Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Kompos Rumput Laut dan Azolla terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Puguh Bintang Pamungkas; Okti Purwaningsih; Herman Budi Susetyo
Vegetalika Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.46199

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat, namun ketersediaanya masih belum mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga harus dipenuhi dari impor. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksinya adalah penggunaan bahan organik yang dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman bawang merah tanpa memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Bahan organik yang digunakan adalah kompos Azolla dan rumput laut, dimana rumput laut laut mengandung auksin, sitokinin, etilen, asam absisat, dan giberelin, sedangkan Azolla memiliki kandungan N, P, K, Ca dan Mg. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakter agronomis tanaman bawang merah terhadap pemberian bahan organik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juli 2019 di Dusun Glondong, Purwobinangun, Pakem, Sleman DIY, ketinggian tempat 600 mdpl. Jenis tanah yang digunakan dalam penelitian adalah tanah Regusol. Lokasi penelitian mempunyai curah hujan rata-rata 125,8 mm, temperatur rata-rata 25,2oC, kelembaban rata-rata 78,2%, dan lama penyinaran matahari 7,5 jam. Penilitian menggunakan rancangan acak lengkap 2 faktor (rumput laut dan kompos Azolla) dan 3 ulangan. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), laju tinggi tanaman (cm/minggu), jumlah daun (helai), laju pertumbuhan daun (helai/minggu), jumlah umbi (rumpun), diameter umbi (cm), bobot segar umbi (g), dan indeks panen (%). Hasil penelitian pada variabel pertumbuhan menunjukkan bahwa perlakuan Rumput Laut 1000 ppm+Tanpa Kompos Azolla memberikan hasil yang cukup baik jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Untuk variabel hasil, walaupun tidak ada perbedaan yang nyata dalam jumlah dan bobot umbi, namun untuk indeks panen menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan. 
The Effect of Rhizobium japonicum on the Growth of Soybean Cultivars in Coastal Area Okti Purwaningsih; C. Tri Kusumastuti; Y. Sulistyo Nugroho; Casper Yoda Morib
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 1 (2019): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.891 KB) | DOI: 10.22146/ipas.36371

Abstract

The natural resources of the coastal area in Indonesia have the potential to be developed as an agricultural land with the support of both cultivation technology and land processing,  which one of them was done by using Rhizobium japonicum bacteria to meet the need of nitrogen in the soybean plants. This study aimed to determine the characteristics of nitrogen fixation in various soybean cultivars planted in the coastal area. The research was conducted in Mancingan, Parangtritis, Kretek, Bantul, DIY. The study was designed in Completely Randomized Design which consisted of two factors and was repeated three times. Factor I was Rhizobium japonicum inoculation (with inoculation and without inoculation); factor II was 10 various cultivars of soybean (Grobogan, Burangrang, Argomulyo, Anjasmara, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung, Gepak Kuning). The results showed that the inoculation of Rhizobium japonicum in soybean cultivars in a coastal area could increase the number of root nodule, dry weight of root nodule, dry seed weight per plant, and harvest index. Burangrang cultivar planted in the coastal area was the most responsive to Rhizobium japonicum inoculation among other soybean cultivars tested.
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat ‘Gardu Action’ dalam Pengelolaan Sampah untuk Mewujudkan Kawasan Wisata Pantai Parangkusumo yang Bersih Okti Purwaningsih; Buchory Muh Sukhemi; Triwahana Triwahana
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 4 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i4.3785

Abstract

Permasalahan sampah menjadi persoalan yang perlu segera dicarikan solusi untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Masyarakat di kawasan wisata pantai Parangtritis DIY juga dihadapkan pada permasalahan pengelolaan sampah. Oleh karena itu dilaksanakan kegiatan pelatihan pengelolaan sampah melalui program pemberdayaan kelompok masyarakat ‘Gardu Action’. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kelompok masyarakat tentang pengelolaan sampah anorganik, pembuatan vertikultur menggunakan metode sumbu, serta menumbuhkan kesadaran perlunya menjaga kebersihan untuk kelestarian lingkungan. Lingkup kegiatan meliputi pelatihan tentang pemanfaatan sampah anorganik menjadi pot untuk vertikultur tanaman hortikultura dengan metode sumbu. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan berupa pelatihan dan pendampingan. Hasil kegiatan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan sampah botol plastik menjadi pot untuk vertikultur, mampu membuat vertikultur menggunakan metode sumbu. Melalui kegiatan ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan. 
The Effect of Rhizobium japonicum on the Growth of Soybean Cultivars in Coastal Area Okti Purwaningsih; C. Tri Kusumastuti; Y. Sulistyo Nugroho; Casper Yoda Morib
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 1 (2019): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.36371

Abstract

The natural resources of the coastal area in Indonesia have the potential to be developed as an agricultural land with the support of both cultivation technology and land processing,  which one of them was done by using Rhizobium japonicum bacteria to meet the need of nitrogen in the soybean plants. This study aimed to determine the characteristics of nitrogen fixation in various soybean cultivars planted in the coastal area. The research was conducted in Mancingan, Parangtritis, Kretek, Bantul, DIY. The study was designed in Completely Randomized Design which consisted of two factors and was repeated three times. Factor I was Rhizobium japonicum inoculation (with inoculation and without inoculation); factor II was 10 various cultivars of soybean (Grobogan, Burangrang, Argomulyo, Anjasmara, Dena 1, Gema, Kaba, Wilis, Sinabung, Gepak Kuning). The results showed that the inoculation of Rhizobium japonicum in soybean cultivars in a coastal area could increase the number of root nodule, dry weight of root nodule, dry seed weight per plant, and harvest index. Burangrang cultivar planted in the coastal area was the most responsive to Rhizobium japonicum inoculation among other soybean cultivars tested.
PENGUATAN NILAI KARAKTER MASYARAKAT UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARIWISATA buchory Muh Sukhemi; Okti Purwaningsih; Tri Wahana
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2018): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v3i2.965

Abstract

Indonesia sebagian besar merupakan wilayah perairan dengan panjang garis pantai 81.000 km. Pantai Parangtritis sebagai salah satu aset objek wisata Indonesia terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY. Sebagian besar objek wisata yang ada di Parangtritis terletak di Dukuh Mancingan yang memiliki wisata pantai, gumuk pasir, dan ziarah. Sebagai daerah pariwisata banyak permasalahan yang dihadapi antara lain permasalahan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Termasuk permasalahan sosial adalah maraknya prostitusi yang dikawatirkan akan berdampak pada disintegritas karakter masyarakat. Permasalahan lingkungan seperti kerusakan lingkungan yang menjadi ancaman bagi pengembangan sektor pariwisata di Mancingan. Berdasarkan permasalahan tersebut tim pengabdian dan mitra menyepakati untuk menyelesaikan permasalahan disintegritas nilai-nilai karakter dan lingkungan hidup. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan direncanakan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yaitu (1) penyuluhan tentang nilai-nilai kearifan lokal, (2) penyuluhan tentang budaya dan sejarah Parangtritis dan Parangkusumo, (3) penyuluhan tentang lingkungan hidup dan pelatihan tentang pengelolaan sampah. Penguatan nilai karakter masyarakat untuk mendukung pengembangan pariwisata dilakukan melalui pembentukan keluarga Pancasila, mem-Pancasila-kan pendidikan nasional, dan pembentukan masyarakat Pancasila.
School garden as a learning alternative in the era of COVID-19 pandemic Okti Purwaningsih; Puguh Bintang Pamungkas; Triwahana Triwahana
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 6, No 4 (2021): November 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v6i4.5512

Abstract

Indonesia as an agrarian country faces several obstacles to achieving food sovereignty, due to the limited number of the younger generation involved in the agricultural sector. Most of the farmers are elderly with limited capacity. Therefore, as early as possible, it is necessary to make efforts to increase interest in farming among elementary school students through School Garden activities. The introduction of the School Garden becomes an interesting lesson because students can carry out farming activities independently. This community service program was carried out at SD Model located in Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. This program aims to introduce the School Garden through urban farming so that it can foster interest in agriculture. The methods used include presentations with video tutorials and giving farming modules. The results of the implementation of the community service program showed that 97.7% of students liked the introduction of the School Garden activity and 81.4% of students felt that these activities foster their interest in agriculture.