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kimia Terintegrasi Nilai-Nilai Islam pada Materi Hidrokarbon Riska Yusniawan; Muhammad Isnaini; Etrie Jayanti
Intelektualita Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial, dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/intelektualita.v8i2.4667

Abstract

Penelitian ini merupakan R&D (Research and Development) yang bertujuan untuk mengetahui validitas dan respon peserta didik terhadap LKPD kimia terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi hidrokarbon. Prosedur pengembangan dari penelitian ini mengadopsi model Borg & Gall sampai tahap ketujuh. Penelitian ini melibatkan tiga validator yaitu validator ahli desain/media, ahli integrasi nilai-nilai Islam dan ahli materi. Subjek uji coba skala kecil dan uji coba skala menengah adalah peserta didik SMA N 3 Talang Ubi. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar validasi, angket respon peserta didik dan pedoman wawancara.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LKPD kimia terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi hidrokarbon memperoleh persentase dari ahli desain/media sebesar 85,41% dengan kategori sangat valid, ahli integrasi nilai-nilai Islam memperoleh persentase sebesar 75% dengan kategori valid, dan ahli materi memperoleh persentase sebesar 90,90% dengan kategori sangat valid. Rata-rata persentase nilai dari ketiga validator yaitu 83,77% dengan kategori sangat valid. Respon peserta didik terhadap LKPD kimia terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi hidrokarbon dapat dikategorikan sangat menarik, dimana pada uji coba skala kecil memperoleh persentase nilai sebesar 86,90% dengan kategori sangat menarik, pada uji coba skala menengah memperoleh persentase sebesar 86,27% dan dinyatakan sangat menarik.
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI KELAS X SMA PGRI INDRALAYA Etrie Jayanti
Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia Vol 2 No 1 (2018): Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia
Publisher : Chemistry Education Department of Education and Teaching Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ojpk.v2i1.2154

Abstract

Penelitian yang berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write di Kelas X SMA PGRI Indralaya” ini bertujuan untuk untuk mengetahui secara empiris ada tidaknya peningkataan keaktifan dan hasil belajar siswa di kelas X SMA PGRI Indralaya melalui penerapan strategi pembelajaran think-talk-write. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, dalam satu siklus terdapat dua kali pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes akhir siklus. Hasil penelitian menunjukan rata-rata keaktifan pada siklus I sebesar 50,56%, pada siklus II sebesar 64,66%, pada siklus III sebesar 82,50%. Rata-rata hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan (T0) yaitu 54,26% dengan ketuntasan klasikal sebesar 34,78%, rata-rata hasil belajar siklus I (T1) yaitu 59,48 dengan ketuntasan klasikal sebesar 52,17%, rata-rata hasil belajar siklus II (T2) yaitu 67,62 dengan ketuntasan klasikal sebesar 66,67% dan rata-rata hasil belajar pada siklus III (T3) yaitu 75,08 dengan ketuntasan klasikal sebesar 86,95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran think-talk-write dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kimia siswa. Peneliti memberikan saran kepada guru, sekolah, dan peneliti lain dapat menerapkan strategi pembelajaran think-talk-write di kelas sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Etrie Jayanti
Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia Vol 2 No 2 (2018): Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia
Publisher : Chemistry Education Department of Education and Teaching Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ojpk.v2i2.2671

Abstract

Penelitian ini merupakan R&D (research and development) yang bertujuan untuk mengetahui validitas dan respon siswa terhadap modul pembelajaran kimia berbasis POE (predict, observe, explain) pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Prosedur pengembangan dari penelitian ini mengadopsi model pengembangan produk Borg & Gall. Penelitian ini melibatkan tiga validator yaitu validator ahli materi, validator ahli media/desain dan validator praktisi pendidikan/guru bidang studi. Subjek uji coba skala kecil dan uji coba skala menengah adalah siswa SMA N 3 Palembang. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar validasi, angket responden siswa dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul pembelajaran kimia berbasis POE (predict, observe, explain) pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit memperoleh nilai persentase dari ahli materi sebesar 83,3% dan dinyatakan dalam kategori valid, ahli desain/media memberikan penilaian dengan persentase sebesar 97,2% dan dinyatakan dalam kategori sangat valid, praktisi pendidikan/guru bidang studi memberikan penilaian dengan persentase 88,8% dan dinyatakan dalam kategori sangat valid. Rata-rata persentase nilai dari tiga validator mencapai 89,9% dan dinyatakan pada kategori sangat valid. Respon siswa terhadap modul pembelajaran kimia berbasis POE (predict, observe, explain) pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dikategorikan baik dimana pada uji skala kecil memperoleh persentase nilai sebesar 78,9% dan dinyatakan dalam kategori baik, pada uji skala menengah memperoleh persentase nilai sebesar 82,0% dan dinyatakan dalam kategori baik. Kata-kata kunci: modul, POE (predict, observe, explain), larutan elektrolit & non elektrolit
INSTRUMEN TES HIGHER ORDER THINKING SKILL PADA MATERI KIMIA SMA Etrie Jayanti
Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia Vol 4 No 2 (2020): Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia
Publisher : Chemistry Education Department of Education and Teaching Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ojpk.v4i2.4368

Abstract

Abstract: According to demands of curriculum 2013, assessment carried out on school should have led to increasing of higher order thinking skill. The lack of availability of questions are specifically designed to develop student’s higher order thinking skill causes students are not really proficient in solving higher order thinking skill questions. This study was research and development research purposing to determine development steps and quality of higher order thinking skill test instrument in one of high schools chemistry topic, i.e. colloid. The process of developing a higher order thinking skill test instrument used a formative research designed by Tessmer through 4 stages, namely: preliminary, self-evaluation, prototyping (expert reviews, one-to-one and small group) and field test. The data were obtained from the results of filling out validation sheets by expert reviews, questionnaires filled out by students, and test/trial of higher order thinking skill test instrument on students. The results of the development were categorically valid logically and empirically. The reliability of the test instrument was 0,65 with the high category. The item’s difficulty level was in the medium category. Six questions had good distinguishing power and one question had enough distinguishing power. The higher order thinking skill of students were in excellent, good, adequate, lacking and very poor categories respectively: 15,14%; 12,12%; 42,42%; 24,24%; 6,06%.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI SISTEM KOLOID Hirma Karmila; Amilda Amilda; Etrie Jayanti
Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia Vol 4 No 1 (2020): Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia
Publisher : Chemistry Education Department of Education and Teaching Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ojpk.v4i1.5506

Abstract

This study aims to (1) find out student’s learning outcomes on colloidal system using Problem Based Learning model; (2) find out student’s learning outcomes on colloidal system material using Think Pair Share learning model; (3) find out how significant difference of student’s learning outcomes between Problem Based Learning and Think Pair Share model. The design used in this study was quasi-experimental of posttest-only control group design. Population of this study was all students of class XI MIA at one of the Private Islamic Senior High School In Palembang. Sampling was conducted through random sampling techniques and then class XI MIA 1 as the experimental class 1 and class XI MIA 2 as the experimental class 2. The instrument used to obtain data was a test consisting of 15 multiple-choice questions. The result shows that the average of students learning outcomes used Problem Based Learning was 72.54 while the average of student’s learning outcomes used Think Pair Share was 68.10. Statistic inferential data gained that tcount 2,384 > ttable 1,992. It can be concluded that H0 is rejected meanwhile H1 is accepted. The data indicates that there is a significant difference between Problem Based Learning and Think Pair Share used on student’s learning outcomes.
DESAIN PERMAINAN ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA Silvia P Ningsih; Amilda Amilda; Etrie Jayanti
Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia Vol 5 No 1 (2021): Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia
Publisher : Chemistry Education Department of Education and Teaching Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ojpk.v5i1.8249

Abstract

The limitations of media variants and the infrequent use of learning media in the chemistry learning process in one of the public schools in Palembang City are the main problems behind the research. This research was an R&D (research and development) research that aimed to develop snakes and ladders game on acid-base topic, determine validity based on expert judgment, determine the practicality of media based on student response questionnaire assessments, and determine the effectiveness of the learning media. The development of the snake and ladder game learning media followed the ADDIE development framework. The validators in this study were content experts, media experts, and education practitioners. The subjects were students in one of the public schools in the Palembang City. Data collection instruments used validation sheets, student response questionnaires, and test questions. The results of the validity test got an average score of 4,07 meaning that it was feasible. The practicality assessment in small-scale trials got 94,86% which was included in the very practical category, the medium-scale trials of 90,75% and also included in the very practical category. The results of test showed an increase in student learning outcomes. It could be proved by the average post-test score of the experimental group students was 85,12 while the average post-test score of the control group was 78,12 and the Sig. (2-tailed) of the t-test (independent sample t-test) had 0,000 < 0,05, which means the snake and ladder game learning media developed is effective to improve student learning outcomes.
Implementasi Rancangan Pembelajaran Berbasis Sharing dan Jumping Task pada Konsep Hukum Kekekalan Massa Etrie Jayanti
Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia Vol 5 No 2 (2021): Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia
Publisher : Chemistry Education Department of Education and Teaching Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ojpk.v5i2.10522

Abstract

The law of conservation of mass is a fundamental law and is related to other chemical materials such as chemical reaction equations so that student's learning obstacles of the law of conservation of mass must be overcome. One of the ways to overcome student's learning obstacles of the law of conservation of mass concept is the implementation of sharing and jumping task based lesson design, which is the aim of this research. The research method used is a qualitative descriptive research method. The research subjects were students of X.1 and X.2 SMA in Bandung and chemistry teacher who collaborate with researcher as team teaching. The data on the implementation of sharing and jumping task based lesson design of the law of conservation of mass was obtained from observations, tests, and interviews. Implementation of sharing and jumping task based lesson design of the law of conservation of mass concept was carried out twice. The result of the first implementation is that the previously identified learning obstacles still appear but in a smaller percentage. After the first implementation of the lesson design, it was revised and implemented in other class. The results of the second implementation can overcome student's learning obstacle who think that the mass of solids is heavier than the mass of liquids, but a small number of students still do not take into account the mass of gases in chemical reactions and do not fully understand the meaning of the law of conservation of mass.
KESULITAN SISWA DALAM MEMAHAMI HUKUM HESS : STUDI KASUS DI SMAN 2 SUNGAI SELAN Vera Septiana; Muhammad Win Afgani; Etrie Jayanti
Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia: Kajian Hasil Penelitian Pendidikan Kimia Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Chemistry Education Study Program Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jppk.v8i2.15717

Abstract

Banyaknya siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan menunjukan bahwa adanya gejala kesulitan dalam memahami Hukum Hess. Kesulitan siswa dikarenakan kurangnya pemahaman dan penguasaan materi dalam mempelajari Hukum Hess. Penelitian ini dilakukan, bertujuan untuk menganalisis kesulitan yang dialami siswa dan menganalisis faktor penyebab kesulitan siswa dalam memahami Hukum Hess di SMAN 2 Sungai Selan. Jenis penelitian ini digolongkan kedalam pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif  studi kasus. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 35 siswa. instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan observasi, lembar tes uraian, lembar angket dan wawancara.Berdasarkan hasil validasi dengan menggunakan penelaah item oleh ahli evaluasi  instrumen dinyatakan layak untuk digunakan. Hasil analisis kesulitan yang dialami siswa pada Hukum Hess, siswa kesulitan dalam perhitungan seperti menentukan perubahan entalpi (?H) berdasarkan  diagram tingkat energi pembentukan senyawa sebesar 77,14%.  Menentukan perubahan entalpi (?H) berdasarkan selisih entalpi pembentukan sebesar 60%. Dan  100%  dalam menentukan perubahan entalpi (?H) berdasarkan energi ikatan rata-rata.Sedangkan faktor penyebab kesulitan siswa yaitu terletak pada faktor internal yaitu pada aspek minat dengan indikator ketertarikan siswa pada materi Hukum Hess sebasar 58,57%,  pada  aspek kemampuan siswa, dengan indikator pengetahuan siswa atau kemampuan kognitif siswa sebesar 57,14%  dan juga pada aspek keadaan fisik siswa cukup berpengaruh sebesar 47,14% dengan kualifikasi cukup berpengaruh dalam kesulitan siswa. Berdasarkan hasil temuan, kesulitan siswa terletak pada perhitungan perubahan entalpi (?H) dan faktor penyebab kesulitan tersebut terdapat dalam diri siswa itu sendiri.Kata Kunci : faktor penyebab, hukum Hess, kesulitan siswa
PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR Iis Marlina; Amilda Amilda; Etrie Jayanti
Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia: Kajian Hasil Penelitian Pendidikan Kimia Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Chemistry Education Study Program Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jppk.v9i1.18090

Abstract

Pengembangan LKPD berbasis learning cycle 5E pada materi struktur atom dan sistem periodik unsur didasarkan pada permasalahan di salah satu Madrasah Aliyah Negeri di Kota Palembang terkait perlunya bahan ajar berupa LKPD yang dapat menunjang proses belajar peserta didik. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis learning cycle 5E pada materi struktur atom dan sistem periodik unsur yang valid dan mengetahui respon peserta didik terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis learning cycle 5E pada materi struktur atom dan sistem periodik unsur. Penelitian ini merupakan penelitian R&D, dengan model pengembangan ADDIE (analysis, design, development, implementation, evaluation). Namun penelitian ini hanya sampai pada tahap development. Penelitian ini melibatkan validator ahli media/design  dan ahli materi serta 6 orang peserta didik pada uji coba one to one dan 20 orang peserta didik pada uji coba small group. Hasil validasi dari ahli media/desain memperoleh persentase 90% dengan kategori sangat valid dan hasil validasi ahli materi memperoleh persentase 84.46% dengan kategori sangat valid juga. Hasil respon peserta didik terhadap pada uji one to one diperoleh persentase 88.7% dan untuk uji small group diperoleh persentase 88.44%. Keduanya terdapat pada kategori sangat menarik. Dengan demikian LKPD dinyatakan valid dan sangat menarik digunakan dalam proses pembelajaran.