Sugeng Juwono Mardihusodo
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Application of Geographically Weighted Regression for Vulnerable Area Mapping of Leptospirosis in Bantul District Prima Widayani; Totok Gunawan; Projo Danoedoro; Sugeng Juwono Mardihusodo
Indonesian Journal of Geography Vol 48, No 2 (2016): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3239.139 KB) | DOI: 10.22146/ijg.17601

Abstract

Abstract Geographically Weighted Regression (GWR) is regression model that developed for data modeling with continuous respond variable and considering the spatial or location aspect. Leptospirosis case happened in some regions in Indonesia, including in Bantul District, Special Region of Yogyakarta. The purpose of this study are to determine local and global variable in making vulnerable area model of Leptospirosis disease, determine the best type of weighting function and make vulnerable area map of Leptospirosis. Alos satelite imagery as primary data to get settlement and paddy fields area. The others variable are the percentage of population’s age, flood risk, and the number of health facility that obtained from secondary data. Determinant variables that affect locally are flood risk, health facility, percentage of age 25-50 years old and the percentage of settlement area. Meanwhile, independent variable that affects globally is the percentage of paddy fields area. Vulnerability map of Leptospirosis disease resulted from the best GWR model which used weighting function Fixed Bisquare. There are 3 vulnerable area of Leptospirosis disease, high vulnerability area located in the middle of Bantul District, meanwhile the medium and low vulnerability area showed clustered pattern in the side of Bantul District. Abstrak Geographically Weighted Regression (GWR) adalah model regresi yang dikembangkan untuk memodelkan data dengan variabel respon yang bersifat kontinu dan mempertimbangkan aspek spasial atau lokasi.  Kejadian Leptospirosis terjadi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di wilayah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan variabel lokal dan global dalam membuat model  kerentanan Leptospirosis dan menentukan jenis fungsi pembobot yang terbaik serta membuat peta kerentanan wilayah Leptospirosis menggunakan aplikasi GWR. Citra Satelit Alos digunakan untuk mendapatkan data penggunaan lahan, yang selanjutnya diturunkan menjadi prosentase luas permukiman dan sawah. Parameter lainya adalah prosentase umur penduduk, resiko banjir dan jumlah fasilitas kesehatan yang diperoleh dari data sekunder. Variabel yang berpengaruh secara lokal adalah  Risiko Banjir, Fasilitas Kesehatan Presentase Usia 25-50 tahun, Prosentase Luas Pemukiman, sedangkan variabel independen yang bepengaruh secara global adalah Presentase Luas Sawah.  Peta kerentanan Leptospirosis yang dihasilkan dari model GWR terbaik yaitu menggunakan fungsi pembobot  Fixed Bisquare. Terdapat 3 kelas kerentanan Leptospirosis yaitu kelas kerentanan tinggi berada di desa-desa di tengah Kabupaten Bantul, sedangkan kelas sedang dan rendah menunjukkan pola menggelompok di wilayah pinggiran Kabupaten Bantul
PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA (Studi Kasus di Panti Rehabilitasi Pamardi Putra Ya yasan Sinar Jati Kemiling Bandar Lampung Tahun 2012) Firmansyah Firmansyah; Sugeng Juwono Mardihusodo; Gunawan Irianto
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i3.372

Abstract

Saat ini tingkat penyalahgunaan narkoba di Indonesi a telah menjadi keprihatinan masyarakat, karena terjadinya kasus semakin hari bu kannya semakin menurun tapi malah semakin meningkat. Penyalahgunaan narkoba dil ihat dari pengguna telah menjangkau berbagai kalangan termasuk pejabat, apar at hingga rakyat kecil serta makin meningkatnya kasus pada kalangan remaja. Berdasarka n penelitian Badan Narkotika Nasional tahun 2008, Provinsi Lampung menempati uru tan ke sembilan sebagai pecandu se Indonesia, dengan jumlah pemakai mencapai 115.25 2 orang atau 2,01% dari jumlah penduduk. Pemerintah melalui Badan Narkotika Nasion al terus berupaya menekan angka penyalahgunaan narkoba agar misi Indonesia yang beb as narkoba tahun 2015 bisa terwujud. Upaya ini juga didukung dengan terbitnya Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yakni penyalahguna narkoba harus masuk panti rehabilitasi bukan dijatuhi hukuman penjara, tapi bagi pengedar dan bandar narkoba dijatuhi hukuman yang berat. Tujuan penelitian ini adalah me ngetahui karakteristik umur, pendidikan dan jenis kelamin, mengetahui faktor-fak tor yang mempengaruhi terjadinya penyalahgunaan narkoba pada remaja yaitu faktor ind ividu, faktor lingkungan sosial dan faktor ketersediaan narkoba. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif , tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling dan analisis masalah dengan content analysis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan b ahwa faktor kepribadian remaja penyalahguna narkoba cenderung anti sosial, seluruh nya tahu tentang narkoba, memakai narkoba karena ikut-ikutan dan solider deng an teman, komitmen agama yang lemah, dan tidak bisa menolak ajakan teman untuk me makai narkoba. Faktor lingkungan keluarga seluruhnya pathogenik, begitu juga lingkun gan sosial masyarakat banyak pemakai narkoba dan mendukung untuk berperilaku ant i sosial. Faktor ketersediaan narkoba itu sendiri mudah didapat. Bebagai upaya at au strategi dilakukan dalam mengatasi masalah ini, selain dengan melakukan peni ngkatan upaya Promosi Kesehatan tentang narkoba ditengah masyarakat dan institusi, pencegahan narkoba berbasis masyarakat melalui pendekatan Desa Siaga Narkoba, d an memperbanyak program terapi dan rehabilitasi narkoba berbasis masyarakat serta yang tidak kalah pentingnya adalah penegakan hukum berupa memperberat hukuman bagi ban dar dan pengedar narkoba. Kata Kunci: Narkoba, Remaja dan Masyaraka
ANALISIS HUBUNGAN KEKERASAN TERHADAP ISTRI DENGAN GANGGUAN KESEHATAN REPRODUKSI DI GUNUNG SARI BANDAR LAMPUNG 2013 Dhini Easter Yanti; Sugeng Juwono Mardihusodo; Rilyani Rilyani
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 4 (2013): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i4.373

Abstract

Kekerasan suami terhadap istri (KSTI) dalam lingkup domestic akan berdampaknegatif terhadap kesehatan reproduksi pasangannya.Tujuan penelitian ini untukmenentukan hubungan antara kekerasan terhadap istri (fisik, psikis/emosi, seksual, danekonomi) dan gangguan kesehatan reproduksi (GKR) istri di kelurahan Gunung Saritahun 2013.Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan desain crosssectional.Populasi semua perempuan yang pernah menikah, 810 orang dengan sampel 94orang. Pengambilan data dengan random sampling sederhana. Analisis data univariat,bivariat, dan multivariat, dengan menggunakan uji chi square, dan regresi logistic.Hasilpenelitian menunjukkan ada hubungan kekerasan fisik (p=0,010), psikis/emosi(p=0,017), dan seksual (p=0,005) dengan gangguan kesehatan reproduksi. Variabelkekerasan ekonomi (p=0,445) tidak berhubungan dengan gangguan kesehatanreproduksi. Variabel paling dominan terhadap gangguan kesehatan reproduksi adalahkekerasan seksual (p=0,025, dengan OR=5,940).Berdasarkan hasil tersebut dengan derajat kepercayaan 95% dapat disimpulkankekerasan fisik, psikis/emosi, dan seksual behubungan dengan gangguan kesehatanreproduksi, dan kekerasan seksual merupakan variabel paling dominan. Disarankan parasuami di kelurahan Gunung sari untuk melakukan hubungan seksual dengan cara yangaman, dan petugas pos kesehatan kelurahan untuk melakukan penyuluhan kepadamasyarakat tentang kesehatan reproduksi bekerjasama dengan pusat kesehatanmasyarakat.Kata kunci: Kekerasan fisik, psikis, seksual, ekonomi, gangguan kesehatan reproduksi.
PENGARUH KONSUMSI SULFAS FEROSUS (Fe) 100 mg DAN KONSUMSI SULFAS FEROSUS (Fe) 100 mg PLUS VITAMIN C 100 mg TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS KECAMATAN WAY HALIM BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG Festy Ladyani; Sugeng Juwono Mardihusodo; Dessy Hermawan
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i2.396

Abstract

Sangat erat kaitannya konsumsi tablet Fe dengan kadar hemoglobin pada ibuhamil. Ibu hamil banyak mengalami anemia defisiensi besi karena kepatuhanmengkonsumsi yang tidak baik ataupun cara mengkonsumsi Fe yang salah dan dapatmenyebabkan kurangnya penyerapan zat besi pada tubuh tersebut. Penyerapan besidalam tubuh akan menurun bila konsumsi vitamin C rendah. Penelitian ini bertujuanmelihat apad ada pengaruh konsumsi tablet Fe 100 mg dengan atau tanpa vitamin C 100mg terhadap kadar Hb ibu hamil di wilayah Puskesmas Kecamatan Way Hamil KotaBandar Lampung Propinsi Lampung.Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Populasi penelitian ini adalah ibuhamil yang tinggal di kecamatan Way Hamil Bandar Lampung dengan sampel minimal 15orang ibu hamil, yang terdiri dari 2 kelompok dengan total 30 orang ibu hamil. Analisisdata menggunakan one way anova dan uji t.Hasil uji statistic di dapatkan pValue 0.000, sehingga ada pengaruh konsumsi tabletFe 100 plus vitamin C 100 mg terhadap kadar Hb Ibu hamil lebih besar dibandingkandengan konsumsi tablet Fe 100 mg saja.Hasil penelitian adalah pengaruh konsumsi tebel Fe 100 mg terhadap kenaikankadar Hb ibu hamil sebesar 19.3%. Ada pengaruh konsumsi tablet Fe plus vitamin C 100mg terhadap kenaikan kadar Hb ibu hamil sebesar 30%. Ada perbedaan yang signifikanrerata kenaikan kadar Hb setelah konsumsi Fe 100 mg dengan konsumsi tabel Fe 100mg plus vitamin C.Keywords : Anemia, Fe 100 mg, Vitamin C 100 mg, Hb, ibu hamil.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMATIAN NEONATAL (Studi Kasus Di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung) Sunarsih Sunarsih; Sugeng Juwono Mardihusodo; Dessy Hermawan
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 3 (2014): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i3.399

Abstract

Jumlah kematian bayi di Indonesia termasuk tinggi diantara negara-negara di AsiaTenggara. Di Provinsi Lampung, Kasus kematian tertinggi terjadi di Bandar Lampung,faktor penyebab tingginya kematian neonatal adalah BBLR 315 (35,1%) kasus, asfiksia301 (33,6%) kasus, tetanus neonatorum, infeksi, kelainan kongenital dan lain-lainsebanyak 281(31,21%). Tujuan dari penelitian ini diketahui faktor yang mempengaruhiterjadinya kematian neonatal berdasarkan data di Rumah Sakit Abdul Moeloek BandarLampung.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain analitik denganpendekatan case control. Populasi penelitian ini yaitu seluruh neonatal yang dirawatdiruang perinatologi periode Januari – September 2013 berjumlah 1504. Sampel dalampenelitian ini terdiri dari 115 kasus dan 115 kontrol, pengambilan sampel dilakukandengan teknik simple random sampling. Sedangkan analisis data univariat denganmenggunakan distribusi frekuensi, bivariat dengan menggunakan uji Chi Square danmultivariat dengan menggunakan regresi logictic.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa variabel yang memilikipengaruh terhadap kematian neonatal, yaitu status pendidikan ibu (p value= 0,012),usia ibu (p value = 0,035), paritas ibu (p value = 0,032), riwayat obstetrik (p value =0,306), BBLR (p value = 0,023), asfiksia (p value = 0, 03), infeksi neonatorum (p value= 0,005), kelainan kongenital (p value = 0,04), Faktor dominan yang berhubungandengan kematian neonatal yaitu infeksi neonatorum (p value = 0,001 OR = 2,73).Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan peran serta dinas kesehatan,bekerjasama dengan petugas kesehatan dan masyarakat dalam mencegah danmenangani kasus kematian nenonatal.Kata Kunci : Faktor-Faktor yang mempengaruhi, kematian Neonatal
FAKTOR-FAKTOR RISIKO INFEKSI NOSOKOMIAL PADA LUKA OPERASI BERSIH DI RUANG PERAWATAN BEDAH RS YUKUM MEDICAL CENTER KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LA MPUNG David Yunizar; Sugeng Juwono Mardihusodo; Zaenal Abidin
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i3.367

Abstract

Infeksi nosokomial sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan secaramenyeluruh yang dapat meningkatkan morbiditas, mortalitas, hari rawat penderita yanglama, dan beban biaya menjadi semakin besar. Tujuanpenelitian tesis ini adalah untukmenganalisis dan menyimpulkan faktor endogen dan eksogen yang berhubungan denganFaktor-faktor risiko infeksi nosokomial pada luka operasi bersih di ruang perawatanbedah RS Yukum Medical Center Kabupaten Lampung Tengah.Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik, yaitu pengumpulan datadiambil langsung dari sumber primer. Populasi yangdimaksud dalam penelitian ini adalahpasien jenis operasi bersih di Ruang perawatan Rumah Sakit Yukum Medical CentreKabupaten Lampung Tengah sebanyak 30–40 orang perbulan, dengan sampel sebanyak60. Teknik pada penelitian ini adalah ujiChi Square (X2)dan analisis multivariatdilakukan pengujian secara bersama-sama sehingga dapat dilihat variabel mana yangpaling berhubungan dengan infeksi nosokomial pada luka post operasi bersih.Hasil penelitian didapatkan hasil uji interaksi umur dan penyakit penyertaterhadap terjadinya infeksi nosokomial pada luka operasi bersih di Ruang PerawatanBedah RS Yukum Medical Center Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 merupakanvariabel yang paling dominan yang menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial denganp-value= 0,032 danp-value= 0,000. Saran, Hasil penelitian ini diharapkan dapatmemberikan masukan untuk pengambilan kebijakan manajemen Rumah Sakit YukumMedical Center dalam pengendalian faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinyainfeksi nosokomial pada luka operasi bersih.Kata Kunci : Kejadian, Faktor, Infeksi Nosokomial
FAKTOR-FAKTOR RISIKO INFEKSI NOSOKOMIAL PADA LUKA OPERASI BERSIH DI RUANG PERAWATAN BEDAH RS YUKUM MEDICAL CENTER KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG David Yunizar; Sugeng Juwono Mardihusodo; Zaenal Abidin
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 2 (2013): Volume 2 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i2.358

Abstract

Infeksi nosokomial sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan secaramenyeluruh yang dapat meningkatkan morbiditas, mortalitas, hari rawat penderita yanglama, dan beban biaya menjadi semakin besar. Tujuan penelitian tesis ini adalah untukmenganalisis dan menyimpulkan faktor endogen dan eksogen yang berhubungan denganFaktor-faktor risiko infeksi nosokomial pada luka operasi bersih di ruang perawatanbedah RS Yukum Medical Center Kabupaten Lampung Tengah.Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik, yaitu pengumpulan datadiambil langsung dari sumber primer. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalahpasien jenis operasi bersih di Ruang perawatan Rumah Sakit Yukum Medical CentreKabupaten Lampung Tengah sebanyak 30–40 orang perbulan, dengan sampel sebanyak60. Teknik pada penelitian ini adalah uji Chi Square (X2) dan analisis multivariatdilakukan pengujian secara bersama-sama sehingga dapat dilihat variabel mana yangpaling berhubungan dengan infeksi nosokomial pada luka post operasi bersih.Hasil penelitian didapatkan hasil uji interaksi umur dan penyakit penyertaterhadap terjadinya infeksi nosokomial pada luka operasi bersih di Ruang PerawatanBedah RS Yukum Medical Center Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 merupakanvariabel yang paling dominan yang menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial denganp-value = 0,032 dan p-value = 0,000. Saran, Hasil penelitian ini diharapkan dapatmemberikan masukan untuk pengambilan kebijakan manajemen Rumah Sakit YukumMedical Center dalam pengendalian faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinyainfeksi nosokomial pada luka operasi bersih.Kata Kunci : Kejadian, Faktor, Infeksi Nosokomial