Ragil Angga Prastiya
Departemen Reproduksi, PSDKU Banyuwangi, Universitas Airlangga

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Mycotoxin Binders Effect on Ovaries of Pregnant Mice Exposed to Zearalenone Ragil Angga Prastiya; Abdul Samik; Amung Logam Saputro
Jurnal Sain Veteriner Vol 37, No 1 (2019): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6819.563 KB) | DOI: 10.22146/jsv.48522

Abstract

Mycotoxin, a secondary metabolite produced by mushroom, has proven to cause various cytotoxic effects to animals. Zearalenone is one type of mycotoxin which is produced by Fusarium graminearum mushroom and has a cytotoxic effect to the reproduction system and cattle productivity by inducing apoptosis in the animal's ovaries, uterus, and placenta. This research tested the potentials of mycotoxin binders in eliminating the effect of zearalenone which can be seen from the expression of caspase 3, the content of malondialdehyde (MDA), and the quantity of corpus luteum in the ovaries of pregnant mice (Mus musculus). Twenty mice were grouped into five different treatments, namely K+ (not exposed to zearalenone and mycotoxin binders), K- (0.1 mg/mouse/day of zearalenone dosage), P1 (0.1 mg/mouse/day of zearalenone dosage and 0.5 mg/mouse/day of mycotoxin binder dosage), P2 (0.1 mg/mouse/day of zearalenone dosage and 1 mg/mouse/day of mycotoxin binders), and P3 (0.1 mg/mouse/day of zearalenone and 2 mg/mouse/day of mycotoxin binders), with 10-days treatment time. The results showed that the potentials of mycotoxin binders could be found on the gradual decline in the expression of caspase 3 in P1, P2 and P3 compared to that in K- (negative control). The results also showed a significant difference in the content of malondialdehyde (MDA) in K- compared to that in K+, P1, P2, and P3. Meanwhile, the quantity of corpus luteum in K- was also starkly different to that in K+, P1, P2, and P3. It can then be concluded that mycotoxin binders are very effective in eliminating the exposure of zearalenone. 
Analisis Kelayakan Usaha Secara Finansial dan Efisiensi Produksi di Peternakan Sapi Perah PT. Fructi Agri Sejati Kabupaten Jombang Khafsah Khafsah; Sunaryo Hadi Warsito; Ragil Angga Prastiya; Trilas Sardjito; Amung Logam Saputro; Bodhi Agustono
Jurnal Medik Veteriner Vol. 1 No. 3 (2018): October
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.317 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol1.iss3.2018.113-119

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang analisis kelayakan usaha secara finansial dan efisiensi produksi peternakan sapi perah di PT. Fructi Agri Sejati Kabupaten Jombang yang mempunyai 100 ekor sapi Peranakan Fries Holland (PFH). Jenis penelitian deskriptif yang dilaksanakan di Dusun Komboh Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Penelitian menggunakan metode survey yang kemudian diperoleh data primer dan sekunder dari PT. Fructi Agri Sejati melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Analisis kelayakan usaha berdasarkan kriteria kelayakan investasi meliputi Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate Return (IRR), Payback Periode (PP) dan R/C Ratio untuk analisis efisiensi produksi. Hasil penelitian menunjukkan besar pendapatan rata-rata per tahun sebesar Rp.141.669.425, dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp.898.382.687 yang bersumber dari hasil penjualan susu, pedet jantan, sapi afkir, pejantan, sapi laktasi dan pupuk kandang. Berdasarkan hasil penelitian usaha layak untuk dijalankan karena semua kriteria investasi mampu dicapai, memiliki NPV>0 yaitu Rp.181.016.633, Net B/C>0 yaitu 1,15, IRR sebesar 12,3% lebih besar dari tingkat diskonto yang digunakan dan PP selama 7,2 tahun. Efisiensi produksi dinyatakan sudah efisien karena nilai R/C>0 yaitu 1,18.
Perbandingan Pengencer Tris Kuning Telur dan Susu Skim Kuning Telur Terhadap Persentase Motilitas, Viabilitas dan Integritas Membran Plasma Spermatozoa Kambing Sapera pada Penyimpanan Suhu 5ºC Novia Nur Iskandari; Sri Pantja Madyawati; Prima Ayu Wibawati; Tri Wahyu Suprayogi; Ragil Angga Prastiya; Bodhi Agustono
Jurnal Medik Veteriner Vol. 3 No. 2 (2020): October
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol3.iss2.2020.196-202

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengencer tris kuning telur dan susu skim kuning telur terhadap persentase motilitas, viabilitas dan integritas membran plasma spermatozoa kambing Sapera. Metode penelitian dengan mengumpulkan semen, pemeriksaan kelayakan semen segar, pengenceran semen, penyimpanan suhu 5˚C dan pemeriksaan setiap 24 jam. Data diolah menggunakan anova faktorial dengan membandingkan antara dua bahan pengencer terhadap waktu pemeriksaan. Data menunjukkan tris kuning telur signifikan (p<0.05) terhadap susu skim kuning telur. Lama penyimpanan menunjukkan hasil signifikan pada hari ke-1 aspek motilitas 84.44% : 80%, viabilitas 89.67% : 86% dan integritas membran plasma 83.67% : 79.33%. Tris kuning telur dan susu skim kuning telur menunjukkan adanya interaksi (p<0.05 ) terhadap waktu pemeriksaan motilitas namun tidak terdapat interaksi (p>0.05) terhadap waktu pemeriksaan viabilitas dan integritas membran plasma. Disimpulkan pengencer tris kuning telur dan susu skim kuning telur berpengaruh pada persentase motilitas, viabilitas dan integritas membran plasma spermatozoa.
Kualitas Semen Segar Sapi Rambon Banyuwangi Dalam Pengencer Tris Kuning Telur Dan Susu Skim Kuning Telur Ainun Merta Safitri; Trilas Sardjito; Prima Ayu Wibawati; Imam Mustofa; Amung Logam Saputro; Ragil Angga Prastiya
Jurnal Medik Veteriner Vol. 1 No. 3 (2018): October
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.487 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol1.iss3.2018.62-67

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas semen sapi Rambon Banyuwangi dengan menggunakan dua pengencer yang berbeda, yakni tris kuning telur dan susu skim kuning telur. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan satu ekor pejantan sapi Rambon untuk penampungan semen. Semen ditampung sebanyak sembilan kali untuk dua perlakuan pengencer yaitu P1: semen+tris kuning telur dan P2: semen+susu skim kuning telur. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Setiap parameter pada masing-masing perlakuan dibandingkan dengan menggunakan uji T dua sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa P1 lebih mampu mempertahankan motilitas dan viabilitas spermatozoa sapi Rambon Banyuwangi dibanding dengan P2, dimana motilitas P1 yaitu 67,22±4,41% dengan kecepatan 3 dan motilitas P2 yaitu 59,44±8,46% dengan kecepatan 2 berbdea nyata (p<0,05). Viabilitas P1 adalah 77,44±3,21% dan P2 yaitu 73,56±3,32% berbeda nyata (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan yang nyata (p>0,05) terhadap abnormalitas spermatozoa baik primer maupun sekunder sapi Rambon Banyuwangi pada kedua pengencer dimana nilai abnormalitas primer P1 yaitu 0,33±0,50% dan P2 0,22±0,44%, abnormalitas sekunder P1 yaitu 8,33±2,17% dan P2 7,56±2,24%. Disimpulkan bahwa media pengencer tris kuing telur dan susu skim kuning telur layak untuk digunakan IB dengan semen segar.
Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Sapi Rambon di Desa Kemiren Banyuwangi Zeni Prastika; Suherni Susilowati; Bodhi Agustono; Erma Safitri; Ragil Angga Prastiya
Jurnal Medik Veteriner Vol. 1 No. 2 (2018): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.103 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol1.iss2.2018.38-42

Abstract

Sapi Rambon merupakan salah satu sapi lokal Indonesia. Tahun 2017 populasi sapi Rambon mengalami penurunan. Salah satu upaya pelestarian sapi lokal adalah melalui peningkatan populasi sapi dan inseminasi buatan. Faktor penentu keberhasilan perkawinan salah satunya adalah libido tinggi dan kualitas semen. Motilitas spermatozoa dan viabilitas spermatozoa adalah salah satu indikator fertilitas spermatozoa dan kualitas semen. Penelitain ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motilitas dan viabilitas semen segar sapi Rambon di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Semen pada penelitian ini di tampung menggunakan vagina buatan dari 6 ekor sapi Rambon jantan. Pemeriksaan motilitas spermatozoa dan viabilitas spermatozoa dilakukan di klinik Linawati Banyuwangi. Hasil pada penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel. Parameter penelitian ini adalah motilitas dan viabilitas spermatozoa sapi Rambon. Hasil pemeriksaan motilitas spermatozoa sapi Rambon 83,3±4,1% dan viabilitas spermatozoa sapi Rambon 86,7±2,3%. Kesimpulan dari penelitian menunjukan bahwa motilitas dan viabilitas spermatozoa sapi Rambon baik dan memenuhi syarat semen beku untuk inseminasi buatan.
Hidroponik Fodder Jagung sebagai Substitusi Hijauan Pakan Ternak Ditinjau dari Produktivitas Susu Kambing Sapera Amung Logam Saputro; Iwan Sahrial Hamid; Ragil Angga Prastiya; Muhammad Thohawi Elziyad Purnama
Jurnal Medik Veteriner Vol. 1 No. 2 (2018): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.435 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol1.iss2.2018.48-51

Abstract

Hidroponik adalah sistem bercocok tanam menggunakan media cair dan nutrisi-nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik yakni tanaman tidak merusak tanah, tidak membutuhkan tempat yang luas, tanpa pestisida atau obat hama yang merusak tanah, mempercepat pertumbuhan dan menjaga kualitas tanaman. Penelitian ini menggunakan perbandingan konsentrat dan fodder jagung yakni P1 (100:0), P2 (60:40), P3 (75:25) dan P4 (0:100). Hasil penelitian menunjukan bahwa kuantitas susu pada hari ke-1, ke-2 dan ke-3 menunjukkan P4 berbeda nyata (p<0,05) dengan P1, P2, dan P3. Hal ini menunjukkan penurunan kuantitas susu pada P4 dan kuantitas susu terbanyak pada P1 dan P3. Simpulan penelitian perlakuan pemberian fodder jagung 25% dan konsentrat 75% serta perlakuan konsentrat 100% dapat meningkatkan kuantitas susu kambing Sapera.
Faktor-Faktor Risiko Kawin Berulang pada Sapi Potong di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur Putri Nurmalia Damayanti; Trilas Sardjito; Ragil Angga Prastiya
Jurnal Veteriner Vol 21 No 4 (2020)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.867 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2020.21.4.550

Abstract

Nowadays, beef cattle farms in Licin Subdistrict, Banyuwangi Regency have problems in providing beef demand because the less of productivity. This problems occured due to the repeat breeding case and decrease the efficiency and productivity of livestock. It suspected because of the lack of hygine and sanitation from farmers and inseminator. This study aimed to correlate the factors and cases of repeat breeding on beef cattle in Licin Subdistrict, Banyuwangi Regency. It was a descriptive study which used 69 cow withsimple random sampling method. Primary data was obtained from direct observation of livestock, then continued with interviewing farmers using in-depth study system. While secondary data is obtained from the records of inseminator. It included the term of farming, farmer’s ability to detect estrus cycle, housingand the feeding of beef cattle. The collected data was analyzed by descriptive statistic, then processed by using SPSS 22.0. Chi Square Test (X2) was used to determine the relation between the causal factors and repeat breeding. The results of this study indicate the prevalence of repeat breeding in Licin Subdistrict, Banyuwangi Regency by 64%. All the factors such as the term of farming, farmer’s ability to detect estrus cycle, and feeding of beef cattle are correlated with the incidence of repeat breeding.
Aluminosilikat Berpotensi Menekan Gangguan Reproduksi Mikotoksin Zearalenon Berdasarkan Pengamatan Jumlah Folikel dan Ekspresi Caspase-9 Ovarium Muhammad Thohawi Elziyad Purnama; Imam Mustofa; Tri Wahyu Suprayogi; Abdul Samik; Ragil Angga Prastiya; Amung Logam Saputro
Jurnal Veteriner Vol 18 No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.997 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2017.18.2.175

Abstract

Zearalenone is a resorcylic acid lactone produced by fungal Fusarium graminearum in contaminated edible grains and can cause reproduction disorder in animals by binding to estrogen receptors on target cells. The aim of this study was to assess the potential use of aluminosilicates as mycotoxin binders to eliminate the adverse effect of zearalenone by examining the number of follicles and caspase-9 expression in the ovary of mice. The study adopted a completely randomized simple design using 20 mices which were randomly divided into five group each of which consisted of four mices. Five treatment groups consisted of K+ (without zearalenone and aluminosilicates); K- (treated with zearalenone 0.1 mg/mice/day); P1 (treated with zearalenone 0.1 mg/mice/day and aluminosilicates 0.5 mg/mice/day); P2 (treated with zearalenone 0.1 mg/mice/day and aluminosilicates 1 mg/mice/day); and P3 were treated with zearalenone 0,1 mg/mice/day and aluminosilicates 2 mg/mice/day) with gastric tube daily for 10 days. The data obtained from this study were analyzed by analysis of variance and proceeded with Duncan test. The result showed that the primary follicles, secondary follicles, tertiary follicles and de Graaf follicles increased significantly on P3 treatment group. Caspase-9 expressions decreased significantly in all of aluminosilicates groups as compared to positive control. The treatment of mice with zearalenone and aluminosilicates increases the number of follicles and decreased caspase-9 expression in the ovary of mice. ABSTRAK Zearalenon merupakan senyawa resorcylic acid lactone yang diproduksi oleh jamur Fusarium graminearum dan dapat mengakibatkan gangguan reproduksi pada ternak dengan membentuk ikatan pada reseptor estrogen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi aluminosilikat terhadap mencit yang telah dipapar zearalenon pada aspek jumlah folikel dan ekspresi caspase-9 organ ovarium. Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit yang dibagi menjadi lima kelompok perlakuan dengan masing-masing empat ulangan, yakni K+ tanpa dipapar zearalenon dan aluminosilikat; K- dosis zearalenon 0,1 mg/ekor/hari; P1 dosis zearalenon 0,1 mg/ekor/hari dan aluminosilikat 0,5 mg/ekor/hari; P2 dosis zearalenon 0,1 mg/ekor/hari dan aluminosilikat 1 mg/ekor/hari; P3 dosis zearalenon 0,1 mg/ekor/hari dan aluminosilikat 2 mg/ekor/hari dengan sonde lambung selama sepuluh hari. Data hasil skoring dan perhitungan dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah folikel primer, sekunder, tersier dan de Graaf pada P3 terjadi peningkatan yang signifikan. Ekspresi caspase-9 ovarium menunjukkan penurunan pada semua perlakuan aluminosilikat. Simpulan penelitian ini adalah mencit yang dipapar zearalenon dan kemudian diberi aluminosilikat mengalami peningkatan jumlah folikel dan penurunan ekspresi caspase-9 pada organ ovarium.
Potensi Toksin Binders untuk Mengurangi Efek Mikotoksin Zearalenon terhadap Panjang, Bobot, dan Jumlah Fetus Mencit (TOXIN BINDERS HAS THE POTENTIAL TO DECREASE ZEARALENONE MYCOTOXIN ON FETAL LENGTH, WEIGHT AND LITTER SIZE OF PREGNANT MICE) Muhammad Thohawi Elziyad Purnama; Amung Logam Saputro; Ragil Angga Prastiya
Jurnal Veteriner Vol 19 No 3 (2018)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.471 KB)

Abstract

Corn is a source of feed with protein content to increase livestock production. Zearalenone is a mycotoxin produced by Fusarium graminearum obligate in corn. The mycotoxins allegedly can cause pregnancy disorders to fetal malformations. Using toxin binders to inhibit zearalenone mycotoxins. The purpose of this study was to determine the potential of toxin binders in reducing the effect of zearalenon on the length, weight and fetal litter size of pregnant mice (Mus musculus). This study used 20 balb/c mice divided into control group (C-) without toxin binders and zearalenone; (C+) was given only zearalenone 0.1 mg / mice / day; and treatment groups T1; T2; T3 was given zearalenone 0.1 mg / mice / day and toxin binders 0.5; 1; 2 mg / mice / day. The toxin binders and zearalenone was done with orally for 14 days. The data were analyzed using Analysis of variance test and continued by Duncan test. The results showed that C-, C+, T1 were significantly different (p<0.05) with T2 and T3 on the fetal length. The fetal weight showed C-, T1, T2, T3 was significantly different (p<0.05) with C+. The result of fetal litter size showed that were not significantly different (p>0.05) between treatment groups. It was concluded that toxin binders could decrease the effect of zearalenon thus increasing the length and weight of the fetus but not affecting the fetal litter size of pregnant mice (M. musculus).
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro (ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF SOURSOP (ANNONA MURICATA) LEAF EXTRACT ON GROWTH OF BACTERIA PSEUDOMONAS AERUGINOSA IN VITRO) Faisal Fikri; Imas Hapsari Rahmaningtyas; Ragil Angga Prastiya; Muhammad Thohawi Elziyad Purnama
Jurnal Veteriner Vol 20 No 3 (2019)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.707 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2019.20.3.384

Abstract

The aim of this study was to measure antibacterial activity of soursop leaf extract (Annona muricata L.) on bacterial growth inhibition of Pseudomonas aeruginosa by diffuse disc method. The result of the inhibition zone was analyzed using Analysis of Variance and followed using Duncan test, to show highly significantly different (p<0.01). The inhibition number of negative control (C-) was 0.00e±0.00 and the positive control (C+) was 31.31a±0.57. The result of concentration 1 (T1) was 14.49b±4.96; concentration 2 (T2) 8.98c±1.29; concentration 3 (T3) 5.84cd±1.85; concentration 4 (T4) 5.56cd±1.58; concentration 5 (T5) 2.85de±0.28; concentration 6 (T6) 2.98de±0.53; concentration 7 (T7) 2.82de±1.59; concentration 8 (T8) 2.41de±1.10; concentration 9 (T9) 2.20de±0.34; concentration 10 (T10) 1.10e±0.19; and concentration 11 (T11) 0.00e±0.00. The increase of soursop leaf extract concentration showed high inhibition diameter of bacterial growth. It concluded that soursop leaf extract have an antibacterial activity to inhibit P. aeruginosa growth with Minimal Inhibitory Concentration (MIC) 125 ppm.