Nur Farida
Universitas Muhammadiyah Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REPRESENTASI KESENJANGAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DENGAN PERKOTAAN DALAM NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMODYA ANANTA TOER Nur Farida; Eggy Fajar Andalas
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 5 No. 1 (2019): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v5i1.7447

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi kesenjangan sosial-ekonomi antara masyarakat pesisir dengan perkotaan dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Representasi yang dimaksud merupakan cerminan atau gambaran dari kehidupan nyata masyarakat dalam karya sastra. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Sumber penelitian ini dari novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Data penelitian ini berupa kutipan, kalimat, dan paragraf yang menunjukkan kesenjangan sosial ekonomi antara masyarakat pesisir dengan perkotaan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode membaca dekat, mengidentifikasi data, dan memberi tanda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan rancangan analisis data yang di dipaparkan oleh Miles dan Huberman melalui langkah-langkah (1) penyeleksian data, (2) pemaparan data, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bentuk representasi kesenjangan sosial-ekonomi antara masyarakat pesisir dengan perkotaan dalam lima aspek seperti, aspek ekonomi, aspek pendidikan, aspek lingkungan, aspek sosial, dan aspek budaya. Berdasarkan dari lima aspek tersebut, ditemukan dikotomi bahwa masyarakat pesisir direpresentasikan sebagai masyarakat yang miskin, bodoh, kotor, terhina dan orang bawahan, sedangkan masyarakat perkotaan direpresentasikan sebagai bangsawan, pintar, kaya, terhormat, bersih, dan orang atasan. Hal tersebut terjadi karena pembangunan hanya berorientasi pada perkotaan sebagai pusat peradaban manusia di era kolonial.
Mekanisme Pertahanan Diri dalam Novel “Gadis Pantai” Karya Pramoedya Ananta Toer Nur Farida; Ekarini Saraswati
Belajar Bahasa Vol 6, No 2 (2021): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indone
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v6i2.4367

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk mekanisme pertahanan diri dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Pemilihan novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer pada penelitian ini sangat penting untuk dilakukan karena: (1) novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer banyak mengandung nilai-nilai manusia yang layak ditelaah lebih dalam; (2) di dalam novel Gadis Pantai terdapat beberapa kejiwaan yang dialami oleh tokoh; (3) novel ini menggambarkan realitas kehidupan masyarakat pesisir pada masa feodalisme jawa yang mengandung banyak konflik dan masalah. Sumber penelitian adalah novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Data penelitian ini berupa teks, kalimat, kata-kata, dan wacana yang memperlihatkan permasalahan mengenai mekanisme pertahanan diri yang dialami oleh tokoh dalam novel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simak catat. Teknik analisis data menggunakan penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer  yaitu menunjukkan bahwa mekanisme pertahanan diri yang dilakukan oleh tokoh Bendoro, Si Mbok, Agus, dan Mardinah. Mekanisme pertahanan diri yang dilakukan oleh tokoh tersebut memiliki delapan bentuk yaitu; represi, pembentukan reaksi, proyeksi, penempatan yang keliru, rasionalisasi, sublimasi, kompesensi, dan regresi. Hal ini, digunakan untuk mempertahankan dirinya dalam menghadapi masalah yang dialami.