Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembuatan Kitosan dari Kulit dan Kepala Udang Laut Perairan Kupang Sebagai Pengawet Ikan Teri Segar Mamiek Mardyaningsih; Aloysius Leki; Oktovianus D. Rerung
Jurnal Rekayasa Proses Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.412 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.11375

Abstract

The objective of the study is to examine the feasibility of chitosan from skin and head of the shrimp from Kupang seas as a fresh anchovy preservative. The study was conducted through two stages: chitosan production and application of chitosan as fresh anchovy preservative. Chitosan production generally starts from shrimp waste flour manufacture, deproteinization, demineralization and deacetilation. The concentration of chitosan as fresh anchovy preservative is 1.5%. Chitosan characterization includes water, protein, ash and fat and fresh anchovy test which covers the organoleptic test, microbiology and proximate test. The results showed that chitosan has flake shape with moisture content of 2.81%, ash 0.75%, nitrogen 7.26%, clear transparent color and 79.11% degree of deacetilation. Characteristics of chitosan meet Proptan Laboratoris standards. Storage life of fresh anchovy soaked in chitosan is 3 days at room temperature storage, while for normal fresh anchovy is only 1 day. Chitosan can extend the storage life, increase the rate of protein fish, preserve the taste of fresh anchovy and make the fresh anchovy more shinny. Keywords: shrimp waste, chitosan, preservative, fresh anchovy Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan kitosan dari kulit dan kepala udang laut perairan Kupang sebagai pengawet ikan teri segar. Penelitian ini dilakukan melalui 2 tahap yaitu pembuatan kitosan dan aplikasi kitosan sebagai pengawet ikan teri segar. Pembuatan kitosan secara umum dimulai dari pembuatan tepung limbah udang, deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Aplikasi pengawetan ikan teri segar menggunakan kitosan dengan konsentrasi 1,5%. Karakterisasi kitosan meliputi kadar air, abu, protein dan derajat deasetilasi. Uji ikan teri segar meliputi uji organoleptik, mikrobiologi dan uji proksimat. Hasil penelitian menunjukkan kitosan yang dihasilkan memiliki bentuk partikel serpihan, kadar air 2,81%, kadar abu 0,75%, kadar nitrogen 7,26%, warna larutan jernih dan derajat deasetilasi 79,11%. Karakteristik kitosan sudah memenuhi standar Proptan Laboratoris. Kitosan dapat memperpanjang umur penyimpanan dan meningkatkan kadar protein. Umur simpan ikan teri segar yang dicelup kitosan adalah 3 hari pada penyimpanan suhu kamar, sedangkan untuk ikan teri segar kontrol hanya 1 hari. Kitosan tidak merubah cita rasa ikan teri segar dan membuat penampakan ikan teri segar mengkilat. Kata kunci: limbah udang laut, kitosan, pengawet, ikan teri segar
Rancang Bangun Pirolisator Liquid Smoke Kesambi dan Aplikasi Liquid Smoke pada Ikan Asap Aloysius Leki; Mamiek Mardyaningsih; Roymons Jimmy Dimu
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 18 No 3 (2018): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v18i3.1238

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) merancang dan memproduksi alat penghasil asap cair termasuk reaktor pirolisis dengan redestilator sederhana; 2) menerapkan kesambi asap cair ke dalam ikan pada konsentrasi yang berbeda; 3) menganalisis kualitas untuk mendapatkan konsentrasi terbaik, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan nilai tambah produk perikanan. Penelitian menggunakan metode penelitian Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada dua faktor. Faktor 1 adalah lama perendaman dengan lima taraf (5, 10, 15, 20, 25) menit dan faktor 2 adalah konsentrasi asap kesambi yang terdiri dari lima taraf (0, 5%, 1,0%, 1,5%, 2,0%, 2,5 %). Setiap level dilakukan tiga kali pengulangan. Hasilnya, alat pirolisis dan destilasi sederhana mampu menghasilkan asap cair grade 1 yang aman untuk pengolahan hasil perikanan. Perlakuan terbaik untuk menghasilkan ikan asap yang baik dari asap cair “kesambi” pada parameter kimia, mikrobiologi dan sensorik pada konsentrasi asap cair “kesambi” 1,5% dengan waktu perendaman sekitar 15 menit dalam tiga komponen utama (fenol, karbonil dan asam) sekaligus berperan sebagai antioksidan dan antimikroba serta berpengaruh terhadap lama penyimpanan, warna dan karakteristik rasa dari produk ikan asap.
Pembuatan Kitosan dari Kulit dan Kepala Udang Laut Perairan Kupang Sebagai Pengawet Ikan Teri Segar Mamiek Mardyaningsih; Aloysius Leki; Oktovianus D. Rerung
Jurnal Rekayasa Proses Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.11375

Abstract

The objective of the study is to examine the feasibility of chitosan from skin and head of the shrimp from Kupang seas as a fresh anchovy preservative. The study was conducted through two stages: chitosan production and application of chitosan as fresh anchovy preservative. Chitosan production generally starts from shrimp waste flour manufacture, deproteinization, demineralization and deacetilation. The concentration of chitosan as fresh anchovy preservative is 1.5%. Chitosan characterization includes water, protein, ash and fat and fresh anchovy test which covers the organoleptic test, microbiology and proximate test. The results showed that chitosan has flake shape with moisture content of 2.81%, ash 0.75%, nitrogen 7.26%, clear transparent color and 79.11% degree of deacetilation. Characteristics of chitosan meet Proptan Laboratoris standards. Storage life of fresh anchovy soaked in chitosan is 3 days at room temperature storage, while for normal fresh anchovy is only 1 day. Chitosan can extend the storage life, increase the rate of protein fish, preserve the taste of fresh anchovy and make the fresh anchovy more shinny. Keywords: shrimp waste, chitosan, preservative, fresh anchovy Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan kitosan dari kulit dan kepala udang laut perairan Kupang sebagai pengawet ikan teri segar. Penelitian ini dilakukan melalui 2 tahap yaitu pembuatan kitosan dan aplikasi kitosan sebagai pengawet ikan teri segar. Pembuatan kitosan secara umum dimulai dari pembuatan tepung limbah udang, deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Aplikasi pengawetan ikan teri segar menggunakan kitosan dengan konsentrasi 1,5%. Karakterisasi kitosan meliputi kadar air, abu, protein dan derajat deasetilasi. Uji ikan teri segar meliputi uji organoleptik, mikrobiologi dan uji proksimat. Hasil penelitian menunjukkan kitosan yang dihasilkan memiliki bentuk partikel serpihan, kadar air 2,81%, kadar abu 0,75%, kadar nitrogen 7,26%, warna larutan jernih dan derajat deasetilasi 79,11%. Karakteristik kitosan sudah memenuhi standar Proptan Laboratoris. Kitosan dapat memperpanjang umur penyimpanan dan meningkatkan kadar protein. Umur simpan ikan teri segar yang dicelup kitosan adalah 3 hari pada penyimpanan suhu kamar, sedangkan untuk ikan teri segar kontrol hanya 1 hari. Kitosan tidak merubah cita rasa ikan teri segar dan membuat penampakan ikan teri segar mengkilat. Kata kunci: limbah udang laut, kitosan, pengawet, ikan teri segar