Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Effect of humic acid on the growth and yield of two maize (Zea mays L.) cultivars on andisol Tangguh Prakoso; Endang Sulistyaningsih; Benito Heru Purwanto
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.36935

Abstract

One way to improve maize (Zea mays L.) production is through land extension using Andisol land. However, Andisol soil has phosphate (P) fixation problem due to the high amorphous material. Hence, the use of organic material in the form of humic acid that has greater affinity to amorphous minerals is recommended to solve the problem. This research was conducted in February-May 2017 at Tri Dharma field of Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada. The Andisol land used has a low available P category from Datar, West Java and Wonosobo, Central Java. This research was arranged in a Randomized Complete Block Design (RCBD), consisting of two factors. The first factor was maize cultivar (Bisi-2 and Pioneer-35). The second factor was the doses of humic acid, consisting of control treatment (without fertilizer and humic acid), NPK without humic acid, and NPK + humic acid at 5%, 10%, and 15%. The percentage of humic acid given, based on the amount of NPK 16:16:16 fertilizer, was 350 kg.ha-1. Fertilization was applied three times 100 kg.ha-1 on 1 WAP, 150 kg.ha-1 at 3 WAP and 100 kg ha-1 at 7 WAP. The results is, humic acid treatment had the same effect with NPK fertilization treatment only and control on P available Andisol soil. Humic acid, also has the same effect with NPK fertilizer treatment in increasing the yield component of 100 seeds weight, dry weight of seeds, harvest index, length of cobs and productivity.
Tindakan Pengembalian Limbah Pabrik Kelapa Sawit Sebagai Upaya Memaksimalkan Zero Waste. Heny Alpandari; Tangguh Prakoso
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 2, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/agrisintech.v2i2.349

Abstract

ABSTRAK   Kelapa sawit adalah salah satu komoditas perkebunan yang terus berkembang di Indonesia. Pabrik kelapa sawit mengolah buah kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan juga menghasilkan 75% limbah (padat dan cair). Limbah ini menjadi isu lingkungan dan memerlukan penanganan serius. Seiring perkembangan zaman dan meningkatnya kesadaran untuk pelestarian lingkungan, pengolahan limbah menjadi hal yang sangat penting saat ini. Tujuan dari pengolahan limbah selain untuk mencegah kerusakan lingkungan adalah untuk memaksimalkan zero waste. Pemanfaatan limbah menjadi bahan yang bermanfaat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif bagi lingkungan dan mewujudkan industri berwawasan lingkungan. Limbah pabrik kelapa sawit berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berupa cangkang, serat (fiber) dimanfaatkan kembali menjadi bahan bakar, sedangkan tandan kosong dimanfaatkan menjadi kompos, bahan baku kertas dan pakan ternak. Limbah cair pabrik kelapa sawit akan diolah di IPAL (Instalasi pengolahan air limbah) selanjutnya akan dikembalikan ke lahan (land application). Tindakan pengembalian limbah cair pabrik kelapa sawit ternyata memberikan pengaruh pada perbaikan kualitas tanah, penambahan unsur hara, penganekaragaman mesofauna dan makrofauna tanah, juga berpengaruh terhadap nisbah bunga jantan dan bunga betina. Selain itu limbah cair juga berpotensi menjadi biogas.    ABSTRACT   Palm oil is one of the plantation commodities that continues to grow in Indonesia. Palm oil mills process oil palm fruit into Crude Palm Oil (CPO) and also produce 75% of waste (solid and liquid). This waste is an environmental issue and requires serious handling. Along with the times and increasing awareness for environmental conservation, waste management is very important. The purpose of waste treatment in addition to preventing environmental damage is to maximize zero waste. Utilization of waste into useful materials is carried out to reduce negative impacts on the environment and create an environmentally industry. Utilization of waste into useful materials is carried out to reduce negative impacts on the environment and create an environmentally sound industry. Palm oil mill waste is in the form of solid waste and liquid waste. Solid waste in the form of shells, fiber is reused as fuel, while empty fruit bunches are used as compost, raw material for paper and animal feed. Palm oil mill effluent will be processed at the WWTP (Wastewater Treatment Plant) and will then be returned to the land (land application). The returning palm oil mill effluent turned out to have an effect on improving soil quality, adding nutrients, soil diversifying mesofauna and macrofauna, also affecting the ratio of male and female flowers. In addition, liquid waste also has the potential to become biogas.
Potensi Penggunaan Bahan Tanam Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Melalui Teknik Penanaman TSS (True Shallot Seed) Tangguh Prakoso; Heny Alpandari
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 2, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/agrisintech.v2i2.350

Abstract

ABSTRAK   Allium ascalonicum L. atau secara umum dikenal sebagai bawang merah, merupakan salah satu komoditas yang tergolong dalam sayuran penting di Indonesia. Pada umumnya di Indonesia, budidaya bawang merah dibudidayakan secara vegetatif melalui umbi bibit yang sekaligus digunakan sebagai umbi konsumsi. karena dianggap lebih praktis dan mudah, serta dianggap memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Kebutuhan dalam jumlah besar akan bahan tanam berikutnya, memaksa petani untuk mengeluarkan biaya yang cukup besar dalam memenuhi kebutuhan bahan tanam khususnya yang berbahan umbi. Salah satu solusi alternatif mengatasi permasalahan bahan tanam yang sekaligus meningkatkan produksi dan kualitas bawang merah adalah dengan teknologi bahan tanam yang sehat yaitu True Shallot Seed (TSS). TSS merupakan pengembangan bahan tanam bawang merah melalui biji. TSS dinilai lebih baik karena memiliki keunggulan kebutuhan benih yang lebih rendah, serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit. Tidak ada interaksi antar varietas dengan kepadatan populasi/jarak tanam, namun penggunaan varietas Bima dinilai memiliki ukuran umbi yang cenderung lebih besar dari yang lain, hal ini dibuktikan dengan bobo tumbi segar dan umbi kering yang lebih berat dari yang lain. Namun memiliki kecenderungan pertumbuhan seperti tinggi tanaman dan jumlah daun per rumpun yang lebih kecil dibandingkan varietas lainnya.   ABSTRACT   Allium ascalonicum L. or generally known as shallot, is one of the commodities belonging to the important vegetables in Indonesia. In Indonesia, shallots are cultivated vegetatively with seed tubers which are also used as consumption tubers. because it is more practical and easy, and has a high success rate. Needs in large quantities will next planting material, forcing farmers to expend considerable cost to meet the needs of planting material especially made from tubers. One alternative solution the problem of planting material which at the same time increases the production and quality of shallots is the technology of healthy planting material, namely True Shallot Seed (TSS). TSS is the development of shallot planting material through seeds. TSS is considered better because it has the advantages of a lower seed needs, as well as more resistant to pest and diseases. There is no interaction between varieties with population density/planting spacing, however, the use of the Bima variety is considered to have tuber sizes that tend to be larger than the others, this is evidenced by the weight of fresh bulbs and dry bulbs that are heavier than the others. However, it has a growth tendency such as plant height and number of leaves per clump which is smaller than other varieties.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani dalam Optimalisasi Pekarangan Sebagai Ketahanan Pangan Keluarga Heny Alpandari; Tangguh Prakoso
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2022): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v4i2.337

Abstract

Land yard can still be used optimally to fulfill family nutrition. For the people of Daya Makmur Village, plant cultivation in the yard is a common thing that has been done for a long time. But over time, there was a change in habits in rural communities, where they began to leave the activity of growing vegetables in their yards. In fact, most of the yard was left empty and overgrown with grass. The purpose of this service activity is to regenerate public interest and awareness in cultivating vegetables in the yard to meet family nutrition. The method of activities carried out is survey, counseling and discussion. From the results of the activities that have been carried out, it is concluded that the people of Daya Makmur Village already know the techniques of cultivating vegetable crops and the community is motivated again to plant vegetables in their yards.
PENYULUHAN MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA SINGOCANDI: Counseling On Clean And Healthy Living Behavior During The Covid-19 Pandemic In Singocandi Village Heny Alpandari; Tangguh Prakoso; Hendy Hendro; Khairul Anwar; Nindya Arini; Winda Widyastuti; Muhamad Imanuddin
MESTAKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): Juni 2023
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/mestaka.v2i3.106

Abstract

Corona Virus or Covid-19 (Corona Virus Disease-19) has been defined by WHO (World Health Organization) as a new type of disease caused by infection with the Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2). Corona virus has a high transmission rate, and can cause death in the elderly and individuals with serious illnesses. Patients infected with the virus initially show symptoms like the common cold (fever, cough, runny nose, sore throat) muscle aches, headaches) but if not treated immediately will lead to severe symptoms such as diarrhea and pneumonia. Even some patients who have a history of comorbidities if they are infected can be at risk of death. The government has issued a policy in the form of a health protocol that must be implemented by every individual as a step to break the chain of transmission of Covid-19. One type of the protocol implements Clean and Healthy Living Behavior (PHBS). Singocandi Village is one of the villages located in Kota District, Kudus. The large number of community activities that residents participate in has the potential to spread the Covid-19 outbreak. The implementation of the Health protocol in Singocandi Village has not been fully implemented, this is due to a lack of information regarding how to apply the Health protocol properly and correctly. Based on the results obtained, the enthusiasm of the community from the extension activities was very good, this can be seen from the formation of clean and healthy behavior activities (PHBS) and the implementation of health protocols in every activity carried out in the midst of the Covid-19 pandemic
Inisiasi Pembentukan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Menuju Desa Mandiri Ekonomi Sri Mulyani; Tangguh Prakoso; Rochmad Winarso; Heru Saputro; Budi Gunawan; Fajar Nugraha
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 3 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i3.16453

Abstract

Desa Gunungsari merupakan desa yang berlokasi di lereng Gunung Muria. Desa Gunungsari memiliki potensi besar sebagai daerah penghasil kopi. Mata pencaharian utama masyarakat Desa Gunungsari adalah sebagai petani kopi. Metode penanaman petani kopi Desa Gunungsari dengan menggunakan sistem agroforestri. Beberapa masalah yang dihadapi oleh petani kopi di antaranya adalah fluktuasi harga kopi, lemahnya akses pemasaran, keterbatasan teknologi pertanian, dan kesulitan dalam mendapatkan pupuk. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi melalui pembentukan kelompok usaha perhutanan sosial. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian terbagi dalam beberapa tahap meliputi pendekatan komunitas, membangun sinergitas dengan lembaga perhutanan setempat, sosialisasi, bimbingan teknis, dan pendampingan. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa para petani Desa Gunungsari memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya pendirian kelompok usaha perhutanan sosial dalam meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan usaha. Dengan pemahaman yang kuat tentang manfaat kelompok usaha perhutanan sosial, maka di akhir kegiatan pengabdian para petani sangat antusias untuk segera membentuk kelompok usaha perhutanan sosial yang diberi nama “Sari Lestari Sejahtera”.
Pengenalan Pupuk Organik Kompos Kepada Siswa/i Play Group Ya Ummi Fatimah Kudus untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan Khairul Anwar; Tangguh Prakoso; M. Aris Pujiyanto
Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 3 (2022): September : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/karunia.v1i3.603

Abstract

Pertanian berkelanjutan merupakan kegiatan pertanian yang berupaya untuk memaksimalkan manfaat sosial dari pengelolaan sumber daya biologis. Untuk mendukung upaya pertanian berkelanjutan, salah satunya yaitu dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menggantikannya dengan pupuk organik. Pupuk organik merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan organik baik tumbuhan kering maupun limbah dari kotoran ternak yang diurai oleh mikroba hingga dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mengenalkan pupuk organik kompos, serta proses pembuatannya kepada siswa/i Play Group YA UMMI Fatimah untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Metode yang dilakukan yaitu dengan memberikan pengenalan mengenai pupuk organik kompos dan cara pembuatan kompos, serta melakukan penanaman bibit cabe menggunakan pupuk organik kompos organik. Siswa/i Play Group YA UMMI Fatimah sangat semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan mulai dari pengenalan pupuk organik kompos, proses pembuatan pupuk organik kompos dan penanaman bibit cabe menggunakan pupuk organik kompos.
Perbaikan Bahan Tanam Kopi Robusta Sebagai Perintisan Desa Agrowisata Desa Ternadi Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus Tangguh Prakoso; Shodiq Eko Ariyanto; Winda Widyastuti; Endang Dewi Murrinie
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.649

Abstract

Pengabdian ini memiliki urgensi dalam upaya pengembangan pariwisata di Kabupaten Kudus khususnya mengembangkan Desa Ternadi Dawe Kudus menuju Desa Agrowisata. Tujuan pengabdian IbM ini meningkatkan ketrampilan mitra Kelompok Tani Gunung Janti, meningkatkan omset, meningkatkan kualitas layanan mitra, dan mengembangkan terbentuknya Desa Ternadi sebagai Desa Agrowisata. Luaran yang ditargetkan pada pengabdian IbM ini pada aspek keberdayaan mitra adalah 1) pada tahun pertama (2023): ketersediaan bibit kopi sebesar 20%, teknologi pemeliharaan kopi 30%, manajemen tata kelola lahan agrowisa terwujud 50%. 2) Tahun kedua (2024): peningkatan jumlah omset penjualan kopi sebanyak 20%, peningkatan inovasi produk 10% dari produk yang sudah ada. 3) Tahun ketiga (2025): penggunaan digital signage touchscreen dapat diimplemetasi kan mitra 50%, dikenalnya Desa Ternadi sebagai desa agrowisata oleh masyarakat 50%.