Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Simulasi Solusi Numerik Model Lotka-Volterra dengan Metode Runge-Kutta-Fehlberg (Studi Kasus Populasi Musang Luwak (Paradoxurus hermaphroditus) dan Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) di Taman Nasional Alas Purwo) Randhi Nanang Darmawan; Rachmaniah Mirza Hariastuti
KUBIK Vol 3, No 2 (2018): KUBIK : Jurnal Publikasi Ilmiah Matematika
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/kubik.v3i2.4112

Abstract

Model mangsa-pemangsa, atau biasa disebut dengan model Lotka-Volterra adalah suatu model dalam bentuk sistem persamaan diferensial biasa non-linier yang menggambarkan interaksi antara dua makhluk hidup yang berhubungan dalam bentuk predasi. Sehingga untuk menyelesaikan model tersebut harus menggunakan metode numerik yaitu metode Runge-Kutta-Fehlberg (RKF45), dikarenakan model tersebut berupa sistem persamaan diferensial non-linier yang mana sulit untuk menentukan solusi analitik, solusi dari sistem persamaan diferensial tersebut adalah berupa profil interaksi antara antara kedua spesies yang saling memangsa dalam suatu ekosistem. Dalam artikel ini, peniliti mengambil studi kasus populasi Musang Luwak (Paradoxurus hermaphroditus) dan Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) yang hidup di Taman Nasional Alas Purwo, yang mana keduanya memiliki hubungan predasi. Hasil dari artikel ini adalah profil simulasi model Lotka-Volterra antara kedua spesies dengan melakukan beberapa variasi parameter-parameter sehingga hasil akhirnya adalah suatu profil yang dapat menggambarakan kondisi yang memungkinkan kepunahan antara masing-masing spesies.
ETNOMATEMATIKA ANGKLUNG PAGLAK BANYUWANGI NUR HIDAYATULLOH; Rachmaniah Mirza Hariastuti
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.718 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v7i3.1534

Abstract

Angklung Paglak is a typical Banyuwangi angklung musical instrument that is heard from above using the tone of the Banyuwangian genre. Angklung Paglak has many things that can be explored to be used with mathematical concepts. The purpose of this study is to find out mathematics concept in angklung paglak Banyuwangi This research is exploratory-descriptive research. Data collection is done by literature review, observation, interviews and documentation. Data were analyzed by qualitative methods. The results of this study indicate that: (1) The characteristics of angklung paglak Banyuwangi in terms of shape and process are the same as the other Banyuwangi angklung types. Angklung paglak and other Banyuwangi angklung have differences in terms of many players. Paglak angklung players were 4 people, 2 angklung players and 2 drums players while the other Banyuwangi angklung players varied. (2) The mathematical concept in  angklung paglak  is about two or three-dimensional geometric shapes; traditional measurement units; concept of equating length to an object; and concept of equating length to an object.
Rectangular learning through video, is it effective during the Covid-19 pandemic? Lisa Fitriana; Rachmaniah Mirza Hariastuti; Novita Purnamasari Supahmi; Risa Farroh Maulida
Journal of Science and Education (JSE) Vol. 1 No. 2 (2021): Journal of Science and Education (JSE)
Publisher : CV Rezki Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56003/jse.v1i2.25

Abstract

The Covid-19 pandemic is a challenge for teachers and students in the learning process, especially to implement technology-based learning. Learning mathematics with the characteristics of abstract objects makes teachers have to innovate in the knowledge transfer process. However, not all teachers can make technology-based material innovations. For this reason, it is necessary to develop learning media in the form of videos on rectangular material so that they can become additional references for teachers in learning. The videos were created with the Microsoft PowerPoint application based on the ADDIE development model. The data was collected by using questionnaires, tests, and documentation. Data analysis was carried out qualitatively based on predetermined indicators. The development results show that the video is valid according to expert judgment and the results of the student response questionnaire after the implementation process. However, in terms of material, the video has not provided effectiveness in students’ mathematical understanding.
ETNOMATEMATIKA HADRAH AL-BANJARI SEBAGAI BASIS MASALAH OPEN-ENDED Rido Dwi Setiyawan; Rachmaniah Mirza Hariastuti
Indiktika : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2021): Indiktika : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/indiktika.v3i2.5559

Abstract

Open-Ended merupakan suatu bentuk masalah yang diformulasikan dengan lebih dari satu penyelesaian. Pemberian masalah Open-Ended, khususnya pada mata pelajaran matematika di sekolah dipandang perlu dilakukan. Hal ini  dikarenakan masih terdapat siswa yang belum mampu mengkoneksikan konsep-konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari, salah satunya dengan budaya. Etnomatematika merupakan matematika yang dipraktikkan dalam kelompok budaya yang diidentifikasi sebagai masyarakat nasional, suku, kelompok buruh, anak-anak dari kelompok usia tertentu serta kelas profesional. Hadrah Al-Banjari adalah salah satu budaya yang berkembang di Banyuwangi. Budaya ini memuat beragam konsep matematika yang menarik untuk dijadikan basis penyusunan masalah Open-Ended. Keliling dan luas lingkaran merupakan konsep matematika dalam Hadrah Al-Banjari yang dapat diaplikasikan pada masalah Open-Ended. Masalah ini diujikan pada tiga orang siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Glagah Banyuwangi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan tes dan wawancara. Analisis data dilakukan secara kualitatif berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga subyek mampu mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan dari soal, membuat dan menyusun model matematika dari masalah yang diberikan dengan satu ide atau gagasan, menyusun minimal tiga strategi atau pendekatan untuk menyelesaikan masalah, dan menjelaskan hasil penyelesaian masalah sesuai permasalahan awal dengan kalimat sendiri.
Analisis Simulasi Solusi Numerik Model Lotka-Volterra dengan Metode Runge-Kutta-Fehlberg (Studi Kasus Populasi Musang Luwak (Paradoxurus hermaphroditus) dan Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) di Taman Nasional Alas Purwo) Randhi Nanang Darmawan; Rachmaniah Mirza Hariastuti
KUBIK Vol 3, No 2 (2018): KUBIK : Jurnal Publikasi Ilmiah Matematika
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/kubik.v3i2.4112

Abstract

Model mangsa-pemangsa, atau biasa disebut dengan model Lotka-Volterra adalah suatu model dalam bentuk sistem persamaan diferensial biasa non-linier yang menggambarkan interaksi antara dua makhluk hidup yang berhubungan dalam bentuk predasi. Sehingga untuk menyelesaikan model tersebut harus menggunakan metode numerik yaitu metode Runge-Kutta-Fehlberg (RKF45), dikarenakan model tersebut berupa sistem persamaan diferensial non-linier yang mana sulit untuk menentukan solusi analitik, solusi dari sistem persamaan diferensial tersebut adalah berupa profil interaksi antara antara kedua spesies yang saling memangsa dalam suatu ekosistem. Dalam artikel ini, peniliti mengambil studi kasus populasi Musang Luwak (Paradoxurus hermaphroditus) dan Ayam Hutan Merah (Gallus gallus) yang hidup di Taman Nasional Alas Purwo, yang mana keduanya memiliki hubungan predasi. Hasil dari artikel ini adalah profil simulasi model Lotka-Volterra antara kedua spesies dengan melakukan beberapa variasi parameter-parameter sehingga hasil akhirnya adalah suatu profil yang dapat menggambarakan kondisi yang memungkinkan kepunahan antara masing-masing spesies.
KETUPAT DESA ALASMALANG BANYUWANGI: MENGGALI MATEMATIKA DALAM BUDAYA Husnul Hotima; Rachmaniah Mirza Hariastuti
JUMADIKA Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Magister Pendidikan Matematika (JUMADIKA)
Publisher : Prodi Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Pattimura Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jumadikavol3iss1year2021page16-25

Abstract

Ketupat merupakan salah satu makanan tradisional yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang masih aktif melestarikan budaya Kupatan, yaitu perayaan hari ketujuh setelah hari raya Idul Fitri. Sayangnya, tradisi yang sarat dengan pembelajaran ini masih sekedar tradisi tanpa eksplorasi konsep-konsep pembelajaran di dalamnya. Untuk itu dilakukan eksplorasi etnomatematika dalam ketupat, khususnya ketupat bawang dan ketupat Jawa, yang biasa dibuat di Desa Alasmalang. Penelitian dilakukan dengan prinsip kualitatif berbasis etnografi dengan 3 orang informan yaitu Ibu-ibu di Desa Alasmalang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Analisis data ditentukan berdasarkan analisis domain dan analisis taksonomi untuk menemukan tema budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ketupat bawang dan ketupat Jawa termuat konsep hubungan antar garis, sudut, geometri dua dimensi, geometri tiga dimensi, pengubinan, volume bangun ruang dalam satuan tidak baku, serta pecahan
KONSEP DAN AKTIVITAS MATEMATIKA DALAM PERMAINAN PATHENG DUDU Rachmaniah Mirza Hariastuti; Mega Teguh Budiarto; Manuharawati Manuharawati; Novita Purnamasari Supahmi
ALGORITMA: Journal of Mathematics Education Vol 4, No 1 (2022): ALGORITMA Journal Of Mathematics Education
Publisher : Faculty of Educational sciences, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ajme.v4i1.25058

Abstract

Patheng dudu adalah salah satu permainan tradisional dari Banyuwangi yang memuat konsep dan aktivitas matematika. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi permainan patheng dudu dan mengidentifikasi konsep-konsep serta aktivitas matematika yang termuat dalam permainan tersebut. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan observasi partisipatif. Informan penelitian adalah tiga orang yang memahami aturan dan dapat memainkan patheng dudu. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya konsep polihedron, poligon, membilang, perbandingan, pengukuran dengan satuan baku dan tidak baku, sudut dan jenisnya, hubungan antar garis, statistika, himpunan, jarak, waktu, serta fungsi dalam permainan patheng dudu. Sedangkan aktivitas matematika yang terdapat dalam permainan patheng dudu adalah perhitungan (counting), penempatan (locating), pengukuran (measuring), perancangan (designing), permainan (playing), dan penjelasan (explaining).
Mathematical Connections in Statistics Student Worksheets Salha Abu Bakar Salim Mahfud; Rachmaniah Mirza Hariastuti
Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : research, training and philanthropy institution Natural Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.269 KB) | DOI: 10.51276/edu.v3i3.274

Abstract

This research is development research conducted with the ADDIE development model, which aims to develop Student Worksheets (LKS) based on mathematical connections on statistical material for seventh-grade junior high school students. Data was collected by using questionnaires, interviews, and tests. The research respondents were 10 students consisting of 5 boys and 5 girls from SMP Al Irsyad Banyuwangi. Data analysis was carried out quantitatively and qualitatively. The results showed that the LKS based on mathematical connections met the valid criteria with a value of 4,53. LKS is also said to be practically based on the average student response which reaches more than 3,25. While the effectiveness of LKS is shown from classical completeness which reaches 90%. So that the product is declared fit for use. Furthermore, it is necessary to conduct trials with respondents on a large scale to determine their practicality and effectiveness
Powerpoint-based educational games on flat face three dimensional objects combined volume learning Nurma Haya Julianti; Rachmaniah Mirza Hariastuti; Feby Indriana Yusuf
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 3 (2022)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v8i3.1935

Abstract

Lemahnya kemampuan visualisasi siswa menyebabkan siswa kesulitan menginterpretasi bentuk bangun ruang. Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mempelajari bangun ruang sisi datar, salah satunya dengan memanfaatkan PowerPoint sebagai game edukasi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kualitas hasil pengembangan game edukasi berbasis PowerPoint pada materi volume gabungan bangun ruang sisi datar di kelas VIII SMP. Penelitian pengembangan dilakukan dengan model ADDIE. Subjek penelitian ini adalah 60 siswa kelas VIII SMPIT Al-Uswah Banyuwangi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, kuesioner, tes, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan metode gabungan (kuantitatif dan kualitatif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa game edukasi valid dengan nilai rata-rata 4,39, praktis dengan nilai rata-rata sebesar 4,67 serta respon siswa termasuk kategori cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,94, serta tidak efektif sesuai analisis hasil tes siswa yang menunjukkan . Sehingga kualitas hasil pengembangan game edukasi berbasis PowerPoint pada materi volume gabungan bangun ruang sisi datar belum baik dan perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan dapat dilakukan khususnya dalam hal suara agar dapat terdengar lebih jelas.
BESEK PAPRING : ANTARA MATA PENCAHARIAN, PRESERVASI BUDAYA, DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA: Besek Papring: Local Wisdom as An Alternative Media for Mathematic Learning Rachmaniah Mirza Hariastuti
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32550/teknodik.vi.926

Abstract

Besek adalah bagian dari kearifan lokal warga lingkungan Papring Kecamatan Kalipuro Banyuwangi. Pembuatan besek merupakan salah satu mata pencaharian warga Papring yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Besek terbuat dari anyaman bambu dengan pola tertentu yang hasil akhirnya merupakan produk bangun tiga dimensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pembuatan besek Papring, mengidentifikasi etnomatematika dalam proses pembuatan besek, serta menerapkan hasil identifikasi etnomatematika dalam pembelajaran matematika operasi hitung perkalian di Sekolah Adat Kampoeng Batara (SAKB) dan Kelompok Belajar (Pokjar) Kampoeng Batara. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Validasi data dilakukan dalam bentuk triangulasi metode dan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan secara kualitatif sesuai indikator yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media iratan bahan pembuat besek dapat digunakan untuk memahamkan proses penyelesaian perkalian pada peserta didik yang belum hafal perkalian Besek is one of the local wisdoms of the Papring people in Kalipuro Sub-district, Banyuwangi District. Besek production has become one of Papring people livelihoods which is transmitted from generation to generation. Besek is made of bamboo webbing with a certain pattern, of which the final product is a three-dimensional product. This study aims to explore the making of Papring besek, identify ethnomathematics in the process of Papring besek making, and apply the results of ethnomathematical identification in learning mathematics of multiplication operations at SAKB and Pokjar of Kampoeng Batara. This is a qualitative study, where the researcher acts as the main instrument. Data collection is carried out through the method of observation, interview, documentation, and test. Data validation is by method triangulation as well as source triangulation. Data is analyzed qualitatively in accordance with the determined indicators. The study result shows that the iratan, material for making besek, can be used to explain multiplication completion to the students who have not memorized multiplication.