Wahyu Widada
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

METODA TDOA-RADAR SEKUNDER ROKET LAPAN MENGGUNAKAN LINEAR FM CHIRP SIGNAL Wahyu Widada; Sri Kliwati
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 2 (2009): Instrumentational And Robotic
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LAPAN sedang mengembangkan RADAR tipe sekunder untuk sistem navigasi dan tracking roket. Tulisan ini membahas aplikasi linier FM chirp signal sebagai sub-carrier untuk deteksi perbedaan waktu antara signal yang dikirim dengan signal yang dipantulkan oleh transponder (TDOA Time-Different of Arrival). Frekuensi awal dan akhir signal FM disesuaikan dengan jarak maksimum roket yang akan dideteksi. Pemrosesan signal RADAR ini berbasis FFT (Fast Fourier Transform) dan peak detektor untuk menentukan delaynya. Hasil simulasi menunjukkan penggunaan signal sub-carrier ini dapat digunakan untuk deteksi delay waktu dengan akurat dan pemrosesan signalnya relatif mudah.
PENINGKATAN KETELITIAN PENGUKURAN DATA PERCEPATAN ROKET KENDALI DENGAN MENGUNAKAN IMU MULTISENSOR Wahyudi Wahyudi; Adhi Susanto; Sasongko Pramono H; Wahyu Widada
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 19, No 1 Januari (2017): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.719 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.19.1.22-27

Abstract

Komponen utama Inertial Measurement Unit (IMU) yang digunakan untuk mengukur kecepatan sudut putaran roket dan percepatan gerak roket adalah giroskop dan akselerometer. Roket kendali mempunyai jangkauan pengukuran percepatan yang lebar, yang disebabkan oleh adanya daya dorong booster dan daya dorong sustainer. Daya dorong booster digunakan roket untuk mencapai ketinggian dan kecepatan tertentu, sedangkan daya dorong sustainer dipakai pada saat roket dikendalikan. Jika IMU hanya menggunakan satu akselerometer dengan jangkauan percepatan yang disebabkan oleh daya booster, maka pada saat mengukur percepatan yang disebabkan oleh daya sustainer akan memberikan pengukuran yang kurang teliti. Jika IMU hanya menggunakan akselerometer dengan jangkauan percepatan yang disebabkan oleh daya sustainer, maka IMU akan memberikan pengukuran yang teliti tetapi sebagian percepatan, yaitu yang disebabkan oleh daya booster akan hilang karena percepatan tersebut di luar jangkauan pengukurannya. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan multisensor pada perancangan sensor IMU serta algoritme untuk memilih data sensor IMU, sehingga diperoleh IMU dengan jangkauan lebar dan ketelitian tinggi. Simulasi hasil perancangan dilakukan dengan menggunakan data gerak roket. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sensor IMU hasil perancangan mempunyai jangkauan pengukuran lebar, yaitu pada semua percepatan gerak roket dan dapat meningkatkan ketelitian pengukuran percepatan gerak roket, yaitu hingga 98,64%.