Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengaruh pijat oksitosin terhadap frekuensi His, durasi His pada ibu inpartu di BPM ASRI Tuban Umu Qonitun; Mariyatul Qiftiyah
Jurnal Kebidanan Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jk.10.1.2021.75-82

Abstract

Persalinan sangat penting dilakukan observasi HIS yaitu dengan melihat frekuensi dan durasi His sehingga proses persalinan kala I akan berlangsung dengan mulus, baik pada primi maupun multi (Astuti, 2013). Jika lama persalinan kala I berlangsung tidak normal maka masalah potensial dimungkinkan terjadi. Dan jika kontraksi uterus  tidak baik maka pembuluh darah di daerah plasenta tidak terjepit dengan maksimal, hal ini yang mengakibatkan perdarahan postpartum (Studi, Keperawatan, Perintis, & Bakti, 2016). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap frekuensi his dan durasi his pada ibu inpartu di BPM ASRI Tuban.. Desain penelitian ini pra eksperimental (static-group comparation design) dengan pendekatan kohort, populasinya seluruh ibu bersalin normal di BPM ASRI Tuban bulan februari – mei 2019 sejumlah 60 responden, dengan menggunakan teknik sampling sistematik random sampling didapatkan jumlah sampel 52 responden dibagi menjadi kelompok kontrol (26 responden) dan kelompok eksperimen (26 responden). Variabel independen Pijat oksitosin sedangkan variabel dependen frekuensi his dan durasi his. Analisa data menggunakan  independent sample t-Test dengan SPSS Vs 23.  Frekuensi his pada kelompok eksperimen sebagian besar 14 responden (53,8%) mendapatkan Frekuensi his 4 kali dalam 10 menit dan ada Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Frekuensi His  pada Ibu inpartu di BPM ASRI Tuban Tahun 2019. Sedangkan durasi his pada kelompok eksperimen sebagian besar 16 responden (61,5%) mendapatkan durasi his >40 detik dan ada Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap durasi His  pada Ibu inpartu di BPM ASRI Tuban Tahun 2019. Terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap Frekuensi his dan durasi his pada ibu inpartu di BPM ASRI Tuban, diharapkan pada tenaga kesehatan khususnya para bidan dapat menerapkan pijat oksitosin pada persalinan kala I yang mana akan memperlancar proses persalinan dan dapat mengurangi kejadian kematian ibu. 
Gambaran Kestabilan Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir Yang Dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) (Di Ruang Mina RS Muhammadiyah Tuban) Umu Qonitun; Sri Utaminingsih
Jurnal MIDPRO Vol 10, No 1 (2018): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.643 KB) | DOI: 10.30736/midpro.v10i1.58

Abstract

Hipothermia adalah suhu bayi < 36,5°C. Disamping sebagai suatu gejala, hipothermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian. Salah satu cara pencegahan hipothermia pada bayi baru lahir adalah dengan penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kestabilan suhu tubuh bayi baru lahir yang dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) berdasarkan suhu sebelum dilakukan IMD dan suhu sesudah dilakukan IMD di Ruang Mina RS Muhammadiyah Tuban.Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir normal yang dilakukan IMD bulan Mei 2018 sebanyak 29 bayi, sedangkan sampelnya yaitu sebagian bayi baru lahir normal yang dilakukan IMD yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 29 bayi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan sampel diambil dari hasil observasi (data primer) yang ditulis dalam lembar observasi dengan menggunakan instrumen penelitian berupa thermometer axilla digital. Data di analisis dengan analisa univariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya sebanyak 25 (86, 21%) bayi baru lahir sebelum dilakukan IMD mempunyai suhu yang tidak stabil, dan seluruhnya sebanyak 29 (100%) bayi  baru lahir sesudah dilakukan IMD mempunyai suhu yang stabil.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sangat efektif untuk membantu kestabilan suhu tubuh bayi baru lahir dengan harapan hipotermia dapat dicegah sedini mungkin, untuk itu diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat menerapkan Inisiasi Meyusu Dini (IMD) pada semua bayi baru lahir sesuai dengan prosedur.Kata Kunci: Kestabilan Suhu Bayi Baru Lahir, Inisiasi Menyusu Dini
STUDI PERSALINAN KALA IV PADA IBU BERSALIN YANG MELAKUKAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RUANG MINA RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH TUBAN Umu Qonitun; Fitri Novitasari
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v11i1.4572

Abstract

The post-partum period is an important thing for monitoring woman conditional, especially at 2 hours post-partum. Post-partum bleeding became one of cause mortality (AKI) if it doesn’t handle appropriately will cause shock because it will be worst bleeding. Based on data obtained in Muhammadiyah Hospital of Tuban in January – July 2017 post-partum bleeding are 15 people, it cause of uterine atony, rupture perineum, and placenta loss. The purpose of this research to find out the overview of post-partum in stage IV of women giving birth which is initiated early breastfeeding. The research used the descriptive method with population 29 woman giving birth which is initiated early breastfeeding in Muhammadiyah Hospital of Tuban. This research used technique purposive sampling that getting samples 29 woman maternity. The research variables are blood pressure, pulse, high fundus uteri (TFU), and urine contraction. A technique of data collection by direct observation with the respondent, data analysis proportioned in percentage. The result of 29 respondents shows that woman giving birth who are doing (IMD) almost entirely normal. Blood pressure which is normal as much as 29 people (100%), pulse which is normal as much as 29 people (100%), TFU which is normal as much as 29 people (100%), and only urine contraction which is almost normal entirely there are 27 people (93,10%). Based on the research result that (IMD) cause take effect for post-partum stage IV, so it suggested that IMD can be applied in every childbirth to decrease the incidence of post-partum bleeding and to decrease mortality in Indonesia. ABSTRAKMasa nifas merupakan hal penting untuk memantau kondisi ibu terutama pada 2 jam pasca melahirkan. Pendarahan post-partum menjadi salah satu penyebab AKI, jika tidak di tangani dengan tepat akan mengakibatkan syok karena banyak darah yang keluar. Berdasarkan data yang diperoleh di Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban pada bulan Januari – Juni Tahun 2017 kejadian pendarahan adalah sebesar (15) orang. Ini di karenakan atonia uteri, ruptur perineum, dan tertinggalnya plasenta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui studi persalinan kala IV pada ibu bersalin yang di lakukan Inisiasi Menyusu Dini. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan populasi 29 ibu bersalin yang dilakukan Inisiasi Menyusu Dini di Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban. Penelitian ini menggunakan tehnik purposife sampling sehingga memperoleh besar sampel 29 ibu bersalin. Variabel penelitiannya yaitu Tekanan Darah, Nadi, Tinggi Fundus Uteri (TFU), dan Kontraksi Uterus. Tehnik pengumpulan data dengan observasi langsung terhadap responden. Analisa data di proporsikan dalam bentuk presentase. Hasil penelitian dari 29 responden menunjukkan bahwa ibu bersalin yang dilakukan (IMD) hampir seluruhnya normal. Tekanan Darah normal sebanyak 29 orang (100%), Nadi normal sebanyak 29 orang (100%), TFU nomal sebanyak 29 orang (100%), dan hanya Kontraksi Uterus yang hampir normal seluruhnya yaitu 27 orang (93,10%). Dari hasil penelitian bahwa IMD dapat berpengaruh terhadap persalinan kala IV. Sehingga disarankan IMD dapat diterapkan pada persalinan untuk menekan terjadinya pendarahan post partum serta menekan AKI di Indonesia.
Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Ibu Bersalin Normal di Polindes Permata Bunda Kelurahan Perbon Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban Umu Qonitun; Betalia Betalia
Jurnal MIDPRO Vol 10, No 2 (2018): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/midpro.v10i2.76

Abstract

Kecemasan merupakan kondisi kejiwaan yang penuh dengan kekhawatiran akan apa yang mungkin terjadi. Seorang calon ibu sering kali dilanda kecemasan menghadapi masa persalinan. Kecemasan menimbulkan dampak secara fisik maupun psikis pada janin, ibu dan proses persalinan yang dijalaninantinya. Terapi murottal bisa memberikan solusi kapada ibu yang mengalami kecemasan pada saat proses persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi murottal terhadap tingkat kecemasan pada ibu bersalin normal di polindes Permata Bunda kelurahan Perbon kecamatan Tuban kabupaten Tuban.Desain penelitian ini adalah Pre eksperimen dengan rancangan yang digunakan One group pre-post test.Dengan besar sampel penelitian 19 responden.Variabel independen dalam penelitian ini adalah terapi murottal, sedangkan variable dependen adalah tingkat kecemasan. Teknik pengambilan sampel menggunakan systematic random sampling, dan instrument pengumpulan data menggunakan observasi yang selanjutnya dianalisis menggunakan uji wilcoxon dengan nilai (α=0,001).Berdasarkan hasil uji statistika menunjukan variable terapi murottal ada pengaruh  signifikan dengan tingkat kecemasan dengan p value = (<0,05). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mencegah terjadinya kecemasan pada ibu menghadapi persalinan maka dapatdiberikan dukunganspiritual yaitu dengan memberikan terapi murottal serta ketrampilan dari tenaga medis sangat mempengaruhi kondisi psikologi sibu untuk menjalani proses persalinan.Kata Kunci: Terapi murottal, tingkat kecemasan
GAMBARAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP LAMA KALA III PADA IBU BERSALIN DI RUANG MINA RS MUHAMMADIYAH TUBAN Qonitun, Umu; Aini, Ida Nur
Asuhan Kesehatan : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 1 (2020): ASUHAN KESEHATAN JURNAL ILMIAH ILMU KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : AKADEMI KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTPlacental exposure is part of the third stage of active management in labor, if in the third stage is not normal or placenta difficult to detach it will result in retention of the placenta and the occurrence of bleeding. Effective uterine contractions will accelerate placental exertion, prevent bleeding, and reduce blood loss. Factors that affect the length of placental expenditure one of them is Early Breastfeeding Initiation. Maternal mortality (MMR) in Indonesia is still high at 309 per 100,000 live births (SDKI 2007). In 2013 the cause of maternal mortality in Indonesia due to retention of placenta as much (30.3%) (Ministry of Health RI, 2016). While at Muhammadiyah Hospital Tuban in january - juni Year 2017 The number of bleeding events is (9) people. The purpose of this research is to know the implementation of Early Breastfeeding Initiation on the third stage of maternal womb in the Mina Room of Tuban Muhammadiyah Hospital.The research method using descriptive method, Population of research is all mother maternity in RS Muhammadiyah Tuban which amounts to 29 mother maternity. Sampling technique using purposive sampling with number of 29 maternal mothers who meet the inclusion criteria of maternity mother with normal delivery, maternity mother who is willing to be a research respondent, and healthy babies. Collecting data using direct observation in collaboration at RS Muhammadiyah Tuban.The results of this study are mostly maternal mothers who are in accordance with all the procedures of IMD (93.1) while the maternal mother with normal third stage is (93.1). So it is concluded that there is influence of Early Breastfeeding Initiation on the duration of placental expenditure in the third stage of delivery at Muhammadiyah Hospital Tuban.The conclusion of this research is the influence of early breastfeeding Initiation on the duration of placental expenditure in the third stage of labor. It is expected that patients get real information about the effect of Early Breastfeeding Initiation, as well as for Tuban Muhammadiyah Hospital especially in Minor Room, expected to improve the implementation of IMD implementation in accordance with established procedures. Keywords: early breastfeeding initiation, stage III
STUDI LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI ANTARA UMBILICAL CORD CLAMP DAN BENANG KATUN STERIL (Di PMB Restu Ibu Dan Polindes Barokah Jatirogo Kabupaten Tuban) umu qonitun
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu indikator penyebab Kematian bayi adalah infeksi neonatal. Infeksi neonatal mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman. Terkait pada tali pusat, tali pusat bisa menjadi jalan masuk untuk terjadinya suatu keadaan proses infeksi, penggunaan alat pengikat tali pusat ini juga dapat mempengaruhi lepasnya tali pusat. Bidan PMB Restu Ibu merupakan salah satu bidan yang menggunakan Umbilical Cord Clamp sebagai alat pengikat tali pusat sedangkan Bidan di Polindes Barokah menggunakan benang katun steril sebagai alat pengikat tali pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan pengikatan tali pusat antara Umbilical Cord Clamp dan benang katun steril terhadap lama pelepasan tali pusat pada bayi di PMB Restu Ibu dan Polindes Barokah Jatirogo Kabupaten Tuban. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan penggunakan pendekatan Retrospektif. Populasi penelitian seluruh bayi usia 1-12 bulan di PMB Restu Ibu dan Polindes Barokah Kabupaten Tuban bulan Juli-Agustus sebanyak 72 bayi. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 60 bayi. Cara pengumpulan data menggunakan wawancara kemudian data diolah dengan menggunakan Uji Spearman , variabel dalam penelitian ini adalah alat pengikat tali pusat dan lama pelepasan tali pusat. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar lama pelepasan tali pusat yang diikat dengan Umbilical Cord Clamp dalam kategori normal sebanyak 21 bayi (70%). Sebagian besar lama pelepasan tali pusat yang diikat dengan benang katun steril dalam kategori normal sebanyak 16 bayi (53,3%). Walaupun sama dalam kategori normal namun terdapat perbedaan dalam rata-rata didapatkan rata-rata pada bayi yang menggunakan benangkatun steril lama lepasnya tali pusat 5,3 hari sedangkan bayi yang menggunakan Umbilical Cord Clamp rata-rata lama pelepasan tali pusat 6,9 hari. Berdasarkan hasil penelitian Sehingga dapat disimpulkan bahwa bayi yang menggunakan benang katun steril lebih cepat dari pada yang menggunakan Umbilical Cord Clamp. maka disarankan untuk para petugas kesehatan diharapkan menggunakan benang katun steril sebagai alat pengikat tali pusat.
The Effect Of Massage Effleurage On Pain Intensity And Length Of Labor I In The Normal Inpartu In Tuban District Umu Qonitun
Jurnal MIDPRO Vol 12, No 1 (2020): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v12i1.187

Abstract

The labor process is characterized by a physiological pain that is pain that occurs when the muscles contract in an effort to open the cervix and push the baby's head towards the pelvis. Effleurage is a slow massage of the abdomen or other body parts during contractions, warm compresses are actions to meet the needs of a sense of comfort, reduce pain.The method used is experimental analytic with pre-experimental design (Static-group comparation design). The population of all normal delivery mothers in the first active phase in the Delima Midwife in the District of Tuban was 46 people, a large sample of 18 respondents using systematic random sampling. Data collection instrument comparative pain scale observation sheet. Analysis of research using the t-Test (Independent t-Test).Statistical test results show the effect of massage effleurage on the intensity of first stage active labor pain in normal delivery mothers in Delima Midwives in Jadi Village, Tuban District with p value massage effleurage 0.03 while the effect of massage effleurage on the duration of first stage active labor in normal birth mothers in normal birth mothers Delima Village Midwife Becomes Tuban District with a p value of 0.04.Based on the results show that massage effleurage can be used as a method in dealing with labor pain in the first phase of active phase so that the delivery process becomes more comfortable, for this research it can be used as an additional reference for health workers, educational institutions and further researchers to deliver labor to the public.
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP FREKUENSI HIS, DURASI HIS DAN LAMA PERSALINAN KALA I PADA IBU INPARTU DI BPM ASRI TUBAN umu qonitun
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v7i1.1972

Abstract

Persalinan sangat penting dilakukan observasi HIS yaitu dengan melihat frekuensi dan durasi His sehingga proses persalinan kala I akan berlangsung dengan mulus, baik pada primi maupun multi.1  jika kontraksi uterus  tidak baik maka pembuluh darah di daerah plasenta tidak terjepit dengan maksimal, hal ini yang mengakibatkan perdarahan postpartum.2 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap frekuensi his dan durasi his pada ibu inpartu di BPM ASRI Tuban. Desain penelitian ini pra eksperimental (static-group comparation design) dengan pendekatan kohort, populasinya 60 responden, teknik sampling sistematik random sampling didapatkan jumlah sampel 52 responden dibagi menjadi kelompok kontrol (26 responden) dan kelompok eksperimen (26 responden). Variabel independen Pijat oksitosin sedangkan variabel dependen frekuensi his dan durasi his. Analisa data  independent sample t-Test.Terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap Frekuensi his, durasi his dan lama Persalinan Kala I pada ibu inpartu di BPM ASRI Tuban, diharapkan pada tenaga kesehatan khususnya para bidan dapat menerapkan pijat oksitosin pada persalinan kala I yang mana akan memperlancar proses persalinan dan dapat mengurangi kejadian kematian ibu.
PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA IBU NIFAS TENTANG CARA MEMANDIKAN BAYI DAN PERAWATAN TALI PUSAT Eva Silviana; Umu Qonitun; PS Dwi Kurnia; Faridatul F Lilia
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada Vol. 2 No. 1 (2020): Juni : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.573 KB) | DOI: 10.47859/wuj.v2i1.129

Abstract

Background: The 15th Midwifery Service Standard states that the Midwife provide services during the postpartum period through home visits. Most Midwives Private Practices (BPS) in the Tuban area have made at least 3 home visits times during the puerperium. In the care of newborns, almost 80% of postpartum mothers do not bathe the baby herself but the midwife bathes her until the umbilical cord falls off with the reason that the mother has not dared to bathe her baby for fear of the umbilical cord still wet, the baby is still too small and the mother's lack of knowledge in bathe the baby. The purpose of doing this community service is so that postpartum mothers understand how to care for newborns and are able to independently bathe the baby and care for the umbilical cord properly. Method: In This community service uses a pre-experimental type (Static-group comparison designs). The population of all postpartum mothers is 33 people. Taking sample by consecutive sampling. The sample size is 24 people, namely 12 people the treatment group and 12 people in the control group. The test used is Test MC Nemar has a Chi Square distribution (c 2 ). Result: The results obtained a change that significant difference between before and after being given health education in the group treatment, namely c2 count (4.50) is greater than table c2 (3.481) then HI is rejected,which shows that there is an influence between the provision of education, how early neonate bathing and how to care for the umbilical cord in postpartum mothers. Conclusion: The attitude of the postpartum mother in bathing the baby and caring for the umbilical cord can be affected by providing health education. Midwives are expected in postpartum visits too teach postpartum mothers about how to bathe babies and care for the umbilical cord. 
HUBUNGAN ANTARA EFEK SAMPING KONTRASEPSI DMPA DENGAN KEJADIAN DROP OUT PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA MANDIREJO KECAMATAN MERAKURAK KABUPATEN TUBAN Umu Qonitun
Jurnal MIDPRO Vol 9, No 2 (2017): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.764 KB) | DOI: 10.30736/midpro.v9i2.23

Abstract

Drop out merupakan akseptor yang melepas kontrasepsi suntik DMPA sebelum jangka waktu yang ditentukan. Salah satu faktor yang memengaruhi kejadian drop out kontrasepsi Suntik DMPA pada pasangan usia subur yaitu efek samping yang terjadi pada akseptor. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara efek samping kontrasepsi Suntik DMPA dengan kejadian drop out pada pasangan usia subur.Desain penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan waktu Cross Sectional. Sampel berjumlah 73 responden yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar responden mengalami efek samping kontrasepsi Suntik DMPA sedang. Hasil uji statistik dengan Koefisien Kontingensi didapatkan nilai  (0,007)  (0,05), maka H1 diterima yang berarti ada hubungan antara efek samping kontrasepsi Suntik DMPA dengan kejadian drop out pada pasangan usia subur.Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa semakin berat efek samping yang dirasakan responden maka semakin tinggi kejadian drop out. Untuk itu diharapkan tenaga kesehatan memberikan informasi tentang efek samping kontrasepsi Suntik DMPA agar kejadian drop out pada akseptor kontrasepsi Suntik DMPA dapat dicegah.Keywords: Efek Samping Kontrasepsi Suntik DMPA, Drop Out, PUS