Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pemanfaatan Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens dalam pengendalian hayati Ralstonia solanacearum penyebab penyakit layu bakteri pada tomat Istiqomah Istiqomah; Dian Eka Kusumawati
Jurnal Agro Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/2305

Abstract

Salah satu penyakit penting pada produksi tomat di Indonesia adalah layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Alternatif untuk mengendalikan penyakit layu bakteri adalah dengan menggunakan Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan B. subtilis dan P. fluorescens dalam mengendalikan penyakit layu bakteri yang disebabkan R. solanacearum serta mekanisme penghambatannya. Penelitian ini terdiri dari 5 tahap, yaitu perbanyakan inokulum R. solanacearum, uji virulensi dan uji hipersensitif  R. solanacearum, uji antagonis B. subtilis dan P. fluorescens terhadap R. solanacearum pada media agar, uji jenis antibiosis, penelitian di rumah kaca, dan analisis total fenol. Hasil penelitian uji antagonis menunjukkan bahwa semua isolat B. subtilis dan P. fluorescens memiliki potensi menghambat R. solanacearum dengan tipe antibiosis bakteriostatik. Hasil analisis kadar fenol menunjukkan bahwa terjadi peningkatan total fenol secara signifikan pada tanaman tomat yang diaplikasikan isolat B. subtilis UB-ABS6, P. fluorescens UB-PF5 dan P. fluorescens UB-PF6. Penelitian di rumah kaca menunjukkan bahwa semua tanaman tomat yang diaplikasikan agens hayati mengalami penundaan masa inkubasi dibandingkan dengan kontrol. Isolat B. subtilis UB-ABS2, B. subtilis UB-ABS6, P. fluorescens UB-PF5 dan P. fluorescens UB-PF6 secara signifikan menekan kejadian penyakit layu bakteri berturut-turut 50%, 30%, 60%, dan 60%. B. subtilis dan P. fluorescens dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan layu bakteri pada tomat yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. One of important disease that infects tomato production in Indonesia is bacterial wilt disease caused by Ralstonia solanacearum. Alternative on controlling bacterial wilt is using Bacillus subtilis and Pseudomonas fluorescens. Goal of the research was to find out ability of B. subtilis and P. fluorescens to control R. Solanacearum and mechanism of the inhibition. This research divided into 5 stages, i.e. propagation of R. solanacearum, virulence and hypersensitive tests of R. Solanacearum, antagonist test of B. subtilis and P. fluorescens against R. solanacearum on agar medium, antibiosis type test, research in greenhouse, and total phenol analysis. The result showed that all isolates of B. subtilis and P. fluorescens have potential to inhibite R. solanacearum by bacteriostatic antibiosis type. The total phenol level showed significant increase of phenol on tomato along with the application of isolates B. subtilis UB-ABS6, P. fluorescens UB-PF5 and P. fluorescens UB-PF6. Research in the greenhouse showed that all tomatoes, which had been given bioagent, did delay on the incubation than the control. Isolates of B. subtilis UB-ABS2, B. subtilis UB-ABS6, P. fluorescens UB-PF5, and P. fluorescens UB-PF6 had significantly inhibited the bacterial wilt disease 50%, 30%, 60%, and 60%, respectively. Therefore, B. subtilis and P. fluorescens can be used to control bacterial wilt diseases on tomato caused by Ralstonia solanacearum.
Pengaruh Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays) dan Kacang Hijau (Vigna radiata) Dian Eka Kusumawati
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1 No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v1i2.923

Abstract

Kompetisi atau persaingan tanaman dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tanaman yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbataspada lahan dan waktu. Persaingan dapat terjadi antar tanaman sejenis (intraspesifik) dan antartanaman berbeda jenis (interspesifik). Jagung dan kacang hijau merupakan jenis tumbuhandengan habitat yang berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidakmungkin akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimanakeduanya tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling memperebutkanunsur hara, air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Hal ini berarti terjadi tumpangtindih relung ekologi antara jagung dan kacang hijau. Penilitian ini menggunakan metodeRancangan Acak Kelompok (RAK). Ada 3 macam pelaksanaan penelitian yaitu kompetisiintraspesifik tanaman jagung dengan 4 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali, kompetisiintraspesifik tanaman kacang hijau dengan 4 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali, dankompetisi interspesifik tanaman jagung dan kacang hijau dengan 3 perlakuan yang diulangsebanyak 5 kali. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan tanaman jagungkontrol dan juga tanaman kacang hijau kontrol lebih bagus dibandingkan dengan perlakuandengan banyak tanaman dalam satu polybag karena adanya pengaruh kompetisi intraspesifikantar sesama tanaman jagung dan sesama tanaman kacang hijau. Pertumbuhan tanamanjagung lebih baik dibandingkan dengan kacang hijau jika ditanam secara bersama dalam satupolybag karena adanya persaingan interspesifik antara tanaman jagung dan kacang hijau.
Kajian Peningkatan Produksi Kedelai (Glycine max (L) Merr.) dengan Pemberian Macam Dosis dan Konsentrasi Biourine Plus Mariyatul Qibtiyah; Dian Eka Kusumawati
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2 No 1 (2018): Desember 2018
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v2i1.1287

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh macam dosis dan konsentrasi biourine plus terhadap peningkatan pertumbuhan dan produksi kedelai. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang diulang 3 kali. Perlakuan 1 terdapat 3 level : dosis 500 l/ha, dosis 1000 l/ha, dosis 1500 l/ha. Perlakuan 2 terdapat 3 level : konsentrasi 1 l/15 l air, konsentrasi 1 l/10 l air, konsentrasi 1 l/5 lt air. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang nyata antara perlakuan macam dosis dan konsentrasi biourine plus pada berbagai parameter yang diamati dan berbagai umur. Perlakuan terbaik yaitu pada dosis 1500 l/ha dan konsentrasi biourine 1l/5 lt air.
Replanting, Purification, and Preservation of Cercospora Dian Eka Kusumawati; Istiqomah Istiqomah
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1 No 1 (2017): December 2017
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v1i1.1304

Abstract

Cercospora is a group of Ascomycota fungi undergo meiosis after zygote formation of the short-lived and produce meiospora with the formation of free cells in a meiosporagium called ascus. Ascomycota indicates sexual compatibility bipolar and have cell walls composed of two layers (bi-layered). Phylogenetic tree based on 18S rDNA sequences showed that the Ascomycota and Basidiomycota have divergence from one another in the Paleozoic era, about 500 million years ago. Cercospora fungus is also a fungus that can cause disease is quite common in plants. In culturing the fungus cercospora there are some processes that do the replanting, purification and preservation. Replanting isolate of the fungus Cercospora replanting which is the work of moving the fungus Cercospora isolates from the old medium into a new medium with a very high level of accuracy. In this case replanting process is done by using the method of puncture. Purification is a process of purifying the fungus Cercospora isolates from other microorganisms (fungi and bacteria) who participated grow during the isolation process, usually done by taking the hyphae at the very end of the isolates. Preservation is the storage and maintenance activities of the fungus Cercospora isolates using glycerol solution which will then be stored in the refrigerator in a certain period.
KAJIAN MACAM DOSIS BIOURINE SAPI DAN PUPUK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Dian Eka Kusumawati; Rifki Misbakhul Fauzi; Choirul Anam; Mariyatul Qibtiyah
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3 No 1 (2019): Desember 2019
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v3i1.1711

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman pangan kelompok kacang-kacangan yang memiliki kandungan protein tinggi dan banyak manfaat di berbagai bidang. Baik di bidang kuliner maupun kesehatan. Akan tetapi tingginya manfaat Kacang Tanah ini tidak di dukung dengan produksi yang baik pula, maka dari itu peneliti melakukan penelitian dengan perlakuan Biourine Sapi dan Pupuk Phonska guna meningkatkan produksi tanaman Kacang Tanah. Diduga perlakuan pemberian biourine dengan dosis 7.500 l/ha dan pupuk phonska 100 kg/ha pada masa pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah akan memberikan hasil yang lebih baik terhadap produksi kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lamongrejo Kabupaten Lamongan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2019 - Juni 2019. Penelitian ini menggunakan metode RAK Faktorial dengan 3 ulangan, yaitu: Dosis Biourine dan Dosis Pupuk Phonska. Faktor Dosis PGPR terdiri dari: Dosis 3500 l/ha, Dosis 5000 l/ha dan Dosis 7500 l/ha. Faktor Dosis Pupuk Phonska yaitu: Dosis 25 kg/ha, Dosis 50 kg/ha, dan Dosis 100 kg/ha. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, Jumlah polong per tanaman, Jumlah polong bernas per tanaman, Bobot polong per tanaman, Bobot polong bernas per petak, Bobot biji per petak, Berat brangkasan basah, Berat brangkasan kering. Pengamatan dilakukan sampai panen setiap 7 hst mulai tanaman berumur 7 hst, dianalisa menggunakan analisa sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Dari hasil penelitian melalui analisa sidik ragam disimpulkan bahwa terdapat interaksi pada hampir semua parameter kecuali tinggi tanaman, jumlah daun. Terdapat beda nyata pada perlakuan bobot polong bernas per petak, bobot biji per petak dan berat brangkasan basah. Kombinasi perlakuan terbaik umumnya ditunjukkan oleh perlakuan dosis biourine7500 l/ha dan dosispupukphonska 100 kg/ha.
PENGARUH MACAM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO DAN DOSIS PUPUK ORGANIK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI Ana Amiroh; Nasrul Ilmi; Dian Eka Kusumawati
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v4i2.2592

Abstract

tion. One of the efforts to evercome the problem of rice dependence is by adjusting the spacing and giving thr right dose of organic fertilizer. The purpose of this study was to determine the effect of orgaic fertilizer dosage and spacing on rice growth and production. This research was conducted in Solokuro Villlage, Solokuro Sub-ditrict, Lamongan Regency in April-June 2021. This research was conducted using a factorial randomized block design method consisting of two factors, namely types of organic fertilizers and spacing. The observed parameters observed were plant height, number of tillers, panicle length, wet grain weight and 1000 seeds wheught. From the results of research that has been carried out on the treatment of doses of organic chicken fertilizer doses of spacing on the growth and production of rice plants (Oryza sativa L.) it can be concluded that; There was an interaction with the observation of the number of tassels aged 75 day. There were significant differences in the single treatment of planting distance on the parameters of height observation of plants aged 21, 28, 35 and 42 hst, the number of tillers aged 14, 21 and 28 HST, and the number of tillers aged 42 HST and the number of panicles at the age of 68 and 82 HST, And there was no significant difference in the observation of plant height at 7 DAP, 14 DAP, the number of tillers at 7 DAP, the number of panicles at 61 DAP and 1000 seeds dry weight, wet grain weight and dry grain weight. And the best results were obtained in the treatment of 25 x 25 x 40 cm spacing and 10 tons/ha of chicken manure.
PENGARUH MACAM MULSA DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna Sinensis L.) Choirul Anam; Kevin Kevin; Dian Eka Kusumawati
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v4i2.2595

Abstract

Long beans are seasonal vegetable crops that are widely used by people in Indonesia and are one type of vegetable that is sold daily. The use of long beans is very diverse, which is served for a variety of dishes from raw to cooked. The parts of long bean plants that can be consumed are the leaves and pods. The purpose of this study was to determine how much influence the application of mulch and manure had on the growth of long beans (Vigna Sinensis L.). The study was conducted in Jatenan Village, Kedungpring District, Lamongan Regency. The altitude of the place is ± 7 meters above sea level. The time of the study was carried out from February to March 2021, using the factorial Randomized Block Design (RAK) method, which consisted of 2 factors with 3 replications. The results of the study of the Effect of Cow Manure Application on the Growth and Production of Long Beans (Vigna Sinensis L.) The results of the study of the Effect of Mulch and Cow Manure on the Growth and Production of Long Bean Plants (Vigna Sinensis L.) can be seen that the best treatment is the goat manure treatment (P1) and plastic mulch treatment (M2) than the other treatments.
EFEKTIVITAS APLIKASI MACAM PUPUK ORGANIK CAIR DAN VARIETAS TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI SAWI (Brasica juncea L.)YANG DIBUDIAYAKAN SECARA HIDROPONIK Dian Eka Kusumawati; Ferry Nurdiansyah; Choirul Anam
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v4i2.2598

Abstract

Mustard (Brassica juncea L.) is one of the most popular horticultural commodities. So it is necessary to increase the production of mustard plants by hydrophonic and using liquid organic fertilizer (LOF). In the hydroponic system, growth and development is very dependent on providing nutrients. The research was conducted in the village of Gampangsejati, Laren District, Lamongan Regency. The time of the study was carried out in February 2021 to June 2021. The study was carried out in a non-greenhouse. The study was conducted using a factorial randomized block design method which consisted of 3 levels, namely for factor 1 the fertilizer treatment used was AB Mix Nutrition, cow biourine LOF and goat manure LOF. Factor 2 varieties used are Sawi nauli, Sawi shinta and Sawi green. The results of the research that have been carried out are that the use of AB mix treatment showed the best growth and yield of mustard shinta, mustard nauli and mustard green plant varieties compared to cow biourine LOF and goat dung LOF treatments.
Kajian Macam Pupuk NPK dan Mulsa Plastik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Choirul Anam; Imam Hanafi; Dian Eka Kusumawati
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5 No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v5i1.2706

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam pupuk NPK dan mulsa plastik terhadap pertumbuhan dan peroduksi bawang merah (Allium ascalonicum L.). Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Desa Sidorejo Kecamatan Kedungadam Kabupaten Bojonegoro mulai bulan Maret sampai Mei 2021, pada tanah sawah pada ketinggian 42 meter dari permukaan laut. Varietas bawang merah yang digunakan adalah Nanjung, jarak tanam 13 13 cm dengan pemupukan sebanyak 500 kg pupuk NPK, 100 kg pupuk SP36, 120 kg pupuk Urea dan 60 kg pupuk KCL per hektar dan penggunaan mulsa plastik sesuai dengan perlakuan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor yang faktor pertama : macam pupuk NPK (P), yang terdiri dari tiga macam, yaitu P1 : Kontrol, P2 : 500 kg/h pupuk NPK merek (T) dan P3 : 500 kg/h pupuk NPK merek (D); sedangkan faktor kedua : Mulsa plastik (U), yang yerdiri dari tiga taraf, yaitu U1 : Kontrol, U2 : Mulsa Perak dan U3 : Mulsa Hitam Perak.Hasil penelitian menunjukan interaksi terhadap Jumlah Anaan,Jumlah Daun, Tinggi Tanaman, Berat Basah, Berat Kering, Berat Umbi Sempel, Berat Umbi Perpetak dan Berat 100 Umbi. Bahwa perlakuan yang dominan pada tanaman bawang merah adalah 500 kg/h pupuk NPK merek (T) dan penggunaan perlakuan mulsa plastik perlakuan kontrol yang lebih dominan.
Aplikasi Macam dan Dosis Pupuk Kandang Pada Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum) Dian Eka Kusumawati; Langgeng Eka Saputra; Ana amiroh
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5 No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v5i1.2709

Abstract

Tanaman tomat (Lycopersicon esculentum) adalah salah satu tanaman komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan yang serius, terutama dalam hal peningkatan hasil kualitas buahnya. Rendahnya produksi tomat di Indonesia kemungkinan di sebabkan varietas yang di tanam tidak cocok ,kultur teknis yang kurang baik atau pemberantasan hama dan penyakit. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui dosis pemberian macam pupuk kandang terhadap produksi tanaman tomat (Lycopersicon esculentum). Penelitian ini di laksanakan pada bulann januari sampai bulan april 2021 di dusun kelor, desa medalem, kecamatan modo, kabupaten lamongan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dan setiap faktor terdridari 3 level , yaitu: faktor 1:Macam pupuk kandang dengan 3 perlakuan: Pupuk kandang sapi, Pupuk kandang kambing,dan Pupuk kandang ayam faktor 2: Dosis pemberian dengan 3 level: Kontrol, 5 ton/ha, dan 10 ton/ha. Pengamatan dilakukan bertujuan untuk mengukur tinggi tanaman, Jumlah buah sampel per perlakuan, Berat buah sampel per perlakuan, dan Berat brangkasan sampel per perlakuan (segar).