Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH KETEBALAN KOLEKTOR BETON COR TERHADAP EFISIENSI PENYERAPAN PANAS Ismail, Nova Risdiyanto
PROTON Vol 3, No 1 (2011): Maret
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah banyak dilakukan usaha meningkatkan kinerja kolektor, diantaranya dengan menambahkan batu kerikil, melakukan pelapisan, kolektor model gelombang, komposisi kolektor dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh ketebalan kolektor beton cor terhadap efisiensi penyerapan panas. Dalam penelitian menggunakan metode eksperimen yaitu menguji menguji ketebalan kolektor. Kinerja yang dicari adalah efisiensi penyerapan panas kolektor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan kolektor beton cor dengan ketebalan 2,5 cm mempunyai efisiensi tertinggi dalam menyerap panas dan  kolektor beton cor dengan ketebalan 5 cm lebih stabil dalam menyerap dan menyimpan panas energi matahari.   Kata kunci: pelat penyerap, ketebalan, efisiensi.
PENGARUH KOMPOSISI KOLEKTOR BETON COR TERHADAP EFISIENSI PENYERAPAN PANAS Ismail, Nova Risdiyanto; Aditya, Candra
PROTON Vol 2, No 2 (2010): Oktober
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah banyak dilakukan usaha meningkatkan kinerja kolektor, diantaranya dengan menambahkan batu kerikil, melakukan pelapisan, kolektor model gelombang dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi kolektor beton cor terhadap efisiensi penyerapan panas. Dalam penelitian menggunakan metode eksperimen yaitu menguji komposisi kolektor. Kinerja yang dicari adalah efisiensi penyerapan panas kolektor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi kolektor beton cor terbaik adalah komposisi 223, karena menghasilkan efisiensi tertinggi dibandingkan dengan komposisi yang lain, yaitu sebesar 24,4 %. Kata kunci: pelat penyerap, komposisi beton cor, efisiensi.
PENGARUH PELAT PENYERAP GANDA MODEL GELOMBANG DENGAN PENAMBAHAN REFLECTOR TERHADAP KINERJA SOLAR WATER HEATER SEDERHANA Ismail, Nova Risdiyanto
PROTON Vol 3, No 2 (2011): Oktober
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah banyak dilakukan usaha meningkatkan kinerja solar water heater diantaranya modifikasi pelat penyerap tunggal menjadi ganda, modifikasi aliran untuk meningkatkan penyerapan panas, modifikasi material dan pelat penyerap ganda model gelombang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelat penyerap ganda model gelombang dengan penambahan reflector terhadap kinerja solar water heater sederhana. Dalam penelitian ini dilakukan secara eksperimen, untuk  embandingkan kinerja pelat penyerap ganda model gelombang dengan penambahan reflektor yang hasilnya dibandingkan dengan penelitian sebelumnya (Farid dan Ismail, 2010). Kinerja yang dicari adalah efisiensi solar water heater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa solar water heater pelat ganda dengan penambahan reflektor dapat meningkatkan efisiensi solar water heater dengan efisiensi rata-rata sebesar 24,02 %, sedangkan nilai efisiensi penyerapan panas rata-rata pada solar water heater pelat penyerap ganda model gelombang tanpa reflektor sebesar 19,81. Kata kunci: Solar water heater, pelat penyerap ganda, model gelombang, reflektor.
ANALISA PASIR BESI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PELAT PENYERAP PANAS RADIASI MATAHARI. Pratama, Andika; Pradhana, Andrian Bayu; Ismoyo, Bayu; Ismail, Nova Risdiyanto
PROTON Vol 5, No 2: Oktober 2013
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelat penyerap/kolektor berfungsi untuk menyerap panas dan merupakan komponen yang sangat penting pada sistem penyerapan panas radiasi matahari. Berbagai penelitian dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penyerapan panas kolektor yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi penyerapan panas sesuai dengan penerapannya. Ismail dan Fuhaid (2012), Jenis pasir yang terbaik adalah jenis pasir besi dan  batu cor terbaik adalah jenis batu cor belah/seleb; jika di tinjau dari berat jenis, perlakuan mampu panas, dan penyerapan panas dan penyimpanan panas radiasi matahari. Jenis atau merk semen yang terbaik adalah jenis semen Puger-Jember; jika di tinjau dari kuat tekan mortar, perlakuan mampu panas, dan penyerapan panas dan penyimpanan panas radiasi matahari. Pasir besi merupakan pasir yang terdiri dari butiran pasir yang mengandung unsur besi dan sebagian mengandung unsur batuan, sehingga jumlah kandungan unsur besi dalam butiran pasir  tidak sama. Dan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang material dasar/bahan baku dan diperoleh jenis pasir besi yang terbaik dalam menyerap panas radiasi matahari. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian tentang analisa pasir besi untuk meningkatkan efisiensi penyerapan panas radiasi matahari.Penelitian menggunakan metode eksperimen. Penelitian dimulai dengan menguji komposisi pasir besi dengan pasir lumajang pada pelat penyerap beton cor, kemudian dilanjutkan dengan menguji prosentase jumlah pasir besi dengan kotoran pasir besi. Pengujian dilakukan pengujian untuk meningkatkan efisiensi pelat penyerap panas radiasi matahari.Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan pelat penyerap menggunakan pasir besi  tanpa campuran pasir lumajang  memiliki  temperatur dan efisiensi lebih tinggi, dan pelat penyerap radiasi matahari menggunakan pasir besi tanpa kotoran (jumlah pasir besi 100%) temperatur dan efisiensinya lebih tinggi pula.Kata kunci: komposisi, jumlah pasir besi, pelat penyerap, beton cor, radiasi matahari  
PENGARUH COATING PAINT BETON COR TERHADAP ABSORBSI SOLAR RADIATION Hardianto, Didik; Ismail, Nova Risdiyanto; -, Suriansyah
PROTON Vol 5, No 2: Oktober 2013
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelat penyerap/kolektor berfungsi untuk menyerap panas dan merupakan komponen yang sangat penting pada sistem penyerapan energi radiasi matahari. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perlu dilakukan penelitian untuk membandingkan ketebalan cat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh tebal cat terhadap efisiensi penyerapan panas. Metode penelitian dilakukan dengan menguji variasi tebal pengecatan. Komposisi beton yang digunakan adalah 2 semen, 2 pasir dan 3 batu cor. Sedangkan data yang diambil adalah Temperatur kaca penutup (Tg), Temperatur pelat penyerap (Tp), Temperatur lingkungan (Ta) dan Radiasi total matahari (Gt). Dari hasil pengujian tebal cat diperoleh ketebalan cat 63,45 (µ) mempunyai temperatur pelat penyerap rata-rata tertinggi 410C dan mempunyai efisiensi penyerapan panas tertinggi sebesar 34,3 % dibandingkan dengan tebal cat 118,7 (µ) dengan efisiensi terendah sebesar 24,6 %. Sedangkan lapisan cat bertambah tebal efisiensi yang dihasilkan rendah dan bernilai kecil karena pada cat terdapat komposisi latex yang dapat menghambat penyerapan panas radiasi matahari.   Kata kunci : Pelat penyerap, Ketebalan cat, Radiasi Matahari.
PEMANFAATAN OCEAN WAVE ENERGY SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN MODEL FLOATING PISTON -, Jumali; Raharjo, Hari Budi; Anwar, Khaerul; Ismail, Nova Risdiyanto
PROTON Vol 5, No 2: Oktober 2013
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan energi di Indonesia merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Tercukupinya kebutuhan energi serta tersedianya pasokan energi untuk masa mendatang, merupakan elemen yang harus dipenuhi untuk dapat mencapai ketahanan energi. Indonesia masih sangat tergantung kepada bahan bakar fosil sebagai energi utama. Jika ditinjau dari ketersediaan bahan bakar fosil termasuk bahan bakar yang non renewable, sehingga perlu dilakukan pengurangan ketergantungan dan pengembangan energy yang renewable. Dengan demikian perlu dikembangkan energy yang berbasis kelautan di Indonesia, terutama energy gelombang laut, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan ocean wave energy sebagai pembangkit listrik menggunakan metode floating piston. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan ocean wave energy sebagai pembangkit tenaga listrik menggunakan metode floating piston. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian dilakukan untuk menguji tinggi gelombang dan kecepatan gelombang. Peralatan yang digunakan merupakan miniatur PLTG dengan menggunakan metode floating piston. Dari data hasil pengujian terlihat semakin tinggi gelombang, maka semakin tinggi pula arus, tegangan dan efisiensi. Hal ini disebabkan oleh energi gelombang yang semakin tinggi akan menyebabkan daya output semakin tinggi pula, selain itu energi input dari motor listrik sebagai sumber energi pembuat gelombang tetap. Semakin tinggi kecepatan gelombang, maka semakin tinggi pula arus, tegangan dan efisiensi. Hal ini disebabkan oleh energi gelombang yang semakin tinggi kecepatannya akan menyebabkan daya output semakin tinggi pula, selain itu energi input dari motor listrik sebagai sumber energi pembuat gelombang tetap.   Kata kunci: Ocean Wave Energy, Pembangkit Listrik, Floating Piston
PENGARUH BENTUK DAN OPTIMASI LUASAN PERMUKAAN PELAT PENYERAP TERHADAP EFISIENSI SOLAR WATER HEATER Fadhillah, Arief Rizki; Kurniawan, Andi; Kurniawan, Hendra; Ismail, Nova Risdiyanto
PROTON Vol 5, No 2: Oktober 2013
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanas air merupakan salah satu peralatan yang banyak digunakan oleh manusia. Salah satunya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada skala rumah tangga yaitu untuk mandi air hangat. Pemanas air yang banyak digunakan adalah pemanas air yang memanfaatkan energi surya. Peralatan pemanas air skala industri dan rumah tangga masih memiliki kelemahan-kelemahan. Pemanas air skala industri seperti contoh di atas memerlukan biaya investasi maupun biaya operasional yang relatif besar. Berdasarkan kelemahan-kelemahan peralatan di atas, farid dan ismail (2010) melakukan penelitian menggunakan pelat penyerap gelombang dan dengan penambahan reflektor dapat meningkatkan efisiensi solar water heater sederhana. Rico A., dkk (2012) memanfaatkan dinding sebagai pelat penyerap radiasi matahari dan  penambahan volume air pada solar heater. Permukaan pelat penyerap panas radiasi matahari merupakan bagian pokok untuk menerima sinar radiasi matahari, sehingga bentuk permukaan akan mempengaruhi penerimaan energi radiasi matahari. Selain itu luasan permukaan pelat penyerap juga akan mempengaruhi penerimaan energi radiasi matahari.Dengan kondisi demikian perlu dilakukan penelitian tentang Pengaruh bentuk dan optimasi luasan permukaan pelat penyerap terhadap efisiensi solar water heater sederhana. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yang dimulai dari pengujian pertama yaitu variasi bentuk pelat penyerap (segitiga sama kaki, gelombang dan segitiga siku-siku) yang masing-masing tegak lurus terhadap sinar dating radiasi matahari. Pengujian kedua untuk mengoptimasi luasan pelat penyerap, sehingga peningkatan efisiensi penyerapan panas pada solar heater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi bentuk dan luasan  pelat penyerap solar water heater terbaik adalah pelat penyerap berbentuk segitiga sama kaki dan memiliki luasan segitiga yang kecil, antara lain : pada pengujian variasi bentuk pelat penyerap solar water heater sederhana dengan pelat penyerap berbentuk segitiga sama kaki memiliki efisiensi yang terbaik dengan angka efisiensi 77,8%  yang memiliki temperature pelat sebesar 33,90C dan menghasilkan temperatur aliran out sebesar 28,0 0C. Pada pengujian variasi luasan maka yang terbaik adalah segitiga sama kaki kecil dengan luasan 0,37 m2 yang menghasilkan temperatur pelat 34,7 0C yang dapat menghasilkan temperatur aliran out sebesar 25,4  0C, dan memiliki efisiensi sebesar 88,6 %.   Kata kunci:  bentuk permukaan, optimasi luasan, pelat penyerap , solar  water heater. PENDAHULUAN Latar Belakang Pemanas air merupakan salah satu peralatan yang banyak digunakan oleh manusia. Salah satunya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada skala rumah tangga yaitu untuk mandi air hangat. Pemanas air yang banyak digunakan adalah pemanas air yang memanfaatkan energi surya. Peralatan ini banyak berkembang dengan adanya permasalahan keterbatasan bahan bakar fosil. Peralatan pemanas air skala industri dan rumah tangga masih memiliki kelemahan-kelemahan. Pemanas air skala industri seperti contoh di atas memerlukan biaya investasi maupun biaya operasional yang relatif besar. Pemanas komersial skala rumah tangga memiliki harga jual relatif tinggi dan masih memerlukan penambahan energi listrik atau gas untuk operasionalnya. Berdasarkan kelemahan-kelemahan peralatan di atas, farid dan ismail (2010) melakukan penelitian menggunakan pelat penyerap gelombang dan dengan penambahan reflektor dapat menin
PENGARUH SOLAR DISTILLATION BERTINGKAT TERHADAP PRODUKTIFITAS AIR TAWAR DAN KUALITAS GARAM Ismail, Nova Risdiyanto; Hermawan, Dadang
PROTON Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai teknologi distilasi telah dikembangkan, namun teknologi distilasi dengan sumber energi matahari yang menghasilkan air kondensat dan garam belum banyak mengalami kajian,  sehingga diperlukan teknologi dan penelitian lanjutan. Dalam rangka mengembangkan teknologi tersebut, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh solar distillation bertingkat terhadap produktifitas air tawar dan kualitas garam. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimen, yaitu membandingkan satu, dua, tiga dan empat tingkat solar distillation. Penelitian dilakukan langsung dibawah sinar matahari. Penelitian menghasilkan; produksi air kondensat (tawar) dan garam meningkat seiring dengan jumlah tingkat solar distillation. Efisiensi solar still cenderung menurun seiring dengan jumlah tingkat solar distillation. Kualitas air yang dihasilkan, mempunyai keasaman (pH) rata-rata 7 dan cenderung netral, sehingga layak untuk dimanfaatkan manusia. Kandungan garam (Nacl) relatif lebih tinggi dibandingkan dengan garam grasak hasil petani garam. . Kata kunci: solar still, pelat penyerap gelombang, reflektor.
PENGARUH MEDAN MAGNET TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA KINERJA MOTOR BAKAR BENSIN JENIS DAIHATSU HIJET 1000 Ropa, Andersen Karel; Fuhaid, Naif; Ismail, Nova Risdiyanto
PROTON Vol 4, No 2 (2012)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah menghadapi permasalahan akan semakin besarnya kebutuhan bahan bakar untuk kendaraan. Sehingga sekarang banyak orang berlomba menciptakan alat untuk menghemat bahan bakar, mulai alat berupa cairan, tablet hingga pengaturan bakar yang masuk ke kalburator. Berbagai cara telah dilakukan untuk menciptakan alat mana yang dapat menghemat bahan bakar yang paling sempurna .Akan tetapi sekarang ini orang masih terus melakukan percobaan. Salah satunya adalah memberikan perlakuan terhadap bahan bakar sebelum memasuki ruang bakar atau sebelum mengalami proses pembakaran. Metode penelitian dilakukan secara eksperimen, yaitu menguji dengan dan tanpa medan magnet (elektromagnet) pada saluran masuk bahan bakar dengan memberikan variasi  pada putaran mesin. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan elektromagnet dan variabel terikatnya adalah konsumsi bahan bakar dan putaran mesin. Adapun hasil penelitian adalah konsumsi bahan bakar yang dihasilkan menggunakan medan magnet lebih rendah dibandingkan tanpa menggunakan medan magnet pada setiap variasi putaran mesin. Daya dan Efisiensi yang dihasilkan menggunakan medan magnet lebih tinggi dibandingkan tanpa menggunakan medan magnet pada setiap variasi putaran mesin.   Kata Kunci: medan magnet, konsumsi bahan baker, daya dan efisiensi.
PENGARUH PEMBERAT PADA TURBIN TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) Putra, Ridho Guruh Syah; Ismail, Nova Risdiyanto; Fuhaid, Naif
PROTON Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : PROTON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan di wilayah Indonesia bagian timur. Penyediaan listrik untuk wilayah tersebut mempunyai berbagai kendala, seperti; biaya, ketersediaan energi dalam jumlah besar, kemampuan ekonomi masyarakat dan teknologi. Dengan demikian perlu dikembangkan teknologi alternatif yang mampu dikembangkan mandiri, murah biayanya dan ramah lingkungan.Mikrohidro merupakan peralatan yang merubah energi potensial (ketinggian air), menjadi energi kinetik (kecepatan aliran air), energi mekanik (turbin air), kemudian dirubah menjadi energi listrik (generator). Komponen-komponen penting pada sistem mikrohidro adalah sumber energi (air dan alirannya), turbin air dan generator. Besar energi listrik yang dihasilkan sangat tergantung dari besar energi kinetik yang dapat dirubah menjadi energi mekanik, sedangkan energi mekanik tergantung dari tubin air. Turbin air ini sangat tergantung dari pemberat pada turbin dan laju aliran air. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemberat pada turbin dan laju aliran air terhadap efisiensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen. Pemberat pada turbin divariasi yaitu tanpa pemberat, dengan 4 beban, dengan 8 beban, dan dengan 16 beban. Untuk laju aliran divariasi yaitu 1,5 putaran katup, 2 putaran katup, dan 2.5 putaran katup aliran air input. Setiap pengambilan data diulangi sebanyak lima (5) kali. Dilakukan pengambilan data pada variasi bentuk sudu turbin dan variasi laju aliran air. Hasil pengukuran dihitung putaran turbin, arus, tegangan, dan daya listrik rata-rata. Hasil pengolahan data di tampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil tersebut juga di analisa berdasarkan teori yang ada. Hasil analisa dari penelitian pengaruh pemberat pada turbin dan laju aliran. Bahwa pemberat pada turbin dengan 16 beban lebih efisien dibandingkan dengan jumlah beban di bawahnya. Sedangkan semakin besar laju aliran air maka efesiensi PLTMH yang dihasilkan semakin tinggi. Kata kunci : Pemberat pada turbin, laju aliran air.