Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analisis Alat Destilasi Bioetanol Menggunakan Metode Rektifikasi Ismail, Rusli
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 13, No 2 Apr (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis energi yang dipicu oleh naiknya harga minyak dunia turut menghimpit kehidupan masyarakat di berbagai negara termasuk di Indonesia. Hal ini semakin menyadarkan berbagai kalangan di Indonesia bahwa ketergantungan terhadap BBM (Bahan Bakar Minyak) secara perlahan perlu dikurangi. Salah satu energi alternatif  yang sedang digalakkan guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) adalah pemanfaatan bioetanol. Untuk memperoleh bioetanol dengan konsentrasi lebih tinggi dari 99,5% atau yang umum disebut fuel grade ethanol, masalah yang timbul adalah sulitnya memisahkan hidrogen yang terikat dalam struktur kimia alkohol dengan cara distilasi biasa. Oleh karena itu, untuk mendapatkan fuel grade ethanol dilaksanakan pemurnian lebih lanjut dengan cara azeotropic distilation. bioetanol merupakan senyawa pengganti bensin yang terbentuk melalui proses fermentasi. Metode rektifikasi adalah metode modern yang digunakan di laboratorium maupun di pabrik. Metode ini sangat efisien untuk sekala besar yang menghendaki hasil distilasi berupa komponen-komponen yang hampir murni. Alat distilasi yang dirancang terdiri dari enam bagian utama, yaitu steam boiler, kolom bawah, kolom tray, tangki pemasukan, kondensor, dan pipa penampung distilat yang dilengkapi dengan pembagi distilat. Pengujian dengan metode refluks menghasilkan distilat dengan konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan distilasi tanpa refluks yaitu pada metode KR.10 sebesar 94.84% dan metode BR.30 sebesar 97.6%. Kata kunci: Destilasi bioetanol, metode rektifikasi
Analisis Hasil Pengelasan Kampuh I Pada Baja Carbon Rendah ST 35 Ismail, Rusli
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 13, No 1 Apr (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sifat-sifat dari mekanis dari bahan terdapat beban tarik, lenturan, puntiran geseran , tekanan, goresan dan gesekan, untuk mengetahui sifat-sifat mekanis dari suatu bahan tersebut maka perlu diadakan pengujian mekanis antara lain uji tarik, uji pukul takik, uji perataan dan uji kekerasan. Sambungan las merupakan suatu proses ikatan metalurgi pada sebagian logam dalam bentuk cair atau lumer perlakuan semacam ini merupakan hal mutlak dalam setiap konstruksi yang ringan. Titik proporsional atau batas perbandingan luas yang diartikan tegangan tertinggi . dari hasil diperoleh : st = 14,934 kg/mm2, et = 2,083 %, ss = 15,246 kg/mm2 dan et = 0,283 %. Kekuatan baja ST 35 yang telah mengalami proses penyambungan dapat memberikan informasi kepada masayrakat bahwa kekuatabn tergantung bentuk kampuh dan jenis media pendingin. Dalam menganalisa kekuatan tarik memberikan hasil kekuatan las yang paling efektif efektif adalah penyambungan las kampu V dengan media pendingin air dengan jarak pengelasan 2-3 mm. Tingkat keuletan dari baja ST 35 terdapat pada sambungan las kampuh I dengan jarak pengelesan pada setiap media pendingin. Kata kunci : Pengelasan, Baja,  ST 35
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI I PROVINSI SULAWESI SELATAN MELALUI PEMANFAATAN METODE QUANTUM LEARNING Ismail, Rusli
Jurnal MEKOM (Media Komunikasi Pendidikan Kejuruan) Vol 6, No 2: Agustus 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.966 KB) | DOI: 10.26858/mekom.v6i2.13838

Abstract

This research is a class action research (Classroom Action research) which aims to improve learning outcomes of Mechanical Engineering Basic Knowledge (PDTM) for students of SMK Negeri I, South Sulawesi Province. The object of this research is the students of class XI of Las Teknik I of South Sulawesi Province, totaling 24 students. The data collection technique used is through the provision of tests at the end of each cycle in accordance with the material taught earlier in each cycle and direct observation of action implementation. The results of this study identified an increase in student learning outcomes quantitatively, this increase was seen in the average score of student learning outcomes in class XI of Las Teknik I of South Sulawesi Province, for the welding class. In the first class welding test of 65 increased in the first cycle of 71.45 which then continued with the action of the second cycle of 77.71. In welding class 2 the initial test results obtained 65.38 increased in the first cycle to 71.75 and in the second cycle increased with 77.5 test results. welding class 3 preliminary test obtained 69.64 increased in cycle 2 by 75.18 then in the second cycle obtained results increased 81.07 Qualitatively there was a change in the activeness and attention of students during the implementation of the action namely increasing student activity in doing assignments, fostering student courage in expressing opinions, as well as the creation of a favorable learning process condition for students of SMK Negeri I of South Sulawesi.
SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA GAS DIFFUSION LAYER SEBUAH SEL BAHAN BAKAR POLYMER ELECTROLYTE MEMBRANE KAPASITAS 20 W Ismail Rusli; Tekad Sitepu
Jurnal Dinamis No 12 (2013)
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.166 KB)

Abstract

ABSTRAKEnergi menjadi komponen penting bagi kelangsungan hidup manusia karena hampirsemua aktivitas kehidupan manusia sangat bergantung pada ketersediaan energi yang cukupdan sumber energi fosil yang mulai menipis. Salah satu bentuk energi alternatif yang menjadiperhatian besar adalah sel bahan bakar dikarenakan energi yang dihasilkan sangat bersih danlebih efisien. Dalam penelitian ini peneliti mencoba meneliti salah satu dari sel bahan bakaryaitu sel bahan bakar PEM kapasitas 20 W dengan menggunakan hidrogen sebagai bahanbakar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi dari gas diffusion layer danmembran yang digunakan pada proton exchange pada sel bahan bakar. Hasil dari penelitian iniadalah gas diffusion layer berfungsi menyediakan lintasan akses reaksi dan produk, membantupenanganan air sebagai produk akhir dan memberikan dukungan untuk MEA serta membranyang digunakan pada proton exchange adalah nafion.Kata kunci : sel bahan bakar, gas diffusion layer, proton exchange, nafion.
Analisis Implementasi Sistem Pemrograman Absolut Dan Pemrograman Incremental Pada Mesin CNC TU 3A Rusli Ismail
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 11, No 2 Apr (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara signifikan waktu penyelesaian pemrograman pengefrais dan bentuk kontur dalam antara pemrograman absolut dan pemrograman incremental pada mesin CNC TU 3A. Bentuk penelitian ini adalah eksperimental dilakukan dengan cara menganalisis waktu pemrograman pengefraisan kontur dalam antara pemrograman absolut dan pemrograman incremental pada mesin CNC TU 3A. Tujuannya adalah agar perbedaan waktu diketahui antara pemrograman absolut dan pemrograman incremental. Populasi penelitian adalah seluruh pemrograman absolut dan pemrograman incremental pada pengefraisan kontur dalam dari bahan aluminium berbentuk persegi panjang dapat dikerjakan pada mesin CNC TU 3A. Sampel penelitian adalah pemrograman antara pemrograman absolut dan pemrograman incremental pada mesin CNC TU 3A dari bahan alumunium dengan panjang ukuran 100 mm, lebar 50 mm dan tebalnya 15 mm. Data dalam penelitian ini berdistribusi normal dan kesamaan varians atau homogen. Pengujian hipotesis penelitian menghasilkan nilai t hitung = 29,72 sedangkan nilai t tabel = 2,506. dari hasil uji tes maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan waktu pemrograman pengefraisan kontur dalam pada pemrograman absolut dan pemrograman incremental pada mesin CNC TU 3A. Kata Kunci : Incremental, Absolut, Waktu Pemrograman, CNC TU 3A
Kajian Kendali Mutu Unit Pengantongan PT. Berdikari Sari Utama Flour Mills Rusli Ismail
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 12, No 2 Okt (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian kualitas merupakan  salah satu cara untuk membantu perusahaan dalam menangani masalah kerusakan, maka dengan demikian tentunya akan mengurangi kualitas produk/barang pada kegiatan proses produksi. Dari hasil analisis perhitungan menunjukkan bahwa nilai rata-rata (P) untuk unit packers masing-masing = 0,0517 %, = 0,0874 %, = 0,1251 %, = 0,1244 %, = 0,3260 %, = 0,1765 %, = 0,3261 %, Kata kunci: Kendali Mutu, Pengantongan
Rekondisi Mesin Bubut “Light Gap-Bed Lathe” Model Cq 6250 Pada Laboratorium Pendidikan Teknik Mesin Badaruddin Anwar; Djuanda Djuanda; Rusli Ismail; Baso Riadi Husda
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 10
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.807 KB)

Abstract

Abstrak. Mitra Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah Kelompok Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin, Masalahnya adalah: melakukan rekondisi pada mesin bubut merek Light Gap Bed Lathe Model CQ 6250 yang telah rusak. Sasaran eksternal adalah proses mengembalikan kondisi awal (rekondisi) mesin bubut Light Gap Bed Lathe Model CQ 6250 dengan fokus pada perbaikan system kelistrikan, dan kinerja mesin. Metode observasi langsung diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan pada mesin bubut. Tahapan rekondisi dimulai dari mengidentifikasi kerusakan mesin bubut dengan melakukan pemeriksaan visual, pengujian fungsi pada mesin, kemudian dilanjutkan dengan menganalisa kerusakan, dan tindakan perbaikan terhadap hasil analisa. Metode  pengujian  fungsi, pengujian  kinerja  mesin  dilakukan  untuk melihat ketercapaian tujuan rekondisi. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh fungsi system kelistrikan  kembali  normal, kinerja mesin untuk putaran spindle dapat berfungsi. Kata kunci: Rekondisi, Mesin bubut, Uji kinerja. 
Analisis Perbedaan Penggunaan Waktu Pengeboran pada Mata Bor Sudut Potong Utama 118 dan 125 Rusli Ismail
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 8, No 3 OKT (2008)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah analisis perbedaan waktu pengeboran dengan menggunakan sudut potong mata bor 1180 dan 1250. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan waktu pengeboran yang menggunakan sudut potong utama mata bor 1180 dan 1250. Sampel penelitian adalah mata bor HSS diameter 10mm dengan sudut potong utama 1180 dan 1250 masing-masing 5 buah, sedangkan benda kerja yang digunakan adalah baja ST 37 diameter 32mm dengan panjang 25mm sebanyak 10 buah sesuai dengan jumlah mata bor. Besarnya waktu pengeboran diketahui dengan menggunakan stopwatch. Mesin bor yang digunakan adalah mesin bor power feeding merk KIWA. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang menggunakan statistik non parametrik. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Kruskal-Willis dan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh H = 6,78. Hasil ini lalu dikonsultasikan pada tabel N, sebesar p = 0,010. Oleh karena p (0,010) lebih kecil dari α = 0,05 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan waktu pengeboran antara sudut potong utama mata bor 1180 dengan sudut potong utama mata bor 1250.
Analisis Hasil Pengelasan Kampuh I Pada Baja Carbon Rendah ST 35 Rusli Ismail
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 13, No 1 Apr (2011)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sifat-sifat dari mekanis dari bahan terdapat beban tarik, lenturan, puntiran geseran , tekanan, goresan dan gesekan, untuk mengetahui sifat-sifat mekanis dari suatu bahan tersebut maka perlu diadakan pengujian mekanis antara lain uji tarik, uji pukul takik, uji perataan dan uji kekerasan. Sambungan las merupakan suatu proses ikatan metalurgi pada sebagian logam dalam bentuk cair atau lumer perlakuan semacam ini merupakan hal mutlak dalam setiap konstruksi yang ringan. Titik proporsional atau batas perbandingan luas yang diartikan tegangan tertinggi . dari hasil diperoleh : σt = 14,934 kg/mm2 , εt = 2,083 %, σs = 15,246 kg/mm2 dan εt = 0,283 %. Kekuatan baja ST 35 yang telah mengalami proses penyambungan dapat memberikan informasi kepada masayrakat bahwa kekuatabn tergantung bentuk kampuh dan jenis media pendingin. Dalam menganalisa kekuatan tarik memberikan hasil kekuatan las yang paling efektif efektif adalah penyambungan las kampu V dengan media pendingin air dengan jarak pengelasan 2-3 mm. Tingkat keuletan dari baja ST 35 terdapat pada sambungan las kampuh I dengan jarak pengelesan pada setiap media pendingin.
Analisis Implementasi Sistem Pemrograman Absolut Dan Pemrograman Incremental Pada Mesin CNC TU 3A Rusli Ismail
Teknik Mesin "TEKNOLOGI" Vol 11, No 2 Apr (2010)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara signifikan waktu penyelesaian pemrograman pengefrais dan bentuk kontur dalam antara pemrograman absolut dan pemrograman incremental pada mesin CNC TU 3A. Bentuk penelitian ini adalah eksperimental dilakukan dengan cara menganalisis waktu pemrograman pengefraisan kontur dalam antara pemrograman absolut dan pemrograman incremental pada mesin CNC TU 3A. Tujuannya adalah agar perbedaan waktu diketahui antara pemrograman absolut dan pemrograman incremental. Populasi penelitian adalah seluruh pemrograman absolut dan pemrograman incremental pada pengefraisan kontur dalam dari bahan aluminium berbentuk persegi panjang dapat dikerjakan pada mesin CNC TU 3A. Sampel penelitian adalah pemrograman antara pemrograman absolut dan pemrograman incremental pada mesin CNC TU 3A dari bahan alumunium dengan panjang ukuran 100 mm, lebar 50 mm dan tebalnya 15 mm. Data dalam penelitian ini berdistribusi normal dan kesamaan varians atau homogen. Pengujian hipotesis penelitian menghasilkan nilai t hitung = 29,72 sedangkan nilai t tabel = 2,506. dari hasil uji tes maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan waktu pemrograman pengefraisan kontur dalam pada pemrograman absolut dan pemrograman incremental pada mesin CNC TU 3A.