Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MODEL ANALISIS WACANA KRITIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA MENGANALISIS WACANA BERIDEOLOGI FEMINISME Silaswati, Diana
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.496 KB) | DOI: 10.22219/kembara.v2i2.4007

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan model model Analisis Wacana Kritis (AWK) yang dapat mengungkap ideologi feminisme dalam pengkajian wacana yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa menganalisis wacana berideologi feminisme. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan metode kuantitatif (mixed method). Dari tahapan pertama penelitian diperoleh hasil bahwa model AWK berlandaskan tiga elemen spesifik teori feminis Chafetz cukup efektif untuk melakukan pengkajian ideologi feminisme dalam dwilogi novel "Saman dan Larung". Adapun hasil dari tahapan kedua adalah bahwa perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pengkajian wacana menggunakan model AWK Ideologi Feminisme dan bahan ajarnya telah terukur dengan hasil cukup baik berdasarkan kriteria komponen kegiatan pembelajaran, yaitu tujuan, bahan, metode, media, pendekatan, dan evaluasi. Hasil uji-t menunjukkan nilai hitung (13,682) > tabel (2,021) dalam df=38, berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan mahasiswa menganalisis wacana berideologi feminisme sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan.
MODEL ANALISIS WACANA KRITIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA MENGANALISIS WACANA BERIDEOLOGI FEMINISME Diana Silaswati
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 2 No. 2 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v2i2.4007

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan model model Analisis Wacana Kritis (AWK) yang dapat mengungkap ideologi feminisme dalam pengkajian wacana yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa menganalisis wacana berideologi feminisme. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan metode kuantitatif (mixed method). Dari tahapan pertama penelitian diperoleh hasil bahwa model AWK berlandaskan tiga elemen spesifik teori feminis Chafetz cukup efektif untuk melakukan pengkajian ideologi feminisme dalam dwilogi novel "Saman dan Larung". Adapun hasil dari tahapan kedua adalah bahwa perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pengkajian wacana menggunakan model AWK Ideologi Feminisme dan bahan ajarnya telah terukur dengan hasil cukup baik berdasarkan kriteria komponen kegiatan pembelajaran, yaitu tujuan, bahan, metode, media, pendekatan, dan evaluasi. Hasil uji-t menunjukkan nilai hitung (13,682) > tabel (2,021) dalam df=38, berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan mahasiswa menganalisis wacana berideologi feminisme sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan.
ANALISIS PEMAHAMAN GURU DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM MERDEKA BELAJAR DI SEKOLAH DASAR Diana Silaswati
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 5, No 4 (2022)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v5i4.11775

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang tingkat pemahaman guru pada jenjang pendidikan dasar di kabupaten Bandung terhadap konsep-konsep program merdeka belajar dan implementasinya, masalah yang dianalisis dalam penelitian adalah mengenai penguasaan dan kemampuan guru-guru SD di dalam memahami program merdeka belajar yang meliputi pemahaman terhadap kebijakan terkait merdeka belajar, implementasi berbagai konsep pembelajaran merdeka belajar di Sekolah Dasar, kemampuan guru mengembangkan kreativitasnya dalam mengimplementasikan program merdeka belajar, serta upaya guru mengatasi berbagai permasalahan yang ditemukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran merdeka belajar karena sejatinya seorang guru harus dapat memahami ruh dari setiap perubahan kebijakan dalam dunia pendidikan sebelum mengimplementasikannya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, untuk mendapatkan kredibilitas penelitian dilakukan dengan triangulasi, peer debriefing, penggunaan bahan referensi, dan mengadakan member check. Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pemahaman guru sekolah dasar di kabupaten Bandung terhadap konsep-konsep program merdeka belajar dan implementasinya masih tergolong rendah. Namun, terdapat dampak positif dengan pemberlakuan program merdeka belajar, di antaranya adanya keleluasaan guru dan sekolah untuk membuat kurikulum sendiri yang disesuaikan dengan keadaan siswa, sekolah, dan lingkungan.  
PENTINGNYA PENENTUAN TOPIK DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH PADA BIDANG ILMU AKUNTANSI Diana Silaswati
AKURAT | Jurnal Ilmiah Akuntansi FE UNIBBA Vol. 9 No. 1 (2018): AKURAT Edisi Januari-April 2018 | Jurnal Ilmiah Akuntansi FE UNIBBA
Publisher : Fakultas Ekonomi UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.042 KB)

Abstract

Penulisan karya Ilmiah merupakan suatu proses dari pemikiran ilmiah yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim, yang harus memenuhi kaidah dan etika keilmuan, serta dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Penulisan karya ilmiah memberi manfaat yang besar, baik bagi penulis, maupun bagi pembaca atau masyarakat pada umumnya. Dengan menulis karya Ilmiah, selain dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri, kita juga dapat mengetahui sampai dimana tingkat pengetahuan kita tentang topik tertentu. Proses penulisan karya ilmiah dalam bidang ilmu ekonomi, khususnya keilmuan Akuntansi merupakan sebuah proses pemecahan berbagai permasalahan terkait dengan bidang keilmuan tersebut. Sebelum memulai membuat sebuah karya tulis ilmiah, tahap pertama yang harus dilakukan oleh penulis atau peneliti adalah menentukan tema, menentukan topik, dan membuat judul. Pemilihan topik haruslah bersifat spesifik agar lebih mendalam pembahasannya. Penentuan topik dalam menulis karya ilmiah merupakan hal yang sangat penting, dan bahan dalam penentuan topik pembuatan karya tulis ilmiah dapat berupa bacaan atau observasi langsung melalui pengalaman serta inferensi.
MEMPERSIAPKAN KELAS YANG KONDUSIF DALAM UPAYA OPTIMALISASI FOKUS BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR Diana Silaswati
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 5, No 6 (2022)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v5i6.14568

Abstract

Artikel yang ditulis dan disajikan ini merupakan hasil pemikiran dengan berlandaskan pada pengkajian berbagai sumber literatur, bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran tentang bagaimana seorang guru sekolah dasar (SD) harus mempersiapkan kelas yang kondusif bagi siswa yang berada pada jenjang paling dasar dalam penyelenggaraan pendidikan formal di Indonesia. Studi kepustakaan ini dilakukan dalam upaya mengoptimalkan fokus belajarnya karena siswa pada masa sekolah dasar sebagai masa adaptasi terhadap lingkungan sekitar yang dapat berpengaruh dalam cara belajar, sikap, perilaku, maupun gaya bahasanya, sehingga harus mendapat perhatian guru secara detail, termasuk karakteristik dan latar belakangnya agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif. Berdasarkan hasil studi kepustakaan terhadap sumber literatur berkenaan dengan fokus pembahasan artikel ini, dapat disampaikan enam strategi minimal yang dapat dilakukan guru dalam upayanya mempersiapkan kelas yang kondusif untuk menciptakan fokus belajar pada siswa SD secara optimal, yaitu (1) mempersiapkan perangkat mengajar dan penataan ruang belajar, (2) membangun kerjasama dengan siswa, (3) pemberian motivasi dan penguatan/reinforcement, (4) memahami karakteristik siswa dan latar belakangnya, (5) menciptakan suasana pembelajaran yang demokratis, dan (6) memelihara kultur disiplin siswa dengan baik.
KECENDERUNGAN MASYARAKAT PENUTUR BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA Diana Silaswati
METAMORFOSIS | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Vol. 11 No. 2 (2018): METAMORFOSIS Edisi Bulan Oktober 2018 | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pe
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.089 KB) | DOI: 10.55222/metamorfosis.v11i2.35

Abstract

Sebagian penutur bahasa Indonesia belum menunjukan sikap yang positif terhadap bahasa persatuan. Sikap yang demikian tercermin melalui kecenderungan pemakai bahasa persatuan, antara lain penggunaan kosakata bahasa asing, pemfeodalan bahasa, dan penggunaan eufimisme yang berlebihan. Kecenderungan ini berimplikasi terhadap penggunaan bahasa Indonesia standar. Realitas yang ditemui menunjukkan bahwa sikap berbahasa masyarakat penutur bahasa Indonesia belum begitu positif. Maksudnya, sikap bangga memiliki bahasa nasional belum teraplikasi secara utuh dalam penggunaan bahasa Indonesia. Sikap yang demikian itu dapat diidentifikasi melalui berbagai indikator, antara lain melalui kecenderungan penutur bahasa Indonesia dewasa ini. Sehubungan dengan fenomena tersebut, maka dalam penulisan karya ilmah ini akan diuraikan dilema bahasa Indonesia yang terfokus kepada kecenderungan masyarakat penutur dan implikasinya terhadap pertumbuhan dan perkembangan bahasa.
ANALISIS WACANA KRITIS DALAM PENGKAJIAN WACANA Diana Silaswati
METAMORFOSIS | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Vol. 12 No. 1 (2019): METAMORFOSIS Edisi Bulan April 2019 | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Peng
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.948 KB) | DOI: 10.55222/metamorfosis.v12i1.124

Abstract

Berbicara mengenai studi analisis wacana, bukan hanya sekedar mengenai pernyataan, tetapi juga struktur dan tata aturan wacana. Terbentuknya bangunan wacana dan struktur analisis wacana tentunya tidak terlepas dari keterkaitan atau hubungan antara wacana dengan kenyataan. Kenyataan atau realitas dipahami sebagai seperangkat konstruksi sosial yang dibentuk melalui wacana. Analisis wacana yang dimaksud dalam penulisan ini, akan memberikan pemahaman mendasar bahwa wacana tidak dipahami semata-mata sebagai objek studi bahasa saja, akan tetapi memaknai wacana sebagai praktik sosial yang bertujuan. Wacana tidak serta merta hadir begitu saja, melainkan hadir dengan tujuan tertentu yang ingin disampaikan kepada khalayak penikmatnya. Dalam melakukan analisis wacana, tidak cukup hanya menganalisis unsur kebahasaannya, akan tetapi juga harus memperhitungkan konteks yang membangun wacana tersebut. Melalui analisis wacana kritis tidak hanya menganalisis bahasa dalam arti studi linguistik atau aspek kebahasaan semata, melainkan bahasa tersebut dianalisis dengan menghubungkannya pada konteks. Konteks di sini bermaksud bahwa bahasa tersebut dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN INSPIRASI LINGKUNGAN SEKOLAH Diana Silaswati; Indah Nurrahmi Zakiyah
METAMORFOSIS | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Vol. 11 No. 1 (2018): METAMORFOSIS Edisi Bulan April 2018 | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Peng
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.178 KB) | DOI: 10.55222/metamorfosis.v11i1.148

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan perencanaan implementasi keterampilan menulis puisi melalui pendekatan kontekstual dengan inspirasi lingkungan sekolah di kelas VIII MTs. Al-Muhajirin, (2) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi melalui pendekatan kontekstual dengan  inspirasi lingkungan sekolah di kelas VIII MTs. Al-Muhajirin, (3) mendeskripsikan hasil penerapan keterampilan menulis puisi melalui pendekatan kontekstual dengan inspirasi lingkungan sekolah pada siswa kelas VIII MTs. Al-Muhajirin. Desain/metodologi/ pendekatan Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas. Objek penelitiannya adalah pembelajaran menulis puisi, sedangkan subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII MTs. Al-Muhajirin sejumlah 32 siswa. Sumber data yang digunakan adalah dokumen, data dari narasumber, dan lingkungan sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan angket. Pendekatan yang diguanakan yaitu pendekatan kontekstual.  
MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI KAJIAN SASTRA TERPADU UNTUK PENGUASAAN EMPAT ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA Diana Silaswati; Deanty Rumandang Bulan; Dani Hermawan
METAMORFOSIS | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Vol. 12 No. 2 (2019): METAMORFOSIS Edisi Bulan Oktober 2019 | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pe
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.073 KB) | DOI: 10.55222/metamorfosis.v12i2.226

Abstract

Keterpaduan apresiasi kajian sastra yang terintegrasi-komunikatif dengan empat aspek keterampilan berbahasa yang mewarnai pembelajaran ke arah literasi tingkat tinggi (high literacy), memungkinkan mahasiswa dan lulusan memiliki kemampuan berpikir kritis-kreatif-inovatif dan kecakapan hidup untuk dapat beradaptasi, berperan aktif, dan berfungsi maksimal di masyarakat yang dibanjiri arus globalisasi. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menemukan atau menggali (explore), mengembangkan (develop atau extention) dan menguji (testing) teori, khususnya untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan model apresiasi kajian sastra terpadu melalui pengintegrasian kurikulum apresiasi kajian prosa fiksi, apresiasi kajian puisi, dan apresiasi drama. Teknik pengumpulan dan instrumen yang dipergunakan dalam rangka memperoleh data, dilakukan melalui studi dokumentasi, observasi, kuesioner/angket, wawancara, portofolio, dan Tes Hasil belajar pada mahasiswa Prodi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIBBA angkatan tahun 2018-2019. Pengolahan dan analisis terhadap data yang terkumpul, dilakukan dengan menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial, untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang berarti dari hasil pretest dan posttest pada kelas uji. Proses ujicoba ini dilaksanakan untuk menilai efektifitas dan kelayakan model apresiasi kajian sastra terpadu dengan pengintegrasian kurikulum apresiasi kajian prosa fiksi, apresiasi kajian puisi, dan apresiasi drama, dalam kegiatan pembelajaran untuk tujuan peningkatan kemampuan mahasiswa terhadap penguasaan empat aspek keterampilan berbahasa. Untuk membandingkan kemampuan mahasiswa pada pretest dan posttest digunakan uji-t.Adapun hasil dari penelitian ini, bahwa perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model apresiasi kajian sastra terpadu yang mengintegrasikan apresiasi kajian prosa fiksi, apresiasi kajian puisi, dan apresiasi drama telah terukur dengan hasil cukup baik berdasarkan kriteria komponen kegiatan pembelajaran, yaitu tujuan, bahan, metode, media, pendekatan, dan evaluasi. Hasil uji-t menunjukkan nilai thitung (13,682) > ttabel (2,021) dalam df=38, berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan mahasiswa dalam penguasaan empat aspek keterampilan berbahasa sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan bahwa model apresiasi kajian sastra terpadu yang mengintegrasikan apresiasi kajian prosa fiksi, apresiasi kajian puisi, dan apresiasi drama dapat digunakan pada kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penguasaan empat aspek keterampilan berbahasa.
PERANAN ANALISIS WACANA KRITIS DALAM MENGUNGKAP PESONA BUDAYA DAN IDENTITAS LOKAL PADA KARYA SASTRA Diana Silaswati
METAMORFOSIS | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Vol. 13 No. 1 (2020): METAMORFOSIS Edisi Bulan April 2020 | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Peng
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.638 KB) | DOI: 10.55222/metamorfosis.v13i1.302

Abstract

Salah satu materi pembelajaran yang strategis untuk melestarikan bahasa dan budaya sebagai penanda identitas lokal adalah karya sastra, dimana materi pembelajaran dikembangkan, dieksplisitkan, dan dikaitkan dengan konteks menumbuhkan kecintaan kepada bahasa dan budaya yang dimaknai melalui karya sastra, sehingga pembelajaran nilai-nilai pelestarian bahasa dan budaya tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan para peserta didik sehari-hari di masyarakat. Melalui kegiatan pembelajaran analisis wacana kritis terhadap karya sastra, peserta didik secara tidak langsung akan mendapatkan nutrisi dan gizi batin yang akan mampu memberikan imbas positif terhadap perkembangan kepribadian mereka. Dengan pengkajian karya sastra, hati dan perasaan para peserta didik akan terlibat secara intens dan emosional ke dalam teks wacana yang mereka analisis, sehingga kepekaan nurani mereka menjadi lebih tersentuh dan terasah. Dengan cara demikian, tanpa melalui pola instruksional dan indoktrinasi yang monoton dan membosankan, peserta didik secara tidak langsung akan belajar mengenal, memahami, dan menghayati nilai bahasa dan budaya dalam kehidupan, untuk selanjutnya mereka aplikasikan dalam ranah kehidupan nyata sehari-hari, sebagai pelestarian budaya lokal.