The aims of this study was to desribe the pre-marriage advising implementation at the religious office Indramayu and Widasari sub- districts, Indramayu Regency, that included of duration aspects, material, advising method, key informant, budgeting, and identification of suporting and obstacle factors implemetation for pre-marriage advising course based on the regulations of Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Number DJ.II/542 in 2013. The main objective of this study was Indramayu Regency where had a highest position of national divorce data. The samples were two religious offices, namely the most had N/R events (Indramayu sub-district) and the less had N/R events (Widasari sub- district). This study was a qualitative research which used the interviews, documentary study, and observation techniques in collecting data. This study concluded that pre-marriage advising implementation at religious offices Indramayu and Widasari sub-districts, Indramayu Regency did not based on Perdirjen Bimas Islam Number DJ.II/542 in 2013 yet optimally. Those conditions were caused by unimplemented supporting factors and unclear regulation, in fact that there were a enough infrastructures. Keywords: Pre-marriage advising, religious office, religious service, Indramayu Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penyelenggaraan bimbingan pra nikah di KUA Kecamatan Indramayu dan KUA Kecamatan Widasari di Kabupaten Indramayu meliputi: aspek durasi, materi, metode bimbingan, narasumber, penyelenggara, dan pembiayaan, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi penyelenggaraan kursus pra nikah sesuai dengan Peraturan Dirjen Bimas Islam Nomor DJ.II/542 Tahun 2013. Sasaran penelitian ini adalah Kabupaten Indramayu yang secara Data Peristiwa Cerai Nasional menempati posisi teratas angka cerai di Indonesia dengan mengambil sampel 2 (dua) KUA di Kabupaten Indramayu yang mempunyai N/R paling banyak (KUA Kecamatan Indramayu) dan paling sedikit (KUA Kecamatan Widasari). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, studi dokumen, dan observasi. Penelitian ini menyimpulkan, bahwa implementasi penyelenggaraan kursus pra nikah di KUA Kecamatan Indramayu dan KUA Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu belum optimal sesuai dengan Perdirjen Bimas Islam Nomor DJ.II/542 Tahun 2013. Hal tersebut disebabkan faktor dukungan biaya penyelenggaraan yang tidak terealisasi dan regulasi yang tidak tegas, sedangkan sarana dan prasarana sudah memadai. Kata Kunci: Bimbingan pra nikah, Kantor Urusan Agama, pelayanan keagamaan, Indramayu