Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Implementasi Mind Mapping Melalui Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fendy Hardian Permana; Dwi Setyawan
Jurnal Pijar Mipa Vol. 14 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.394 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v14i1.1044

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi mind mapping melalui project based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa S1 program studi pendidikan biologi FKIP UMM Malang, tepatnya matakuliah yang digunakan adalah MK telaah kurikulum. Metode penelitian dilakukan melalui 2 siklus, dimana setiap siklusnyua terdapat tindakan perencanaan, pemerapan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian didapatkan terjadinya peningkatan kemampuan dari siklus I ke siklus II yaitu sebanyak 18 mahasiswa pada kemampuan berpikir kritis dan sebanyak 33 mahasiswa pada hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan mind mapping melalui project based learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar. 
PENERAPAN (STAD) DIPADU DENGAN MIND MAPPING BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KLAS IX DI SMP MUH.6 MALANG Purwanti, Elly; Permana, Fendy Hardian
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol 4, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Lecturer at the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jinop.v4i1.4955

Abstract

STAD (Student Teams-Achievement Division) efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, karena STAD (Student Teams-Achievement Division) ini mementingkan struktur penghargaan sebagai bentuk penguatan (reinforcement) terhadap apa yang telah dilakukan oleh siswa. Peghargaan tersebut merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan motivasi. Mind Mapping adalah sebuah metode untuk mengelola informasi secara menyeluruh. Secara lengkap Mind Mapping dapat digunakan untuk: menyimpan informasi, mengorganisasikan informasi, membuat prioritas, belajar memahami informasi dalam konteksnya, melakukan review atas sebuah materi pembelajaran, mengingat informasi secara lengkap, maka untuk menjawab masalah mengenai pemahaman konsep, dicoba memadukan model STAD (Student Teams-Achievement Division) dengan mind mappingPenelitian ini bertujuan untuk:(1) meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi pada siswa di SMP Muhammadiyah 6 Malang. (2) meningkatkan pemahaman konsep siswa pada matapelajaran reproduksi mahluk Hidup. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berbasis Lesson Study (LS) dengan menggunakan dua siklus.Berdasarkan hasil penerapan STAD dipadu dengan Mind mapping dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IX, SMP Muh 6-Dau-Malang, dengan rincian Attention meningkat (1,2 %) Relevance meningkat (3,65%) Confidence meningkat (5,23%) Satisfaction meningkat (4,36%).Berdasarkan penerapan STAD dipadu dengan Mind mapping dapat meningkatkan pemahaman konsep kelas IX, tingkat SMP Muh 6 dengan rincian Siklus I : 75,5 dan Siklus II: 80,5. Terjadi kenaikan sebanyak 5,1.
Implementasi PKM Kelompok Petani Organik di Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang yang Menghadapi Masalah Fungisida Budiyanto, Moch. Agus Krisno; Muizzudin, Muizzudin; Husamah, Husamah; Permana, Fendy Hardian
International Journal of Community Service Learning Vol 2, No 3 (2018): August 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.796 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v2i3.14529

Abstract

Petani yang menerapkan pertanian organik masih mengalami permasalahan terkait pengetahuan tentang pembuatan dan penggunaan fungisida organik, sehingga perlu dilakukan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM). PKM ini bertujuan memberikan pendampingan kepada mitra sehingga terjadi perbaikan dalam hal, (1) penguasaan metode pembuatan fungisida organik anggota kelompok petani organik yang menjadi mitra dan (2) menguasai metode penggunaan fungisida organik anggota kelompok petani organik yang menjadi mitra. Mitra PKM adalah Kelompok Tani Sumber Urip-I dan Kelompok Tani Sumber Urip-II, Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Metode pelaksanaan PKM terdiri dari 2 kegiatan utama, yaitu sebagai berikut: 1) Pelatihan pembuatan fungisida organik dari bahan baku lokal dan 2) Pelatihan dan pendampingan penggunaan fungisida organik. Melalui serangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan, maka: 1) semua anggota (100%) mitra PKM telah menguasai metode pembuatan fungisida organik dan 2) semua anggota (100%) mitra PKM telah menguasai penggunaan dan mampu meningkatkan produksi fungisida organik.
Pengelolaan Modul IPA Terpadu Berbasis Metakognisi di SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang Pantiwati, Yuni; Permana, Fendy hardian
International Journal of Community Service Learning Vol 4, No 1 (2020): February 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.599 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v4i1.21962

Abstract

Hasil observasi dan wawancara di SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang menunjukkan bahwa bahar ajar yang ada dalam sekolah tersebut masih kurang bervariasi. Modul di sekolah kaidah penyusunan modul masih belum sesuai dengan ketentuan modul. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa persoalan utama sekolah adalah guru di sekolah masih kurang motivasi dalam pengembangan modul. Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi program pelatihan guru, pendampingan guru pre-tes, pembentukan tim IPA terpadu, penyusunan modul IPA terpadu, dan diseminasi best practices dengan kepala sekolah serta guru. Metode pendekatan penyelesaian permasalahan sekolah adalah pelatihan dan pendampingan penyusunan modul IPA terpadu serta dilakukannya diseminasi best practices kepada kepala sekolah dan guru. Modul yang dihasilkan 2 topik yaitu Lingkungan dan Energi. Peningkatan guru meningkat setelah pendampingan dan pelatihan jika dibandingkan dengan sebelumnya yag diukur melalui pre-tes dan pos-tes.
PEMBELAJARAN KLASIFIKASI KLADOGRAM DENGAN METODE TAKSIMETRI UNTUK MEMPELAJARI KEKERABATAN TANAMAN GENUS TILLANDSIA & NEOREGELIA Permana, Fendy Hardian; Nurwidodo, Nurwidodo; Chamisijatin, Lise; Zaenab, Siti; Pantiwati, Yuni; Sulistiarini, Dwi
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol 6, No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Lecturer at the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jinop.v6i1.7084

Abstract

Lingkungan SMAN 3 Malang memiliki konsep taman vertikal, sehingga cocok digunakan tempat pembelajaran outdoor learning dan pembelajaran langsung. Hasil observasi menunjukkan pemanfaatan tanaman untuk media pembelajaran belum optimal. Belum optimalnya disebabkan belum adanya informasi nama ilmiah, deskripsi, dan hubungan kekerabatan tumbuhan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan inovasi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan pembelajaran klasifikasi kladogram dengan metode taksimetri: 1) pemanfaatan tanaman tillandsia & neoregelia untuk sumber belajar klasifikasi & kladogram tanaman, 2) jumlah spesies tillandsia & neoregelia, 3) hubungan kekerabatan tanaman tillandsia & neoregelia. Penelitian ini merupakan deskriptif dengan metode survey, melalui pembelajaran klasifikasi & kladogram dengan taksimetri. Teknik analisis data secara deskriptif yaitu identifikasi jenis-jenis tumbuhan menggunakan gambar dan buku kunci determinasi (taksimetri). Hasil menunjukkan bahwa melalui pembelajaran klasifikasi kladogram dengan metode taksimetri diperoleh data sebagai berikut 1) pemanfaatan tanaman dengan ciri morfologi serta persamaan dan perbedaannya menjadi sumber belajar klasifikasi tumbuhan & pembuatan kladogram berlangsung dengan efektif dimana ditunjukkan dengan siswa terampil dalam melakukan klasifikasi tanaman yang ada di lingkungan sekolah dan terampil membuat kladogram dari kegiatan klasifikasi, 2) terdapat 2 spesies tillandsia yaitu Tillandsia lonantha & Tillandsia cyanea serta terdapat 1 spesies neoregelia yaitu Neoregelia spectabilis, 3) hubungan kekerabatannya tanaman tersebut satu family yaitu Bromeliaceae.
Blended learning berbasis project-based learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis Fendy Hardian Permana; Lise Chamisijatin; Siti Zaenab
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol. 7 No. 2 (2021): November 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jinop.v7i2.10353

Abstract

Today’s technology plays a critical role in human activities, including education. However, it is shown that the integration of technology into education did not improve students’ critical thinking skills. This study aims to determine the effect of blended learning through Edmodo based on project-based learning (PBL) to improve critical thinking skills. Quantitative approach was employed with a quasi-experimental method. Samples of this research were students of the undergraduate Biology Education Program, Universitas Muhammadiyah Malang. These samples took Learning Strategy subject with class A as the experimental group, and class B as the control group. Results show that blended learning based on PBL significantly improved students’ critical thinking skills.
The use of distance learning through whatsapp and google meeting to identify differences in biology learning outcomes Fendy Hardian Permana; Ellisa Sukma; Poncojari Wahyono
Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 14 No 1 (2021): Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/biosferjpb.20094

Abstract

The COVID-19 pandemic has turned face-to-face learning into distance learning using online media. Educational institutions strive to provide a system to meet students' needs in conducting distance learning using online media. Educational institutions also try to familiarize teachers and students with using online media in the learning process. Educators and students can utilize distance learning media in Whatsapp groups and google meetings to carry out the learning process. This study aims to determine whether there are differences in student biology learning outcomes between the experimental class I learning using WhatsApp group and the practical class II learning using google meetings. This type of research is a quasi-experimental design with a posttest-only control design. The study population was all class X MIPA (mathematics and science) Public Senior High School 02 Batu (There are five classes). The sampling technique used purposive sampling. The experimental class I was class X MIPA 4 with 28 students and the practical class II was class X MIPA 5 with 28 students. Descriptive and inferential statistical data analysis techniques using Ms. Excell and the Independent Sample T-Test (SPSS Statistics 17.0). This study indicates that there is a difference in the average learning outcomes of students between experimental class I (74.75) who carry out learning using WhatsApp group and experimental class II (64.75) who carry out learning using google meetings. In conclusion, learning using the WhatsApp group is better.
PEMBELAJARAN KLASIFIKASI KLADOGRAM DENGAN METODE TAKSIMETRI UNTUK MEMPELAJARI KEKERABATAN TANAMAN GENUS TILLANDSIA & NEOREGELIA Fendy Hardian Permana; Nurwidodo Nurwidodo; Lise Chamisijatin; Siti Zaenab; Yuni Pantiwati; Dwi Sulistiarini
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol. 6 No. 1 (2020): Mei 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jinop.v6i1.7084

Abstract

ABSTRAKLingkungan SMAN 3 Malang memiliki konsep taman vertikal, sehingga cocok digunakan tempat pembelajaran outdoor learning dan pembelajaran langsung. Hasil observasi menunjukkan pemanfaatan tanaman untuk media pembelajaran belum optimal. Belum optimalnya disebabkan belum adanya informasi nama ilmiah, deskripsi, dan hubungan kekerabatan tumbuhan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan inovasi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan pembelajaran klasifikasi kladogram dengan metode taksimetri: 1) pemanfaatan tanaman tillandsia & neoregelia untuk sumber belajar klasifikasi & kladogram tanaman, 2) jumlah spesies tillandsia & neoregelia, 3) hubungan kekerabatan tanaman tillandsia & neoregelia. Penelitian ini merupakan deskriptif dengan metode survey, melalui pembelajaran klasifikasi & kladogram dengan taksimetri. Teknik analisis data secara deskriptif yaitu identifikasi jenis-jenis tumbuhan menggunakan gambar dan buku kunci determinasi (taksimetri). Hasil menunjukkan bahwa melalui pembelajaran klasifikasi kladogram dengan metode taksimetri diperoleh data sebagai berikut 1) pemanfaatan tanaman dengan ciri morfologi serta persamaan dan perbedaannya menjadi sumber belajar klasifikasi tumbuhan & pembuatan kladogram berlangsung dengan efektif dimana ditunjukkan dengan siswa terampil dalam melakukan klasifikasi tanaman yang ada di lingkungan sekolah dan terampil membuat kladogram dari kegiatan klasifikasi, 2) terdapat 2 spesies tillandsia yaitu Tillandsia lonantha & Tillandsia cyanea serta terdapat 1 spesies neoregelia yaitu Neoregelia spectabilis, 3) hubungan kekerabatannya tanaman tersebut satu family yaitu Bromeliaceae.     Kata Kunci: Kekerabatan Tillandsia & Neoregelia; Kladogram; Taksimetri; Pembelajaran Klasifikasi ABSTRACTThe environment of State Senior High School (SMAN) 3 Malang employed a concept of vertical garden, making the environment suitable for outdoor learning and direct learning. Observation results indicated the use of plants for learning media is not optimal due to the lack of information on scientific names, descriptions, and relationships of plants. Based on the observation, it was necessary to design a learning innovation. This research aimed to describe the application of Cladogram classification learning with the Asymmetric method: 1) the utilization of Tillandsia & Neoregelia plants for the source of plant classification & Cladogram learning, 2) the number of Tillandsia & Neoregelia species, 3) the relationship between Tillandsia & Neoregelia plants. This research employed a descriptive survey method through learning classification & Cladograms with Asymmetry. The descriptive data analysis technique defined the identification of plant types using pictures and key books of determination (asymmetry). The results showed that through the learning of cladogram classification with the asymmetry method, the following data were obtained: 1) the use of plants with morphological characteristics and similarities and differences became the source of learning for plant classification and making cladograms effectively indicated by students performance in doing the classification of plants in the school environment and making cladograms from classification activities, 2) there were two species of tillandsia namely Tillandsia lonantha & Tillandsia cyanea, and there were one neoregelia species namely Neoregelia spectabilis, 3) familial relationship of the plant is one family namely Bromeliaceae. Keywords: Cladogram; Kinship Tillandsia & Neoregelia; Taximetry; Classification Learning
Pembelajaran Literasi dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di SMP Kota Malang Yuni Pantiwati; Fendy Hardian Permana; Tuti Kusniarti
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 16, No 1 (2019): Proceeding Biology Education Conference
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The results of the PISA and TIMSS studies show that student literacy in Indonesia is still low. Low literacy is caused by many factors, one of which is the learning process. The learning process in class must be really designed in the form of literacy learning. The government in overcoming this issue launched the School Literacy Movement (GLS) and Character Education Strengthening (PPK). GLS has three stages, namely habituation, development, and learning. PPK aims to develop student character where there are 5 main values of character, namely religious, nationalist, independent, mutual cooperation, and integrity. Based on this, it is necessary to integrate literacy learning in GLS and PPK. The purpose of the study was to know the implementation of literacy learning in GLS and PPK. This type of research is descriptive with a qualitative approach through FGD to Principals, Middle School Science Teachers, and Malang City Middle School MGMP administrators. Quality descriptive data analysis using the Milles and Huberman models. The results showed that the use of strategies and approaches to teaching and learning is still not effective in developing literacy, literacy has not been optimal in developing thinking skills, difficulties in integrating PPK, school literacy ecosystems have not fully developed a school literacy culture, the need for increased collaboration in the GLS program
Pembuatan Qr Code Melalui Android: Pendampingan Pengembangan Kampoeng Wisata Edukasi Anggrek (KAWIESTA) Dwi Setyawan; Fendy Hardian Permana; Sukarsono Sukarsono; Syahrul Gunawan; Darlah Immaria Ulfa; Vadina Alifah Putri; Navik Khusniah
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2022): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v6i1.3549

Abstract

Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Dadaprejo Kota Batu dengan tujuan memberikan pendampingan pengembangan Kampoeng Wisata Edukasi Anggrek (KAWIESTA) dengan pembuatan QR code Wisata Edukasi Dadaprejo (WED). Metode yang digunakan adalah sisialisasi, workshop, praktek langsung, dan evaluasi/refleksi. Hasil Pendampingan menunjukkan; (1) terbentuknya motivasi pengelola wisata untuk meningkatkan kompetensi pemanfaatan teknologi, (2), praktek langsung dapat memberikan informasi dasar pembuatan QR Code sebagai media pendukung wisata, dan (3) pengelola wisata mendapatkan peningkatan pengetahuan dengan nilai persentase jawaban benar, dari 56,3% meningkat menjadi 83,3%, sedangkan jawaban salah berkurang dari 42,0% menjadi 15,0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, adanya kegiatan pendampingan dapat meniningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pemanfaatan teknologi sebagai pengembangan wisata edukasi anggrek.