The development of individuals ends with the last step of being elderly. Throughout their journey, they accumulate experience which results in wisdom. A wise elder is often described having good judgment, empathy, and the ability to accept change in their life including the acceptance of death as just another phase of life. The aim of this study is to find out the role of wisdom towards death anxiety among the elderly. The hypothesis of this study is “Wisdom has a role towards death anxiety”. This study uses an adaptation of the Death Anxiety Scale (DAS) and the Three-Dimensional Wisdom Scale (3D-WS) as measuring instruments. This study analyzes 130 elderlies between 60 and 85 years old that don’t stay in retirement homes. The data is analyzed using simple linear regression technique. The result of this study shows wisdom has a role towards elderly death anxiety by 14.3%.Abstrak : Lansia merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan manusia. Kearifan merupakan resolusi dari tugas perkembangan oleh lansia. Lansia yang arif dicirikan sebagai individu yang memiliki kemampuan penilaian yang baik, berempati dengan orang lain, dan menerima perubahan- perubahan dalam hidupnya termasuk menerima kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kearifan terhadap kecemasan menghadapi kematian pada lansia. Hipotesis dalam penelitian ini adalah kearifan memiliki peran terhadap kecemasan menghadapi kematian pada lansia. Subjek penelitian berjumlah 130 orang merupakan lansia dengan rentang usia 60 –85 tahun yang tidak tinggal di panti wredha. Penelitian ini menggunakan alat ukur adaptasi dari Death Anxiety Scale (DAS) dan Three-Dimensional Wisdom Scale(3D-WS). Data dianalisis dengan teknik regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya peran kearifan terhadap kecemasan menghadapi kematian pada lansia sebesar 14.3%