Kresno Kresno
Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta, Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Yogyakarta 55283 Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

RANCANGAN SUMP D1 BLOK D1-D2 PIT ROTO SELATAN PT PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRIK KIDECO BATU KAJANG KALIMANTAN TIMUR Fauzan Wibawa; Hartono Hartono; Kresno Kresno
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Teknologi Pertambangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pit Roto Selatan merupakan proyek penambangan batubara milik PT Kideco Jaya Agung yang dikerjakan oleh PT. Pamapersada Nusantara. Lokasi kerja terletak di Batu Kajang Kabupaten Paser Kalimantan Timur. Sistem penambangan yang diterapkan untuk penambangan batubara sistem tambang terbuka dengan metode Open Pit. Salah satu kegiatan tambahan pada usaha penambangan adalah penyaliran yang untuk mengeluarkan air yang telah masuk menggenangi daerah penambangan (Mine Dewatering). Sumber air yang masuk ke dalam tambang berasal dari air hujan yang langsung masuk ke bukaan dan air tanah. Kegiatan penambangan pada pit bottom blok D1-D2 Pit Roto Selatan berpotensi menjadi kantongan air terutama saat hujan. Saat ini belum ada rancangan mine dewatering yang mendukung penambangan batubara di Pit Roto Selatan Blok D1-D2.Berdasarkan analisis data curah hujan tahun 2004-2013, diperoleh curah hujan rencana adalah 101,73 mm/hari, intensitas curah hujan sebesar 35,27 mm/jam dengan periode ulang hujan 3 tahun dan resiko hidrologi sebesar 86,83 %. Daerah tangkapan hujan pada lokasi penelitian dibagi menjadi 7 daerah tangkapan hujan, DTH I = 0,45 km2, DTH II = 0,23 km2, DTH III = 0,02 km2, DTH IV = 0,17 km2, DTH V = 0,04 km2, DTH VI = 0,05 km2 dan DTH VII = 0,15 km2. Debit air hujan pada setiap DTH adalah DTH I = 3,97 m3/detik, DTH II = 2,02m3/detik, DTH III = 0,18 m3/detik, DTH IV = 1,50 m3/detik, DTH V = 0,35 m3/detik, DTH VI = 0,44 m3/detik. dan DTH VII = 1,32 m3/detik.Aplikasi mine dewatering yang diterapkan dengan membuat saluran terbuka didalam pit kemudian air tambang dialirkan menuju sump sebelum dipompakan keluar tambang. Saluran terbuka memiliki dimensi yang berbeda-beda sesuai dengan debit air yang dialirkan. Dari hasil perancangan, terdapat 7 saluran terbuka yang akan mengalirkan air tambang diarahkan menuju sump D1.SumpD1 dirancang agar mampu menampung volume 5 hari hujan tanpa dilakukan pemompaan. Sump dibuat 3 jenjang dengan tinggi masing-masing jenjang 8 m. Volume sump adalah sebagai berikut :Jenjang bawah (RL -144) = 215.200 m3b. Jenjang tengah (RL -136) = 322.300 m3Jenjang atas (RL -128)     = 430.400 m3Selanjutnya air pada sump dipompa menuju ke saluran terbuka dan rawa alami. Metode pemompaan yang diterapkan adalah multistage. Pompa primer yang dipakai adalah merk Multiflo 420 sedangkan pompa booster yang dipakai adalah merk Multiflo 390.Kata Kunci: Curah Hujan, Sistem Penyaliran Tambang, Saluran Terbuka, Sump, Pompa