Irwani Irwani
Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia Telp. / Fax. 024.7474698

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PENGARUH KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT TERHADAP KELIMPAHAN DIATOM DI MUARA SUNGAI WULAN, DEMAK Permatasari, Renny Diah; Djuwito, Djuwito; Irwani, Irwani
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) VOLUME 5, NOMOR 4, TAHUN 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.035 KB)

Abstract

ABSTRAK Muara Sungai Wulan merupakan salah satu kawasan bermangrove yang masih tersisa di wilayah Pantai Utara Jawa Tengah. Perputaran nutrien yang ada di perairan ekosistem mangrove menjadikan ekosistem ini kaya akan unsur hara. Konsentrasi unsur hara berpengaruh terhadap kelimpahan biota yang ada di dalamnya termasuk diatom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan nitrat dan fosfat terhadap kelimpahan diatom. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik stratified random sampling. Stasiun penelitian dibagi dalam 3 stasiun berdasarkan sebaran salinitas, kemudian setiap stasiun ditentukan 2 titik sampling. Pengambilan sampel diatom menggunakan plankton net dengan mesh size 25 µm. Pengukuran parameter fisika kimia perairan dilakukan bersamaan dengan pengambilan sampel diatom. Hasil analisis parameter fisika kimia air selama penelitian diperoleh temperatur air (30-32oC), kecerahan (20-32,5 cm), kedalaman (50-120 cm), kecepatan arus (0,03-0,125 m/s), pH 6, oksigen terlarut (5,00 – 7,48 mg/l), salinitas (10-25 ppt), nitrat (0,80 – 2,00 mg/l), fosfat (0,18-0,86 mg/l). Diatom yang teridentifikasi terdiri dari 15 genera. Kelimpahan diatom tiap stasiun berkisar antara 3800-5287 ind/l, keanekaragaman (1,771-2,294), keseragaman (0,719-0,894) dan dominansi (0,117-0,228).  Hasil uji regresi linier berganda dan korelasi parsial menunjukkan bahwa konsentrasi nitrat lebih berpengaruh terhadap kelimpahan diatom dengan nilai 0,729 dibandingkan dengan konsentrasi fosfat dengan nilai -0,461.                       Kata Kunci : Nitrat; Fosfat; Kelimpahan Diatom; Muara Sungai Wulan ABSTRACT Wulan estuary is one of the mangrove areas in North Coast of Central Java. Nutrients cycle in aquatic mangrove ecosystem makes this ecosystem rich of nutrients.  Nutrients concentration affect the abundance of organisms, including diatom. The research aimed to determine influence of nitrate and phosphate on the diatom abundance. The research was conducted in April 2016. The method research used descriptive method with stratified random sampling technique. The station was divided into 3 stations based on salinity distribution, then the station are determined 2 sampling points. Diatom sampling used plankton net mesh size 25 µm. Measurement of physical-chemical parameters and diatom sampling were conducted in same time. Analysis of physical-chemical parameters showed that water temperature during the study range 30 to 32oC, turbidity 20-32,5 cm, depth 50-120 cm, current speed 0,03-0,125 m/s, pH 6, dissolved oxygen 5,00 – 7,48 mg/l, salinity 10 to 25 ppt, nitrate 0,80 to 2,00 mg/l, phosphate 0,18 to 0,86 mg/l. Diatoms were identified consists of 15 genera. Diatom abundance ranged from 3800-5287 ind/l, diversity 1,771 to 2,294, uniformity 0,719 to 0,894 and dominance 0,117 to 0,228. The results of multiple linear regression and partial correlation showed that nitrate concentration has more influence on the abundance of diatoms with a value 0,729 compared with  concentration of phosphate with a value -0.461. Key Words: Nitrate; Phosphate; Diatom Abundance; The Estuary of Wulan
STUDI KESESUSIAN WISATA DI PANTAI SENDANG SIKUCING KABUPATEN KENDAL SEBAGAI OBJEK WISATA REKREASI PANTAI Prihantanto, Dimas Nugroho Ari; Pratikto, Ibnu; Irwani, Irwani
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.02 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.6005

Abstract

Pantai Sendang Sikucing adalah pantai yang terdapat di Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah. Pantai Sendang Sikucing dengan semua potensinya telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diatur dalam Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 14 tahun 2004 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Diharapkan dengan pengembangan dan pengelolaan yang tepat Pantai Sendang Sikucing sebagai Daerah Tujuan Wisata mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan mensejahterakan masyarakat disekitarnya. Pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut di lingkup Kabupaten Kendal sudah diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir. Salah satu pemanfaatannya adalah pengembangan wisata untuk kegiatan rekreasi pantai. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pengelolaan dan pengembangan kawasan Pantai Sendang Sikucing perlu diadakan studi kesesuaian wisata untuk pengembangan yang lebih tepat kedepannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kesesuaian Wisata di Pantai Sendang Sikucing sebagai Obje wisata Rekreasi Pantai.Penelitian ini dilakuakan dengan observasi lapangan pada bulan November 2013 sampai dengan bulan Januari 2014 di Kawasan Pantai Sendang Sikucing, yang terbagi menjadi 4 stasiun sepanjang garis pantai. Pengumpulan data primer berupa data parameter fisika dan kimia perairan dan parameter kesesuaian wisata seperti tipe pantai, lebar pantai, kemiringan pantai, kecerahan perairan, kedalaman perairan, material dasar perairan, penutupan lahan pantai, keberadaan biota berbahaya dan sampah, serta ketersediaan air tawar. Sedangkan metode yang digunakan untuk analisa hasil penelitian menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) yang menghasilkan nilai kesesuaian wisata. Berdasarkan hasil perhitungan dari Indeks Kesesuaian Wisata untuk kegiatan rekreasi pantai, bahwa kawasan Pantai Sendang Sikucing Kabupaten Kendal masih tergolong kategori Sangat Sesuai (S1) untuk stasiun 1, 2 dan 3 serta stasiun 4 masuk kategori Sesuai (S2) untuk kegiatan rekreasi pantai. Masyarakat menilai Pantai Sendang Sikucing masih dalam kondisi yang belum baik, sehingga diperlukan perbaikan sarana dan Prasarana.
Biologi Portunus pelagicus, Linnaeus, 1758 (Malacostraca : Portunidae) dari Perairan Jepara Ditinjau dari Distribusi Ukuran, Tingkat Kematangan Gonad, dan Pertumbuhan Hidayah, Ulfah Nur; Partikto, Ibnu; Irwani, Irwani
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.122 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i3.25262

Abstract

Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu komoditi perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu Rp. 70.000 – 90.000 /kg dan banyak diminati oleh masyarakat baik di dalam maupun luar negeri. Penurunan potensi sumberdaya rajungan (Portunus pelagicus) di beberapa perairan Indonesia mulai memprihatinkan. Hal tersebut dapat dihindari dengan memahami faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada sumberdaya rajungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran, nisbah kelamin dan tingkat kematangan gonad, hubungan panjang berat dan faktor kondisi, serta tingkat pertumbuhan rajungan berdasarkan fase bulan baru dan bulan purnama di Perairan Teluk Awur Jepara. Hasil penelitian distribusi ukuran lebar rajungan rata-rata 12,65 ± 1,335 pada bulan purnama dan 12,64 ± 1,259 cm pada bulan baru. Distribusi berat rata-rata 147,28 ±53,85 gram pada bulan purnama dan 146,65 ± 53,31 gram pada bulan baru. Distribusi tingkat kematangan gonad rajungan betina yaitu TKG 1 sebanyak 126 ekor, TKG 2 sebanyak 77 ekor, dan TKG 3 sebanyak 112 ekor sedangkan rajungan betina yang belum matang gonad 225 ekor. Nisbah kelamin rajungan jantan dan betina di Teluk Awur yaitu 0,9 : 1. Pola pertumbuhan rajungan di Teluk Awur yaitu bersifat allometrik negatif dimana pertumbuhan panjang karapas lebih dominan daripada pertumbuhan bobot tubuhnya. Sedangkan tingkat pertumbuhan rajungan untuk mencapai panjang maksimal yaitu 8,16 cm dengan koefisien pertumbuhan 0,6 per tahun. Blue Swimming Crab (Portunus pelagicus) is one of the fisheries commodity which has high economic value Rp. 70.000 – 90.000 /kg and is much in demand by the both domestic and foreign societies. The decrease of blue swimming crab (Portunus pelagicus) resource potential in some Indonesian waters is starting to apprehensive, that can be avoided by understanding the internal and external factors that influence the blue swimming crab resources. This research aimed to determine the size distribution, sex ratio and gonad maturity level, the relationship of length of weight and condition factor, and blue swimming crab growth rates according to the phase of the new moon and full moon in the Jepara Teluk Awur Waters. The results of the research of the width distribution of most crab in the full moon 12,65 ± 1,335  cm and 12,64 ± 1,259 in the new moon. The distribution of weight are 147,28 ±53,85 grams in the full moon and 146,65 ± 53,31 in the new moon phases. The distribution of maturity levels of female blue swimming crab gonads that is TKG 1 amounted 126 crabs, TKG 2 amounted 77 crabs, and TKG 3 amounted 112 crabs. While the female immature blue swimming crab were gonads 225. The sex ratio of male and female blue swimming crab in Teluk Awur is 0,9 : 1. The blue swimming crab growth pattern in Teluk Awur is negative allometric where the growth of carapace length is more dominant than the growth of its body weight. While the blue swimming crab growth rate to reach the maximum length is 8.16 cm with a growth coefficient of 0.6 per year. 
Studi Kesesuaian Wisata Pantai Parangtritis Sebagai Rekreasi Pantai Kabupaten Bantul, Yogyakarta Yustiabel, Hebron; Irwani, Irwani; Subardjo, Petrus
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.475 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.11415

Abstract

Pantai Parangtritis adalah pantai yang berlokasi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pantai ini memiliki potensi pada sumberdaya pesisir yaitu dibidang pariwisata. Tetapi belum diketahui apakah pantai ini sudah sesuai atau belum. Selain itu lahan yang digunakan untuk kegiatan pariwisata masih belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan pengembangan objek wisata di pantai ini. Untuk mendukung pengembangan tersebut maka perlu dilakukan studi kesesuaian terlebih dahulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan observasi lapangan (pengumpulan data primer dan data sekunder) pada bulan Desember 2013 sampai bulan Januari 2014. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposif yang terbagi dalam lima titik lokasi sampling. Pengumpulan data primer berupa data kondisi perairan dan parameter kesesuaian wisata, seperti tipe pantai, lebar pantai, kemiringan pantai, material pantai, kecepatan arus, kecerahan perairan, penutupan lahan pantai, biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar. Analisis yang digunakan adalah analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW).Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IKW di Pantai Parangtritis termasuk kategori Sangat Sesuai (S1) dengan nilai IKW >80 %. Hal ini menunjukkan bahwa Pantai Parangtritis mendukung untuk pengembangan kawasan wisata rekreasi pantai
Studi Reproduksi dan Morfometri Ikan Sembilang (Plotosus canius) Betina yang Didaratkan di Pengepul Wilayah Krobokan Semarang Dewanti, Yustin Ragil; Irwani, Irwani; Redjeki, Sri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.864 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i2.2030

Abstract

One of the fish part of family Plotosidae are Sembilang. This marine fish are usually consumed by the peoples as smoked fish. Peoples know well this fish became of their good teste and has quite nutritious. Although Sembilang not been many studied, but research on aspects of reproduction and morphometry of Sembilang is necessary to prevent the decline in this fish populations. The research was conducted in October 2011 and was continued in April 2012. The samples of the fish taken in the fish landing base in Krobokan, Semarang region. The total number of the fish samples taken as many as 30 fish, with the length between 35 cm to 70 cm and total weight ranged from 250 grams to 1600 grams. The results of the data analysis for the GSI values in both periods (October 2011 and April 2012) obtained between 5,583 % to 33,417 %. The values of Lm in the study period of October 2011 was 36,808 cm and in period of April 2012 was 26,927 cm. Diameter of fish eggs obtained from the both periods (October 2011 and April 2012) between 0,1 cm to 0,8 cm. Length and weight regression of fish in the October 2011 showed W=(0,0171)L2,691 and in the April 2012 showed W=(0,0234)L2,621. The values of condition factor in the October 2011 between 0,843 to 1,111 and in the April 2012 between 0,812 to 1,324.
Pengaruh Perbedaan Metode Transplantasi Terhadap Laju Pertumbuhan Karang Acropora aspera Pada Artificial Patch Reef Di Pulau Panjang, Jepara Prayoga, Bintang; Munasik, Munasik; Irwani, Irwani
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.231 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i1.24302

Abstract

Artificial Patch Reef (APR) adalah salah satu terumbu karang buatan yang dirancang dengan bentuk melingkar modular berbentuk piramida dan memiliki 4 tingkatan atau kedalaman yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Acropora aspera sebagai karang yang akan ditransplan pada APR karena saat ini populasi dari Acropora sangat terdegradasi dan terus menurun. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2018 di perairan Pulau Panjang Jepara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan Acropora aspera dengan variasi metode yaitu ditransplan secara vertikal dan horizontal. Kedua metode memiliki keuntungan masing-masing dengan metode vertikal memiliki peluang pertumbuhan yang lebih cepat karena pertumbuhan pada karang selalu menuju ke arah datangnya sinar matahari, keuntungan dari posisi penanaman secara horizontal adalah posisi yang optimal karena hasilnya karang tetap dapat tumbuh pada dua sisi dan dapat tumbuh ke segala arah. Selain itu penelitian ini menggunakan 3 kedalaman yang berbeda. Pertumbuhan tertinggi pada perbedaan metode terjadi pada metode vertikal dengan laju pertumbuhan sebesar 0,35 cm/bulan sedangkan pada metode horizontal didapat hasil sebesar 0,27 cm/bulan. Untuk laju pertumbuhan pada perbedaan kedalaman atau tingkatan didapatkan laju pertumbuhan untuk tingkat 2 sebesar 0,24 cm/bulan, tingkat 3 sebesar 0,34 cm/bulan dan tingkat 4 sebesar 0,35 cm/bulan. Analisis statistik ANOVA  menunjukkan pada tingkatan dan metode diperoleh nilai Sig. 0,00  yang berarti H1 diterima, berarti ada perbedaan signifikan antar metode dan antar tingkatan. Artificial Patch Reef (APR) is one of the artificial reefs that is designed with a circular pyramidal modular shape and has 4 different gradations or depths. This study used Acropora aspera as the coral to be transplanted in the APR because currently the population of Acropora is highly degraded and continues to decrease. This research was conducted from April to July 2018 on the Panjang Island, Jepara. This research use Acropora aspera with a variety of methods that transplanted vertically and horizontally. Both methods have advantages. Vertical method has chance to growth faster than horizontal method. In the direction that comes from sunlight, the benefits of planting horizontally are optimal because they produce corals that can grow on both sides and can grow to all direction. In addition, this study uses 3 different levels. The highest method obtained in the vertical method with a growth rate of 0.35 cm / month in the horizontal method results obtained at 0.27 cm / month. For the growth rate at the growth rate or growth rate for level 2 of 0.24 cm / month, level 3 is 0.34 cm / month and level 4 is 0.35 cm / month. Statistical analysis of ANOVA determines at the level and method obtains the Sig. 0,00 which means H1 is accepted, meaning there are significant differences between methods and between levels.
Pengaruh Aplikasi Perbedaan Pemberian Jenis Pakan Terhadap Kelulushidupan Dan Pertumbuhan Artemia sp. Akhsin, Muhammad Hifny; Irwani, Irwani; Putra Jaya, Nur Taufiq Syamsudin
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.915 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.8367

Abstract

Artemia sp. merupakan pakan alami yang banyak digunakan pada pembenihan ikan maupun udang. Oleh karenanya diperlukan penggunaan jenis jenis pakan yang berbeda untuk membesarkan Artemia sp., sehingga dapat menjadi pakan yang sesuai untuk budidaya Artemia sp. yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pakan mikroalga Nannochloropsis sp., dan Nitzschia sp. serta pemberian pakan buatan tepung kedelai terhadap kelulus-hidupan dan pertumbuhan Artemia sp. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Artemia sp., pakan alami dan pakan buatan. Penelitian ini menggunakan metode experimental, menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari pakan mikroalga Nannochloropsis sp. (A), Nitzschia sp (B), tepung kedelai (C), menggunakan  wadah 5 liter yang diisi air media 3 liter. Kepadatan awal Artemia sp. adalah 1500 ekor per 3 liter. Pengamatan dilaksanakan selama 21 hari, dari tanggal 20 Juli – 11 Agustus 2012. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kelulushidupan Artemia sp. tertinggi sebesar 45.04 %, dicapai oleh perlakuan pemberian pakan Nannochloropsis sp. yang berperanan dalam menunjang metabolisma tubuh secara optimal. Pertumbuhan panjang Artemia sp. tertinggi diperoleh pada perlakuan yang diberi pakan tepung kedelai (9,1 mm), dimana pakan tersebut mempunyai kandungan protein yang mendukung terjadinya pembelahan sel dan pertambahan panjang. Pertambahan berat Artemia sp. terbesar diperoleh pada perlakuan yang diberi pakan tepung kedelai sebesar 7,13 mg, dimana pakan tersebut mempunyai kandungan karbohidrat serta lemak yang menunjang pertumbuhan berat Artemia sp.
Distribusi dan Kelas Ukuran Panjang Kerang Darah (Anadara granosa) di Perairan Pesisir Kecamatan Genuk, Kota Semarang Prasojo, Setyo Adi; Irwani, Irwani; Suryono, Chrisna Adhi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i1.2001

Abstract

Anadara granosa are often called blood cockle because of a brownish red color of meat Anadara. This color is due to hemoglobin in the blood. This research was conducted in coastal waters district Genuk Semarang held in April to June 2009 using descriptive methods. The methods used to determination sampling location was purposive sampling methods. Samples were collected at intervals of once a month. The results that of distribution of A. granosa in Genuk District waters, Semarang. Found eight individuals in April, 30 individuals in May, and 1341 individuals in June. The highest abundance of A. granosa found at station I of 2314 ind / ha. Based on the classes of A. granosa in this area, the shells length variation have approximately uniform size but in this area more dominated by small and medium-sized A. granosa, whereas large shells were found relatively little, indicating that A. granosa in this area was undergoing to grow.
IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN ROB UNTUK EVALUASI TATA RUANG PEMUKIMAN DI KABUPATEN DEMAK Kusuma, Adi Chandra; Irwani, Irwani; Widada, Sugeng
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.006 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i3.3125

Abstract

Banjir rob is when an area inundated during the highest tide and low tide again at the lowest tide. The factor of banjir rob is the height of land, land subsidence, the distance from coastal, and the distance from river. Identification of rob prone areas in Demak is a measure of disaster mitigation to minimize the negative impact of the banjir rob that inundated settlement areas. The purpose of this study is to map the rob prone areas and evaluate the rob prone areas to the spatial planning of settlement area in Demak District. There are five classes of rob prone that inundating settlement area in Demak including the very prone class 14.464 ha, prone class 103.906 ha, the less safe class 335.472 ha, safe class 877.394 ha, very safe class 117 1,527 ha. Areas that included in very prone and prone classes are in Sriwulan Village, Bedono, Timbul loko, Bedono, Surodadi, Tambak bulusan, Morodemak, Purworejo, Betahwalang, Wedung, Berahankulon, and Kedungmutih. Areas that included in less safe, safe, and very safe spread classes are spreading on all villages in Demak District.
Struktur Komunitas Gastropoda Di Perairan Pesisir Kecamatan Genuk Kota Semarang Nugroho, Krisna Dwi; Suryono, Chrisna Adhi; Irwani, Irwani
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.447 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i1.1996

Abstract

Gastropods have an important role in aquatic environments, especially in food and energy cycles. This aim of study determine the abundance and structure community of gastropods and physical parameters of the water, the type of substrate sediments and organic matter content in sediments that serve to optimize the utilization analysis and estimation of the abundance of gastropods conditions contained in the Genuk Coastal Waters, the city of Semarang. The method used in this research descriptive method by means of sampling stations gastropods includes 6 points. The study results for all sampling points had 260 individuals, that comprise of 10 species, namely Turricula javana, Thaislacera, Murex trapa, Bufonaria rana linnaeus, Nassarius sp, Natica tigrina, Babylonia spirata, Turritella terebra, Pseudoneptunea varicosa, and Conus sp. Sum abundance of species ranging between 0,08 to 2,37 individu/m2. Value index of diversity (H') ranged from 0,000 to 2,026 in the category of low and moderate, and values of uniformity index (e) ranged from 0,000 to 1,461 are included in the high category and the dominance index (c) between 0,255 to 1 in the category of not no dominance (TAD) and no dominance (AD), and for the distribution patterns are dominated by the uniform distribution pattern from the clumped distribution patterns whereas community similarity (S) category was up to the height ranges between 44,44% - 88,89%.