Muhammad Ariez Musthofa
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Stres Kerja pada Polisi Ulfah Hayati; Sri Maslihah; Muhammad Ariez Musthofa
Jurnal Sains Psikologi Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um023v9i22020p96-103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran stress kerja pada polisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan teknik penggalian data melalui wawancara. Adapun analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis konten. Pengambilan data pada penelitian ini melibatkan empat personel polisi di Kepolisian Darah Jawa Barat dari dua direktorat yang berbeda yaitu Direktorat Sabhara (Samapta Bhayangkara) dan Direktorat Reskrimum (Reserse Kriminal Umum). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat stres kerja pada keempat personel dengan faktor penyebab yang berbeda-beda terkait dengan tugas pokok yang berbeda pula. Adapun komponen tersebut diantaranya yaitu beban kerja yang berlebih, resiko cedera dalam pekerjaan, jam kerja yang berlebih, dan tekanan dari masyarakat, serta sumber daya yang tidak memadai.
Gambaran Perilaku Caring Petugas Lembaga Pembinaan Khusus Anak Sri Maslihah; Muhammad Ariez Musthofa; Gemala Nurendah
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 6, No 2 (2019): PSYMPATHIC
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/psy.v6i2.3449

Abstract

This study aims to obtain empirical data about caring behavior of warden in child prison (LPKA) perceived by child inmates called LPKA students. This study used mixed-method design combining quantitative and qualitative approaches. The first phase of research conducted by quantitative methods of data collection involving 67 samples consisted of 44 students of LPKA Bandung and 23 students of LPKA Tangerang. The measuring instrument used was caring behavior questionnaire adapted from Freese's caring instrument (1999). The second phase was conducted through interviews with four students of LPKA. The results showed that the caring behaviors of LPKA officers were mainly shown in the dimensions of understanding LPKA students. The caring behavior of these officers is demonstrated by their concern for physical conditions, food needs and emotional assistance, especially when LPKA students face problems. The presence of officers who care for LPKA students might be able to substitute the parents figures for LPKA students.
Prophetic Leadership Scale’s Validation and the Tendency of Normative Response Fida Tazkiyah; Helli Ihsan; Muhammad Ariez Musthofa
Jurnal Psikologi Islam dan Budaya Vol 3, No 2 (2020): JPIB : Jurnal Psikologi Islam dan Budaya
Publisher : Faculty of Psychology, Sunan Gunung Djati Islamic State University of Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jpib.v3i2.5770

Abstract

This study aims to validate the prophetic leadership scale by using a quantitative approach. 202 leaders were involved in this study. Data analysis technique that has been used for construct validation is factorial validation with confirmatory factor analysis (CFA), a convergent validation, discriminant validation, and social desirability bias with Pearson correlation. There are 4 instruments used in this study, namely the measuring instrument of prophetic leadership, the measuring instrument of authentic leadership as a convergent validator, the measuring instrument of religiosity as a discriminant validator, and the measuring tool of social desirability as a validator of social appropriateness bias. The prophetic leadership measurement tool measures the same construct as the authentic leadership measurement tool, and measures different constructs from the religiosity measurement tool, and the prophetic leadership measurement tool has a social appropriateness bias or the respondent's tendency to give answers in accordance with norms. The findings raise a prospect that social desirability bias’s influences fitness indices in a scale’s validation.
PENGARUH PERSEPSI KEADILAN PROSEDURAL DAN PERSEPSI DEPRIVASI RELATIF PADA SISTEM ZONASI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MURID SMP NEGERI DI KOTA BANDUNG Syilla Eltania Daffa; Ifa Hanifah Misbach; Muhammad Ariez Musthofa
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/insight.v5i1.34223

Abstract

AbstractThe zoning system for State Junior High Schools in Bandung is one of the important things related to student learning activities. The zoning system is a school system that can affect the level of student motivation. At the level of student learning motivation can be influenced by internal and external factors, several forms of internal factors, namely in the form of perceptions of the school system and perceptions of deprived conditions. This study aims to determine the influence of procedural justice perception and perceptions of relative deprivation to the motivation of learning student in the zoning system of Public Junior High School in Bandung. The research was conducted with a quantitative approach with a regression model. The research was conducted with a quantitative approach, with a regression model using regression analysis with SPSS 25 software. The sampling technique used was quota sampling to capture 397 respondents according to the research target. The process of distributing the instruments was carried out by distributing questionnaires. The instruments used in this study were the Selection Procedural Justice Scale (SPJS) developed by Severt (2002), the Personal Relative Deprivation Scale (PRDS) developed by Callan et al. (2008), and the scale of learning motivation developed by Aritonang (2008). The data analysis technique used is linear regression and multiple regression to calculate the influence. The results showed that procedural justice perception and perceptions of deprivation relative had a influence on student learning motivation.  AbstrakSistem zonasi SMP Negeri di Kota Bandung merupakan salah satu hal penting terkait aktivitas belajar murid. Sistem zonasi merupakan sistem sekolah yang dapat memengaruhi tingkat motivasi belajar murid. Pada tingkat motivasi belajar murid salah satunya dipengaruhi oleh faktor internal, beberapa bentuk faktor internal yaitu berupa persepsi pada sistem sekolah dan persepsi pada kondisi kesenjangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi keadilan prosedural dan persepsi deprivasi relatif terhadap motivasi belajar murid dalam sistem zonasi pada murid SMP Negeri di Kota Bandung. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, dengan model regresi yang menggunakan analisis regresi dengan software SPSS 25. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling untuk menjaring 397 responden yang sesuai dengan target penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Selection Procedural Justice Scale (SPJS) yang dikembangkan oleh Severt (2002), Personal Relative Deprivation Scale (PRDS) yang dikembangkan oleh Callan, dkk. (2008), dan skala motivasi belajar yang dikembangkan oleh Aritonang (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi keadilan prosedural dan persepsi deprivasi berpengaruh terhadap motivasi belajar murid sebesar. 
Program “EARS” Sebagai Upaya Peningkatan Psychological Well Being Pada Masa Pendemi Covid 19 Farhan Zakariyya; Engkos Kosasih; Lira Fessia Damayanti; Muhammad Ariez Musthofa; Ismawati Kosasih; Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/insight.v6i1.62820

Abstract

The EARS program is based on the Psychological First Aid (PFA) concept to improve psychological well-being. The program is carried out online using the WhatsApp chat media, training conducted by the helper who received the training. The subjects in this study were adolescents aged 19-25 years who registered and filled out informed consent. Subjects totaling 30 people, but who filled out a total of 13 people in the test so that only 13 people were processed the data. This study uses a quasi-experimental one group pretest and posttest design. Data analysis used paired sample t-test with p 0.05. This shows that the EARS Program can improve psychological well-being.Program EARS disusun berdasarkan konsep Psychological First Aid (PFA) untuk dapat meningkatkan psychological well-being. Program dilakukan secara online dengan menggunakan media chat whatsapp yang dilakukan oleh helper yang mendapatkan pelatihan. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja usia 19-25 tahun yang mendaftarkan diri dan mengisi informed consent. Subjek berjumlah 30 orang namun yang mengisi keseluruhan test 13 orang sehingga hanya 13 orang yang diolah datanya. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen one group pretest and posttest design. Analisis data menggunakan paired sample t-test dengan hasil nilai p 0,05. Hal ini menunjukan Program EARS dapat meningkatkan psychological well-being.
Optimisme Anak Didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung Menuju Masa Reentry Eka Fauziyya Zulnida; Ghinaya Ummul Mukminin; Muhammad Ariez Musthofa; Sitti Chotidjah
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/insight.v7i1.63554

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran optimisme dan faktor-faktor yang mendukung optimisme pada Anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung menunju proses re-entry. Optimisme merupakan ekspektasi positif seseorang mengenai masa depannya, sementara re-entry merupakan proses anak didik kembali lagi ke masyarakat. Penulisan ini dilakukan kepada dua orang anak didik dengan kasus Narkoba dan Pelanggaran terhadap Ketertiban. Penggalian informasi dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam, dan teknik analisis data studi kasus menggunakan tematik analisis. Hasil penulisan ini menunjukan bahwa terdapat dua pendekatan dalam ekspektasi positif anak didik terhadap masa depannya yaitu ekspektasi berkaitan dengan karir dan ekspektasi berkaitan dengan perubahan perilaku. Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi optimisme anak didik LPKA antara lain self efficacy, self acceptance, self evaluation, self image, religious coping, motivasi intrinsik dan ekstrinsik, serta regulasi emosi.