Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMANFAATAN PEKARANGAN EFEKTIF PENUNJANG KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA TANI DI DESA PASIRTALAGA KECAMATAN TELAGASARI KABUPATEN KARAWANG Kuswarini Sulandjari; Fatimah; Ratna Mufidah
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 5 No 1 (2022): APTEKMAS Volume 5 Nomor 1 2022
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.58 KB) | DOI: 10.36257/apts.v5i1.4448

Abstract

Potensi pangan lokal untuk kemandirian pangan terkait dengan aset mata pencaharian yang dimiliki unit terkecil dalam suatu rantai produksi pangan, yaitu rumah tangga petani, diantaranya berupa pekarangan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan penguatan modal alam melalui upaya pemanfaatan pekarangan berbasis komunitas. Mitra pengabdian adalah Kelompok Tani Wanita di Desa Pasirtalaga Kecamatan Talagasari Kabupaten Karawang. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan dengan pendekatan perorangan dan kelompok, menggunakan metode anjangsono, FGD, ceramah, demonstrasi plot, demonstrasik cara, demonstrasi hasil. Kegiatan melalui tahapan: persiapan, penyuluhan dan fasilitasi, serta evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat: Terdapat perubahan pengetahuan dan persepsi anggota KWT setelah mengikuti kegiatan penyuluhan pemanfaatan pekarangan dan pembuatan kompos dari sampah dapur; Pemanfaatan pekarangan merupakan hal yang penting dan sedang didorong oleh pemerintah Desa Pasirtalaga melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa pasirtalaga. Subjek yang melaksanakan program secara langsung yaitu ibu-ibu yang tergabung sebagai anggota kelompok Wanita tani (KWT) Desa Pasirtalaga. Ibu-ibu anggota KWT nantinya akan menjadi percontohan atau kader bagi rumah tangga lain dalam hal pemanfaatan pekarangan. Perlunya memperhatikan keberlanjutan program, melalui monitoring dan evaluasi. Pendampingan perlu dilakukan kepada KWT sebagai basis komunitas untuk pengembangan penanaman pekarangan. Kader perlu memantau perawatan tanaman hingga panen dan pemanfaatannya oleh rumah tangga.
The Influence of Livelihood Assets in Livelihood Resilience Farm Household at Sukabakti Village, Bekasi Fatimah Azzahra; Arya Hadi Dharmawan
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 3 No. 1 (2015): Sodality
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.079 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v3i1.9427

Abstract

The purpose of this study was to analyze the use of livelihood assets by farm household and their influence o n  th e leve l o f fa rm  h o u seh o ld ’s res ili en ce a t S u kab a kti villa g e.  Fa rm  h o u seh o ld  wa s d i vid e d  in to  t wo  a rea s  that was farm household in the flood area and farm household in the not flood area. In addition, the research also view structure a living that on farm, off farm, and non farm built by farm household in two areas. This study combined quantitative approach using questioner method and qualitative approach using depth interview method. The result of these study explained livelihood asset used by farmers in Sukabakti village highly influencin g  th eir resil ien ce ’s le vel.   There are significant differences between the two areas where farm household in the flood area are dominated in non farm sector, while in the not flood area are d o m ina ted  o n  fa rm  an d  o ff fa rm  secto r.  T h e lev el o f h o u seho ld ’s resil ien ce in  th e n o t flood  a rea  is h igh er  than farm household in the flood area.  Keywords:  farm household, livelihood assets, resilience
Women and Livelihood Resilience of Household: Analysis of Oil Palm Expansion Impact in Jambi Fatimah Azzahra; Arya Hadi Dharmawan; Nurmala K. Pandjaitan
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 5 No. 1 (2017): Sodality
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.957 KB) | DOI: 10.22500/sodality.v5i1.16269

Abstract

ABSTRACTIndonesia is the greatest producer of oil palm in the world. Despite providing economic benefits, oil palm plantations cause significant environmental and social impacts. Environmental impacts such as deforestation, loss of biodiversity, forest fires and drought. The social impact of oil palm expansion changes women works in livelihood resilience. The purpose of this study are to analyze the influence of oil palm plantations to the livelihood structure and working changes in women and men at smallholder household in Jambi. The method used is mix method using questionnaire and in-depth interviews. The results are the expansion of oil palm plantations cause structural changes such as the shift subsistence living from rubber plantations into oil palm plantation and on lower household changes women from domestic work into the public work as oil palm labours. This is done to increase income of the household in order to remain economically resilient when a crisis situation. However, the environment is very vulnerable, causing drought and exacerbated by forest firesKeywords: oil palm, livelihood, women, resilience, householdABSTRAKIndonesia merupakan negara produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Meskipun memberikan manfaat ekonomi, perkebunan kelapa sawit menimbulkan dampak lingkungan dan sosial yang signifikan. Dampak lingkungan seperti deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, hingga bencana kebakaran hutan dan kekeringan. Dampak sosial perkebunan kelapa sawit yaitu mengubah pekerjaan perempuan dalam resiliensi nafkah. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis sejauh mana ekspansi perkebunan kelapa sawit mempengaruhi struktur nafkah dan kerja nafkah laki-laki dan perempuan pada rumahtangga petani di Provinsi Jambi. Metode yang digunakan yaitu metode campuran dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini yaitu ekspansi perkebunan kelapa sawit menyebabkan perubahan struktur nafkah berupa pergeseran sumber nafkah dari perkebunan karet menjadi perkebunan kelapa sawit. Selain itu, pada rumahtangga lapisan bawah terjadi perubahan kerja perempuan dari domestic menjadi ke ranah publik yaitu sebagai buruh kelapa sawit. Hal tersebut dilakukan untuk menambah penerimaan rumahtangga agar tetap resilien secara ekonomi ketika terjadi krisis. Namun, lingkungan menjadi sangat rentan sehingga menimbulkan kekeringan dan diperparah dengan kebakaran hutan.Kata kunci: kelapa sawit, nafkah, perempuan, resiliensi, rumahtangga
Analisis Modal Sosial (Trust, Network, and Norms) Rumah Tangga Petani Pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang Fatimah Azzahra; Kuswarini Sulandjari
Jurnal Komunikasi Pembangunan Vol. 20 No. 02 (2022): Juli 2022
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46937/20202240339

Abstract

The worldwide Covid-19 pandemic has had a tremendous influence on society, notably on farmer households in Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang. The Covid-19 virus, as well as government regulations such as PPKM, can be a stressor that puts farming households in crisis situation. Farmer households' social capital is one of their buffer capacities that can be used as a basis in times of distress. The goal of this study is to look at farmer households' social capital in terms of the three components of social capital: norms, networks, and trust. Purposive sampling was employed to determine the approach used in this study, which is a quantitative method backed by qualitative data. Respondents were 40 farmer households which were determined by purposive sampling method. The results of this study indicate that the social capital of farmer households in Desa Pasirtalaga is of high value, especially in the level of compliance with norms, and the level of trust in the social environment. So, it can be concluded that social capital is very important for farmer households in Pasirtalaga Village during the covid-19 pandemic.
Sampai Kapan Pemuda Bertahan di Pedesaan? Kepemilikan Lahan dan Pilihan Pemuda Untuk Menjadi Petani Dwi Wulan Pujiriyani; Sri Suharyono; Ibnul Hayat; Fatimah Azzahra
BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan Vol. 2 No. 2 (2016): Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.522 KB) | DOI: 10.31292/jb.v2i2.72

Abstract

Abstract : Nowadays, regeneration crisis of manpower for farming has become an alert for many countries, both poor and developing countries. In Indonesia, this crisis is seen in the decreasing number of agriculture labour, especially for the youth age. Cikarawang is one of many villages which experienced crises of youth employments in farming sector. This research was aimed to explore possible aspects for the youth to allow them remain working in farming sector. Bonding and pushing factors for the youth to remain working in farming sector are the main aspects that were focused in this research. This research used the concept of “gerontocracy and land access for the youth” by Ben White. This research was conducted using mixed method, by integrating quantitative and qualitative approaches. Qualitative approach was performed by observation and an in-depth interview. Quantitative approach was conducted by implementing survey of 40 youths in Cikarawang Village as respondents, with the age of 16 – 35 as the samples. Qualitative data were analysed using Nvivo, while quantitative data were analysed using cross tabulation technique. The results show that land possession, farming skill and marital status were the main factors for the youth to remain working in farming sector. Whilst, factors that eliminates the youth to leave agricultural sector were education and the capabilities of non-farming skills. Keywords : Youth, Farming, Land Possession, Gerontocracy, Regeneration, laborIntisari : Krisis regenerasi tenaga pertanian menjadi persoalan di banyak negara saat ini, baik negara-negara miskin maupun negara berkembang. Dalam konteks Indonesia, krisis regenerasi tenaga pertanian di desa secara nyata terlihat dari penurunan jumlah tenaga kerja di sektor pertanian yang terjadi pada kelompok umur pemuda. Cikarawang merupakan salah satu desa yang mengalami krisis tenaga muda di sektor pertanian. Penelitian ini diarahkan untuk menggali aspek yang memungkinkan pemuda untuk tetap tinggal dan terjun di sektor pertanian. Aspek-aspek ini secara khusus difokuskan pada faktor pengikat dan pendorong bagi pemuda untuk bertahan di sektor pertanian. Perspektif teori yang digunakan dalam tulisan ini adalah konsep gerontokrasi dan akses lahan untuk pemuda dari Ben White. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode campuran yaitu dengan mengintegrasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan observasi dan metode wawancara mendalam terhadap informan. Sementara itu, pendekatan kuantitatif dilakukan melalui survei dengan mengambil 40 responden berusia 16-35 tahun sebagai sampel dari seluruh pemuda di Desa Cikarawang. Teknik analisa data dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan Nvivo dan kuantitatif dengan menggunakan tabulasi silang. Hasil Penelitian menunjukan bahwa kepemilikan lahan, keahlian bertani, dan status perkawinan adalah faktor yang mengikat pemuda untuk bertahan di sektor pertanian. Sementara itu faktor yang mendorong pemuda untuk keluar dari sektor pertanian adalah pendidikan dan keahlian non pertanian. Kata Kunci: pemuda, pertanian, kepemilikan lahan, gerontokrasi, regenerasi, tenaga kerja
Peran Organisasi Petani dalam Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Keluarga Petani di Indonesia Bayu Budiandrian; Fatimah Azzahra; Arief Setyadi
Jurnal Agrimanex: Agribusiness, Rural Management, and Development Extension Vol. 2 No. 2 (2022): Maret
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/agrimanex.v2i2.6477

Abstract

Pembangunan pertanian di Indonesia merupakan tugas berat yang tidak bisa dimaknai sebagai tanggungjawab pemerintah semata. Kolaborasi yang bersifat penta-helix untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembangunan pertanian di Indonesia merupakan prasyarat yang wajib dipenuhi demi tercapainya cita-cita bersama. Di Indonesia, organisasi tani telah mengambil tempat dalam banyak momentum sejarah, khususnya dalam berbagai gerakan agraria dari masa ke masa. Sajogyo (1965) menyebutkan bahwa organisasi tani merupakan salah satu elemen yang berjasa dalam mempelopori riset awal sosiologi pedesaan dan gerakan tani pada masa awal kemerdekaan. Meski demikian, sampai saat ini nasib sebagian besar petani masih belum kunjung sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk melihat strategi dan upaya yang dilakukan organisasi petani untuk peningkatkan kesejahteraan keluarga petani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik kritis untuk mengkaji peran serta organisasi tani melalui program dan layanan yang diberikan kepada anggota, serta sejauh mana kecenderungan program dan layanan tersebut berkorelasi dengan kebijakan pembangunan pertanian secara nasional. Penelitian ini fokus pada 5 (lima) organisasi tani yang tergabung dalam Asia Pacific Farmers’ Programme (APFP): Aliansi Petani Indonesia (API), Serikat Petani Indonesia (SPI), Jaringan Masyarakat Tani (JAMTANI), Wahana Masyarakat Tani (WAMTI) dan Serikat Nelayan Indonesia (SNI). Penelusuran informan dilakukan dengan teknik snowball dan pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan dialektik dan trialektik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diperlukan penguatan program dan layanan yang tidak hanya dirahkan pada peningkatan produktivitas pertanian, tetapi juga pada penurunan beban pengeluaran keluarga petani, sehingga penghidupannya lebih berkelanjutan.
PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI KONSENTRASI BAP (BENZYL AMINO PURINE) TERHADAP KARAKTER MORFOLOGI BEBERAPA VARIETAS LOKAL BAWANG MERAH (ALLIUM ASCALONICUM L.) DI KABUPATEN KARAWANG Fatimah Azzahra; Elia Azizah; Yayu Sri Rahayu
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 3 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i3.11922

Abstract

Budidaya bawang merah memiliki beberapa masalah utama yang dirasakan oleh petani diantaranya yaitu produktivitas bawang merah yang cukup rendah, hal tersebut menyebabkan hasil bawang merah yang sangat rendah dan mahal sehingga cukup sulit untuk diekspor ke luar negeri. Salah satu metode yang digunakan dalam meningkatkan produktivitas pada tanaman bawang merah adalah dengan adanya pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT). Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk mendapatkan konsentrasi BAP (Benzyl Amino Purine) terhadap karakter morfologi pada setiap varietas lokal bawang merah (Allium ascalonicum L.) di Kabupaten Karawang. Penelitian ini dilaksanakan didalam Screen House Lahan baru Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang yang terletak di Desa Pasirjengkol, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang. Percobaan dilaksanakan selama satu musim tanam. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu varietas (Bima, Sumenep dan Dayak) kemudian dosis pemberian ZPT BAP (0 ppm, 25 ppm, 50 ppm dan 70 ppm) dengan tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga dihasilkan 36 satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis uji F dan uji lanjut dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5 %. Hasil dari percobaan ini menunjukkan tidak terdapat interaksi terhadap penggunaan berbagai konsentrasi BAP (Benzyl Amino Purine) dan varietas terhadap hasil rerata tinggi tanaman dan diameter umbi bawang merah (Allium ascalonicum L). Perlakuan dengan konsentrasi 25 ppm memberikan hasil terbaik pada setiap parameter pengamatan. Namun terdapat perlakuan berbeda nyata terhadap faktor mandiri varietas Bima Brebes dan Sumenep pada semua parameter.
PENGARUH KUALITAS PENYULUHAN P4S WIRA TANI TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA TEGAL SAWAH KABUPATEN KARAWANG Geby Delaya Christina Harahap; Muharam Muharam; Fatimah Azzahra
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 3 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i3.12666

Abstract

Penyuluhan pertanian merupakan usaha untuk memberdayakan petani dengan cara melakukan peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar mereka mampu meningkatkan usahataninya dan meningkatkan kesejahteraan dirinya. P4S Wira Tani mempunyai tujuan untuk melaksanakan pelatihan/permagangan bagi petani/masyarakat, selain itu P4S Wira Tani juga memiliki peran untuk memberikan edukasi kepada petani salah satunya melalui penyuluhan, salah satu penyuluhan yang dilakukan adalah swasembada cabai, dimana ini merupakan usaha untuk mencukupi kebutuhan sendiri dengan cara menanam benih cabai di pot/galon bekas. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas penyuluhan P4S Wira Tani terhadap kesejahteraan petani. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah kelompok Tani Jaya dan menggunakan sampling jenuh. Hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan analisis regresi linier berganda kualitas penyuluhan P4S Wira Tani berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani. Secara parsial dapat dilihat bahwa Tangible/Keberwujudan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani, Reliability/Kehandalan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani, Responsiveness/Daya Tanggap tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani, Assurance/Jaminan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani, Emphaty/Kepedulian berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani.
Analisis Struktur dan Strategi Nafkah Rumah Tangga Petani Kangkung Darat (Ipomoea reptans) di Desa Kedungjaya Kecamatan Babelan Rizka Fauzia; Abubakar Abubakar; Fatimah Azzahra
Jurnal Agrimanex: Agribusiness, Rural Management, and Development Extension Vol. 4 No. 1 (2023): September
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/agrimanex.v4i1.9838

Abstract

Land kale is the leading vegetable crop in Bekasi Regency, but the income from land kale farming has not been able to meet all the household needs of farmers in Kedungjaya Village. This situation requires strategies to manage sources of income in order to increase the household income of land kale farmers. The purpose of this study was to determine the structure of the livelihood and the form of the livelihood strategy carried out by the households of the land kale farmers in Kedungjaya Village in meeting their household's needs. Respondents in this study amounted to 37 farmers who were determined by total sampling. The analysis technique used is financial analysis, normal distribution curve rules, and qualitative descriptive analysis. The results showed that the household income structure of land kale farmers in Kedungjaya Village in the upper income layer consisted of 52.66% of income from the on-farm sector, 15.12% of income from the off-farm sector, and 32.22% from the non-farm sector. Then the middle income layer consists of 65.88% of income from the on-farm sector, 12.60% of income from the off-farm sector, and 21.51% of income from the non-farm sector, and the lower income layer consists of 100% income from the on-farm sector. The livelihood strategy implemented by the land kangkung farming household in Kedungjaya Village includes a dual income pattern and migration.